• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar Model ADDIE

Dalam dokumen DESAIN analisis perbandingan model pembe (Halaman 29-36)

5. Model ADDIE

2.5 Gambar Model ADDIE

Kekurangan dan Kelebihan Model Desain ADDIE ini adalah: (wordpress.com:2011)

a. Kelebihan model ini sederhana dan mudah dipelajari serta strukturnya yang sistematis.

Seperti kita ketahui bahwa model ADDIE ini terdiri dari 5 komponen yang saling berkaitan dan terstruktur secara sistematis yang artinya dari tahapan yang pertama sampai tahapan yang kelima dalam pengaplikasiannya harus secara sistematik, tidak bisa diurutkan secara acak atau kita bisa memilih mana yang menurut kita ingin di dahulukan. Karena kelima tahap/langkah ini sudah sangat sederhana jika dibandingkan dengan model desain yang lainnya. Sifatnya yang sederhana dan terstruktur dengan sistematis maka model desain ini akan mudah dipelajari oleh para pendidik.

b. Kekurangan model desain ini adalah dalam tahap analisis memerlukan waktu yang lama.

Dalam tahap analisis ini pendesain/pendidik diharapkan mampu menganalisis dua komponen dari siswa terlebih dahulu dengan membagi analisis menjadi dua yaitu analisis kinerja dan alisis kebutuhan. Dua komponen analisis ini yang nantinya akan mempengaruhi lamanya proses menganalisis siswa sebelum tahap pembelajaran dilaksanakan. Dua komponen ini merupakan hal yang penting karena akan mempengaruhi tahap mendesain pembelajaran yang selanjutnya.

6. Model Front-end System Design oleh A.W. Bates

A.W. Bates mengemukakan sebuah model desain pembelajaran yang diberi nama front-end System Design. Model desain pembelajaran yang dikemukakan oleh A.W. Bates sangat erat kaitannya dengan pengembangan bahan ajar yang dapat digunakan untuk penyelanggaraan Sistem Pendidikan Jarak Jauh (SPJJ). Hal ini mudah dimengerti karena Bates memiliki banyak pengalaman selama berkecimpung dalam dunia SPJJ di Inggris dan Canada.

SPJJ telah digunakan secara luas sebagai alternative system pendidikan yang dilakukan secara regular. Sistem pendidikan ini telah membuka kesempatan yang luas bagi pendidikan ini telah membuka kesempatan yang luas bagi yang karena satu dan lain-lain. sistem pendidikan jarak jauh memiliki sejumlah karakteristik yang khas sebagai berikut :

Terpisahnya lokasi tutor dan siswa secara geografis  Adanya dukungan organisasi penyelenggara program  Digunakannya media dan teknologi pembelajaran  Berlangsungnya proses komunikasi dua arah

Terselenggaranya smeinar yang mendukung kegiatan pembelajaran  Penyelenggaraan program pembelajaran berbasis industri

(Moore dan Kearsley, 2005). 1. Langkah I

Langkah awal dalam model desain sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh AW. Bates adalah mengembangkan kerangka isi atau materi pelajaran (couse outline development). Kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam langkah awal model Bates antara lain :

Mengidentifikasi sasaran atau siswa,  Menganalisis kurikulum,

Menentukan isi/materi pelajaran, dan

2. Langkah II

Dalam langkah ke II, Bates mengemukakan sebuah konsep yang dapat digunakan sebagai faktor untuk memilih jenis media dan teknologi yang akan digunakan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan jarak jauh.

Konsep tersebut dikenal dengan istilah ACTIONS yang merupakan singkatan beberapa faktor, yaitu :

Access,  Cost,  Teaching functions,  Interaction/user friendliness,  Organizational issues,  Novelty, dan  Speed.

Konsep ACTIONS sebagai kriteria untuk menentukan media dan teknologi yang akan digunakan dalam menyampaikan substansi pelajaran dalam program sistem pendidikan jarak jauh merupakan suatu hal tang bersifat unik.

Media dan Teknologi dalam Program Sistem Pendidikan Jarak Jauh

Robert Heinich dkk (2005) mengemukakan beberapa jenis media yang dapat digunakan untuk menyampaikan substansi dalam program sistem pendidikan jarak jauh yaitu :  Media cetak  Media audio  Media video  Komputer  Multimedia  Jaringan komputer 3. Langkah III

Langkah terakhir dari model desain sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh Bates, yaitu penyampaian isi atau materi pelajaran kepada siswa yang mengikuti program sistem pendidikan jarak jauh. Dalam hal ini, siswa berperan sebagai target audience. Untuk mendukung keberhasilan langkah ini diperlukan adanya beberapa sarana pendukung, yaitu :

Gudang dan sarana penyimpanan dan bahan ajar,

Perpustakan sebagai tempat mencari referensi untuk pengembangan bahan ajar dan substansi, serta

Sistem komunikasi dan teknologi untuk menyampaikan isi atau materi pelajaran kepada siswa.

Model-model desain sistem pembelajaran yang dikemukakan pada dasarnya dapat diklasifikasi berdaasarkan pemanfaatan dan output yang dihasilkan, yaitu model yang berorientasi terhadap aktivitas pembelajaran didalam kelas, model yang berorientasi pada produk, dan model yang berorientasi pada sistem. Setiap model desain sistem pembelajaran memiliki keunggulan dan keterbatasan untuk digunakan dalam setting yang spesifik.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Terdapat beberapa model desain pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam mengajar, seperti Model desain system pembelajaran Dick dan Carey, Model ASSURE, Model Jerold E. Kemp, dkk, Model Smith dan Ragan, Model ADDIE, dan Model Front-end System Design oleh A.W. Bates.

Desain pembelajaran adalah praktek penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik.

1. Model Dick & Carey diciptakan selain cocok untuk pembelajaran formal di sekolah, juga untuk sistem pembelajaran yang melibatkan komputer dalam proses pembelajaran.

2. Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas.

3. Model Kemp berorientasi pada perancangan pembelajaran yang menyeluruh. Sehingga guru sekolah dasar dan sekolah menengah, dosen perguruan tinggi, pelatih di bidang industry, serta ahli media yang akan bekerja sebagai perancang pembelajaran.

4. Model ADDIE menggunakan 5 tahap yakni Analysis (analisa), Design (desain /perancangan), Development (pengembangan), Implementation (implementasi/eksekusi), Evaluation (evaluasi/ umpan balik).

5. Model Font-end System design oleh A. W. Bates menggunakan 3 langkah yaitu langkah I adalah mengembangkan kerangka isi atau materi pelajaran (couse outline development), langkah ke II Bates mengemukakan sebuah konsep yang

dapat digunakan sebagai faktor untuk memilih jenis media dan teknologi yang akan digunakan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan jarak jauh, dan yang terakhir yaitu penyampaian isi atau materi pelajaran kepada siswa yang mengikuti program sistem pendidikan jarak jauh. Dalam hal ini, siswa berperan sebagai target audience.

Sebagai suatu model desain pembelajaran tentunya satu model dengan model-model yang lain memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung dari situasi dan kondisi implementasi model tersebut. Karena itu, tidak ada model yang terbaik. Semua model baik tergantung bagaimana kita mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran.

3.2 Saran

Makalah ini baru sekedar memberikan gambaran fakta obyektif tentang beberapa model desain pembelajaran. Untuk itu disarankan kepada para akademisi untuk melakukan pengamatan yang lebih mendalam dan lebih mendetail terhadap materi tersebut.

Pada tataran praktis disarankan kepada setiap guru untuk memperkaya pengetahuan yang terkait dengan implikasi sebuah model desain pembelajaran, sehingga dapat menciptakan kondisi dan suasana pembelajaran yang efektif dan efisien.

Dalam dokumen DESAIN analisis perbandingan model pembe (Halaman 29-36)

Dokumen terkait