operasionalnya, perusahaan didukung aset tetap yang nilainya cukup
besar, yang menyebabkan beban penyusutannya cukup besar.PT Mitra Abadi Karya Utama telah melakukan perencanaan formal cukup baik dilihat dari kepatuhan perusahaan dalam membayar pajak seperti melaporkan beban pajak ke Direktorat Jenderal Pajak setiap tahunnya, dan berusaha membayar pajak tepat pada waktunya.
Permasalahan yang te^adi PT Mitra Abadi Karya Utama yaitu perencanaan pajak belum diterapkan dalam penyusutan aset tetap yang mengakibatkan beban pajak penghasilan badan belum efisien.
Dimana biaya penyusutan aset tetap yang seharusnya dapat digunakan untuk mengherhat pajak, tetapi belum dimanfaatkan perusahaan. Besamya biaya penyusutan aset tetap tersebut, akan mempengaruhi besaran Pajak Penghasilan Badan.
Pada PT Mitra Abadi Karya Utama ini penyusutan aset tetapnya hanya menggunakan metode garis lurus, sedangkan perpajakan memperkenankan menggunakan metode garis lurus atau saldo menurun, itu terlihat dari tarif penyusutan yang dipakai oleh PT Mitra Abadi Karya Utama.
43
Dalam menghitung penyusutan aset tetap, perusahaan dapat menggunakan dua metode penyusutan aset tetap yang diperkenankan oleh akuntansi maupun ketentuan perpajakan.
Dalam metode Garis Lurus jumlah beban penyusutan aset tetap tiap tahunnya sama. dan untuk metode Saldo Menurun jumlah beban beban penyusutan aset tetap tiap tahunnya berbeda-beda dan pada akhir masa manfaat nilai buku disusutkan sekaligus. Pada dasamya.
dengan kedua metode penyusutan aset tetap tersebut saat akhir masa manfaat akan memiliki akumulasi penyusutan yang sama. Yang membedakan keduannya hanyalah pengakuan besamya beban penyusutan aset tetap tiap tahunnya. dengan menggunakan metode saldo menurun beban penyusutan pada awal tahun akan lebih besar daripada garis lurus.
Untuk menghitung besar penyusutan dengan menggunakan
metode garis lurus yaitu:
Harga Perolehan x Tarif Penyusutan
Sedangkan jika menghitung besar penyusutan dengan menggunakan metode saldo menurun yaitu:
Nilai Buku x Tarif Penyusutan
Walaupun berdasarkan nilai nominal pada akhir masa manfaat besar akumulasi beban penyusutannya akan sama, namun jika dilihat dari nilai tunai (present value) jumlahnya akan berbeda. Untuk menghitung nilai sekarang (present value) digunakan rumus:
FV PV =
(1+0"
1 FV =
(1+0"
Keterangan:
PV = Present Pa/«e/nilai sekarang
FV = Future ValuelmXax uang masa depan I = Suku bunga
n = Compoundingl-penoAe penggandaan
Untuk mengefisiensikan beban PPh Badan dipilih beban penyusutan yang paling besar apakah dengan metode garis lurus atau
metode saldo menurun.
Selain itu, PT Mitra Abadi Karya Utama juga belum menerapkan perencanaan pajak terhadap biaya makan yang terdapat pada beban usaha dan beban administrasi dan umum yang seharusnya dapat digunakan juga untuk menghemat pajak penghasilan badannya. Karena biaya makan ini dibeiikan kepada karyawannya dalam bentuk natura, maka menurut kententuan perpajakan biaya makan ini tidak dapat dibiayakan.
Untuk mengefisiensikan beban PPh Badannya, PT Mitra Abadi Karya Utama harus merubah biaya makan yang diberikan kepada karyawannya dalam bentuk natura kedalam bentuk tunjangan agar menurut ketentuan perpajakan biaya makan tersebut dapat diakui sebagai beban yang dapat dikurangkan karena bagi karyawan yang menerimanya itu merupakan sebuah penghasilan.
45
Jika aset tetap dan biaya makan telah direncanakan yaitu dengan memilih metode penyusutan aset tetap saldo menurun dan mengganti biaya makan kedalam bentuk timjangan, maka barulah bisa diketahui berapa besamya penghematan beban pajak penghasilan badan pada tahun 2009-2012 yang diperoleh perusahaan dengan menghitung pajak penghasilan badannya terlebih dahulu setelah dilakukan perencanaan dan dibandingkan dengan sebelum dilakukan perencanaan. Menghitung pajak penghasilan badan adalah penjualan dikurangi dengan harga pokok produksi dan beban usaha, selanjutnya jika ada penghasilan Iain-lain atau beban Iain-lain maka ditambahkan atau dikurangkan, diperolehlah laba sebelum pajak, kemudian laba sebelum pajak tersebut dikalikan dengan tarif pajak, dan diperolehlah pajak penghasilan badannya. Tarif pajak yang digimakan adalah tarif pajak memuut Undang-undang No. 36 Tahun 2008, dalam Pasal 17 ayat 1 huruf b dan Pasal 17 ayat 2 huruf a dengan memperkenalkan tarif tunggal yaitu sebesar 28% untuk tahun pajak 2009 dan 25% untuk tahun pajak 2010 dan seterusnya.
a. Visi Perusahaan
FT Mitra Abadi Karya Utama menjadi perusahaan yang maju dan berkembang terus untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan semua yang terlibat dalam kegiatan usaha termasuk masyarakat dan lingkungan di sekitamya secara berkesinambungan.
b. Misi Perusahaan
1. Meningkatkan kinerja untuk dapat meningkatkan nilai
investasi.
2. Meningkatkan kemitraan dengan pelanggan.
3. Meningkatkan kenyamanan lingkungan keija.
4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
5. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas keija.
6. Menjaga keseimbangan lingkungan alam, sosial, dan masyarakat.
c. Tujuan Perusahaan
Tujuan mendirikan PT Mitra Abadi Karya Utama adalah untuk mcnyediakan produk batu dan kebutuhan pokok bagi PT Adhimix Precast Indonesia dan pelanggan lainnya secara kontinuitas baik volume maupun kualitas serta untuk meningkatkan pengembangan perusahaan.
48
4.1.2. Stniktur Organisasi
Berikut ini stniktur organisasi pada PT Mitra Abadi Karya
Utama:
4.2. Penerapan Perencanaan Pajak pada PT Mitra Abadi Karya Utama 4.2.1. Perencanaan Formal pada PT Mitra Abadi Karya Utama
Perencanaan formal merupakan upaya penghematan dengan memenuhi ketentuan kewajiban perpajakan sesuai dengan tata cara atau prosedur yang ditentukan undang-undang. Perencanaan formal meliputi kewajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan pengukuhan kena pajak menyelenggarakan pembukuan dan pencatatan, membayar pajak, menyampaikan surat pemberitahuan tahunan selain memotong dan memungut pajak. Penyediaan dan kewajiban pelaporan hams direncanakan supaya pembayaran pajak dapat dilakukan sesuai dengan
waktu vane ditentukan.
Pajak-pajak yang dibayarkan oleh PT Mitra Abadi Karya Utama meliputi:
1. Pajak Bumi dan Bangunan 2. Pajak Kendaraan
3. PPh23
4. PPN
5. PPhBadan
Kewajiban perpajakan bermula dari implementasi undang perpajakan oleh karena itu, ketidakpastian terhadap undang-undang dapat dikenakan sanksi, baik sanksi administrasi maupun sanksi pidana. Sanksi administrasi maupun pidana merupakan pemborosan sumber daya sehingga perlu dihindari melalui suatu perencanaan pajak yang baik, untuk dapat menyusun perencanaan pemenuhan kewajiban perpajakan yang baik diperlukan pemahaman terhadap peraturan perpajakan.
4.2.1.1. Kepatuhan wajib pajak badan pada PT Mitra Abadi Karya
Utama
Adapun kewajiban pajak yang diatur dalam Undang-Undang perpajakan sebagai berikut:
1. Mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak.
Perusahaan telah mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP pada KPP Pratama Jakarta Tebet yang telah
50
sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 73/PMK.03/2012.
2. Menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan.
Perusahaan telah menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan Pasal 28 UU KUP, pembukuannya telah lengkap dengan adanya laporan keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk menghitung PPh Badannya.
Syarat-syarat dalam Penyelenggaraan pembukuan atau pencatatan yailu:
a. Diselenggarakan dan dilaksanakan dengan memperhatikan itikat balk dan mencerminkan keadan atau kegiatan usaha yang sebenamya.
b. Diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka arab satuan mata uang Rupiah dan
disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa
asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan.
c. Diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual atau stesel kas.
d. Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang asing selain rupiah dapat diselenggarakan oleh WP setelah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan.
e. Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri dari atas catatan mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya serta penjualan dan pembelian sehingga dapat dihitung besamya pajak
yang terutang.
Penyelenggaran pembukuan dan pencatatan bertujuan untuk mempermudah:
a. Pengisian SPT.
b. Perhitungan Penghasilan Kena Pajak.
0. Perhitungan PPN.
d. Penyelenggaran pembukuan juga untuk mengetahui posisi keuangan dan hasil kegiatan usaha atau pekeijaan bebas.
Jika diperiksa hams:
a. Memberikan keterangan yang diperlukan.
b. Memperlihatkan/ meminjamkan pembukuan/
pencatatan.
c. Memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan termasuk memasuki mangan-mangan/ tempat yang dipandang perlu.
3. Menghitung dan membayar sendiri pajaknya dengan
benar.
Pemsahaan telah melakukan perhitungan dengan benar sesuai dengan Pasal 16 UU PPh sehingga tidak
52
mengalami lebih bayar atau kurang bayar, adapun pajak yang dihitung adalah PPh Badan, PPh 23, dan PPN.
Sedangkan keharusahan perusahaan membayar pajak telah diatur dalam Pasal 23A UUD 1945, adapun pajak yang dibayarkan atau disetorkan oleh perusahaan adalah PPh Badan, PPh 23, PPN, PBB, dan Pajak kendaraan. Dalam menyetorkan pajak, perusahaan tidak pemah telat karena menghindari sanksi yang akan merugikan perusahaan. Untuk penyetoran PPh Badan, setiap bulannya sudah tepat waktu.
4. Mengisi dan memasukkan Surat Pemberitahuan (SPT).
Perusahaan telah mengisi SPT dengan benar sesuai dengan Pasal 4 ayat 1 UU KUP dan menyampaikan SPT tepat waktu sesuai dengan Pasal 3 ayat I UU KUP yang tidak pemah melewati batas waktu penyampaian agar tidak dikenakan sanksi.
PT Mitra Abadi Karya Utama telah melakukan perencanaan formal cukup baik dilihat dari kepatuhan perusahaan yang telah sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku seperti mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP, melakukan pembukuan yang lengkap, menghitung dan membayar pajak dengan benar, serta meiaporkan beban pajak ke Direktorat Jenderal Pajak setiap tahunnya, dan bemsaha membayar pajak tepat pada waktunya.
4.2.2. Perencanaan Materil pada FT Mitra Abadi Karya Utama
Perencanaan material upaya penghematan pajak dengan memanfaatkan kelemahan dan celah peraturan serta pengecualian dan fasilitas perpajakan. Pajak dikenakan terhadap objek pajak yang dapat berupa keadaan, perbuatan, maupun peristiwa. Basis perhitungan pajak adalah objek pajak. Maka untuk mengoptimalkan alokasi sumber dana, manajemen akan merencanakan pembayaran pajak yang tidak lebih (karena dapat mengurangi optimalisasi alokasi sumber daya) dan tidak kurang (supaya tidak membayar sanksi administrasi yang merupakan pemborosan dana). Untuk itu objek pajak hams dilaporkan secara benar dan lengkap. Pelaporan objek pajak yang benar dan lengkap hams bebas dari berbagai rekayasa negatif.
Perencanaan pajak yang dapat diterapkan pada PT Mitra Abadi Karya Utama adalah perencanaan pajak atas aset tetap dan biaya makan karena permasalahan yang teijadi adalah belinn diterapkannya perencanaan pajak atas penyusutan aset tetap dan biaya makan sehingga mengakibatkan beban Pajak Penghasilan Badan pemsahaan belum efisien. Dimana biaya penyusutan aset tetap dan biaya makan yang sehamsnya dapat digunakan untuk menghemat pajak, tetapi belum dimanfaatkan pemsahaan.
Berikut adalah strategi perencanaan pajak yang telah diterapkan untuk mengefisiensikan beban pajak penghasilan badan pada PT Mitra Abadi Karya Utama:
55
4.2.2.1. Perencanaan Paj ak atas Aset Tetap pada PT Mitra Abadi Karya Utama
1. Aset Tetap pada PT Mitra Abadi Karya Utama
Aset tetap merupakan bagian dari laporan posisi keuangan yang dilaporkan oleh manajemen dalam setiap periode atau setiap tahun. Dalam menghitung penyusutan aset tetap, perusahaan dapat menggunakan dua metode penyusutan aset tetap yang diperkenankan oleh akimtansi maupun ketentuan peipajakan.
Dalam metode Garis Lurus jumlah beban penyusutan aset tetap tiap tahunnya sama, dan imtuk metode Saldo Menurun jumlah beban penyusutan aset tetap tiap tahunnya berbeda-beda dan pada akhir masa manfaat nilai buku disusutkan sekaligus. Pada dasamya dengan kedua metode penyusutan aset tetap tersebut saat akhir masa manfaat akan memiliki akumulasi penyusutan yang sama, yang membedakan keduannya hanyalah pengakuan besamya beban penyusutan aset tetap tiap tahunnya, dengan menggunakan metode saldo menurun beban penyusutan pada awal tahun akan lebih besar daripada garis lurus. Aset tetap pada PT Mitra Abadi Karya Utama sebagai berikut:
label 6
Daflar Aset Tetap PT Mitra Abadi Karya Utama
Tahun 2009-2012
(Dinyatakan dalam rupiah)
Keterangan Tahun
2009 2010 2011 2012
Peralatan Kantor 309.062.500 230.185.000 183.811.250 83.542.500 Kendaraan 2.466.229.167 1.777.979.167 2.480.135.622 2.784.166.804 Mesin 4.322.427.083 4.090.942.708 5.702.752.830 5.202.263.548
Bangunan 5.287.500.000 5.017.500.000 4.747.500.000 4.477.500.000 (Sumber: PT Mitra Abadi Karya Utama tahun 2009-2012, data diolah penulis)
Kemudian dilakukaii evaluasi kembali terhadap aset tetap pada PT Mitra Abadi Karya Utama sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Npmor 96/PMK.03/2009.
Pengelompokan aset tetap PT Mitra Abadi Karya Utama imtuk keperluan penyusutan yang telah sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) NO.96/PMK.03/2009, aset tetap PT Mitra Abadi Karya Utama masuk dalam jenis harta berwujud yang teimasuk dalam kelompok 1,2, dan 3.
57
label 7
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.96/PMK.03/2009 Jenis-Jenis Harta Berwujud yang Termasuk dalam
Kelompok 1
No Jenis
Usaha
Jenis Harta
Semua jenis usaha Mebel dan Peralatan dari
kayu atau rotantermasuk meja, bangku, kursi, lemari dan sejenisnya yang bukan bagian dari bangunan.
Mcsin kantor seperti mesin tik, mesin hitung, duplikator, mesin fotokopi, mesin akunting/pembukuan, komputer, printer, scanner dan sejenisnya.
Perlengkapan lainnya seperti amplifier, tape/cassette, video recorder, televisi dan sejenisnya.
Sepeda motor, sepeda dan
becak.
Alat perlengkapan khusus (tools) bagi industri/jasa yang
bersangkutan.
Dies, jigs, dan mould.
Alat-alat komunikasi seperti pesawat telepon, faksimile, telepon seluler dan sejenisnya.
(Sumber: Keputusan Menteri Keuangan No.96/PMK.03/2009)
Tabel 8
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.96/PMK.03/2009 Jenis-Jenis Harta Berwujud yang Termasuk dalam
No Jenis Jenis
Usaha Harta
1 Kontruksi Peralatan yang dipergunakan seperti truk berat, dump truk, crane bulldozer, dan sejenisnya.
(Sum;er: Keputusan Menteri Keuangan No.96/PMK.03/2C09)
Tabel 9
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.96/PMK.03/2009 Jenis-Jenis Harta Berwujud yang Termasuk dalam
No Jenis Jenis
Usaha Harta
1 Pertambangan Mesin-mesin yang dipakai dalam selain minyak dan bidang pertambangan, termasuk
gas mesin-mesin yang mengolah
produk pelikan.
(Sum)er: Keputusan Menteri Keuangan No.96/PMK.03/2009)
Dimana aset berupa mesin masuk ke dalam kelompok 3, hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.96/PMK.03/2009 yang telah mengelompokkan aset tetap khususnya mesin ke dalam jenis-jenis harta berwujud dalam kelompok 3, dimana mesin dalam kelompok tersebut disebutkan dalam jenis usaha pertambangan selain minyak dan gas. Sedangkan peralatan kantor terdapat dalam semua jenis usaha dalam jenis-jenis harta benvujud dalam kelompok 1, sepeda motor dikelompokan kedalam kelompok 1 hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan NO.96/PMK.03/2009 yang telah mengelompokkan kendaraan bermotor dalam kelompok 1, bisa dilihat dalam point d. Sedangkan kendaraan selain sepeda bermotor dikelompokan kedaam kelompok 2 hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan NO.96/PMK.03/2009 yang telah mengelompokkan kendaraan bermotor dalam kelompok 2. Sehingga untuk
59
menghitung penyusutan mesin masa manfaat dan tarif penyusutan secara fiskal, dimana sesuai kebijakan penyusutan fiskalnya PT Mitra Abadi Karya Utama menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat 16 tahun dan tarif penyusutan sebesar 6,25% sedangkan dengan metode saldo menurun tarif penyusutan sebesar 12,5%. Untuk menghitung penyusutan sepeda motor, masa manfaat dan tarif penyusutan secara fiskal menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat 4 tahun dan tarif penyusutan sebesar 25% dan dengan metode saldo menurun tarif penyusutan sebesar 50%.
Untuk menghitung penyusutan peralatan kantor, masa manfaat dan tarif penyusutan secara fiskal menggunakan metode garis lurjs dengan masa manfaat 4 taliun dan tarif penyusutan sebesar 25% dan dengan metode saldo menurun tarif penyusutan sebesar 50%. Sedangkan untuk menghitung penyusutan kendaraan selain sepeda motor, masa manfaat dan tarif penyusutan secara fiskal menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat 8 tahun dan tarif penyusutan sebesar 12,5% dan dengan metode saldo menurun tarif penyusutan sebesar 25%.
Berikut ini adalah aset tetap yang telah dievaluasi sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
NO.96/PMK.03/2009:
label 10
Daftar Aset Tetap PT Mitra Abadi Karya Utama Tahun 2009-2012 (Setelah Evaluasi)
(Dinyatakan dalam rupiah)
Keterangan Tahun
2009 2010 2011 2012
Peralatan Kantor 309.062.500 230.185.000 183.811.250 83.542.500
Kendaraan (Sepeda Motor) 19.215.625 13.853.125 8.490.625 3.128.125 Kendaraan 2.589.281.771 2.247.838.021 3.528.535.135 4.653.731.976 Mesin 4.322.427.083 4.090.942.708 5.702.752.830 5.202.263.549
Bangunan 5.287.500.000 5.017.500.000 4.747.500.000 4.477.500.000 Sumbcr; PT Mitra Abadi Karya Utama tahun 2009-2012, data diolah penulis)
Berdasarkan label 10 dapat diketahui bahwa sepeda motor dtpisahkan dengan kendaraan lainnya karena merupakan kelompok 1 sedangkan kendaraan yang laiimya merupakan kelompok 2. Adapun harga perolehan, penambahan, pengurangan, dan saldo akhir yang teijadi pada tanggal 31 Desember 2009-2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 11
Saldo Awal, Penambahan, Pengurangan, Biaya Penyusutan, dan Saldo Akhir Aset Tetap PT Mitra Abadi Karya Utama
Tahun 2009
0Dinyatakan dalam rupiah)
Jenis Aset Tetap
Saldo Buku Mutasi Biaya
Penyusutan
Saldo Buku
01-01-2009 Penambahan Pengurangan 31-12-2009
fdarga perolehan
Peralatan kantor 345.000.000 35.937.500 309.062.500
^Cendaraan (Sepeda Motor) 21.450.000 2.234.375 19.215.625
Kendaraan 2.731.550.000 142.268.229 2.589.281.771
Viesin 4.438.000.000 115.572.917 4.322.427.083
Bansunan 5.400.000.000 112.500.000 5.287.500.000
Jumlah 12.936.000.000 408.513.021 12.527.486.979
Sumber: PT Mitra Abadi Karya Utama tahun 2009, data dioiah penulis, rincian perrhitungan Uhat lampiran 2)
61
Tabel 12
Saldo Awal, Penambahan, Pengurangan, Biaya Penyusutan, dan Saldo Akhir Aset Tetap PT Mitra Abadi Karya Utama
Tahun 2010
Jenis Aset Tetap
Saldo Buku Mutasi Biaya Saldo Buku
01-01-2010 Peiutmbahan Pengurangan Penyusutan 31-12-2010
Harga perolehan
Peralatan kantor 309.062.500 9.830.000 88.707.500 230.185.000
Kendaraan (Sepeda Motor) 19.215.625 5.362.500 13.853.125
Kendaraan 2.589.281.771 341.443.750 2.247.838.021
Mesin 4.322.427.083 48.950.000 280.434.375 4.090.942.708
Bangunan 5.287.500.000 270.000.000 5.017.500.000
Jumlah 12.527.486.979 58.780.000 985.948.125 11.600.318.854
Sumber: PT Miira Abadi karya Utama tahun 2010, data diolah penulis, rincian perhitungan Uhat lanqjiran 2 Tabel 13
Saldo Awal, Penambahan, Pengurangan, Biaya Penyusutan, dan Saldo Akhir Aset Tetap PT Mitra Abadi Karya Utama
Tahun 2011
Jenis Aset Tetap
Saldo Buku Mutasi Biaya Saldo Buku
01-01-2011 Penambahan Pengiuangan Penyusutan 31-12-2011 Harua perolehan
Peralatan kantor 230.185.000 56.445.000 102.818.750 183.811.250
Kendaraan (Sepeda Motor) 13.853.125 5.362.500 8.490.625
Kendaraan 2.247.838.021 1.958.875.273 105.000.000 573.178.159 3.528.535.135
Ivlesin 4.090.942.708 2.018.394.130 406.584.008 5.702.752.830
Bangunan 5.017.500.0CO 270.000.000 4.747.500.000
Jumlah 11.600.318.854 4.033.714.403 105.000.000 1.357.943.417 14.171.089.840
Sumber: PT Mitra Abadi Karya Utama tahun 20II, data diolah penulis, rincian perhitungan lihat lampiran 2)
Tabel 14
Saldo Awal, Penambahan, Pengurangan, Biaya Penyusutan, dan Saldo Akhir Aset Tetap PT Mitra Abadi Karya Utama
Tahun 2012
Jenis Aset Tetap
Saldo Buku Mutasi Biaya Saldo Buku
01-01-2012 Penambahan Pengurangan Penyusutan 31-12-2012 larga perolehan
'eralatan kantor 183.811.250 3.400.000 103.668.750 83.542.500
Cendaraan (Sepeda Motor) 8.490.625 5.362.500 3.128.125
Cendaraan 3.528.535.135 1.941.000.000 815.803.159 4.653.731.976
/lesin 5.702.752.830 100.165.625 400.323.657 5.202.263.549
iangunan 4.747.500.000 270.000.000 4.477.500.000
Jumlah 14.171.089.840 1.944.400.000 100.165.625 1.595.158.066 14.420.166.149
Sumber: PT Mitra Abadi Karya Utama tahun 2012, data diolah penulis, rincian perhitungan lihat lampiran 2)
Berdasarkan tabel 11-14 di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2010 aset tetap mengalami penurunan sebesar 7% dibandingkan dengan tahun 2009 hal tersebut disebabkan karena tidak ada penambahan aset tetap, pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 22%
dibandingkan dengan tahim 2010, dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 2% dibandingkan dengan tahun 2011, kenaikan tersebut dikarenakan adanya penambahan aset tetap.
2. Penyusutan Aset Tetap berdasarkan Ketentuan Pajak dengan Metode Garis Lurus
Menurut ketentuan perpajakan masa manfaat dan tarif penyusutan aset tetap berwujud bersifat pasti dan menyampingkan toleransi penuh dengan tidak menyediakan penghitungan masa manfaat karena mengikuti kelompok harta tetap berwujud dan metode penyusutan yang digunakan sebagaimana ditctapkan dalam pasal 11 ayat (6) UU No. 36 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:
63
Tabel 15
Kelompok Bukan Bangunan dan Bangiman dan
Kelompok
Kelompok 3 16 Tahun 6.5% 12.5%
Kelompok 4 20 Tahun 5% 10%
II. Bangunan
Fermanen 20 Tahun 5%
Tidak permanen 10 Tahun 10%
(Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 dalam Pasal 11 ayat (6))
Berdasarkan hal tersebut yang diatur peiaksanaannya oleh Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 96/PMK.03/2009, maka FT Mitra Abadi Karya Utama melakukan penyusutan fiskal untuk pembebanan penyusutan aset tetap berwujud untuk mengetahui besamya beban pajak penghasilan badan yang harus dibayar oleh FT Mitra Abadi Karya utama tahun 2009 sampai 2012.
Tabel 16
FT Mitra Abadi Karya Utama
Biaya Penyusutan Aset Tetap dengan Metode Garis Lurus Menurut Ferpajakan
Tahun 2009
(Dinyatakan dalam rupiah)
Jenis Harga Perolehan Kelompok Umur
Ekonomis
Tarif
Penyusutan
Biaya Penyusutan
Peralatan Kantor 345.000.000 1 4 Tahim 25% 35.937.500
Kendaraan (Sepeda Motor) 21.450.000 1 4 Tahun 25% 2.234.375
Kendaraan 2.731.550.000 2 8 Tahun 12,5% 142.268.229
Mcsin 4.438.000.000 3 16 Tahun 6,25% 115.572.917
Bangunan 5.400.000.000 20 Tahim 5% 112.500.000
JUMLAH 12.936.000.000 408.513.021
(Sumber: FT Mitra Abadi Karya Utama tahun 2009, data diolah penulis, rincian perhitungan lihat lampiran 2)
Dari tabel 16 dapat diketahui bahwa biaya penyusutan pada tahun 2009 berdasarkan metode garis lurus menurut ketetapan perpajakan sebesar Rp 408.513.021 yang diperoleh dari penjumlahan biaya penyusutan aset tetap PT Mitra Abadi Karya Utama pada tahun 2009, biaya penyusutan sebesar Rp 408.513.021 akan dapat mengurangi beban pajak penghasilan badan sebesar Rp 114.383.646.
Tabel 17
PT Mitra Abadi Karya Utama
Biaya Penyusutan Aset Tetap dengan Metode Garis Lurus Menurut Perpajakan
Tahun 2010
(Dinyatakan dalam rupiah)
Jenis Karga Perolehan Kelompok Umur
Ekonomis
Tarif
Penyusutan
Biaya Penyusutan
Peralatan Kantor 318.892.500 1 4 Tahun 25% 88.707.500
Kendaraan (Sepeda Motor) 19.215.625 1 4 Tahun 25% 5.362.500
Kendaraan 2.589.281.771 2 8 Tahun 12,5% 341.443.750
Mesin 4.371.377.083 3 16 Tahun 6,25% 280.434.375
Bangunan 5.287.500.000 20 Tahun 5% 270.000.000
JUMLAH 12.586.266.979 985.948.125
Dari tabel 17 dapat diketahui bahwa biaya penyusutan pada tahun 2010 berdasarkan metode garis lurus menurut ketetapan perpajakan ialah sebesar Rp 985.948.125 yang diperoleh dari penjumlahan biaya penyusutan aset tetap PT Mitra Abadi Karya Utama pada tahun 2010, biaya penyusutan sebesar Rp 985.948.125 akan dapat mengurangi beban pajak penghasilan badan sebesar Rp 246.487.031.
65
Tabel 18
PT Mitra Abadi Karya Utama
Biaya Penyusutan Aset Tetap dengan Metode Garis Lurus Menurut Perpajakan
Tahun 2011
(Dinyatakan dalam rupiah)
Jenis Harga Pcrolehan Kelompok Umur
Ekonomis
Tarif
Penyusutan
Biaya Penyusutan
Feralatan Kantor 286.630.000 1 4 Tahim 25% 102.818.750
Kendaraan (Sepeda Motor) 13.853.125 1 4 Tahun 25% 5.362.500
Kendaraan 4.101.713.294 2 8 Tahun 12,5% 573.178.159
Mesin 6.109.336.838 3 16 Tahun 6,25% 406.584.008
Bangunan 5.017.500.000 20 Tahun 5% 270.000.000
JUMLAH 15.529.033.257 1J57.943.417
Sumber: PT Mitra Abadi Karya Utama tahun 2011, data diulah penulis, rincian perhitungan lihat lampiran 2)
Dari tabel 18 dapat diketahui bahwa biaya penyusutan pada tahun 2011 berdasarkan metode garis lurus menurut ketetapan peipajakan sebesar Rp 1.357.943.417 yang diperoleh dari penjumlahan biaya penyusutan aset tetap PT Mitra Abadi Karya Utama pada tahun 2011, biaya penyusutan sebesar Rp 1.357.943 417 akan dapat mengurangi beban pajak penghasilan badan sebesar Rp 339.485.854.
Tabel 19
PT Mitra Abadi Karya Utama
Biaya Penyusutan Aset Tetap dengan Metode Garis Lurus Menurut Perpajakan
Tahun 2012
(Dinyatakan dalam rupiah)
Jenis Harga Perolehan Kelompok Umur
Ekonomis
Tarif
Penyusutan
Biaya Penyusutan
Peralatan Kantor 187.211.250 1 4 Tahun 25% 103.668.750
Kendaraan (Sepeda Motor) 8.490.625 1 4 Tahun 25% 5.362.500
Kendaraan 5.469.535.135 2 8 Tahun 12,5% 815.803.159
Mesin 5.602.587.205 3 16 Tahun 6,25% 400.323.657
Bangunan 4.747.500.000 20 Tahun 5% 270.000.000
JUMLAH 16.015.324.215 1.595.158.066
(Sumber; PT Mitra Abadi Karya Utama tahun 2012, data diolah penulis, rincian perhitungan lihat lampiran 2)
Dari tabel 19 dapat diketahui bahwa biaya penyusutan pada tahun 2012 berdasarkan metode garis
lurus mennrut ketetapan peipajakan sebesar Rp 1.595.158.066 yang diperoleh dari penjumlahan biaya penyusutan aset tetap PT Mitra Abadi Karya Utama pada tahun 2012, biaya penyusutan sebesar Rp 1.595.158.066 akan dapat mengurangi beban pajak penghasilan badan sebesar Rp 398.789.517.
Biaya penyusutan mengalami kenaikan setiap tahunnya yaitu dari tahun 2009-2012, pada tahun 2010 naik sebesar 141% dibandingkan dengan tahun 2009, kenailcan yang besar itu dikarenakan pada tahun 2009 hanya 5 bulan disusutkannya. Pada tahun 2011 naik sebesar 38% dibandingkan dengan tahun 2010, dan pada tahun 2012 naik sebesar 17% dibandingkan dengan tahun
2011.
4.2.2.2. Perencanaan Pajak atas Biaya Makan pada PT Mitra Abadi Karya Utama
Biaya makan akan menimbulkan biaya yang dibebankan ke laporan laba rugi setiap periode akuntansi.
sehingga menjadi pengurang untuk menentukan laba.
Dengan demikian. biaya makan akan berpengaruh terhadap
Dengan demikian. biaya makan akan berpengaruh terhadap