23/07/2012
38
Kode
Risiko Variabel Risiko
Klasifikasi
Mitigasi Risiko Usulan Mitigasi Risiko R3 Perubahan spesifik pada
undang-undang Menerima risiko _
R10 Fluktuasi Inflasi Menerima risiko Memonitor perkembangan inflasi R11 Fluktuasi valuta asing Mencegah risiko Menetapkan nilai hedging yang optimal
R12 Fluktuasi tingkat bunga Menerima risiko Memonitor perkembangan tingkat suku
R13 Kenaikan biaya operasi dan maintenance
Mengurangi dampak terjadinya risiko
Membuat skenario anggaran biaya operasi dan maintenance (kondisi pesimis, moderat, dan optimis)
R15 Ketidaktersediaan bahan baku air Mentransfer risiko
Koordinasi dengan Perum Jasa Tirta terkait penyediaan bahan baku air
R17 Pemadaman listrik
Mengurangi dampak terjadinya risiko
Penyediaan gen set untuk supply listrik cadangan
Kode Risiko Variabel Risiko Klasifikasi Mitigasi Risiko Usulan Mitigasi Risiko R20 Rendahnya Kualitas bahan baku air Mentransfer risiko
Koordinasi dengan Perum Jasa Tirta terkait
kualitas bahan baku air Mengurangi dampak
terjadinya risiko Peningkatan kualitas proses produksi
R25 Penyalahgunaan wewenang oleh pejabat pemerintah Menerima risiko _ R28 Permintaan
bersifat tidak pasti
Mengurangi dampak terjadinya risiko
Membuat proyeksi permintaan konsumsi air
R29 Masuknya kompetitor baru
Mengurangi dampak terjadinya risiko
Mempertahankan kualitas air yang diproduksi
23/07/2012
40
Kode
Risiko Variabel Risiko
Klasifikasi
Mitigasi Risiko Usulan Mitigasi Risiko
R8 Pelanggaran kontrak oleh pemerintah
Mengurangi probabilitas terjadinya risiko
Komunikasi secara berkala antara pihak PDAM X dan Perusahaan A.
R14 Peralatan cacat karena gangguan
Mengurangi probabilitas terjadinya risiko
Preventive maintenance peralatan secara berkala
R16 Kebocoran teknis selama distribusi
Mengurangi probabilitas terjadinya risiko
Preventive maintenance pipa distribusi secara berkala
R23 Pelanggaran kontrak oleh operator/pihak swasta
Mengurangi probabilitas terjadinya risiko
Komunikasi secara berkala antara pihak PDAM X dan Perusahaan A.
Kode
Risiko Variabel Risiko
Klasifikasi Mitigasi
Risiko Usulan Mitigasi Risiko R22 Pengaturan tarif bersifat tidak pasti
Mengurangi probabilitas terjadinya risiko
Komunikasi secara berkala antara pihak PDAM X dan Perusahaan A.
R24
Pemutusan hubungan dini oleh operator/pihak swasta
Mengurangi probabilitas terjadinya risiko
Komunikasi secara berkala antara pihak PDAM X dan Perusahaan A.
R35 Desain/Pengembangan
Mengurangi probabilitas terjadinya risiko
Konsultasi dengan kontraktor terkait desain instalasi pengolahan air yang sesuai
R37 Bencana karena ulah manusia/human error
Mengurangi probabilitas terjadinya risiko
Memberikan peringatan kepada operator dan penekanan kepatuhan terhadap SOP (Standard
23/07/2012
1
• Dari hasil perhitungan asesmen risiko diperoleh 7 risiko yang tergolong tinggi, 7 risiko tergolong medium, dan 6 risiko tergolong risiko rendah.
2
•Risiko yang dialokasikan ke PEMERINTAH: •Risiko perubahan spesifik pada undang-undang •Risiko kebocoran teknis selama distribusi •Risiko pelanggaran kontrak oleh pemerintah •Risiko ketidaktersediaan bahan baku air •Risiko rendahnya bahan baku air
•Risiko pengaturan tarif bersifat tidak pasti •Risiko penyalahgunaan wewenang oleh pejabat
pemerintah
•Risiko permintaan bersifat tidak pasti, dan •Risiko desain/pengembangan, dan
23/07/2012
44
2 (CON'T)
•Risiko yang dialokasikan ke SWASTA: •Risiko fluktuasi inflasi
•Risiko fluktuasi valuta asing •Risiko fluktuasi tingkat bunga
•Risiko kenaikan biaya operasi dan maintenance •Risiko pemadaman listrik
•Risiko peralatan cacat karena gangguan
•Risiko pelanggaran kotrakoleh operator/pihak swasta •Risiko pemutusan hubungan dini oleh operator/pihak swasta •Risiko masuknya kompetitor baru, dan
•Risiko bencana karena ulah manusia.
3
•Usulan mitigasi risiko untuk risiko eksternal: •Memonitor perkembangan inflasi
•Menetapkan nilai hedging yang optimal •Memonitor perkembangan tingkat suku bunga
•Membuat skenario anggaran biaya operasi dan maintenance (kondisi pesimis, moderat, dan optimis)
•Koordinasi dengan Perum Jasa Tirta terkait penyediaan bahan baku air
•Penyediaan gen set untuk suplai listrik cadangan
•Koordinasi dengan Perum Jasa Tirta terkait kualitas bahan baku air
•Peningkatan kualitas proses produksi •Membuat proyeksi permintaan air
3 (CON'T)
•Usulan mitigasi risiko untuk risiko
internal:
•Komunikasi secara berkala antara pihak PDAM X dan Perusahaan A. •Preventive maintenance peralatan
secara berkala
•Preventive maintenance pipa distribusi secara berkala
•Konsultasi dengan pihak kontraktor terkait desain instalasi pengolahan air yang sesuai
•Menegakkan kepatuhan terhadap SOP (Standard Operation
23/07/2012
46
• Dalam melaksanakan proyek kerjasama pemerintah swasta, pihak-pihak yang terlibat sebaiknya mempertimbangkan faktor risiko.
1
• Penambahan pihak yang terlibat dalam melakukan manajemen risiko. Selain itu, penambahan skema kerjasama yang juga dilakukan manajemen risiko (Ex: BOT, Konsesi)
2
• Pada metode pengalokasian risiko, perlu dikembangkan metode yang mampu
mengidentifikasi risiko yang harus ditanggung oleh kedua pihak, pemerintah dan swasta
3
• Pada proses mitigasi risiko, dapat dilakukan kajian analisis biaya terhadap rencana mitigasi yang sudah direkomendasikan dalam penelitian ini
Al Hammad, A.M. 2000. Common Interface Problems Among Various Construction Parties. Journal of Performance of Constructed Facilitates, Vol. 14, No. 2, Hal 71-74.
Alfen, H.W., Kalidindi, S.N., Ogunlana, S., Wang, S., Abednego, M.P., Frank-Jungbecker, A., Jan, Y.C.A., Ke, Y., Liu, Y.W., Singh, L.B., Zhao, G. (2009). Public Private Partnership in Infrastructure Development: Case Studies from Asia and Europe. Bauhaus – Universität Welma, Germany.
Beery, A., Crow, Robert, T. 2003. The Greenfied IPP Database (GRIPP): Based on The World’s Bank Private Participation in Infrastructure (PPI) Database. Working Paper No. 16. Stanford University, CA.
BPS Jawa Timur, 2010. Hasil Sensus Penduduk 2010 Provinsi Jawa Timur. Surabaya.
Cooper, D.F., Grey, S., Raymond, G., Walker, P. 2005. Project Risk Management Guidelines: Managing Risk in Large Project and Complex Procurement. John Wiley and Sons, Ltd.
Department of Treasury and Finance Victoria. 2001. Partnership Victoria Guidance Material: Risk Allocation and Contractual Issues. Department of Treasury and Finance, Victoria, Australia.
Ebrahimnejad, S., Mousavi, S.M., Seyrafianpour, H., 2010. Risk Identification and Assessment for Build-Operate-Transfer Projects: A Fuzzy Multi Attribute Decision Making Model. International Journal of Expert Systems
with Application.
Grimsey, D.K., Lewis, M.K., 2002. Evaluating the Risks of Public Private Partnership for Infrastructure Projects.
International Journal of Project Management, Vol 20, hal. 107-118.
Hillson, D. 2002. Extending The Risk Process to Manage Opportunities. International Journal of Project
Management, Vol. 20, Hal 235-240.
Instruksi Menteri Dalam Negeri (INMENDAGRI) No. 21 Tahun 1996 tentang Pedoman Kerjasama Perusahaan Daerah Air Minum dengan Pihak Swasta.
Kang, Chao-Chung., Feng, Cheng-Min. 2009. Risk Measurement and Risk Identification for BOT Projects: A Multi-Attribute Utility Approach. International Journal of Mathematical and Computer Modelling, vol 49, hal.
1802-1815.
Kang, Chao-Chung., Feng, Cheng-Min., Khan, Haider A. 2005. Risk Assessment for Build-Operate-Transfer Projects: A Dynamic Multi-Objective Programming Approach. Computers and Operations Research, vol 32, hal.
23/07/2012
48 Kementerian Pekerjaan Umum, 2010. Indonesia Water Supply: Infrastructure PPP Investment Opportunities
2010. Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta.
Kintanar, N.E.B., Baclagon, M.L.S., Azanza, R.T., Jr. And Alzate, R.P. 2003. Locking Private Sector Participation Into Infrastructure Development in The Philippines. Transport and Communication Bulletin For Asia and The
Pacific. No. 72, Hal 37-55.
Kreydieh, Ahmad. 1996. Risk Measurement in BOT Project Financing. Thesis of Department of Civil and
Environmental Engineering, Massachusetts Institute of Technology.
Kusrini, D. E. 2006. Diktat Metode Riset Sosial. Surabaya: Jurusan Statistika FMIPA ITS.
Mahmudi, 2007. Kemitraan Pemerintah Derah dan Efektivitas Pelayanan Publik. Kajian Bisnis dan Manajemen: Sinergi.
McCarthy, S.C., Tiong, R.L.K. 1991. Financial and Contractual Aspect of Build-Operate-Transfer Projects.
International Journal of Project Management, vol 9, no. 4. Butterworth-Heinemann Ltd.
Negoro, Nugroho P. 2011. Model Masa Konsesi Kerjasama Pemerintah Swasta pada Proyek Penyediaan Air Minum (Studi Kasus: IPA Krikilan, Gresik). Laporan Thesis. Jurusan Teknik Sipil ITS.
Ohara, S. 2005. A Guidebook of Project and Program Management for Enterprise Innovation. Project
Management Association of Japan.
Ozdoganm, Irem Dikmen., Birgonul, M. Taldad. 2000. A Decision Support Framework for Project Sponsors In The Planning Stage of Build-Operate-Transfer (BOT) Project, Construction Management and Economic.
Permatasari, Carla Widha. 2011. Analisis Risiko Kerjasama Pemerintah – Swasta pada Proyek Pembangunan Pasar di Surabaya, Laporan Thesis. Jurusan Teknik Sipil ITS.
Perpamsi. Kepmendagri No. 43/2000/Kerjasama PDAM, diakses pada tanggal 12 Maret 2012, <http://perpamsi.or.id/online_document_detail.php?id=53>
Posner, P., Ryu, S.K, Tkachenko, A., 2009. Public-Private Partnership: The Relevance of Budgeting. OECD Journal
on Budgteing.
Pribadi, Krishna S., Pangeran, M. Husnullah. 2007. Important Risks on Public-Private Partnership Scheme in Water Supply Investment in Indonesia. The 1stInternational Conference of European Asian Civil Engineering Forum. Universitas Pelita Harapan, Indonesia.
Project Management Institute. 2008. A Guide to The Project Management Body of Knowledge (PMBOK) 4thEdition. Project Management Institute, Inc.
Simon, P., Hillson, D., dan Newland, K. 1997. Project Risk Analysis and Management, Ascot – UK. Stalker, Peter. 2008. Millenium Development Goals. Diakses pada tanggal 20 Maret 2012.
<http://www.undp.or.id/pubs/docs>
Standards Australia International Ltd. 2006. Risk Management Guidelines Companion to AS/NZS4360: 2004. Sugiana, Kawik. 2008. Kerjasama Pemerintah – Swasta (KPS) dalam Penyediaan Infrastruktur (Bagian 1). Sustaining
Partnership vol 1, hal 21.
Sugiarto, Siagian, Dergibson., Sunaryanto, Lasmono T., Oetomo, Deny S. 2003. Teknik Sampling. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta: Bandung.
Sustaining Partnership. 2011. Ironi Air di Indonesia. Sustaining Partnership, edisi September 2011, hal 4-6. Sustaining Partnership. 2011. Mendorong KPS Air Minum, Membangkitkan PDAM. Sustaining Partnership, edisi
September 2011, hal 13-15.
Tjahyono, Agoes Boedi. 2002. Peningkatan Kualitas Pelayanan Perusahaan Air Minum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Studi Kasus: Perusahaan Daerah Air Minum X). Laporan Thesis Program Studi Teknik Industri. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Tiong, Robert L.K. 1995. Competitive Advantage of Equity in Build Operate Transfer Tender. Journal of Construction
Engineering and Management, vol 121, hal 282.
Tiong, Robert L.K., Yeo, K.T. 1993. Project Financing as A Competitive Strategy in Winning Overseas Job.
International Journal of Project Management, vol 11, No. 2. Butterworth – Heinemann Ltd.
Wardani, Retno,D.K. 2006. Analisis Risiko dalam Sistem Kerjasama Build Operate Transfer pada Pembangunan Terminal Terpadu Merak Kota Cilegon. Laporan Thesis. Jurusan Teknik Sipil ITS
Wibowo, Andreas., Mohamed, Sherif. 2007. Perceived Risko Allocation in Public-Private-Partnered (PPP) Water Supply In Indonesia. International Conference on Construction in Developing Countries. Pakistan
Wibowo, Andreas dan Mohamed, Sherif. 2010. Risk Criticality and Allocation in Privatised Water Supply Projects in Indonesia. International Journal of Project Management, vol 28, hal. 504-513.
Zayed, Tarek, M., Chang, Luh-Maan. 2002. Prototype Model for Build-Operate-Transfer Risk Assessment. Journal of
23/07/2012