• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model empirik pembelajaran nilai-nilai sosial pada ekstrakurikuler tari dalam menumbuhkan kesantunan sosial

BAB V: Kesimpulan dan Rekomendasi: Menyajikan pemaknaan peneliti

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan

3. Model empirik pembelajaran nilai-nilai sosial pada ekstrakurikuler tari dalam menumbuhkan kesantunan sosial

a. Model pembelajaran nilai-nilai sosial pada ekstrakurikuler tari untuk menumbuhkan kesantunan dapat diimplementasikan secara efektif, efisien, dan berhasil guna. Tingkat penerimaan guru/pelatih dan peserta didik terhadap materi yang dikembangkan dalam model yang diimplementasikan cukup tinggi, sehingga berdampak positif

b. Indikator yang dikembangkan dalam menumbuhkan kesantunan remaja melalui pemaknaan simbol gerak menunjukkan efektivitas model yang tercermin dari perilaku keseharian peserta didik yang merenah.. Melalui pengendalian ruang, tenaga dan tempo dalam menari peserta didik memiliki kemampuan pengendalian diri yang merenah, dalam arti mampu mengendalikan emosi, rasa dan lakunya.

c. Model pembelajaran nilai yang dikembangkan bisa mengakomodasi kesantunan sosial, manusia yang bisa menempatkan diri dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan berperilaku’ Dengan demikian model

karakter manusia yang “merenah” dan “wani masamoan

d. Model empirik yang dikembangkan dapat diimplementasikan untuk membangun kesantunan sosial remaja dan telah teruji kelayakannya melalui penilaian para ahli dan pengujian lapangan. Tari Lenyepan yang dijadikan media dalam pengembangan model ini dinilai efektif dalam membangun kesantunan sosial remaja..

B. Rekomendasi

Temuan penelitian ini mengandung beberapa implikasi bagi lembaga sekolah dan penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dalam rangka peningkatan kualitas sekolah dan peserta didik dalam pendidikan luar sekolah untuk menumbuhkan kesantunan sosial. Berkaitan dengan kesimpulan penelitian di atas, berikut ini dapat diajukan beberapa rekomendasi kepada pihak-pihak terkait di antaranya:

1. Sanggar-sanggar tari, instruktur/tutor, lembaga penyelenggara kegiatan ekstrakurikuler; Model yang dikembangkan ini dapat menjadi alternatif pembelajaran disamping untuk meningkatkan keterampilan peserta yang kelak dapat bermanfaat dalam menopang hidupnya, juga sebagai alternatif pembelajaran untuk membangun kesantunansosial.

2. Departemen sosial; Model yang dikembangkan dapat diterapkan dengan efektif dan menjadi salah satu alternatif penanaman nilai-nilai kesantunan yang kini cenderung mulai memudar, serta untuk meminimalisir kenakalan remaja melalui pembelajaran tari.

3. Model pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini dengan keterbatasan studi pada penelitian perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penanaman nilai-nilai kesantunan melalui pemaknaan gerak dan pembiasaan berperilaku santun. Perlu dilakukan lebih lanjut kajian teoretis yang mendalam mengenai simbol gerak dan maknanya untuk membangun kesantunan sosial peserta didik. Sebagai konsep baru belum banyak dijumpai kajian-kajian tentang perilaku masyarakat melalui analisis gerak tari

sebagian kecil kompetensi kreasi sudah dilaksanakan. Oleh karena itu perlu dikembangkan model yang bisa mengakomodasi kompetensi kreasi, sehingga mampu membina karakter manusia yang “merenah” dan “wani makalangan”. Apabila kedua kompetensi ini dilakukan secara sistemik dan

berkesinambungan kemungkinan besar akan bisa membina manusia “tandang,

--- (2000). Strategi: Membangun Motivasi Dalam Pembelajaran Orang

Dewasa. Bandung: CV Andira

Depdiknas. (2003). Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No.2

Tahun 2003) Dan Peraturan Pelaksanaannya. Jakarta: Sinar Grafika.

---, (2006). Undang-undang Guru dan Dosen & Undang-undang SISDIKNAS. Jakarta: Asa Mandiri

Ariefyuri (2009) Pentingnya Pendidikan Ekstrakulikuler. [Online]. Tersedia di : http://ariefyuri.blogspot.com /2009/03/04/ Pentingnya Pendidikan Ekstrakulikuler [akses 7 September 2011

Atmarno Tri Widati Setiya. (2007). Peran Keluarga Dalam Membentuk Kepribadian

Anak Pada Abad 21. Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo

Borg and Gall. (1989). Education Research An Introduction. New York & London: Longman Inc.

Bock, John C and Papagiannis, George J. (1983). Nonformal Education And National

Development. New York: Praeger

Bogdan. Robert C. Biklen.(1992) .Riset Kualitatif Untuk Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Pusat Fasilitas Bersama antar Universitas/IUC (Bank Dunia XVII)

Bolder. (2004ED-2000/WS/27). Character Matters: Central Office Administrators'

Perceptions of Character Education Mike Bolder B.A., St. Francis Xavier University,

1992

Brief, Policy. (2011). Perspektif Pendidikan Karakter Untuk Membangun Bangsa Edisi Empat. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar

BULLETIN Literacy Watch BULLETIN January 2001-No. 17 Innovation in Literacy and Non Formal Education

Konperensi Dakar di Sinegal (2010) Anthropological Notebooks 16 (3): 9–22. ISSN 1408-032X © Slovene Anthropological Society 201010 Anthropological Notebooks, XVI/3, 2010

Dakar. (2000). The World Education Forum (26-28 April 2000, Dakar) adopted the Dakar

Framework for Action, Education for All, ©UNESCO 2000 Printed in France

Depdiknas. (2002). Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Depdiknas

________. (2002). Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual. Jakarta : Depdiknas

Delors, Jacques. Chairman. (2000). Learning The Treasure Within. Report to Unesco of The International Commission on Educational for the twenty first Century

E l l i o t t , D a n i e l C . ( 2 0 0 4 ) . Moral values for public education.

Academic Exchange Quarterly,8(2), 2 7 4 - 2 7 8 .

Effendy, Chairil. (2007) Tentang Pendidikan. Tersedia http://bloomasak blogspot.com Elmubarok, Zaim. (2008). Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta

Hauser, Arnold. (1979). The Sociology of Art. Chicago and London: The University of Chicago Press

Hill, Brian V. (1996). “Citizenships and the Teaching of Values”. Unicorn: Journal of the

Australian College of Education, 22, 1, Mar. 1996, 35-43

Herdian (2010) Teori-teori Belajar [Online]. Tersedia di: http://herdian.blogspot.com /2010/05/27/ Teori-teori Belajar [akses 7 September 2012]

Ibrahim, M. & Nur, M. (2000). Pembelajaran Berdasarkan Masalah: Surabaya : Unesa-University Press

Levine, Robert A. (1976). Culture And Personality. Chicago: Aldine Publishing Company Lickona, Thomas. (1992). Educating For Character. New York: Bantam Books

Lovett, Tom. (1988). Radical Approaches to Adult Education: A Reader. London and New York: Routledge

Lubis, Nina H. (1998). Kehidupan Kaum Menak Priangan 1800-1942. Bandung: Pusat Informasi Kebudayaan Sunda

Lenny Nuraeni. (2010). Identifikasi Kebutuhan Belajar. Makalah. Bandung

Mc. Millan. James, Schumacher. Sally. (2001). Research in Education A Conceptual

Introduction. New York & London: Longman

Meyer. (2003). The Accounting Review Vol. 78, No. 3 2003 pp. 725–758 Subjectivity and the Weighting of Performance Measures: Evidence from a Balanced Scorecard Marshall W. Meyer University of Pennsylvania

McDaniel, Elizabeth A. (1987). Faculty Collaboration for Better Teaching: Adult

Learning Principles Applied to Teaching Improvement. Digital Commons@University of

Nebraska – Lincoln

Marinis, Marco. (1993). The Semiotics of Performance, Terj. Aine O/Healy Bloomington dan Indianapolis: Indiana University Press

Masunah, Juju, Narawati, Tati. (2003) Seni dan Pendidikan Seni. Bandung: P4ST UPI

Masnur Muslich. (2011). Pendidikan Karakter, Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.

Maulana, Ana. (2010). Konsep Pendidikan Umum di Indonesia. http://isbdku.blogspot.com/ (diakses tanggal 31/03/2010)

Morris, Desmond. (1977). Manwaching: A Field Guide to Human Behavior. New York: Harry N. Abrams, Inc.

Merriam, Sharan B and Cunningham, Phillis M.(1989). Handbook of Adult and Continuing

Education. San Francisco: Jossey-Bass Publishers.

Matthews, G., (2002). Emotional Intelligence: Science and Myth. Cambridge, MA: MIT Press

Nasution. (2003). Metode Research. Bandung: Jemmars

Noeng Muhadjir, (2003). Metodologi Penelitian Kebijakan dan Evaluation Research:

Integrasi Penelitian, Kebijakan dan Perencanaan. Yogyakarta: Rake Sarasin

Narawati, Tati. (2005). Tari Sunda, Dulu, Kini dan Esok. Bandung: P4ST UPI

……….. .(2008). Wajah Tari Sunda Dari Masa Ke Masa. Bandung: P4SI UPI

---. (2010) Makalah: Seni Wisata: Kemasan Industri Kreatif di Jawa Barat. Bandung: Program Studi Pendidikan Seni Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

---. (2011) Makalah: Tranformasi Nilai Budaya Sunda dalam Tari Keurseus:

Dulu, Kini dan Nanti. Bandung: KIBS

Nurul Zuriah. (2008). Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara

Nur Shobah (2008) Aplikasi Andragogi dalam Pembelajaran Pendidikan Non

Formal[Online]. Tersediadi:http://nurshobahpendidikanluarsekolah.blogspot.com /2008/05/22/ Aplikasi Andragogi dalam Pembelajaran Pendidikan Non Formal [akses 7 September 2012]

Knowles, Malcolm. (1986). The Adult Learner: A Neglected Species. Houston: Gulf Publishing Company

Superintendent of Schools Office.

Province Nova Scotia, (2004). http://www.gov.ns.ca/health/mhs/services_adults.asp Ramlan, Lalan. (2003). Tari Keurseus. Bandung: STSI PRESS

Rae, Leslie. (2005). Using Activities in Training and Development. Jakarta: PT Gramedia ... (2005). Effective Planning. Jakarta: PT Gramedia

Rohmat Mulyana. (2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta

Rosenthal, Ted L , Zimmerman, Barry J. (1978). Social Learning and Cognition. New York San Francisco London: Academic Press

Sinyalemen valueoptions.com (2012)

Sihombing. (1999). Pendidikan Luar Sekolah, Kini dan Masa Depan. Jakarta: PD Mahkota Sujana, anis. (1993). Tayuban di Kalangan Bupati dan Priyayi Di Priangan Pada abad Ke 19

Dan Ke 20 (Tesis). Yogyakarta: Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada

Sochib, Moch. (2000). Pola Asuh Orang Tua. Jakarta: PT Rineka Cipta

Syah, Muhibbin. (2002). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Syarif & Noor. (2001) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Terlibat Dalam Masalah

Sosial Di Sekolah Tunas Bakti, Sungai Lereh, Melaka, Zainudin Sharif& Mohamad

Roslan Noor Journal of Education Psychology & Counseling, volume 1 Mac 2011, Pages 115-140 / ISSN: 2231-735X

Sudjana, D. (1983). Pendidikan Nonformal (Wawasa-Sejarah-Azas) Bandung: THEME 76

………….. (2004). Pendidikan Nonformal (Wawasan, Sejarah Perkembangan, Filsafat &

Teori Pendukung, serta Asas).Bandung: Falah Production

---. (2005). Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production ---. (2005).Strategi Pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah

Production.

________, (2005). Metode dan Teknik Pembelajaran partisipatif. Bandung : Falah Production

_________, (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Smith, Robert M. (1970). Handbook of Adult Education. London: The Macmillan Company Soehardjo. (2005). Pendidikan Seni Dari Konsep sampai Program. Malang: Jurusan Seni dan

Desain FS-UM

Sagala, Syaiful. (2005) Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sauri, Sofyan. (2006). Pendidikan Berbahasa Santun. Bandung: PT Genesindo

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sa’ud, Syaefudin Udin. (2009). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Stithem, Joshua E. (2010). Between “Back to Basics” and “Back to Nature":

Exploring the Relationship Between California’s Content Standards and Non-Formal Outdoor Environmental Education. MA Program: Education Sonoma State University

Tisnamansyah, S. (2004). Metode Aplikasi Perubahan Sosial, Handout Perkuliahan. Bandung: Program PLS UPI

Universitas Pendidikan Indonesia.(2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Yusuf Adie. (2008). teknologikinerja.wordpress.com/2008/.../organisasi belajar/ Feed for this EntryTrackback Address.

Quarterly • 23:1 pp. 215– http://kompas.com/kompas-cetak/0504/02/daerah/1658181.htm megapolitan.kompas.com/.../2012 http://massofa.wordpress.com/2008/10/03/pendidikan-dan-proses-pembudayaan/ http://lefthandsymphony.wordpress.com/2010/02/20/perkembangan-hubungan-sosial-peserta-didik/#more-675 http://ariefyuri.blogspot.com/2009/03/pentingnya-kegiatan-ekstrakurikuler.html http://almasdi.unri.ac.id/index.php?option=com http://ptkmatematikaq.blogspot.com/ http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/24/teori-belajar-humanisme/ http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/14 http://eka-karatika.blogspot.com/2011/06/teori-kesantunan-menurut-brown-dan.html http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_sosial http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_sosial www.tempo.co/read/news/2011/03

Dokumen terkait