• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. VISI DAN MISI

2. Misi

Menjelaskan mengenai definisi dari misi dan menguraikan mengenai misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

B. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan

Menjelaskan mengenai definisi/makna dari tujuan dan menguraikan seluruh tujuan per masing-masing misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

2. Sasaran

Menjelaskan mengenai definisi/makna dari sasaran dan menguraikan seluruh sasaran yang ditetapkan pada masing-masing tujuan yang hendak dicapai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

C. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Menguraikan kebijakan dan program-program pada masing-masing tujuan dan misi yang telah ditetapkan

D. Rencana Kerja Tahun 2021

Menguraikan sasaran, indikator kinerja sasaran dan targetnya pada masing-masing fungsi dan urusan/bidang kewenangan

11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Pada bagian ini diuraikan mengenai akuntabilitas kinerja penyelenggaraan kewenangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan akuntabilitas keuangannya.

Dalam akuntabilitas keuangan diungkapkan mengenai target dan realisasi anggaran tahun 2021 dan selanjutnya atas belanja langsung dirinci target dan realisasi keuangan persasaran.

A. Capaian Kinerja Penyelenggaraan Kewenangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur

Dalam sub bab akuntabilitas kinerja penyelenggaraan kewenangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur diuraikan mengenai hasil pengukuran kinerja masing-masing indikator sasaran dan hasil evaluasinya dan dilakukan analisis kendala/hambatannya dan rumusan langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Sedangkan terhadap capaian indikator sasaran yang memenuhi atau lebih tinggi dari target diuraikan faktor-faktor yang mendukung terhadap pencapaian target tersebut.

B. Realisasi Keuangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur

Menyajikan ringkasan anggaran dan realisasi anggaran tahun 2021 berserta rincian belanja persasaran.

BAB IV PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

12

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Sebagai dasar penyusunan rencana strategis maka perlu ditetapkan Visi sebagai alat pemersatu gerak langkah dan cita-cita yang ingin dicapai suatu instansi dimasa yang akan datang.

A. V I S I dan MISI 1. Visi

Visi merupakan cita-cita atau wawasan masa depan yang rasional dan ingin dicapai pada waktu tertentu dengan dilatar belakangi oleh kondisi, potensi, tantangan dan peran suatu instansi. Visi Pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah :

” NTT BANGKIT MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEJAHTERA DALAM BINGKAI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA”

2. Misi

Dalam rangka mencapai visi tersebut diatas maka perlu ditetapkan adanya misi sebagai dasar untuk membangun pondasi yang kuat dalam menetapkan arah dan tujuan pembangunan.

Misi yang dirumuskan adalah “Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur Untuk Mempercepat Pembangunan”

B. TUJUAN DAN SASARAN

1. Faktor-faktor penentu keberhasilan

Analisis terhadap faktor yang menentukan keberhasilan merupakan bagian yang sangat penting dalam strategi perencanaan dan Penetapan Kinerja. Selanjutnya faktor-faktor penentu keberhasilan memberikan acuan atau strategi organisasi dalam menentukan tujuan-tujuan yang ingin dicapai suatu organisasi.

Perumusan faktor-faktor penentu keberhasilan diperoleh melalui analisis lingkungan eksternal maupun internal dengan melakukan identifikasi terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan dan tantangan atau hambatan yang sering disebut Analisis SWOT.

2. Tujuan dan Sasaran a. Tujuan

Tujuan dari visi dan misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah :

1. Meningkatkan Pengurangan Risiko Bencana bagi masyarakat 2. Melindungi masyarakat dari ancaman bencana

13

3. Mewujudkan penanganan kondisi darurat yang didukung logistik, peralatan dan pengerahan sumber daya manusia secara cepat, tepat, terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh

4. Terlaksananya Upaya Rehabilitasi dan Rekonstruksi yang memadai bagi korban bencana

5. Menyediakan data dan informasi bencana pada pra bencana, saat bencana, dan pascabencana

6. Meningkatkan sinergitas program dan kegiatan pemangku kepentingan bidang kebencanaan

b. Sasaran

Untuk mewujudkan “tujuan” tersebut di atas, maka tujuan di jabarkan menjadi sasaran-sasaran. Sasaran dan indikator pencapaian sasaran dirinci sebagai berikut :

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR

14

C. CARA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka perlu disusun perencanaan strategi pembangunan. Strategi dirumuskan dalam bentuk kebijakan dan program. Kebijakan dan program pembangunan dikelompokkan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinisi Nusa Tenggara Timur. Untuk menjaga keselarasan dan sinkronisasi dengan program Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui perencanaan dan perjanjian kinerja maka program-program Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur disusun berdasarkan program yang telah tercantum dalam RPJM Provinsi Nusa tenggara Timur.

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya pengurangan risiko bencana.

Kebijakan yang ditempuh adalah “meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan dalam wadah kelompok masyarakat penanggulangan bencana (KMPB)”.

Kegiatan utama:

 Meningkatkan pengembangan budaya sadar bencana.

 Meningkatkan sistem pengelolaan lingkungan hidup secara baik.

2. Terwujudnya komitmen pemerintah dalam rangka pelaksanaan kebijakan dan upaya pengurangan risiko bencana.

Kebijakan yang ditempuh adalah “Penyusunan kebijakan dan peraturan turunan dari undang- undang Penanggulangan Bencana ”.

Kegiatan utama:

15

 Implementasi pengurangan risiko bencana ditingkat komunitas yang bertujuan untuk mengurangi kerentanan masyarakat terhadap bencana dan mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang mendasari bencana.

 Penyusunan Rencana Aksi Daerah dan Rencana Kontijensi Pengurangan Risiko Bencana.

 Terus melakukan perubahan-perubahan dalam Peraturan Daerah tentang kebencanaan karena masih relatif belum lengkap sehingga perlu dilakukan penyempurnaan agar hukum dan kebijakan tidak menjadi hambatan dan kendala bagi penyelenggaraan Pengurangan Risiko Bencana.

 Mengoptimalkan potensi dan penguatan kelembagaan dalam penanggulangan bencana berupa pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat atau rekonstruksi di berbagai tingkatan sampai dengan di tingkat desa.

3. Meningkatkan kerjasama antar komponen dalam rangka pengurangan risiko bencana.

Kebijakan yang ditempuh adalah “Melakukan koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari LSM, Lembaga Non Pemerintah Internasional (NGO), UN/PBB, Pemerintah dan Unsur Palang Merah”.

Kegiatan utama:

 Meningkatkan kerjasama dengan pihak donor yang berkaitan dengan manajemen penanggulangan bencana.

 Membangun kerjasama ditingkat sektor terkait yang berkompeten melalui manajemen Pengurangan Risiko Bencana.

4. Meningkatkan penggunaan ilmu pengetahuan untuk mengurangi risiko bencana.

Kebijakan yang ditempuh adalah “Perlunya penerapan dan peningkatan ilmu dan teknologi kajian risiko untuk berbagai elemen atas risiko dengan karateristiknya yang spesifik dalam rangka mengoptimalkan kegiatan pemetaan risiko”.

Kegiatan utama:

 Meningkatkan pendekatan hubungan dengan multi sektor, multidisiplin, multibudaya.

 Meningkatkan diklat, pelatihan, dan simulasi dalam rangka mengurangi risiko bencana.

 Melakukan integrasi pengurangan risiko bencana kedalam pendidikan di sekolah-sekolah.

 Mengembangkan inovasi dan mengintensifkan kegiatan pengembangan dan pengenalan terhadap berbagai sistem peringatan dini (early warning system) yang berbasis teknologi tepat guna dalam rangka kesiapsiagaan bagi seluruh lapisan masyarakat dalam menghadapi bencana.

16

D. RENCANA KINERJA TAHUN 2021

Sasaran, indikator sasaran beserta target yang ingin dicapai tahun 2021 adalah perencanaan dan perjanjian kinerja dalam kegiatan rutin program OPD.

No Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target

1 Cakupan Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) yang

Jumlah Dokumen Kaji Cepat dalam Situasi tanggap darurat

Jumlah Lokasi Rawan Bencana yang terpasang rambu peringatan dini

Jumlah desa / kelurahan tangguh bencana yang terbentuk pada kawasan pariwisata estate

Desa / kel 20

17

E. PERJANJIAN KINERJA

18

19

20

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja merupakan perwujudan kewajiban Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan kinerja organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu upaya untuk terciptanya pemerintahan yang baik (Good Governance).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 3 Tahun 2009 dan telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya baik untuk kegiatan yang bersifat administrasi ketatausahaan maupun yang bersifat teknis, secara proporsional dengan baik.

Secara garis besar sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis untuk tahun 2021 dari segi Output seluruhnya telah dilaksanakan sedangkan dari segi Outcome beberapa indikator belum maksimal. Hal ini karena masih kurangnya SDM yang memadai dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tengara Timur.

A. CAPAIAN KINERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur telah melaksanakan tugas utamanya yang menjadi tanggung jawab organisasi.

Dalam menjalankan tugas-tugas Pemerintahan dan Pembangunan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Tahun Anggaran 2021 telah melaksanakan perencanaan kinerja secara maksimal dimana penyerapan anggaran dan kegiatan terhadap tugas dan kewenangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur mencapai 88,92% hal ini menunjukan presentasi keberhasilan yang cukup signifikan dalam realisasi anggaran yang terlihat lebih rendah dibandingkan realisasi kinerja . Sementara pada sisi lain permasalahan yang dihadapi oleh BPBD Provinsi NTT adalah :

 Ekspektasi dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan BPBD Provinsi NTT disaat bencana sangat tinggi, sementara kemampuan sumber daya dan dana sangat terbatas;

 Pengurangan Risiko Bencana adalah tindakan yang meminimalisir dampak risiko bencana yang terjadi di masyarakat sehingga perlu dilakukan melalui sosialisasi,konservasi lingkungan masyarakat yang berpotensi bencana;

21

 Rendahnya komitmen pemangku kepentingan terhadap penanggulangan bencana di daerah ini baik di Provinsi maupun Kabupaten / Kota di NTT dalam mengalokasikan dana dalam dokumen perencanaan anggaran setiap tahun sangat minim.

 Terjadi Refocusing anggaran yang diperuntukan untuk penanganan Pandemi Covid – 19 sehingga berdampak pada pelaksanaan kegiatan untuk pencapaian target kinerja di tahun 2021.

PENGUKURAN KINERJA

1. Metode Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi sebagai berikut : a) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukan semakin tinggi kinerja atau semakin rendah

realisasi menunjukan semakin rendah kinerja, digunakan rumus :

b) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus :

Atau

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja sasaran untuk menunjukan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang independen melalui indikator-indikator outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan.

Realisasi

Capaian indicator kinerja = x 100%

Rencana

Rencana – (Realisasi – Rencana)

Capaian indicator = x 100%

kinerja Rencana

(2 x Rencana) - Realisasi

Capaian indicator = x 100%

kinerja Rencana

22

2. Metode Penyimpulan Capaian Sasaran

Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing – masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut :

 X ≥ 85 % : Sangat Berhasil

 70 % ≤ X <85 % : Berhasil

 55 % < X <70 % : Cukup Berhasil

 X ≤ 55 % : Belum Berhasil

Guna mendukung Pemerintah Provinsi dalam upaya Pengurangan Risiko Bencana di Provinsi NTT mempunyai indikator sasaran pada RPJMD guna penurunan Indeks Resiko Bencana. Adapun pencapaian indikator tersebut sebagai berikut :

No Indikator Sasaran Baseline

2020

Target

2021 Realisasi

1 Indeks Resiko Bencana (poin) 147 140 140,89

Guna mendukung pencapaian tersebut diatas BPBD Provinsi NTT didukung oleh 1 Program yaitu Program Penanggulangan Bencana dan 3 Kegiatan yaitu Pelayanan Informasi Rawan Bencana Provinsi, Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana dan Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana.

Sebagai penilaian kinerja BPBD Provinsi NTT memilki 1 sasaran dan 4 Indikator Sasaran yang berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja pada tahun 2021 maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sasaran 1 : Meningkatnya ketangguhan bencana daerah dan adaptasi perubahan iklim Sasaran ini diarahkan untuk membangun kesiapsiagaan Pemerintah daerah dalam hal manajemen penanggulangan bencana yang cepat dan efektif dari tingkat desa / kelurahan dengan upaya peningkatan kapasitas masyarakat, kapasitas wilayah, dan kapasitas sumber daya manusia aparatur BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota dengan melibatkan kemitraan publik serta swasta. Selain itu juga sasaran ini mendukung kebijakan Pimpinan Daerah dalam upaya memajukan pariwisata daerah yang aman akan bencana dengan penyediaan infrastruktur pengamanan wilayah rawan bencana.

23

Adapun Pembiayaan untuk mendukung pencapaian sasaran tersebut diatas dengan jumlah dana sebesar Rp. 950.036.516,- ( Sembilan Lima Ratus Juta Tiga Puluh Enam Ribu Lima Ratus Enam Belas Rupiah ).

Tabel 4

Capaian Indikator Kinerja Sasaran

Peningkatan dan Pengembangan Penanggulangan Bencana Daerah

No Indikator Kinerja Satuan 2021 Capaian

(%)

Renstra Target Realisasi 2020

1 Cakupan Daerah (Provinsi dan Kab./Kota) yang memiliki

1. Cakupan Daerah (Provinsi dan Kab/Kota) yang memilki rencana kontijensi kebencanaan Indikator Sasaran ini diarahkan untuk membangun kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana dengan membuat pedoman penanganan ancaman bencana pada saat tanggap darurat bencana agar berlangsung cepat dan efektif melalui pengerahan memobilisasi sumber daya semua pemangku kepentingan (stakeholders) untuk memberi perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana dengan membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta, mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan dan kedermawanan

Indikator Sasaran ini telah dilaksanakan sejak tahun 2019, 2020 dan telah menghasilkan 3 dokumen Rencana Kontijensi hingga tahun 2021 dari target di akhir Renstra sebanyak 5 Dokumen. Adapun dokumen Rencana Kontijensi yang telah di hasilkan adalah Rencana

24

Kontijensi Gempa, Kekeringan dan Cuaca Ekstrem. Kegiatan ini mendapat dukungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Untuk pencapaian presentase indikator ini diperoleh :

Tabel 5 . Perolehan Dokumen Rencana Kontijensi Tahun 2019 - 2021

No Jenis Bencana Tahun Perolehan Penyusun

1 Rencana Kontijensi Gempa 2019 BPBD TTS

2 Rencana Kontijensi Kekeringan 2020 BNPB, BPBD

3 Rencana Kontijensi Cuaca Ekstrem

2021 BNPB, BPBD

2. Cakupan pemasangan rambu peringatan dini pada daerah rawan bencana

Pada Tahun 2019 telah dilaksanakan kegiatan untuk pencapaian target kinerja ini sebanyak 2 Lokasi / Kabupaten. Sedangkan pada 2020 dan 2021 alokasi anggaran untuk pencapaian target kinerja ini tidak dapat dilaksanakan dikarenakan Refocusing anggaran.

Untuk pencapaian presentase indikator ini diperoleh : Jumlah Dokumen Yang Direncanakan pada tahun berjalan

Jumlah Dokumen Yang Direncanakan pada Akhir Renstra berjalan

X 100

3 Dokumen Renkon

6 Dokumen Renkon X 100 = 60 %

Jumlah Lokasi Rawan Bencana yang direncanakan Pada Tahun Berjalan

Jumlah Lokasi Rawan Bencana yang direncanakan Pada Akhir Renstra

X 100

2 Lokasi Rawan Bencana

10 Lokasi Rawan Bencana X 100 = 20 %

25

Tabel 6 . Pemasangan Rambu Peringatan dini Bencana

No Kabupaten/Kota Jumlah Rambu

1 Kabupaten Belu 15 Buah

2 Kabupaten Timor Tengah Utara 15 Buah

3. Cakupan pemasangan rambu peringatan dini pada kawasan pariwisata estate

Indikator ini baru muncul pada tahun 2021 saat penyusunan RPJMD Perubahan dan Renstra Perubahan. Pada tahun 2021 telah dialokasikan anggaran guna pencapaian target kinerja tersebut akan tetapi tidak dapat dilaksanakan karena Refocusing anggaran.

4. Cakupan Desa/Kelurahan Tangguh bencana pada kawasan pariwisata estate

Indikator sasaran ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan wilayah yang berada di kawasan rawan bencana juga sekalligus yang menjadi prioritas Pemerintah Daerah Provinsi NTT dalam pengembangan objek pariwisata. Pada Tahun 2019 melalui alokasi anggaran APBD dan koordinasi dengan BPBD Kabupaten / Kota serta kerjasama bersama LSM lokal dan asing, telah terbentuk Desa/Kelurahan Tangguh Bencana sebanyak 80 Desa/Kelurahan atau 50 % dari target 160 Desa/Kelurahan di akhir Renstra. Sedangkan Pada tahun 2020 telah memilki penambahan target menjadi 62,5 % atau (20 desa/kelurahan) dengan rincian melalui dana APBD sebanyak 10 Desa / Kelurahan di 4 Kabupaten yaitu Kabupaten Ngada, Sabu Raijua, Manggarai Barat dan Sumba Barat Daya. Sedangkan sisa dari 10 Desa / Kelurahan di peroleh melalui koordinasi di Kota Kupang, Kabupaten TTS dan Sikka. Sedangkan untuk pencapaian target di tahun 2021 tidak dapat dilaksanakan karena Refocusing anggaran

Untuk pencapaian presentase indikator ini diperoleh : Jumlah Desa/Kel rencanakan pada

tahun berjalan

Jumlah Jumlah Desa/Kel yang di rencanakan pada akhir Renstra

X 100

100 Desa/Kel Tangguh Bencana

160 Desa/Kel Tangguh Bencana X 100 = 62,5 %

26

Tabel 7. Data Desa / Kelurahan Tangguh Bencana Tahun 2019

No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa / Kelurahan Sumber Dana

1 Lembata Ile Ape Timur Aulesa APBD Lembata

Lamawolo APBD Lembata

27

No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa / Kelurahan Sumber Dana

Atakowa APBD Lembata

2 Flores Timur Lewolema Lewobele APBD Flotim

Ile Padung APBD Flotim

Titihena Serinuho APBD Flotim

Duli Jaya APBD Flotim

Total 4 Desa/Kelurahan

3 TTU Miomafo Timur Jak APBD TTU

Femnasi APBD TTU

4 Kab. Kupang Amfoang Selatan Leloboko BNPB

Oefeto Timur Oeniku BNPB

Kupang Tengah Mata Air CIS

Amarasi Oesena ASB

Kupang Barat Kuanheum APBD Kab

Kupang

Total 5 Desa/Kelurahan

28

No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa / Kelurahan Sumber Dana

5 Ende Ende Selatan Paupanda BNPB

Tanjung' BNPB

Tabel 8. Desa / Kelurahan Tangguh Bencana Tahun 2020

No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa / Kelurahan Sumber Dana

1 Ngada Riung Lengkosambi

2 Sabu Raijua Sabu Lia'e Ledetalo Pemprov NTT

Sabu Tengah Jiwuwu Pemprov NTT

Total 2

Desa/Kelurahan

3 Sumba Barat Daya Kota Tambolaka Radamata Pemprov NTT

Loura Lete Konda Pemprov NTT

Total 2

Desa/Kelurahan

4 Manggarai Barat Komodo Labuan Bajo Pemprov NTT

Gorontalo Pemprov NTT Macang Tanggar Pemprov NTT Desa Pasir Putih Pemprov NTT

Total 4

Desa/Kelurahan

5 Kota Kupang Oebobo Tuak Daun Merah Pemkot

Liliba Pemkot

29

No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa / Kelurahan Sumber Dana

Puna Pemkab/LSM

Total 4 Desa /

Kelurahan

7 Sikka Talibura Talibura Pemkab/LSM

Nangahale Pemkab/LSM

Polen

Lewomada Pemkab/LSM

Total 3 Desa /

Kelurahan

Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam upaya pencapaian sasaran adalah :

- Terjadi Refocusing Anggaran sejak tahun 2020 - 2021 guna percepatan penanganan pandemi Covid – 19 di Provinsi NTT

- Rendahnya dukungan anggaran .

Langkah – langkah yang dilakukan guna mengurangi hambatan dan kendala : - Membuka peluang intervensi pemerintah pusat dan LSM / NGO

- Membantu dan Mendorong BPBD Kabupaten/Kota dalam upaya pengalaokasian anggaran untuk pengurangan risiko bencana

30

B. AKUNTABILTAS KEUANGAN

Dana yang dialokasikan untuk pelaksanaan Program/Kegiatan/Sub kegiatan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT pada tahun 2020 bersumber dari APBD dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 9

Alokasi dan Realisasi Pelaksanaan Anggaran

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT Tahun 2020

NO SUMBER DANA ANGGARAN

(Rp) REALISASI (Rp) %

1 BELANJA URUSAN 8,689,819,200 7,983,903,347 91,36

A Program Penunjang Urusan Pemerintah

Daerah Provinsi

7,647,768,140 6,964,528,266 91.07

Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi

Kinerja Perangkat Daerah 16.006.000 16.006.000 100%

Administrasi Keuangan Perangkat Daerah 6.146.836.000 5.572.842.442 90,66 Administrasi Umum Perangkat Daerah 167.692.360 41.711.960 84,51 Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang

Urusan Pemerintah Daerah 41.358.240 41.358.240 100

Penyediaan Jasa Penunjang Urusan

Pemerintahan Daerah 641.836.020 593.157.147 94.54

Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan

Daerah

643.039.520 599.452.477 94.54

B Penanggulangan Bencana 950.036.516 680.972.357 71,68

Pelayanan Informasi Rawan Bencana Provinsi 124.568.360 97.624.504 78.37 Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan

terhadap Bencana 432.160.040 273.594.553 63.31

Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi

Korban Bencana 393.308.116 309.753.300 78.76

C DSP Bencana Berdampak Luas Provinsi NTT 2,000,000,000 1,808,791,000 90,44

31

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2021, serta Penetapan Kinerja Tahun 2021 sebagai pelaksanaan kinerja instansi yang merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Penyelenggaraan kegiatan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun anggaran 2021 merupakan tahun ke-2 dari Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018-2023. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.

Hasil laporan kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2021 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Keberhasilan capaian kinerja sasaran strategis yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran dan sarana prasarana.

2. Dari sasaran dan indikator kinerja terdapat 4 Indikator Kinerja Utama yang dipilih sebagai tolok ukur kinerja.

Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan- permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penyusunan LKIP dirumuskan saran-saran sebagai berikut :

1. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan teknis dalam menyusun dokumen-dokumen kinerja untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan yang akuntabel.

2. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan dan evaluasi capaian Penetapan Kinerja (PK)

Dokumen terkait