• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: PAPARAN DAN ANALISIS DATA

1. Model Kegiatan

Hasil wawancara dengan responden menyimpulkan bahwa bentuk-bentuk Majelis Doa Mawar Allah adalah sebagai berikut:

“Ada dua hal yang ada di Majelis Doa Mawar Allah yaitu doa dan sedekah. Sedekah itu sendiri adalah perwujudan doa. Maka disebut Majelis Doa. Didalamnya isinya hanya berdoa. Menyantuni anak yatim adalah perwujudan doa.” .(AS/ 28/05/2018/ 10.30).

Sama seperti yang dipaparkan S tentang Majelis Doa Mawar Allah: ” Kalau untuk kegiatan Majelis Doa Mawar Allah cuma satu,

intinya santunan anak yatim dan doa bersama.” (S/ 20-05/2018/

13.00 WIB).

Majelis Doa Mawar Allah diselenggarakan oleh Biro Tazkia IAIN Salatiga. Kegiatan MDMA dilaksanakan pada hari yaitu hari Ahad pagi awal bulan di Masjid Darul Amal Salatiga. Kegiatan ini berdiri karena adanya niat untuk membantu para

jama‟ah yang sedang mengalami masalah atau kesulitan. Di dalam

kegiatan itu berisi kegiatan menerapi jama‟ah dalam jumlah yang banyak dan hanya mengharap pertolongan dari Allah SWT.

Sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan Majelis Doa Mawar Allah adalah sebagai wadah agar terwujudnya kesadaran dalam diri masyarakat atau jama‟ah akan masalah yang dihadapinya berasal

hanya atas kehendak “ Sang Pemberi Masalah” dan menumbuhkan

keyakinan bahwa hanya Allah SWT “Sang Penyelesai Masalah.” Kegiatan tersebut berupa mendo‟akan dan do‟a bersama dengan harapan agar diberikan jalan atas masalah yang dihadapi atau hajatnya dikabulkan oleh Allah SWT.

“Majelis Doa Mawar Allah adalah kegiatan yang berisi kegiatan santunan anak yatim.” (RNA/ 20-05-2018/ 11.30 WIB).

M menegaskan tentang kegiatan-kegiatan inti Majelis Doa Mawar Allah

“Seperti santunan anak yatim, sedekah dari jama‟ah, berdoa.” (M/ 20-05-2018/ 12.30 WIB).

Rasulullah SAW pernah ngendiko, apabila ada orang yang hatinya keras, dia tidak bisa menerima kebenaran, sulit menerima kebenaran, sulit memahami pelajaran/kuliah, datang saja ke anak yatim, santuni anak yatim, sedekahi anak yatim, berikan kasih sayang, dipeluk macam-macam itu yang kita lakukan di prosesi itu. Maka Allah SWT akan melembutkan hatinya dan memberikan jalan keluar, dan Allah SWT akan mengabulkan hajatnya. Jadi di

jama‟ah. Sedekah anak yatim itu doa. Semua itu manisfestasi doa sebenarnya.

Majelis Doa Mawar Allah memilih sedekah karena anak yatim itu membutuhkan bantuan, bantuan materi , maka kia ingin memberikan bantuan beupa materi, ajaran Islam kan sedekah, dan sedekah anak yatim sudah jelas dalam QS Al-Ma‟un kalau sampai seseorang tidak memperhatikan anak yatim termasuk pendusta agama. Itu landasan dalilnya. Kalau landasan sosialya karena kita ingin memberikan bantuan kepada anak yatim. Tapi obyek anak yatimnya tidak yang di panti. Karena kalau di panti sudah banyak yang memperhatikan, kalau di luar panti itu kan tidak jelas bantuan yang mereka terima itu

Kalau kita menolong agama Allah SWT, menegakkan agama Allah SWT, menjaga syariat Allah SWT, kalau dalam hadisnya, jagalah Allah SWT maka Allah SWT akan menjagamu. Menjaga Allah SWT itu ya menjaga syariatnya. Menjaga syariat itu ya menegakkan amaliah. Ada Allah SWT perintah, sedekahlah Sulthoni, Sulthonipun bersedekah. Kalau Sulthoni menjaga sedekah yang diperintahkan oleh Allah SWT, ya Allah SWT akan menjaga apapun kebutuhan Sulthoni. Jadi, sebenarnya amal itu bukan untuk Allah SWT. Amal itu untuk membibmbing kita, agar yakin kepada Allah SWT. Majelis Doa itu ingin mengajarkan keyakinan kepada Allah SWT. Untuk bisa yakin kepada Allah

SWT, kadang-kadang orang perlu jembatan. Orang perlu media. Salah satunya adalah sedekah.

Sebelum menyantuni ada shalat. Shalatnya adalah shalat taubat dulu baru shalat hajat. Kadang-kadang hajat kita tidak terpenuhi karena ada dosa. Maka shalat taubat itu untuk menebus dosa. Setelah dosa selesai, baru kita berhak hajat kita dikabulkan.

Dzikir itu menenangkan hati, hati jama‟ah biar tenang. Nak ketika mereka sudah tenang, baru mereka minta sama Allah SWT. Tapi sebelum minta, tolonglah memberi perhatian kepada orang-orag yang membutuhkan termasuk anak yatim. Itu amalan sedekah seperti itu. Dan disana semuanya kembalinya berharap kepada Allah SWT. Majelis Doa Mawar Allah memang menekankan sebenarnya bukan sedekahnya. Tapi, kepasrahan dan memohon pertolongan ke Allah itulah yang coba ditanamkan. Bagi jama‟ah yang tidak punya dana pengurus Majelis Doa Mawar Allah memfasilitasi santunan sudah disiapkan. Tujuannya adalah untuk: 1. Litarbiyah, untuk memberikan pendidikan, contoh teladan

bahwa monggo jika njenengan punya masalah niki sedekah. Latihannya kita jadi panitia juga hanya mengumpulkan. Monggo dikasihkan ke anak yatim. Kita berharap kalau nanti Allah SWT dengan fadhilah memberikan keberkahan, masalah mereka selesai, mereka jadi terketuk untuk mau bersedekah.

2. Sedekah itu difasilitasi oleh tim Majelis Doa Mawar Allah, karena memang pendidikan kita sebenarnya kebergantungannya bukan pada nilai sedekah, tetapi kepasrahan, keyakinan sama Allah SWT bahwa masalah kita pasti dibantu oleh Allah SWT. Itu amalan sedekah begitu. Intinya memang bukan di sedekah.

Intinya bukan pada sedekah, kita misalnya hanya menyiapka santunan 75, tapi yang hadir 300-400 orang, artinya kalau memang sedekah itu yang membuat orang mendapatkan penyelesaian, berarti setiap jama‟ah di MDMA itu diwajibkan bersedekah. Dan panitia tidak menyiapkan santunan kan. Ternyata tidak. Dengan mereka bersedekah, ada rasa sayang kepada anak yatim, mencintai dan itu dikatakan oleh Rasulullah, kalau kamu punya hajat, maka santuni anak yatim, kasih sayangmu kepada mereka, akan menularkan kasih sayang Allah SWT, sehingga masalah kamu akan diselesaikan oleh Allah SWT, hati jadi lembut.

Pak Sulthoni sering pesan kepada donatur untuk datang sendiri, agar mereka bersentuhan langsung dengan anak yatim, mendekap anak yatim, itu yang diajarkan Kanjeng Nabi. Nah kalau mereka sudah menyentuh anak yatim, hati itu menjadi lembut, menjadi pasrah, menjadi bersyukur, jama‟ah itu kadang tidak terselesaikan masalahnya, bukan karena jama‟ah tidak

bisa, tapi karena dia berpikir bahwa hidupnya penuh masalah. (AS/ 28/05/2018/ 10.30).

2. Keimanan kepada Allah SWT melalui sedekah Majelis Doa

Dokumen terkait