• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.4 COBIT 5

2.4.2 Model Kapabilitas Proses Pada COBIT 5

COBIT 4.1 memperkenalkan dengan model kematangan proses (maturity model), sedangkan COBIT 5 memperkenalkan model kapabilitas proses (capability model).

Model kapabilitas pada COBIT 5 berdasarkan pada ISO/IEC 15504 mengenai Software Engineering dan Process Assesment. Model kapabilitas juga melakukan proses pengukuran performasi disetiap proses tata kelola atau manajemen jika identifikasi dan analisis ditingkatnya perfomalitasnya[8].

Proses dalam melakukan tingkat kapabilitas yang ditentukan atribut proses disebut indikator kapabilitas. Prosesnya yaitu akan mendukung suatu penilaian atas pencapaian atribut proses tersebut [8].

Process Assessment Model adalah Proses dimana kapabilitas yang sudah ada dituangkan ke penilaian kapabilitas. Model tersebut dapat digunakan dalam dokumen referensi untuk meningkatkan perfoma kapabilitas TI [9]:

1. Definisi kebutuhan minimal sebagai penilaian (output-output yang diharapkan).

2. Definisi dua proses yaitu proses dan kapabilitas.

3. Proses perfoma guna untuk penentuan atribut yang dapat terpenuhi.

4. Pengukuran perfoma didasarkan oleh urutan praktik dasar dan berbagai aktivitas supaya work product terpenuhi.

5. Pengukuran proses kapabilitas melalui atribut dengan dasar bukti spesifik (level 1) dan generic (level yang lebih tinggi) practices dan work product.

Model kapabiitas penilaian proses terkait enam tingkat, didalam enam tingkat tersebut ada sembilan atribut proses. Level 0 tentang keberadaan proses. Dalam penilaian tersebut ada dua hal yang berbeda yaitu penilaian level 1 dengan level yang lebih tinggi. Proses level 1 dilakukan untuk penentuan bagaimana proses tersebut dapat mencapai tujuannya, dikarenakan untuk menjadi pondasi dalam meraih level yang lebih tinggi.

Setiap penilaian level terdapat hasil klasifikasi yang berisi 4 kategori, antara lain:

1. N (Not achieved/Tidak tercapai)

Adalah kategori yang hanya terdapat sedikit bukti dalam proses atribut.

Range nilainya mencapai kisaran antara 0%-15%.

2. P (Partically achieved/Tercapai sebagian)

Adalah kategori yang memiliki beberapa bukti mengenai pendekatan dan atribut proses. Range nilainya mencapai kisaran antara >15% sampai 50%.

3. L (Largely achieved/Secara garis besar tercapai)

Adalah kategori yang memiliki bukti pendekatan sistematis dan pencapaian signifikan. Meskipun terdapat kelemahan yang tidak signifikan. Range nilainya mencapai kisaran antara >50% sampai 85%

4. F (Full achieved/Tercapai penuh)

Adalah kategori yang memiliki bukti pendekatan sistematis dan lengkap, kategori ini tidak ada kelemahan yang terdapat pada atribut proses. Range nilainya mencapai kisaran antara >85% sampai 100%.

Proses ketegori Largely achieved (L) atau Fully achieved (F) dapat dinyatakan mencapai level kapabilitas, jika untuk meraih kategori Fully achieved (F) dapat dilanjutkan ke level selanjutnya. Jadi misal mencapai level kapabilitas 3, maka level 1 dan 2 proses kategori Fully achieved (F) tercapai.

Selain itu level 3 mencapai kategori Largely achieved (L) atau Fully achieved (F) [9].

Gambar 2.4 Model Kapabilitas COBIT 5 [9]

Ada 6 (enam) tingkatan kapabilitas yang mencapai proses, yaitu [9]:

1. Incomplete Process (Level 0)

Proses yang tidak lengkap, karena proses gagal mencapai tujuannya. Pada tingkatan ini tidak adanya bukti sistematik dari tujuan proses tersebut. Dalam tingkatan ini membahas tentang kesadaran akan keberadaan suatu proses.

2. Performed Process (level 1)

Proses yang dijalankan, dan prosesnya telah mencapai tujuan. Berikut adalah atribut proses pada level 1:

PA 1.1 Process Performance

Pengukuran dari tujuan beberapa proses telah diraih. Dan mencapai penuh proses yang sudah ditentukan.

3. Managed Process (Level 2)

Proses yang teratur. Dan prosesnya telah mencapai tujuan dengan cara dikelola yang terkait perencanaan, pengawasan dan penyesuaian. Work product tersebut dijalankan, dikontrol dan dikelola dengan baik. Berikut atribut proses level 2:

a. PA 2.1 Performance Management Proses pencapaiannya adalah:

1) Proses objektif performa teridentifikasi 2) Perfomanya perlu perencanaan dan dimonitor

3) Untuk memenuhi perencanaan memerukan performa proses

4) Otoritas dan tanggung jawab dalam didefinisikan, dikomunikasikan dan ditugaskan

5) Informasi dan sumber daya membutuhkan proses identifikasi, persediaan, pelokasian dan penggunaan.

b. PA 2.2 Work Product Management

Proses pengukuran dalam hasil yang telah dikelola. Hasil tersebut dimaksud hasil dari proses kerja. Berikut hasil penuh dari pencapaian atribut:

1) Proses kebutuhan hasil kerja ditetapkan.

2) Dokumentasi dan kontrol ditetapkan.

3) Mendefinikan hasil kerja dengan baik kemudian didokumentasikan dan dikontrol.

4) Mengulas kembali hasil kerja terkait dengan rencana pengaturan dan kebutuhan.

4. Established Process (Level 3)

Proses yang tetap. Proses yang telah ditetapkan mampu mencapai hasil (outcome). Berikut proses level 3:

a. PA 3.1 Process Definition

Proses mengukuran standar dikelola sebagai pengerjaan proses. Berikut adalah hasil pencapaian penuh atribut tersebut:

1) Mendeskripsikan elemen fundamental yang mencakup tentang panduan dasar yang layak.

2) Menetapkan urutan dan interaksi dari proses standar.

3) Mendefinisikan proses standar kompetensi yang diharapkan.

4) Mendefinisikan infrastruktur yang dibutuhkan oleh lingkungan kerja.

5) Kesesuaian dari metode monitoring yang telat ditetapkan.

b. PA 3.2 Process Deployment

Pengukuran telah mencapai proses standar yang efektif kemudian didefinikan hasil dari proses tersebut.

Berikut adalah hasil pencapaian penuh atribut : 1) Mendefinisikan proses yang berjalan standar.

2) Mendefinisikan peran yang diharapkan, tanggung jawab dan otoritas untuk ditugaskan dan dikomunikasikan.

3) Mendefinisikan personil supaya kompeten dalam basis edukasi, pelatihan dan pengalaman.

4) Sumber daya yang diharapkan dan diinfomasikan memerlukan proses didefinikan disediakan, digunakan dan dialokasikan,

5) Mendefinisikan infrastruktur lingkungan kerja.

6) Mendomonstrasikan kecocokan data yang telah terkumpul guna untuk mengevaluasi perbaikan proses.

5. Predictable Process (Level 4)

Proses yang dapat diprediksi. Batasan dari proses yang telah dioperasikan kemudian ditentukan untuk mencapai hasil (outcome) yang dibutuhkan.

Berikut adalah ketentuan atribut proses pada level ini:

a. PA 4.1 Process Measurement

Proses performa mengenai pengukuran dapat dipastikan mencapai tujuan proses untuk mendukung tujuan organisasi. Berikut adalah proses pencapaian penuh atribut:

1) Performa proses yang telah ditetapkan bertujuan untuk proses kuantitatif.

2) Mendefinisikan pengukuran dan frekuensi untuk mencapai tujuan kuantitatif prosesnya.

3) Menganalisa hasil pengukuran sejauh mana tujuan kuantitatif tercapai.

4) Menggambarkan performa proses.

b. PA 4.2 Process Control

Pengukuran proses yang stabil, mampu, dan bisa diprediksi dalam batasan yang sudah ditentukan. Hasil pencapaian penuh atribut sebagai berikut:

1) Menganalisa dan mengontrol aplikasi yang ditentukan 2) Penetapan performa proses normal

3) Untuk mengetahui menyebab kusus atas variasi dilakukan data pengukuran.

4) Untuk pemecahan tindakan khusus variasi dilakukan tindakan koreksi.

5) Aplikasi dibutuhkan sebagai respon tindakan koreksi.

6. Optimising process (Level 5)

Proses optimasi. Proses dilakukan untuk kelanjtan memenuhi bisnis organisasi saat ini. Ketentuan proses pada level 5 ini adalah:

a. PA 5.1 Process Innovation

Pengukuran perubahan yang didefinisikan sebagai analisis adanya variasi dalam proses performa, mendefinisikan dan melaksanakan pendekatan inovatif dari investigasi. Berikut adalah hasil pencapaian penuh atribut:

1) Memdefinisikan tujuan bisnis dan peningkatan yang relevan.

2) Menganalisis dan mendefinisikan data sebagai peluang untuk praktik yang ditentukan.

3) Mendefinisikan teknologi baru dan konsep proses baru.

4) Implementasi strategi bertujuan untuk peningkatan proses.

b. PA 5.2 Process Optimisation

Mendefinisikan pengukuran perubahan manajemen dan performa yang berdampak secara efektif untuk mencapai tujuan proses peningkatan.

Berikut adah proses pencapaian penuh atribut:

1) Dampak yang dilakukan dengan nilai kesesuaian demi peningkatan dan tujuan proses yang telah didefinisikan.

2) Mengimplementasikan proses dengan perbedaan-perbedaan performa yang dapat dipastikan untuk dimengerti dan dilakukan setelah proses sebelumnya.

3) Persyaratan produk dan tujuan proses dilakukan dengan keefektifan perubahan proses yang telah dievaluasi.

Dokumen terkait