• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Mitigasi Dalam Menghadapi Bencana Banjir

Mitigasi untuk menghadapi banjir secara terpadu untuk setiap warga

perorangan sangat diperlukan. Jika terjadi banjir pada kategori sedang, tidak

dilakukan evakuasi. Namun, jika ketinggian air telah mencapai 1,5 – 2 m maka perlu beberapa langkah untuk menghadapinya (Mistra, 2007).

1. Rumah tidak bertingkat

Apabila lokasi rumah berada di wilayah yang sering langganan

banjir maka perlu dilakukan beberapa persiapan untuk rumah satu lantai

yaitu:

a. Merombak ruang rangka atap dan jadikan sebagai tempat tinggal

darurat.

b. Buat bukaan pada atap genteng yang dapat berfungsi sebagai

jendela atau pintu keluar penyelamatan diri bila terlihat per mukaan

air terus meninggi

c. Buat lubang tangga darurat pada plafon di tempat tertentu untuk

akses naik ke atas atap.

d. Buat alat pemantau ketinggian air (patok pengam at banjir). Patok

ini ditempatkan dekat lubang tempat naik ke ruang bawah atap.

e. Buat instalasi listrik darurat, terpisah dari instalasi PLN di atas ruang

atap yang dijadikan tempat tinggal.

f. Tempatkan generator secara khusus dan dibuatkan cerobong asap

untuk pembuangan zat beracun (CO²) hasil pembakaran bahan bakar.

g. Buat rakit darurat lengkap dengan dayung dua buah. Rakit dibuat

dari bahan lembaran Styrofoam yang disusun untuk mengevaluasi

anggota keluarga jika ketinggian air terus meninggi. Rakit ini juga

dapat digunakan untuk membawa barang-barang elektronik yang

ringan.

i. Malam ini dapat digunakan lampu minyak goring bekas (jelantah).

Sebelum banjir, minyak bekas ini dikumpulkan dan disimpan dalam

botol dan digunakan untuk kondisi darurat saja.

j. Buat sebuah tempat atau wadah yang kuat dan tidak mudah

dimasuki air untuk menyimpan barang-barang berharga, seperti

ijazah, surat tanah, dan lain-lain.

k. Siapkan kantong plastic besar untuk mengamankan pakaian atau

barang lain yang tidak mungkin dibawa mengungsi dan terpaksa

ditinggal di dalam rumah. Barang-barang ini pasti akan terendam

dan selama terendam tetap aman tidak terkena air. Jika terendam

pun tidak terlalu parah dan mudah dibersihkan.

l. Buat alat penjernih atau penyaring air sederhana untuk mengambil

air banjir, lalu disaring. Air ini dapat dipakai untuk mencuci dan

mandi. Caranya, gunakan tawas dan kaporit untuk mem percepat

pengendapan lu mpur dan membunuh bakteri.1 sendok teh dan

setengah sendok teh untuk 20 liter air. Masukkan tawas yang

telah ditumbuk halus dan kaporit kemudian aduk sampai merata.

m. Jika sulit mendapatkan air bersih untuk minum, simpan air

mineral kemasan dalam dus atau air mineral yang dikemas dalam

sebuah galon.

n. Sediakan obat-obatan seperti obat gosok, obat sakit kepala,

obat diare, obat masuk angin, obat batuk, obat flu, dan obat-obatan

o. Siapkan bendera merah putih, bendera merah, dan tiang

bendera dari bambu. Bendera merah-putih adalah simbol siaga

satu dan rumah masih ada penghuninya. Jika ketinggian air semakin

tinggi (dapat dilihat dari pemantauan patok pengamat banjir),

naikkan bendera merah di bawah bendera merah-putih, artinya

penguhi rumah dalam keadaan SOS (Save Our Soul). Dengan

tanda ini diharapkan tim evakuasi, bendera harap dilepas. Para

relawan yang membawa makanan dan minuman tidak perlu

berteriak-teriak melalui pengeras suara, tetapi langsung

mendatangi dan mendata jumlah keluarga lalu membagikan

sembako. Itulah gunanya bendera sebagai tanda ada kehidupan di

rumah yang terendam banjir.

p. Mencatat dan menyimpan nomor telepon posko banjir dan posko

tim evakuasi yang terdekat di wilayah banjir.

2. Rumah bertingkat

Persiapan yang dilakukan sama seperti pada rumah yang tidak

bertingkat. Perombakan ruang di bawah atap tidak perlu dilakukan

jika ketinggian air tidak menyentuh lantai dua. Masalah yang

dihadapi biasanya terletak pada pengadaan air bersih untuk keperluan

mencuci dan mem asak. Keluarga apabila akan tetap bertahan di

dalam rumah, perlu diperhatikan kekuatan struktur rumah. Bangunan

melawan tekanan derasnya air yang mengalir Jika strukturnya aman

untuk segera meninggalkan rumah. Adapun menurut Bakornas (2006),

tindakan kesiapsiagaan dirumah tangga adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan tas siaga berisi bebagai keperluan dan dokumen

penting seperti ijazah, sertifikat tanah, BPKB, buku nikah,

obat-obatan, dan senter. Tas siaga tersebut disimpan pada

tempat yang mudah dijangkau, sehingga ketika bencana

datang tiba -tiba dan harus meninggalkan rumah maka barang-

barang tersebut dapat dibawa dengan mudah dan cepat.

b. Naikkan alat- alat listrik, barang berharga, buku dan barang

yang mudah rusak bila terkena air ke tempat yang tinggi

(melebihi ketinggian maksimum banjir) bagi penduduk yang

tinggal di kawasan banjir.

c. Mempelajari peta daerah rawan dari bencana.

d. Mempelajari lokasi aman dan jalur aman untuk melakukan

evakuasi jika terjadi bencana.

e. Mempelajari P3K untuk menolong diri sendiri atau korban

seandainya ada cedera.

f. Menempatkan kunci rumah di tempat yang aman, mudah diambil

dan diketahui (disepakati) oleh semua anggota keluar ga.

g. Menulis nomor-nomor telepon penting seperti nomor polisi,

PAM, PLN, PMI, LSM, Pemadam kebakaran dan

menyimpannya kedalam memori handphone atau dalam catatan

h. Menempatkan handphone dan alat tanda bahaya di tempat

yang mudah dijangkau ketika menyelamatkan diri.

i. Pemasangan tanda bahaya, yakni jalur-jalur yang tidak dapat

digunakan pada saat bencana.

Persiapan menghadapi banjir dirumah tangga yang dapat dilakukan

oleh kepala keluarga menurut Yulae lawati (2008), seperti di bawah ini:

a. Pastikan memiliki persiapan pelampung yang cukup untuk anggota

keluarga.

b. Pastikan memiliki bekal makanan dan persiapan obat-obatan yang

memadai.

c. Miliki nomor konteks ketua RT/RW dan instansi penting lainnya

d. Simpanlah dokumen-dokumen dan surat-surat penting dalam

plastik atau kotak tahan air.

e. Titipkan photocopy dokumen-dokumen dan surat-surat tersebut

di tempat kerabat atau orang terpecaya yang tinggal di daerah yang

tidak terkena banjir.

f. Segera naikkan alat-alat atau kabel-kabel listrik sebelum

terkena banjir yang lebih tinggi yang tidak terjangkau oleh air

banjir.

g. Tutup kran saluran air utama yang mengalir ke dalam rumah

h. Selalu mendengar informasi tentang perkembangan cuaca

i. Ikuti perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh pemerintah atau

Dokumen terkait