• Tidak ada hasil yang ditemukan

J U MLAH Ta be l III.1.

Be la n ja N e ga ra , Ta h u n 2 0 0 81) ( m ilia r ru p ia h ) APBN % th d PD B

barel, juga sebagai dam pak dari depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Am erika Serikat, dari Rp9.10 0 per US$ diperkirakan m en jadi Rp9.150 per US$ . Apabila tan pa dilakukan langkah-langkah pengam anan, m aka beban kebutuhan subsidi energi ini diperkirakan naik ham pir 140 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan dalam APBN 20 0 8 .

Perubah an lain yan g m em erlukan tam bah an alokasi an ggaran belan ja pem erin tah pusat 20 0 8 adalah berkaitan dengan Program Stabilisasi H arga, yang diluncurkan awal Februari 20 0 8 . Pr ogr am in i ditem puh dalam r an gka m en gur an gi dam pak lon jakan h ar ga bar an g dalam negeri, sebagai akibat dari pergerakan harga kom oditas pangan strategis, khususnya kom oditi beras, kedelai, m inyak goreng dan terigu, yang sejak awal tahun 20 0 8 m enunjukkan gejala m en in gkat. Selain akan terus dilakukan lan gkah an tisipasi pen gelolaan dan upaya sistem atis un tuk m en gatasi m asalah ketersediaan pan gan dan stabilitas harga agar dapat d ikelola d en ga n b a ik, d a la m ja n gka p en d ek, p em er in t a h t ela h m en yia p ka n seju m la h ke b ija ka n , a n t a r a la in m e la lu i in s t r u m e n fis ka l t e r m a s u k m e n gu r a n gi b e a m a s u k, penghapusan PPN dan PPh, tata niaga im por, serta “jalur hijau” untuk kom oditas pangan. Di sam p in g it u , Pem er in t ah ju ga akan m em ber ikan ban t u an kep ad a m asyar akat yan g m en galam i dam pak ken aikan h ar ga sem bako, ser ta m en yelar askan kebijakan fiskal dan m on eter . Sem en tar a itu, un tuk solusi jan gka m en en gah , kebijakan yan g akan ditem puh an tar a lain den gan m elaku kan swasem bada pan gan dan m en gu r an gi im por , m elaku kan efisiensi sistem distribusi di J awa dan luar J awa, m enyiapkan bantuan finansial dan kredit tanpa penjam inan, program pendidikan m urah dan gratis, serta program Askeskin. Program in i d ih a r a p ka n m en d a p a t d u ku n ga n d a r i d u n ia u sa h a , p ela ku ekon om i b esa r , ser t a m asyar akat lu as. Alokasi an ggar an yan g d ibu t u h kan u n t u k Pr ogr am St abilisasi H ar ga diperkirakan m en capai Rp10 .10 0 ,0 m iliar.

Di lain pihak, volum e belanja pem erintah pusat juga m engalam i perubahan ke bawah atau m en u r u n , sebagai akibat d ar i kebijakan efisien si d an pen gh em atan / pen u n d aan belan ja k e m e n t e r ia n n e ga r a / le m b a ga ( K/ L) . Ke b ija k a n in i d ila k u k a n d e n ga n m e la k u k a n p en gh em a t a n / p en u n d a a n s ekit a r 15 p er s en d a r i t ot a l a loka s i p a gu m a s in g-m a s in g kem enterian negara/ lem baga (eksekutif) tahun 20 0 8 , antara lain dengan m enunda kegiatan- kegiatan yan g tidak dipr ior itaskan (pr ior itas r en dah ), dan kegiatan -kegiatan yan g tidak dim uat dalam Buku I Ren can a Kerja Pem erin tah 20 0 8 .

Na m u n d em ikia n , a ga r t id a k m en ga n ggu kin er ja kem en t er ia n n ega r a / lem b a ga , m a ka terdapat kegiatan -kegiatan K/ L yan g tidak ditun da pelaksan aan n ya, m eliputi:

a . Kegiatan -kegiatan yan g dilakukan oleh lem baga n on -eksekutif, yaitu MPR, DPR, DPD, MA, BPK, Kom isi Yudisial, dan lem baga-lem baga non-struktural, seperti kom isi-kom isi dan sejenisnya, serta lem baga yang m enangani bencana alam dan keselam atan m anusia, ya it u Ba d a n Reh a b ilit a si d a n Rekon st r u ksi NAD-Nia s, Ba kor n a s P en a n ggu la n ga n Ben can a, dan Badan Pen an ggulan gan Lum pur Sidoarjo (BPLS);

b. Kegiatan -kegiatan d asar , yaitu kegiatan -kegiatan u n tu k m em en u h i kebu tu h an d asar satuan kerja, m eliputi gaji, honorarium , dan tunjangan (kode 0 0 0 1) dan penyelenggaraan operasional dan pem eliharaan perkantoran (kode 0 0 0 2);

c. Kegiatan-kegiatan dengan sum ber pendanaan dari hibah (grant); serta

d. Kegiat an -kegiat an d en gan su m ber p en d an aan PNBP, kh u su s u n t u k bad an layan an um um (BLU) dan badan hukum m ilik n egara (BH MN).

Den gan berbagai perkem ban gan di atas, m aka alokasi an ggaran belan ja pem erin tah pusat d alam RAPBN-P 20 0 8 d ir en can akan m en capai Rp641.393,5 m iliar . J u m lah in i, apabila d ib a n d in gk a n d e n ga n p a gu a n gga r a n ya n g d it e t a p k a n d a la m AP BN 2 0 0 8 s e b e s a r Rp573.430 ,7 m iliar, berarti naik Rp67.962,8 m iliar atau 11,9 persen. Alokasi anggaran belanja pem erintah pusat tahun 20 0 8 tersebut terdiri dari alokasi belanja K/ L sebesar Rp272.0 63,7 m iliar, dan alokasi belanja non-K/ L sebesar Rp369.329,8 m iliar.

Alokasi belanja non-K/ L sebesar Rp369.329,8 m iliar tersebut berarti Rp10 7.8 46,1 m iliar atau 41,2 persen lebih tinggi dari pagu anggaran belanja non-K/ L yang ditetapkan dalam APBN 2 0 0 8 seb esa r Rp 2 6 1.4 8 3 ,7 m ilia r . Aloka si b ela n ja n on -K/ L t er seb u t seb a gia n b esa r dialokasikan untuk pem bayaran bunga utang dan subsidi. Rincian belanja pem erintah pusat

tahun 20 0 8 dapat diikuti pada Ta be l III.2.

APB N % th d PD B RAPB N -P % th d P D B % th d AP BN I. B e lan ja K/ L 3 11.9 4 7,0 7,2 2 72 .0 6 3 ,7 6 ,3 8 7,2 II. B e lan ja N o n K/ L 2 6 1.4 8 3 ,7 6 ,1 3 6 9 .3 2 9 ,8 8 ,6 14 1,2 a.l. 1. P e m ba yaran B u n ga U tan g 9 1.3 6 5 ,6 2 ,1 9 4 .15 0 ,0 2 ,2 10 3 ,0 a. Utang Dalam Negeri 62.716,8 1,5 65.0 11,0 1,5 10 3,7 b. Utang Luar Negeri 28.648,8 0 ,7 29.139,0 0 ,7 10 1,7 2 . S u bs id i 9 7.8 74 ,6 2 ,3 2 0 8 .6 19 ,2 4 ,9 2 13 ,1 a . S u bs id i En e rgi 75 .5 9 0 ,6 1,8 16 1.19 2 ,3 3 ,8 2 13 ,2 1) Subsidi BBM 45.80 7,4 1,1 10 6.194,8 2,5 231,8 2) Subsidi Listrik 29.783,3 0 ,7 54.997,5 1,3 184,7 b. S u bs id i N o n En e rgi 2 2 .2 8 3 ,9 0 ,5 4 7.4 2 6 ,9 1,1 2 12 ,8 1) Subsidi Pangan 6.60 3,0 0 ,2 9.20 3,0 0 ,2 139,4 2) Subsidi Pupuk 7.519,1 0 ,2 7.662,1 0 ,2 10 1,9 3) Subsidi Benih 725,0 0 ,0 725,0 0 ,0 10 0 ,0 4) Public Serv ice Obligation 1.688,4 0 ,0 1.688 ,4 0 ,0 10 0 ,0 5) Subsidi Bun ga Kredit Program 2.148,4 0 ,0 2.148 ,4 0 ,1 10 0 ,0 6) Subsidi Bahan Baku Kedelai - - 50 0 ,0 0 ,0 - 7) Subsidi Minyak Goreng (OP) - 50 0 ,0 0 ,0 - 8 ) Subsidi Pajak 3.60 0 ,0 0 ,1 25.0 0 0 ,0 0 ,6 694,4 a. Subsidi Pajak PSH 60 0 ,0 - 4.90 0 ,0 0 ,1 8 16,7 - PPN im por Gandum - - 1.40 0 ,0 0 ,0 - - PPN im por Terigu - - 50 0 ,0 0 ,0 - - PPN DN Minyak Goreng 60 0 ,0 - 3.0 0 0 ,0 0 ,1 50 0 ,0 b. Subsidi Pajak Non PSH 3.0 0 0 ,0 - 20 .10 0 ,0 0 ,5 670 ,0 - PPh Panas Bum i - - 50 0 ,0 0 ,0 - - PPh Bunga Obligasi - - 8 0 0 ,0 0 ,0 - - PPN BBM DN bersubsidi - - 9.0 0 0 ,0 0 ,2 - - Fasilitas PPN im por Eksplorasi - - 7.8 0 0 ,0 0 ,2 - - Fasilitas Bea Masuk 3.0 0 0 ,0 - 2.0 0 0 ,0 0 ,0 66,7 3 . B e la n ja La in n ya 2 4 .9 5 4 ,2 0 ,6 19 .2 71,3 0 ,4 77,2

573 .4 3 0 ,7 13 ,3 6 4 1.3 9 3 ,5 15,0 111,9

1) Perbedaan satu angka di belakang kom a dalam angka penjum lahan adalah karena pembulatan .

JU MLAH

Tabe l III.2 .

Be lan ja Pe m e rin ta h Pu s a t, Ta h u n 2 0 0 81) ( m iliar ru p iah )

Sejalan dengan m eningkatnya defisit APBN dari 1,7 persen dalam APBN 20 0 8 m enjadi sekitar 2,0 persen, dan juga sebagai akibat dari perubahan indikator ekonom i m akro, khususnya n ilai tukar rupiah terhadap dolar Am erika Serikat, beban pem bayaran bun ga utan g dalam keseluruhan tahun 20 0 8 diperkirakan m encapai Rp94.150 ,0 m iliar, yang berarti Rp2.78 4,4 m iliar at au 3,0 p er sen lebih tin ggi d ar i p agu an ggar an p em bayar an bu n ga u t an g yan g d it e t a p ka n d a la m AP BN 2 0 0 8 s e b e s a r Rp 9 1.3 6 5,6 m ilia r . De m ikia n p u la , a p a b ila diban din gkan den gan beban pem bayaran bun ga utan g dalam tahun 20 0 7 yan g m en capai sebesar Rp79.550 ,5 m iliar , m aka per kir aan pem bayar an bun ga utan g dalam Ran can gan APBN Perubahan tahun 20 0 8 tersebut berarti lebih tin ggi sebesar Rp14.599,5 m iliar atau 18 ,4 persen. Peningkatan beban pem bayaran bunga utang dalam tahun 20 0 8 tersebut berasal dari lebih tingginya perkiraan beban pem bayaran bunga utang dalam negeri dan luar negeri. Aloka s i a n gga r a n p em b a ya r a n b u n ga u t a n g d a la m n eger i d a la m Ra n ca n ga n AP BN Perubahan tahun 20 0 8 diperkirakan m en capai Rp65.0 11,0 m iliar, yan g berarti m en in gkat Rp2.294,2 m iliar atau 3,7 persen apabila dibandingkan dengan pagu anggaran pem bayaran bun ga utan g dalam n egeri yan g ditetapkan dalam APBN 20 0 8 sebesar Rp62.716,8 m iliar. Dem ikian pula, apabila dibandingkan dengan realisasi pem bayaran bunga utang dalam negeri dalam tah un 20 0 7 sebesar Rp53.8 22,1 m iliar, m aka perkiraan beban pem bayaran bun ga utan g dalam n egeri dalam RAPBN Perubahan tahun 20 0 8 tersebut, berarti m en un jukkan pen in gkatan Rp11.18 8 ,9 m iliar atau 20 ,8 persen . Pen in gkatan beban pem bayaran bun ga utang dalam negeri dalam RAPBN Perubahan tahun 20 0 8 tersebut, selain disebabkan oleh m en in gka t n ya p er kir a a n p en er b it a n SBN d a la m n eger i u n t u k m en u t u p keb u t u h a n pem biayaan an ggaran yan g m en in gkat sejalan den gan m en in gkatn ya defisit an ggaran dari 1,7 persen m enjadi 2,0 persen terhadap PDB, juga berkaitan dengan adanya tam bahan biaya

atas penerbitan Surat Perbendaharaan Negara dalam rangka cash m anagem ent akhir tahun

20 0 8.

Sem entara itu, beban pem bayaran bunga utang luar negeri dalam RAPBN Perubahan tahun 20 0 8 d ip er kir akan m en cap ai Rp 29.139,0 m iliar , atau 1,7 p er sen lebih tin ggi d ar i p agu anggaran pem bayaran bunga utang luar negeri yang ditetapkan dalam APBN 20 0 8 sebesar Rp28 .648 ,8 m iliar. Begitu pula, apabila dibandingkan dengan realisasi pem bayaran bunga u tan g lu ar n eger i d alam tah u n 20 0 7 sebesar Rp25.728 ,4 m iliar , m aka per kir aan beban pem bayaran bunga utang luar negeri dalam RAPBN Perubahan tahun 20 0 8 tersebut, berarti m en u n ju kkan p en in gkatan sebesar Rp 3.410 ,6 m iliar atau 13,3 p er sen . Lebih tin ggin ya perkiraan beban pem bayaran bunga utang luar negeri dalam RAPBN-P tahun 20 0 8 tersebut terutam a dipengaruhi oleh depresiasi nilai tukar rupiah dari Rp9.10 0 perUS$ m enjadi Rp9.150 per US$ .

Sebagai upaya untuk m engurangi beban m asyarakat, khususnya m asyarakat m iskin, dengan tetap m en jaga m om en tu m per tu m bu h an , m aka alokasi an ggar an belan ja su bsid i d alam RAPBN Perubahan tahun 20 0 8 diperluas, dan ditingkatkan, sehingga diperkirakan m encapai Rp20 8 .619,2 m iliar. J um lah tersebut apabila dibandingkan dengan pagu beban subsidi yang d it et a p ka n d a la m AP BN t a h u n 2 0 0 8 seb esa r Rp 9 7.8 74 ,6 m ilia r , b er a r t i m en in gka t Rp110 .744,7 m iliar atau 113,1 persen . Pen in gkatan yan g san gat sign ifikan pada an ggaran belanja subsidi tersebut, selain berkaitan dengan peningkatan beban subsidi BBM dan subsidi listrik, juga dipengaruhi oleh tam bahan subsidi pangan dan subsidi pajak, baik dalam rangka program stabilisasi harga (PSH ), m aupun pem berian fasilitas pajak dan bea m asuk dalam ran gka im por.

Men in gkatn ya per kir aan h ar ga m in yak m en tah In don esia (ICP) dar i US$ 60 ,0 per bar el pada APBN 20 0 8 m enjadi US$ 8 3,0 per barel, dan depresiasi nilai tukar rupiah dari Rp9.10 0 p er US$ m en jad i Rp 9.150 p er US$ m em bawa d am p ak yan g cu ku p sign ifikan ter h ad ap m en in gkatn ya beban subsidi BBM dan subsidi listrik. Un tuk m en guran gi beban tersebut, dalam tahun 20 0 8 akan dilakukan langkah-langkah kebijakan penghem atan beban subsidi BBM, m eliputi antara lain penurunan alpha dari 13,5 persen m enjadi 12,5 persen, penggunaan

sm art card un tuk m em batasi kon sum si prem ium dan solar bersubsidi, dan pen ggun aan kartu kendali untuk m em batasi konsum si m inyak tanah. Dengan berbagai langkah tersebut, m aka beban subsidi BBM dalam tahun 20 0 8 diperkirakan m enjadi Rp10 6.194,8 m iliar, atau m engalam i kenaikan sebesar Rp60 .38 7,4 m iliar atau 131,8 persen dari pagu anggaran subsidi BBM yang ditetapkan dalam APBN 20 0 8 sebesar Rp45.8 0 7,4 m iliar. J um lah tersebut telah m em perh itun gkan sebagian kekuran gan pem bayaran subsidi BBM dan LPG tah un 20 0 7, dan dapat terlaksan an ya program kon versi m in yak tan ah ke LPG sebesar 10 0 persen dari r en ca n a sem u la , d en ga n a n t a r a la in m en gh ila n gka n h a m b a t a n op er a si, p en yed ia a n infrastruktur, dan perijinan. Apabila dibandingkan dengan realisasi subsidi BBM dalam tahun 20 0 7 sebesar Rp8 3.792,3 m iliar, m aka perkiraan beban anggaran subsidi BBM tahun 20 0 8 tersebut berarti lebih tin ggi sebesar Rp22.40 2,5 m iliar atau 26,7 persen . Lebih tin ggin ya beban subsidi BBM tahun 20 0 8 dibandingkan tahun 20 0 7 disebabkan oleh lebih tingginya perkiraan harga m inyak m entah Indonesia dari US$ 72,3 per barel pada tahun 20 0 7 m enjadi US$ 8 3,0 per barel pada tahun 20 0 8 .

Sem en tara itu, beban subsidi listrik dalam RAPBN-P tahun 20 0 8 diperkirakan m en capai Rp54.997,5 m iliar , yan g ber ar ti m en galam i pen in gkatan sebesar Rp25.214,3 m iliar atau 8 4,7 persen bila dibandingkan dengan pagu alokasi anggaran subsidi listrik yang ditetapkan dalam APBN 20 0 8 sebesar Rp29.78 3,3 m iliar. J um lah tersebut telah m em perh itun gkan

asum si h ar ga pen jualan high-sp eed diesel (H SD) dar i PT Per tam in a ke PT PLN den gan

alpha 6 persen , dan pen gen aan tarif progresif bagi pelan ggan listrik den gan daya di atas 1.30 0 watt. Apabila dibandingkan dengan realisasi subsidi listrik dalam tahun 20 0 7 sebesar Rp33.0 73,5 m iliar, m aka perkiraan beban anggaran subsidi listrik tahun 20 0 8 tersebut berarti m en galam i pen in gkatan sebesar Rp21.924,0 m iliar, atau 66,3 persen . Pen in gkatan beban an ggaran subsidi listrik tahun 20 0 8 tersebut, berkaitan den gan pen in gkatan biaya pokok produksi listrik sebagai akibat dari m eningkatnya harga m inyak dari US$ 60 per barel m enjadi US$ 8 3 per barel, dan m elem ahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Am erika Serikat dari Rp9.10 0 per US$ m enjadi Rp9.150 per US$ , serta bertam bahnya pem akaian volum e bahan bakar m in yak un tuk m em ban gkitkan ten aga listrik sebagai akibat terken dalan ya pasokan en ergi prim er lain n ya (gas).

Di sam pin g lan gkah -lan gkah kebijakan yan g ber dam pak pada pen ur un an beban subsidi BBM dan subsidi listrik, Pem erintah juga terus m engkam panyekan Gerakan Penghem atan BBM d an listr ik kepad a m asyar akat lu as m elalu i an tar a lain pen ggu n aan lam pu h em at

energi, penggunaan BBM non-subsidi, serta penggunaan energi alternatif dan biofuel.

Selan jutn ya, dalam ran gka m em ban tu m erin gan kan beban m asyarakat dalam m em en uh i berbagai barang kebutuhan pokok, seperti beras, kedelai, tepung terigu, dan m inyak goreng, dalam tahun 20 0 8 diren can akan lan gkah-lan gkah kebijakan un tuk m en in gkatkan alokasi anggaran subsidi pangan dalam bentuk beras untuk rakyat m iskin (raskin), m engalokasikan subsidi pan gan tam bah an , serta m em berikan fasilitas pem bebasan pajak dan bea m asuk atas beberapa kom oditas pan gan strategis un tuk m en gen dalikan dan m en stabilkan harga

bar an g-bar an g dalam n eger i. Den gan ber bagai lan gkah kebijakan ter sebut, m aka dalam RAPBN-P 20 0 8 , alokasi anggaran subsidi pangan bagi program beras untuk rakyat m iskin (raskin ) dan biaya perawatan beras diperkirakan m en capai Rp9.20 3,0 m iliar, yan g berarti m engalam i kenaikan sebesar Rp2.60 0 ,0 m iliar atau 39,4 persen, apabila dibandingkan dengan p agu alokasi an ggar an yan g d it et ap kan d alam APBN 20 0 8 sebesar Rp 6 .6 0 3,0 m iliar . Peningkatan alokasi anggaran subsidi pangan tersebut berkaitan dengan peningkatan alokasi raskin kepada m asyarakat, dari sem ula 10 kilogram per kepala keluarga (KK) per bulan m en ja d i 15 kilogr a m p er KK p er b u la n . Sem en t a r a it u , a p a b ila d ib a n d in gka n d en ga n r ealisasin ya d alam tah u n 20 0 7 yan g m en cap ai sebesar Rp 6.28 1,3 m iliar , m aka alokasi an ggar an subsidi pan gan dalam RAPBN-P tah un 20 0 8 ter sebut m en un jukkan ken aikan sebesar Rp2.921,7 m iliar atau 46,5 persen. Lebih tingginya alokasi anggaran subsidi pangan d alam RAPBN-P tah u n 20 0 8 d ar i tah u n sebelu m n ya ter sebu t, selain ber kaitan d en gan bertam bahnya alokasi raskin dari 10 kg per KK per bulan m enjadi 15 kg per KK per bulan, juga sebagai akibat dari m en in gkatn ya jum lah sasaran rum ah tan gga m iskin (RTM) yan g dapat dijangkau oleh program ini, yaitu dari 15,8 juta RTM pada tahun 20 0 7 m enjadi 19,1 juta RTM pada tahun 20 0 8 .

Sejalan dengan itu, dalam rangka pem ihakan kepada perajin tahu dan tem pe, dan sekaligus m engurangi beban m asyarakat konsum en tahu dan tem pe berkaitan dengan naiknya harga tahu dan tem pe akibat n aikn ya harga kedelai sebagai bahan baku utam a pem buatan tahu dan tem pe, dalam tahun 20 0 8 Pem erin tah juga beren can a un tuk m en galokasikan subsidi bahan baku kedelai dengan alokasi anggaran sebesar Rp50 0 ,0 m iliar. Subsidi ini diberikan dalam bentuk subsidi harga kedelai sebesar Rp1.0 0 0 per kg kepada perajin tem pe dan tahu m ikro dan kecil, selam a enam bulan.

Da la m r a n gka m er in ga n ka n b eb a n m a sya r a ka t m iskin , d a la m RAP BN -P 2 0 0 8 ju ga direncanakan alokasi belanja subsidi m inyak goreng sebesar Rp50 0 ,0 m iliar. Subsidi m inyak goreng ini akan dilakukan dalam bentuk operasi pasar m urah, dengan subsidi harga sebesar Rp2.50 0 per liter, un tuk m em ban tu m en stabilkan harga m in yak goren g curah.

Sem en tara itu, dalam ran gka m en stabilkan h arga baran g-baran g kebutuh an pokok yan g s a n ga t s t r a t e gis , P e m e r in t a h ju ga m e r e n ca n a k a n u n t u k m e la k s a n a k a n k e b ija k a n pengurangan beban pajak dan bea m asuk atas beberapa kom oditas pangan strategis, seperti beras, m inyak goreng, terigu, dan gandum . Pengurangan beban pajak dan bea m asuk tersebut, di satu sisi akan berdam pak pada berkurangnya penerim aan negara di sektor tersebut, nam un di sisi lain , beban m asyar akat akan ber ku r an g, kar en a den gan kebijakan pajak dan bea m a su k ya n g d it a n ggu n g oleh Pem er in t a h t er seb u t , m a ka h a r ga -h a r ga b a r a n g-b a r a n g kebutuhan pokok strategis tertentu dapat dikendalikan, dan lebih terjangkau oleh m asyarakat. Dalam tah u n 20 0 8 , su bsid i pajak yan g ter kait d en gan pr ogr am stabilisasi h ar ga (PSH ) diperkirakan m en capai Rp4.90 0 ,0 m iliar. Subsidi pajak program stabilisasi h arga (PSH ) tersebut terdiri dari subsidi pajak atas PPN im por terigu Rp50 0 ,0 m iliar, subsidi pajak atas PPN dalam negeri m inyak goreng Rp3.0 0 0 ,0 m iliar (m eningkat Rp2.40 0 ,0 m iliar atau 40 0 persen dari pagunya dalam tahun 20 0 8 Rp60 0 ,0 m iliar), dan subsidi pajak atas PPN gandum Rp1.40 0 ,0 m iliar.

Di sam pin g subsidi pajak yan g diberikan dalam ran gka program stabilisasi harga, dalam t a h u n 2 0 0 8 ju ga d ia loka sika n su b sid i p a ja k u n t u k kep er lu a n n on -P SH , ya n g seca r a keseluruhan jum lahnya diperkirakan m encapai Rp20 .10 0 ,0 m iliar. Subsidi pajak non-PSH tersebut m eliputi subsidi pajak atas pajak penghasilan (PPh) Rp1.30 0 ,0 m iliar, subsidi pajak

atas pajak pertam bahan n ilai (PPN) Rp16.8 0 0 ,0 m iliar, dan subsidi pajak atas bea m asuk Rp2.0 0 0 ,0 m iliar. Subsidi pajak atas PPh m erupakan bentuk lain dari PPh yang ditangggung pem erintah (DTP), terdiri dari pajak DTP atas PPh panas bum i Rp50 0 ,0 m iliar, dan pajak DTP atas PPh bun ga obligasi in tern asion al Rp8 0 0 ,0 m iliar. Sem en tara itu, subsidi pajak at as PPN t er d ir i d ar i p ajak DTP at as PPN BBM DN ber su bsid i Rp 9.0 0 0 ,0 m iliar , d an pem berian fasilitas PPN Im por Eksplorasi (PDRI- PMK Nom or 178 Tahun 20 0 7) Rp7.8 0 0 ,0 m iliar.

Pada dasarn ya pem berlakuan pajak DTP dalam pelaksan aan APBN bersifat in -out, dalam

arti, di sisi pendapatan akan tercatat sebagai penerim aan perpajakan, sem entara di sisi belanja tercatat sebagai belanja subsidi pajak. Pengalokasian dan penganggaran pajak DTP dilakukan sesuai den gan peraturan perpajakan yan g berlaku. Misaln ya, pajak DTP atas PPh bun ga obligasi in tern asion al diberikan karen a sesuai den gan peraturan perpajakan , PPh WP luar n egeri yan g m em beli obligasi ditan ggun g Pem erin tah . Dem ikian pula den gan pajak DTP atas PPN BBM bersubsidi, yang dialokasikan untuk m enanggung selisih PPN antara harga patokan dan harga jual eceran BBM, berkaitan dengan perubahan perhitungan subsidi BBM

dari cost and fee m enjadi pola public serv ice obligation (PSO) sejak TA 20 0 6, dim ana besaran

su bsidi BBM dih itu n g dar i selisih an tar a h ar ga patokan den gan h ar ga ju al ecer an BBM yan g ditetapkan oleh pem erin tah setelah dikuran gi den gan PPN dan pajak bah an bakar kendaraan berm otor (PBBKB). H arga patokan BBM tersebut dikaitkan dengan harga pasar

internasional (M OPS-M id Oil Plats Singapore) ditam bah dengan biaya distribusi dan m argin.

Ber d asar kan Un d an g-u n d an g Per pajakan bah wa PPN seh ar u sn ya d ih itu n g ber d asar kan h arga patokan . Den gan dem ikian , terdapat kekuran gan pem bayaran PPN atas pen jualan BBM bersubsidi yan g harus m en jadi tan ggun g jawab pem erin tah, m en gin gat subsidi BBM m erupakan kebijakan pem erin tah.

J enis subsidi lainnya yang diperkirakan m engalam i perubahan adalah subsidi pupuk, yang dalam keseluruhan tahun 20 0 8 , beban n ya diperkirakan m en capai Rp7.662,1 m iliar, yan g berarti naik Rp143,0 m iliar atau 1,9 persen dari pagu anggaran subsidi pupuk yang ditetapkan dalam APBN 20 0 8 sebesar Rp7.519,1 m iliar . Lebih tin ggin ya per kir aan beban an ggar an subsidi pupuk dari pagunya dalam APBN 20 0 8 tersebut, terutam a berkaitan dengan depresiasi

Dokumen terkait