• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA

5. Misi 5: Melakukan harmonisasi prinsip berkelanjutan dan

Tujuan:

Terwujudnya prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam dengan memperhatikan prinsip keseimbangan dan keadilan antarkelompok dan antargenerasi.

Sasaran:

a. Terwujudnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan berkesinambungan;

25 | P E R E N C A N A A N K I N E R J A b. Berkembangnya pemanfaatan energi baru dan terbarukan; dan

c. Meningkatnya upaya pengurangan resiko bencana melalui adaptasi dan mitigasi.

Tabel II.6

Keterkaitan Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

MISI 1: Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

1 Meningkatnya nilai demokrasi serta kesadaran

kesadaran/pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara

Indeks Demokrasi

2 Meningkatnya toleransi dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat

Indeks Toleransi

3 Meningkatnya semangat dan budaya gotong royong

MISI 2: Meningkatkan capaian kinerja dan pemajuan penyelenggaraan pemerintahan daerah

1 Meningkatnya kualitas reformasi birokrasi dan aparatur pemerintahan daerah dan desa yang profesional, transparan, bersih dan melayani

1. Indeks Reformasi Birokrasi 2. Indeks Kepuasan

Masyarakat

MISI 3: Meningkatkan kemandirian daerah Meningkatkan

1 Meningkatnya produksi dan produktivitas daerah 6. Indeks ketahanan pangan 2 Meningkatnya daya saing

daerah

1. Produktivitas daerah 2. PDRB per kapita (juta

rupiah)

3. Indeks kapasitas fiskal daerah

MISI 4: Meningkatkan pelayanan dasar dan sarana prasarana publik untuk kesejahteraan yang merata

26 | P E R E N C A N A A N K I N E R J A

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Terwujudnya

1. Terpenuhinya layanan dan hak dasar untuk kesejahteraan 7. Prevalensi balita gizi

kurang

8. Prevalensi balita gizi buruk 9. Persentase KK yang

mendapatkan akses sanitasi dasar

10. Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi

4. Total Fertility Rate (TFR) 5. Laju Pertumbuhan

Penduduk (LPP) 6. Persentase Penduduk

Berakte Kelahiran

7. Presentase Penduduk Ber KTP

27 | P E R E N C A N A A N K I N E R J A

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

5 Berkembangnya lapangan 4. Tingkat Kesempatan Kerja MISI 5: Melakukan harmonisasi prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan dalam pembangunan daerah

1. Terwujudnya pengelolaan SDA dan LH secara

berkelanjutan berkesinambungan

1. Indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH)

2. Ketaatan terhadap RTRW 2. Berkembangnya

1. Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga

4. Meningkatnya upaya

pengurangan resiko bencana melalui adaptasi dan mitigasi

1. Indeks Resiko Bencana

D. Perjanjian Kinerja

Penetapan indikator kinerja daerah dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang tingkat pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati pada akhir periode masa jabatannya. Tingkat keberhasilan tersebut ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.

Indikator kinerja adalah alat untuk mengukur secara spesifik baik secara kuantitatif dan/atau kualitatif tingkat capaian kinerja program dan kegiatan. Dengan demikian indikator kinerja menjadi dasar penilaian kinerja dalam proses perencanaan, pelaksanaan maupun dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Indikator tersebut menjadi parameter prioritas pembangunan dan juga sebagai instrumen pemantauan dan evaluasi RPJMD.

Indikator Kinerja tersebut dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Bupati. Perjanjian Kinerja Bupati Wonosobo Tahun 2016 disusun untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahun-tahunnya. Perjanjian Kinerja Bupati tercantum sebagaimana termuat dalam tabel berikut ini:

28 | P E R E N C A N A A N K I N E R J A Tabel II.7

Perjanjian Kinerja Bupati Wonosobo Tahun 2016

TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

TARGET 2016 MISI 1: Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Meningkatkan rasa kemanusiaan, toleransi dan

keharmonisan untuk hidup secara berdampingan

1 Meningkatnya nilai

Misi 2: Meningkatkan capaian kinerja dan pemajuan penyelenggaraan pemerintahan daerah Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan

daerah dan desa sesuai semangat Reformasi Birokrasi untuk perbaikan pelayanan publik

Misi 3: Meningkatkan kemandirian daerah

Meningkatkan produktivitas, kemampuan pengelolaan sumber daya dan membangun budaya berdikari yang optimal dengan tetap memperhatikan lingkungan

1 Meningkatnya

29 | P E R E N C A N A A N K I N E R J A

TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

Misi 4: Meningkatkan pelayanan dasar dan sarana prasarana publik untuk kesejahteraan yang merata Terwujudnya pertumbuhan yang berkeadilan dalam

aspek ekonomi, sosial dan lingkungan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan

30 | P E R E N C A N A A N K I N E R J A

TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

Misi 5: Melakukan harmonisasi prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan dalam pembangunan daerah Terwujudnya pengelolaan SDA dan LH secara

berkelanjutan berkesinambungan

31 | A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA

Bab akuntabilitas kinerja ini menguraikan mengenai capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun 2016 yang merupakan tahun pertama pencapaian kinerja Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo atas dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021. Dokumen perencanaan tersebut memuat indikator kinerja makro yang merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) atas penyelenggaraan urusan pemerintahan berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam bab ini menguraikan capaian kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama/Indikator Makro berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2016 yang merupakan tahun pertama penyelenggaraan RPJMD 2016-2021. Terdapat 43 IKU yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD 2016-2021, yang dijadikan pedoman dalam penentuan program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Perangkat Daerah. IKU yang ditetapkan merupakan hasil analisa dari beberapa indikator program sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016.

1. Misi 1 : Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Secara keseluruhan pencapaian target IKU untuk misi pertama telah melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2016. Pencapaian misi tersebut diperoleh dari penyelenggaraan urusan, program dan kegiatan yang diselenggarakan sebagaimana termuat dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yaitu:

− Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat;

− Pemerintahan Umum;

− Hukum dan Penataan Peraturan Perundang-Undangan;

− Perangkat Pengampu layanan pemenuhan hak dasar;

− Sosial;

− Administrasi Pemerintahan;

− Kebudayaan;

− Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa ;

− Penunjang Perencanaan Dan Litbang.

Tabel III.1 Capaian Kinerja Misi 1 TUJUANSASARANINDIKATOR SASARAN2015TARGET 2016CAPAIAN 2016% CAPAIAN TARGET AKHIR RPJMD

CAPAIAN S.D. 2016 TERHADAP RPJMD MISI 1: Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Meningkatkan rasa kemanusiaan, toleransi dan keharmonisan untuk hidup secara berdampingan

1 Meningkatnya nilai demokrasi serta kesadaran kesadaran/pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara

Indeks Demokrasi 707080114,2975106,67 2 Meningkatnya toleransi dalam kehidupan beragama dan bermasyarakatIndeks Toleransi0,45 0,490,87 177,550,49177,55 3 Meningkatnya semangat dan budaya gotong royongIndeks Gotong Royong0,55 0,550,82149,090,65 126,15 4Meningkatnya ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakatIndeks Rasa Aman0,61 0,610,68111,480,66103,03

32 | A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

33 | A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A a. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat

1) Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan

Pengenalan nilai-nilai sejarah berdirinya kabupaten Wonosobo pada generasi penerus dengan kegiatan Ziarah ke 7 makam pendiri kabupaten Wonosobo ini untuk untuk mewujudkan pemahaman jiwa patriotisme dan perjuangan tokoh pendiri kabupaten wonosobo sehingga generasi penerus dapat meneladani dan mewarisi sifat sifat serta nilai nilai kejuangan para pendiri wonosobo,

2) Program pengembangan wawasan kebangsaan

Program ini berkaitan erat dengan pelaksanaan rangkaian acara Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia, untuk menanamkan pemaknaan akan wawasan kebangsaan kepada masyarakat Wonosobo dalam hal ini Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada kegiatan tahun 2016 pengembangan wawasan kebangsaan mulai ditanamkan bukan hanya kepada generasi muda, pengenalan pada tingkat anak-anak di tingkat PAUD yang merupakan jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar sebagai suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak dini. Pelaksanaannya di 40 PAUD/TK se kabupaten Wonosobo dengan total peserta 1500 anak usia dini.

Wujud lain dari kegiatan dalam program ini adalah forum ceramah wawasan kebangsaan dan diskusi wawasan kebangsaan bersama Siswa SLTP/MTs/SLTA/SMK, Tokoh masyarakat, Tokoh agama, SLTP SLB putra don bosco dan SLB putri dena upakaraagar meningkat rasa cinta tanah air dan bangsa, rasa persatuan dibidang impolek sosbud hankam demi tegaknya NKRI bedasarkan pancasila dan UUD 1945.

3) Program pendidikan politik masyarakat

Pembinaan Politik bagi Masyarakat dan Pemuda bertujuan untuk mengembangkan pendidikan politik masyarakat sebagai bagian pendidikan politik yang merupakan rangkaian usaha untuk meningkatkan dan memantapkan kesadaran politik dan kenegaraan, guna menunjang kelestarian Pancasila dan UUD 1945 sebagai budaya politik bangsa. Pendidikan politik juga merupakan konsep bagian dari proses perubahan kehidupan politik yang sedang dilakukan dewasa ini dalam rangka usaha menciptakan suatu sistem politik yang benar-benar demokratis, stabil, efektif dan efisien

Pada Program ini juga dilakukan pembinaan terhadap ormas sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Masyarakat, pembinaan dilakukan dengan tujuan bahwa Ormas memahami kewajibannya yang antara lain menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjaga ketertiban umum dan terciptanya kedamaian dalam masyarakat.

4) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

Maksud dari program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam ini adalah sebagai salah satu upaya dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana melalui sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan terhadap bencana,optimalisasi penanggulangan bencana alam, bantuan kepada korban bencana alam dan bencana lainnya, serta rehabilitasi dan konstruksi penanganan pasca bencana. Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi Optimalisasi dan Fasiltasi Penanggulangan Bencana, Fasilitasi Pengurangan Resiko Bencana, Optimalisasi Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop), Fasilitasi Pemberian Bantuan Kepada Korban Bencana Alam, Fasilitasi bagi tim SAR dan relawan, serta berbagai pelatihan kesiapsiagaan dan simulasi bencanayang dilaksanakan di beberapa wilayah kecamatan.

Selain itu sebagai pendukung operasional penanganan bencana juga telah dilakukan pengadaan perahu karet dan pengadaan logistik bencana yang disesuaikan dengan kebutuhan. Berbagai kegiatan yang dilakukan secara sinergis antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bagian Soskesra Setda dan beberapa

34 | A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A kecamatan di Kabupaten Wonosobo merupakan upaya pencegahan dini dan penanggulangan bencana alam yang lebih optimal sehingga masyarakat yang menjadi korban bencana alam dan bencana lainnya dapat segera terbantu dan tertangani.

5) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Lingkungan yang kondusif memberikan ketenangan bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Wonosobo, melalui Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan beberapa kegiatan di bawah mendukung pencapaian tersebut:

− Fasilitasi Operasional Forkompimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) yang merupakan pertemuan rutin para pimpinan daerah untuk membahas isu-isu strategis Kabupaten Wonosobo;

− Operasional PAM Pilkades, pada tahun ini pelaksanaan Pilkades serentak digelar di 30 desa berlangsung di akhir bulan November 2016;

− Fasilitasi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tingkat Kabupaten Wonosobo, kegiatan ini memfasilitasi terjadinya Konflik Sosial di Wilayah Kabupaten Wonosobo;

− Fasilitasi PAM Tamu/Pejabat Asing/Daerah, semakin diliriknya kabupaten Wonosobo dari berbagai sektor potensinya berimbas pada bertambahnya Pejabat yang berkunjung ke Kabupaten Wonosobo, pengamanan tamu-tamu kabupaten ini memberikan gambaran yang positif pada kabupaten Wonosobo;

− Fasilitasi TIM Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tk Kabupaten Wonosobo Kegiatan ini untuk mengurangi Konflik Sosial di Kabupaten Wsb dan Penanganan seteterjadi Konflik, Rapat Tim Terpadu Penanganan Konflik Kabupaten Wonosobo;

− Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan Terselenggaranya Pemerintahan yang aman, Kondusif dan Terkendali;

− Kegiatan Kelinmasan (Upacara dan Pengerahan) dan Fasilitasi Kegiatan Linmas, Siaga Linmas/PAM Lebaran, Natal dan Tahun Baru yang berupa Diklat dan Pembinaan menyeluruh meliputi Penanggulangan bencana, Kamtramtibmas, Sosial, Pemilu dan Pertahanan Negara dengan tujuan Meningkatkan Ketrampilan Anggota Linmas dalam Melaksanakan Tupoksi. Sebagai hasil akhir harapan keamanan dan ketentramanan di masyarakat bisa terpenuhi;

− Pembinaan Operasi PPNS dilaksanakan dengan tujuan pemahaman proses pembinaan, penanganan pelanggar Perda sesuai dengan tugas dan kewenangan PPNS yaitu mengawal kebijakan Pemerintah Kabupaten;

− Kegiatan lain :Pengamanan Rangkaian Hari Jadi Kabupaten Wonosobo dan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengendali Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan sehingga operasi dan patroli Wilayah Kecamatan se-Kabupaten Wonosobo yang dilaksanakan bersama-sama dengan Polres, Kodim, Muspika dan Kasi Trantibum se-Kabupaten Wonosobo maksimal dapat dilaksanakan.

6) Program Pemeliharaan Trantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminalitas

Kebutuhan data Ormas Fasilitasi dan validasi Data lembaga non pemerintah, kegiatan ini untuk mendukung kegiatan pembinaan ormas dan memperoleh pembaharuan data Ormas, Rapat Tim, Pembinaan PEPABRI, DHC 45.

Pentingnya Pembinaan Ormas ini dengan maksud untuk;

− meningkatkan partisipasi dan keberdayaan masyarakat;

− memberikan pelayanan kepada masyarakat;

− menjaga nilai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

− melestarikan dan memelihara norma, nilai, moral, etika, dan budaya yang hidup dalam masyarakat;

− mengembangkan kesetiakawanan sosial, gotong royong, dan toleransi dalam

35 | A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A kehidupan bermasyarakat;

− menjaga, memelihara, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa;

7) Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)

Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) dimaksudkan untuk mencegah ataupun memberantas tindakan/perbuatan yang muncul dan dapat meresahkan anggota masyarakat sehingga dapat tercipta situasi yang aman, kondusif dan terkendali di wilayah Kabupaten Wonosobo. Program ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan berupa penanggulangan Kenakalan Anak, Remaja/Pelajar yang dilaksanakan melalui operasi pelajar pada jam pelajaran di tempat-tempat keramaian seperti di warnet, pertokoan/pasar maupun di tempat-tempat permainan game.

Kegiatan lain untuk mendukung program ini adalah Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba yaitu memberantas penyalahgunaan dan Peredaran Gelap narkoba kegiatan ini berupa sosialisasi dan Operasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba.

8) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam

Kondisi morfologi Kabupaten Wonosobo yang sebagian besar berupa perbukitan memaksa kesiapsiagaan menghadapi bencana yang bisa terjadi kapan saja, selain itu perilaku manusia dalam pemanfaatan sumber daya alam berpengaruh pada semakin turunnya kualitas lahan yang bisa memicu terjadinya bencana. Pengurangan resiko bencana menjadi tantangan tersendiri disini melalui Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam yang kegiatannya sebagai berikut:

− Optimalisasi penanggulangan bencana yang dilaksanakan untuk penanganan korban bencana, melayani korban bencana dan penanganan penanggulangan bencana

− Pembinaan relawan/SAR untuk meningkatkan kapasitas anggota relawan dalam rangka pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam, bentuk dari kegiatan ini adalah pelatihan relawan/SAR.

− Fasilitasi bulan Pengurangan Resiko Bencana yang merupakan Agenda Nasionalberupa Gelar Pasukan kesiapsiagaan penanggulangan resiko bencana

− Pengadaan sarana dan prasarana pencegahan dini dan penanggulangan bencana untuk mengurangi resiko bencana dan tertanganinya korban bencana alam berupa pengadaan alat-alat dapur, GPS, perahu motor dan peralatan rescue

− Pengadaan logistik, untuk memenuhi kebutuhan korban bencana

− Optimalisasi pusat pengendalian operasi, dilaksanakan untuk kelancaran penanganan darurat bencana dan kesiap-siagan pusat kendali operasi

Pembinaan politik daerah terus dilaksanakan baik ditujukan kepada LSM,Ormas dan OKP dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Meskipun dengan jumlah rasio personil Satpol PP per 10.000 penduduk serta rasio jumlah Linmas per 10.000 penduduk yang masih dibawah ideal, namun tetap dapat mempertahankan dan meningkatkan kemampuan mendeteksi dini berbagai potensi gangguan kantrantibmas, dan juga semakin menguatkan ketahanan masyarakat terhadap gangguan kantrantibmas.

Aksi massa terhadap kebijakan daerah atau demo/protes terhadap Perda, Perbup pada Tahun 2016 bisa ditangani dengan baik.

Peningkatan keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas sebagai salah satu prioritas pembangunan telah dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Kondisi yang kian kondusif memberikan harapan bagi peningkatan rasa nyaman bagi kehidupan masyarakat untuk dapat menjalankan segenap aktivitasnya dengan baik, disisi lain maraknya peredaran narkoba mengalami peningkatan di tahun ini, diperlukan upaya yang intensif

36 | A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A semua pihak menangani dan menyikapi salah satu tindak kriminal ini.

Upaya penanggulangan gangguan keamanan, ketertiban dan tindak kriminalitas menunjukkan peningkatan walaupun masih banyak ditemukan gangguan keamanan dan hambatan. Upaya pemberantasan yang relatif intensif dengan penggelaran Operasi Kepolisian Kewilayahan maupun Operasi Kepolisian Terpadu dengan Instansi terkait menunjukkan hasil yang signifikan. Langkah Pemerintah tersebut akan terus dilakukan secara konsisten dan seyogyanya didukung penuh oleh seluruh lapisan masyarakat agar kondisi aman dan tertib dapat semakin diwujudkan.

Masyarakat yang tangguh bencana ialah masyarakat yang mampu mengantisipasi dan meminimalisir kekuatan yang merusak, melalui adaptasi. Mereka juga mampu mengelola dan menjaga struktur dan fungsi dasar tertentu ketika terjadi bencana. Dan jika terkena dampak bencana, mereka akan dengan cepat bisa membangun kehidupannya menjadi normal kembali atau paling tidak dapat dengan cepat memulihkan diri secara mandiri, Mampu mengantisipasi dan meminimalisasi kekuatan yang merusak (ancaman bencana), dengan cara melakukan adaptasi, Mampu mengelola dan menjaga stuktur dan fungsi dasar tertentu ketika terjadi bencana, Kalau terkena dampak bencana, mereka akan dengan cepat bisa membangun kehidupannya menjadi normal kembali.

Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam ini mampu meminimalisir korban dan dampak negatif akibat terjadinya bencana dari sekian banyak bencana alam terutama bencana tanah longsor yang terjadi mengingat kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis Kabupaten Wonosobo yang potensial terjadi bencana, baik yang disebabkan karena faktor alam, faktor non-alam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis yang dalam tingkat kondisi tertentu dapat menghambat pembangunan daerah.

Tabel III.2

Capaian Kinerja Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat Tahun 2016 Berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo

Tahun 2016-2021

NO Indikator Kinerja Program Capaian

Kinerja 2015 Target 2016 Capaian Kinerja 2016

% Capaian kinerja terhadap

target 1 Persentase kasus pelanggaran HAM

yang dilaporkan dan fasilitasi penyelesaiannya

100% 100% 100% 100,00

2 Persentase Siskampling aktif 50% 50% 55% 110,00

3 Persentase FKDM yang aktif 65% 65% 65% 100,00

4 Persentase patroli siaga ketertiban

umum dan ketentraman masyarakat 75% 75% 75% 100,00

5 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 ( Ketertiban, ketentraman dan

keindahan) di Kabupaten / kota

85% 85% 85% 100,00

6 Angka kriminalitas yang tertangani 70% 70% 70% 100,00

7 Rasio kasus penyakit masyarakat/PEKAT ( pornografi, pornoaksi,

penyalahgunaan narkoba, perjusian prostitusi, dan berbagai jenis pratik asusila) per 1.000 penduduk

0,025 0,025 0,025 100,00

8 Cakupan Patroli siaga ketertiban umum

dan ketentraman masyarakat 0,2 0,25 0,25 100,00

37 | A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A

NO Indikator Kinerja Program Capaian

Kinerja 2015 Target 2016 Capaian Kinerja 2016

% Capaian kinerja terhadap

target 9 Cakupan rasio petugas Perlindungan

Masyarakat ( Linmas ) di Kabupaten/kota

1,15 1,25 1,25 100,00

10 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja Per

10.000 penduduk 0,64 0,64 0,64 100,00

11 Persentase Linmas terlatih 9% 9% 9% 100,00

12 Rasio Pos Siskampling per jumlah desa /

kelurahan 4,74 4,74 4,74 100,00

13 Persentase lembaga keagamaan dan kemasyarakatan yang telah berbadan hukum Indonesia yang mendapat bantuan pemerintah daerah.

65% 68% 70% 102,94

14 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk (Jumlah tempat ibadah / jumlah penduduk) x 1000

4,42 4,42 4,42 100,00

15 Persentase kecamatan yang sudah memiliki pemetaan detail rawan bencana

13% 27,50% 13% 47,27

16 Persentase Desa Rawan bencana yang

terpasang EWS (early warning system) 2% 5% 2% 40,00

17 persentase dokumen rencana

kontinjensi yang tersusun terhadap total jenis bencana

12,50% 25% 25% 100,00

18 rapor ketangguhan bencana dtd baik sedang

19 Persentase dokumen jenis bencana yang sudah tersusun dalam rencana

kontinjensi

12.05 27% 12.05 185,92

20 cakupan pelayanan bencana kebakaran 91% 92% 92% 100,00

21 Tingkat waktu tanggap (response time

rate) daerah layanan WMK 30% 35% 35% 100,00

22 Persentase desa siaga bencana 25% 28% 25% 89,29

Sumber : Kantor Kesbangpol dan Satpol PP Kab. Wonosobo b. Urusan Kebudayaan

1) Program Pengembangan Nilai Budaya

Sesuai arah kebijakan yang telah dicanangkan Pemerintah Daerah, program ini bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang mendukung toleransi dalam kehidupan keagamaan dan kemasyarakatan. Kegiatan yang telah dilaksanakan guna mendukung program pengembangan nilai budaya adalah:

− Fasilitasi Pentas Seni TMII Jakarta

Kegiatan ini merupakan ajang promosi seni dan budaya dengan menampilkan kreatifitas seni budaya dan produk unggulan berbahan baku lokal. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2016 di TMII, Jakarta.

− Pentas Hari Jadi Wonosobo dan Birat Sengkolo

Kegiatan ini merupakan agenda tahunan untuk merayakan hari jadi Kabupaten Wonosobo yaitu tanggal 24 Juli. Sebagai salah satu bentuk kegiatan pelestarian budaya dan penghargaan kepada pendiri Kabupaten Wonosobo, serta dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kabupaten Wonosobo, seperti

tahun-38 | A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A tahun sebelumnya, pada tahun 2016 ini Pemerintah Kabupaten Wonosobo melaksanakan kegiatan Pentas Hari Jadi Wonosobo dan Birat Sengkolo, Festival Kuda Kepang dan Festival Tari Pelajar.

− Parade Seni Dalam Rangka HUT Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan ini merupakan partisipasi Kabupaten Wonsoobo dalam rangka merayakan HUT Provinsi Jawa Tengah, yang telah dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2016 di Magelang.

− Fasilitasi Pelaku Seni Budaya Melalui Festival Kuda Kepang

Festival Kuda Kepang telah dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2016 di Alun-alun Wonosobo, yang diikuti oleh berbagai kelompok seni.

− Apresiasi Seni Pelajar Melalui Festival Tari Pelajar

Guna melestarikan seni budaya daerah dan menggali potensi dari pelajar, telah dilaksanakan Festival Tari Pelajar pada tanggal 22 Desember 2016.

− Pentas Wayang Kulit RRI Purwokerto

Pentas Wayang Kulit telah dilaksanakan di Purwokerto pada tanggal 19 Desember 2016.

− Pengembangan dan Pelestarian Kesenian Tradisional Bundengan

Bundengan merupakan kesenian tradisional Kabupaten Wonosobo, pentas seni bundengan telah dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2016.

− Promosi Budaya melalui Film Surga Menanti Tabel III.3

Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan Tahun 2016 Berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo

Tahun 2016-2021

No Indikator Kinerja Program

Capaian 1 persentase kebudayaan /tradisi yg

ditetapkan sebagai tradisi /kebudayaan daerah

DTT 30% 80% 266,67

2 Persentase komunitas filantropi aktif DTT 40% 65% 162,50 3 Persentase penyelenggaraan festival

seni dan budaya berbasis kearifan lokal 50% 55% 80% 145,45 4 Rasio Benda Cagar Budaya Dalam

Kondisi Baik DTT 0,6 0,8 133,33

5 Persentase Benda/cagar budaya yang

dilestarikan 48% 49% 60% 122,45

6 Jumlah sarana penyelenggaraan seni

budaya 11 11 15 136,36

7 Rasio kelompok kesenian yang terdaftar

terhadap kelompok kesenian yang ada DTT 0,60 0,70 116,67

8 Persentase kelompok kesenian aktif DTT 50% 80% 160,00

9 Rasio kerjasama daerah bidang

kebudayaan terhadap seluruh kerjasama daerah

DTT 0,05 0,3 600,00

c. Urusan Sosial

1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Tujuan program ini adalah untuk mengurangi beban pengeluaran bagi kelompok masyarakat miskin dan kurang mampu. Kegiatan yang telah dilaksanakan

Dokumen terkait