• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4 Modal Sosial BEM IPB

Konsep modal sosial disebut sebagai modal yang merujuk pada banyak aspek dari organisasi sosial informal yang terbangun dari sumberdaya-sumberdaya sosial produktif yang dapat dimanfaatkan untuk satu atau lebih pelaku sosial dalam masyarakat. Para pelaku ini secara individual menginvestasikan modal sosial melalui hubungan pertemanan maupun hubungan yang dibangun dalam persetujuan-persetujuan tertulis. Sumberdaya-sumberdaya sosial yang biasanya berbentuk hubungan sosial yang kuat ini selanjutnya

terinternalisasi melalui aturan-aturan yang kadang menjadi modal sosial yang sangat kuat dan dapat mendukung usaha manusia dalam bertahan hidup.

Para anggota BEM IPB setuju bahwa pada organisasi BEM IPB telah terjadi pembentukan modal sosial. Hal itu ditunjukan dengan skor pada variabel modal sosial yang mencapai 67,22. Untuk menentukan terjadinya pembentukan modal sosial pada penelitian ini telah disajikan empat belas kriteria. Kriteria tersebut dikembangkan dari tiga komponen modal sosial yang ada yaitu kepercayaan, norma sosial dan jaringan sosial. Kepercayaan dalam BEM IPB sebagai bagian dari pembentukan modal sosial dari organisasi ini sudah terbangun dengan baik. Skor untuk komponen kepercayaan sebesar 76,00. Para anggota BEM IPB pun setuju bahwa mereka sudah memiliki jaringan sosial. Hal ini dibuktikan dengan skor sebesar 62,63. Norma sosial berupa aturan yang mengatur aktivitas anggota BEM IPB sudah terbentuk pada organisasi ini. Skor untuk norma sosial adalah sebesar 63,03. Skor selengkapnya untuk modal sosial ditampilkan pada Tabel 12 berikut ini.

Tabel 12 Skor untuk Modal Sosial BEM IPB

4.4.1 Kepercayaan

Kepercayaan sebagai komponen modal sosial memiliki lima kriteria. Kepercayaan anggota BEM IPB dalam hal bekerjasama dengan anggota lain mendapat skor 76,00. Kepercayaan tersebut terbangun pada anggota BEM IPB

No. Komponen Modal Sosial Skor

1 Kepercayaan 76,00

2 Jaringan sosial 62,63

3 Norma sosial 63,03

karena masing-masing pihak menyadari bahawa setiap anggota BEM IPB merupakan mahasiswa terpilih yang bisa masuk organisasi ini sehingga setiap anggota memiliki kemampuan yang baik dalam menjalankan tugas organisasinya. Selain itu, para anggota BEM IPB pun sangat setuju, mereka percaya bahwa hubungan yang terbangun dalam organisasi akan memudahkan pekerjaan mereka dalam menjalankan tugas organisasi. Skornya adalah 80,61. Skor tersebut merupakan yang paling besar dari pada kriteria yang lain.

Kriteria kepercayaan lain yang terbangun adalah kepercayaan anggota BEM IPB dalam menjaga keeratan hubungan dalam berorganisasi. Para anggota percaya karena masing-masing pihak dalam organisasi menjaga hubungan kerja yang ramah sehingga kohesivitas organisasi lebih terjaga. Nilai rataan untuk kriteria tersebut sebesar 72,12. Selain itu, anggota BEM IPB pun setuju bahwa mereka percaya mampu menjaga organisasi akan tetap bertahan. Kepercayaan tersebut tumbuh oleh karena mereka sebisa mungkin melakukan kinerja yang maksimal pada setiap program kerja sehingga BEM IPB tetap menunjukan eksistensinya. Skor untuk kriteria tersebut adalah 70,91.

Resiko yang akan ditanggung dalam menjalankan tugas organisasi pun sudah diketahui oleh sebagian besar anggota BEM IPB. Hal itu ditunjukkan dengan skor sebesar 78,18. Diketahuinya resiko yang akan ditanggung oleh anggota BEM IPB maka tugas-tugas yang ada dikerjakan dengan penuh perhatian serta tanggung jawab sehingga hasil yang didapat lebih maksimal. Skor kepercayaan selengkapnya ditampilkan pada Tabel 13.

Tabel 13 Skor untuk Kriteria Kepercayaan BEM IPB.

4.4.2 Jaringan Sosial

Jaringan sosial merupakan komponen yang tak kalah penting dari pembentukan modal sosial. Ada lima kriteria dari jaringan sosial. Pertama, para anggota BEM IPB menyatakan setuju bahwa mereka mengetahui sebagian besar anggota organisasi. Hal tersebut terjadi karena sering adanya pertemuan-pertemuan organisasi baik secara formal maupun informal. Skor untuk kriteria di atas adalah 61,21. Namun ternyata skor lebih kecil ditunjukan pada kriteria kedua “saya mengenal dekat sebagian besar anggota BEM IPB” yaitu sebesar 58,79. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak semua anggota BEM IPB yang diketahui merupakan anggota yang dikenal secara dekat oleh anggota yang lain. Di sisi lain, skor tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar anggota BEM IPB setuju bahwa mereka saling mengenal secara dekat. Hal tersebut tidak mengherankan karena selain hubungan kerja dalam organisasi para anggota BEM IPB pun sering berinteraksi satu sama lain dengan status mahasiswanya. Misalkan para anggota

No. Kriteria kepercayaan Skor

1. Saya yakin mampu bekerjasama dengan pengurus lain di

dalam organisasi 78,18

2. Saya percaya bahwa hubungan yang terbangun dalam organisasi ini akan memudahkan pekerjaan saya dan anggota organisasi yang lain

80,61 3. Saya percaya bahwa saya mampu menjaga keeratan

hubungan dalam organisasi 72,12

4. Saya percaya bahwa saya mampu menjaga organisasi

akan tetap bertahan 70,91

5. Saya mengetahui resiko yang akan ditanggung ketika

memutuskan ikut organisasi 78,18

BEM IPB yang merupakan teman se-fakultas, se-kementerian atau se-rumah kost sehingga mereka nengenal secara dekat.

Dalam hal melakukan hubungan kerja antar anggota BEM IPB, para anggota lebih setuju melakukannya secara informal. Suasana informal lebih disukai karena dirasa lebih fleksibel serta tidak kaku. Ke-informal-an tersebut sering tercermin dalam pertemuan-pertemuan rutin tingkat kementerian ataupun pertemuan seluruh anggota. Skor untuk kriteria tersebut adalah 62,42. Aktivitas organisasi di kementerian lain juga cukup diketahui oleh anggota BEM IPB. Hal tersebut didukung oleh nilai rataan sebesar 63,64. Skor tersebut mencirikan bahwa mereka setuju dengan kriteria ketiga tersebut. Adanya rapat general yang melibatkan seluruh anggota BEM IPB dan dilakukan secara rutin setiap bulan menyebabkan anggota BEM IPB mengetahui aktivitas organisasi kementerian lain. Dalam rapat general diinformasikan aktivitas masing-masing kementerian oleh kepala kementeriannya.

Hubungan yang terjalin dalam menjalankan tugas organisasi ternyata lebih disukai hubungan yang bersifat pertemanan. Pernyataan tersebut tercermin dengan skor sebesar 64,85 pada kriteria keempat tersebut. Hal tersebut sejalan dengan jenis hubungan informal yang lebih disukai pada BEM IPB.

Jaringan sosial sebagai bagian dari komponen sosial juga dapat digambarkan melalui kriteria terakhir yaitu dengan banyaknya jumlah kontak kerja yang dimiliki oleh anggota organisasi. Anggota BEM IPB menyatakan setuju bahwa mereka memiliki jumlah kontak kerja yang mencukupi untuk pemenuhan tugas mereka. Kontak kerja yang dimiliki oleh para anggota BEM IPB biasanya terdiri dari pihak-pihak yang diajak untuk bekerjasama pada program

kerja yang ada misalkan perusahaan swasta, pemerintah daerah, pemerintah pusat dan juga LSM. Kontak kerja tersebut tidak hanya didiapatkan sendiri namun bisa saja didapatkan dari anggota BEM IPB yang lain. Skor untuk kriteria ini adalah 64,85. Hasil rataan skor pada variabel modal sosial secara lengkap dapat di lihat pada Tabel 14.

Tabel 14 Skor untuk Kriteria Jaringan Sosial BEM IPB

No. Kriteria jaringan sosial Skor

1. Hubungan yang terjalin pada saya dalam melakukan fungsi sebagai anggota organisasi dengan anggota lain lebih nyaman dilakukan secara informal.

62,42

2. Saya mengetahui sebagian besar pengurus organisasi 61,21 3. Saya mengenal dekat sebagian besar pengurus pengurus

organisasi

58,79 4. Saya mengetahui aktivitas organisasi kementerian yang lain 63,64 5. Hubungan pertemanan adalah hal yang mendasari saya

berinteraksi dalam organisasi ini

64,85 6. Saya memiliki banyak jumlah kontak yang dapat dihubungi

untuk pemenuhan tugas/pekerjaan

64,85

Rata-rata skor 62,63

4.4.3 Norma Sosial

Para anggota BEM IPB menyatakan setuju pada kriteria “organisasi BEM IPB memiliki aturan tertulis yang mengatur aktivias anggotanya.” Skornya adalah 64,24. Aturan tertulis pada BEM IPB berbentuk AD/ART, Garis Besar Haluan Organisasi serta aturan tertulis lain ytang dibuat oleh Badan Pengurus Harian BEM IPB terkait dengan kebijakan-kebijakan internal yang akan diambil. Skor lebih kecil diperoleh pada kriteria “Organisasi BEM IPB memiliki aturan tidak tertulis untuk mengatur aktivitas anggotanya” yaitu sebesar 58,18. Aturan tidak tertulis kurang disosialisasikan oleh pimpinan BEM IPB sehingga anggota BEM IPB lebih mengetahui aturan tertulis dibandingkan aturan tidak tertulis yang ada.

Pada kriteria “Organisasi BEM IPB memiliki nilai-nilai tradisional yang dijunjung tinggi untuk mengatur aktivitas anggotanya” mendapatkan skor sebesar 66,67. Nilai-nilai tradisional paling diketahui oleh anggota BEM IPB dibanding aturan-aturan diatas karena nilai-nilai yang diajarkan tercermin dari sikap dan perilaku para anggota BEM IPB dalam menjalankan tugasnya. Nilai-nilai tersebut meliputi kejujuran, tanggung jawab, peduli, ramah dan lain-lain. Skor selengkapnya untuk kriteria norma sosial ditampilkan pada Tabel 15.

Tabel 15 Skor untuk Kriteria Norma Sosial BEM IPB

No. Kriteria norma sosial Skor

1 Organisasi yang saya masuki ini memiliki aturan tertulis yang mengatur aktivitas anggotanya

64,24 2 Organisasi yang saya masuki ini memiliki aturan tidak

tertulis yang mengatur aktivitas anggotanya

58,18 3 Organisasi yang saya masuki ini memiliki nilai-nilai

tradisional yang dijunjung tinggi untuk mengatur aktivitas anggotanya

66,67

Rata-rata skor 63,03

4.5 Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Pola Komunikasi Organisasi

Dokumen terkait