• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1.6 Model Kerja Cilegon Corporate Social Responsibility

4.1.6 Model Kerja Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) Gambar 4.2 Model Kerja CCSR (Sumber: Lembaga CCSR, 2015) 1. MODEL I Gambar 4.3 Model I (Sumber: Lembaga CCSR, 2015)

Dalam model ini CSR dapat dilakukan masing-masing korporat. Korporat melakukan kegiatan CSR yang langsung ditujukan kepada masyarakat, dan peran CCSR melakukan dokumentasi dan publikasi kegiatan yang telah dilakukan korporasi tersebut.

1) Kelebihan MODEL I :

a) Perusahaan independen dalam menyalurkan dana CSR. MODEL KERJA CCSR MODEL I MODEL III MODEL II Koorporas i CCSR Masyaraka t

b) Penyaluran dana CSR sesuai dengan visi dan misi perusahaan. 2) Kelemahan MODEL I :

a) Program CSR perusahaan tumpang tindih dengan program Pemerintah Kota Cilegon.

b) Penerima dana CSR dimungkinkan hanya untuk masyarakat sekitar perusahaan.

c) Penyelarasan program secara terpadu dan terukur sulit dilakukan. d) Sulit terjadi pemerataan pelaksanaan program CSR.

2. MODEL II

Gambar 4.4 Model II

(Sumber: Lembaga CCSR, 2015)

Dalam model ini kegiatan CSR perusahaan dilakukan melalui CCSR, untuk kemudian disalurkan ke masyarakat.

1) Kelebihan MODEL II :

a) Program dana CSR yang dikelola oleh CCSR dapat disinkronkan dengan program PEMKOT Cilegon.

b) Penerima manfaat dana CSR dapat lebih luas.

c) Partisipasi perusahaan dalam program CSR dapat sinergis dan terdokumentasi dengan baik.

2) Kelemahan MODEL II :

a) Penyaluran dana CSR sesuai dengan program CCSR dimungkinkan tidak sesuai dengan program jangka panjang yang telah disusun perusahaan.

3. MODEL III

Gambar 4.5 Model III

(Sumber: Lembaga CCSR, 2015)

Dalam model ini CCSR menawarkan beberapa proposal kegiatan CSR kepada korporasi. Secara lengkap dalam model ini, pada awalnya masyarakat mengajukan proposal kepada CCSR, lalu CCSR akan memilih proposal yang paling layak atau paling baik untuk dilaksanakan. Setelah ditentukan proposal mana saja yang layak didanai, maka CCSR akan membawa proposal tersebut ke korporasi untuk didanai.

1) Kelemahan MODEL III :

a) Karena datang dari masyarakat, program CSR yang akan dijalankan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2) Kelebihan MODEL III :

a) Tidak semua proposal yang masuk ke CCSR dapat diimplementasikan, karena keputusan akhir ada di korporat.

b) Sulit terjadi pemerataan program CSR, secara komprehensif dan terukur.

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini, yang berjudul Efektivitas Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) Dalam Pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan-Perusahaan Di Kota Cilegon Tahun 2014 adalah perusahaan-perusahaan di Kota Cilegon yang sudah bergabung dalam Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) maupun yang belum bergabung. Adapun, teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan Nonprobability Sampling menggunakan sampel jenuh. Oleh karena itu, maka jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 94 responden. Dalam mengisi kuesioner, responden diminta untuk memberikan identitas diri sebagai penunjang data. Adapun, identitas diri yang diminta, meliputi jenis kelamin, usia dan pendidikan terakhir responden. Berikut ini adalah data identitas diri responden yang terdapat dalam kuesioner :

Diagram 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan Tahun 2015)

Berdasarkan diagram 4.1 diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 94 orang, terdiri dari 69 orang laki-laki atau 73% dan 25 orang perempuan atau 27%. Lebih banyaknya jumlah responden laki-laki dibandingkan perempuan, karena karyawan di bagian Corporate Social Responsibility (CSR) setiap perusahaan lebih banyak laki-laki. 73% 27% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% Laki-Laki Perempuan

Diagram 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Usia

(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan Tahun 2015)

Dari diagram 4.2 diatas, dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini berusia 19 tahun sampai 58 tahun. Adapun, rinciannya yaitu usia 19-23 tahun berjumlah 20% atau 19 orang, usia 24-28 tahun berjumlah 37% atau 35 orang, usia 29-33 tahun berjumlah 11% atau 10 orang, usia 34-38 tahun berjumlah 7% atau 7 orang, usia 39-43 tahun berjumlah 4% atau 4 orang, usia 44-48 tahun berjumlah 5% atau 5 orang, usia 49-53 tahun berjumlah 13% atau 12 orang, usia 54-58 tahun berjumlah 2% atau 2 orang. Dengan demikian, karyawan di bagian Corporate Social Responsibility (CSR) setiap perusahaan paling banyak berusia 24-28 tahun dengan jumlah 37% atau 35 orang.

20% 37% 11% 7% 4% 5% 13% 2% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 19-23 24-28 29-33 34-38 39-43 44-48 49-53 54-58

Diagram 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

(Sumber: Hasil Penelitian Lapangan Tahun 2015)

Berdasarkan diagram 4.3 diatas, menunjukan bahwa latar belakang pendidikan terakhir para responden. Responden dengan latar belakang pendidikan SD berjumlah 0% atau 0 orang, responden berlatar pendidikan SLTP berjumlah 0% atau 0 orang, responden yang berlatar pendidikan hingga tingkat SLTA berjumlah 31% atau 29 orang, responden yang berlatar pendidikan lainnya (Sarjana) berjumlah 69% atau 65 orang. Dengan demikian, karyawan di bagian Corporate Social Responsibility (CSR) setiap perusahaan paling banyak berpendidikan terakhir lainnya (Sarjana) dengan jumlah 69% atau 65 orang. Tugas yang dijalankan oleh yang berpendidikan terakhir SLTA dan lainnya (Sarjana) sudah sesuai, yaitu yang berpendidikan terakhir SLTA sebagai pelaksana dan yang berpendidikan lainnya (Sarjana) adalah sebagai pelaksana senior dan supervisor. 0% 0% 31% 69% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% SD SLTP SLTA Lainnya

4.2.2 Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses analisis yang dilakukan peneliti dengan cara mendeskripsikan data hasil wawancara dan penyebaran kuesioner kepada perusahaan di Kota Cilegon untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan Lembaga Cilegon Corporate Social Resonsibility (CCSR) dalam mensosialisasikan programnya kepada perusahaan dan menjalankan tugasnya ke masyarakat Kota Cilegon.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori efektivitas organisasi menurut Lubis dan Huseini, 1987 yang terdiri dari enam kriteria efektivitas organisasi, diantaranya yaitu tingkat keuntungan dan sumbangan/partisipasi perusahaan terhadap kegiatan organisasi, kepuasan kinerja, besarnya imbalan dan sistem pengawasan, mutu produk/jasa, kredibilitas perusahaan, kelancaran pembayaran, dan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan pemerintah. Untuk lebih detailnya, peneliti menjelaskan dalam bentuk diagram disertai pemaparan dan kesimpulan hasil jawaban dari pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner kepada responden. Adapun, pemaparan tersebut merupakan hasil jawaban responden, seperti Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS) dan Tidak Sesuai (TS). Untuk lebih jelasnya, pemaparan hasil jawaban dalam kuesioner tersebut adalah sebagai berikut :

Diagram 4.4

Tanggapan Responden Mengenai Keberadaan Lembaga Cilegon

Corporate Social Responsibility (CCSR) di Kota Cilegon

Ket: Sangat Tahu (ST) / Tahu (T) / Kurang Tahu (KT) / Tidak Tahu (TT)

(Sumber: Data Primer, koesioner no 1, 2015)

Berdasarkan diagram 4.4 diatas, tanggapan responden mengenai keberadaan Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) di Kota Cilegon, responden yang menjawab (ST) sebanyak 37% atau 35 orang, menjawab (T) sebanyak 53% atau 50 orang, menjawab (KT) sebanyak 6% atau 6 orang dan yang menjawab (TT) sebanyak 3% atau 3 orang.

Dari jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab (T), yang artinya bahwa responden lebih mengetahui adanya Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) di Kota Cilegon dikarenakan Lembaga Cilegon Corporate Social

37% 53% 6% 3% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% ST T KT TT

Responsibility (CCSR) selalu mensosialisasikan ke perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Cilegon, selain itu upaya yang dilakukan Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) adalah mewajibkan perusahaan-perusahaan untuk ikut bergabung dalam Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) sesuai dengan Peraturan Walikota No 3 Tahun 2011.

Responden yang menjawab (KT) dan (TT) adanya Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) di Kota Cilegon dikarenakan perusahaan mereka belum mendapat sosialisasi dari Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR), contohnya PT. Latinusa, PT. Krakatau Engineering, PT. Nippon Shokubai Indonesia, PT. Unggul, dan lain sebagaimya. Perusahaan yang belum mendapat sosialisasi tersebut bukan karena Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) tidak mensosialisasikannya, tetapi karena proposal yang diberikan oleh Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) belum di terima oleh perusahaan mereka, karena untuk mendapatkan bantuan dari perusahaan tidaklah mudah maka dari itu Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) selalu berusaha memberikan proposal untuk disosialisasikan kepada perusahaan. Selain itu beberapa perusahaan tidak ingin mencari tahu tentang adanya Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR).

Diagram 4.5

Tanggapan Responden Mengenai Sosialisasi Lembaga Cilegon

Corporate Social Responsibility (CCSR) ke Perusahaan

Ket: Sangat Intens (SI) / Intens (I) / Kurang Intens (KT) / Tidak Intens (TI)

(Sumber: Data Primer, koesioner no 3, 2015)

Berdasarkan diagram 4.5 diatas, tanggapan responden mengenai sosialisasi Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) ke perusahaan, responden yang menjawab (SI) sebanyak 10% atau 9 orang, menjawab (I) sebanyak 61% atau 57 orang, menjawab (KI) sebanyak 19% atau 18 orang dan yang menjawab (TI) sebanyak 10% atau 9 orang.

Dari jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab (I), yang artinya bahwa Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) sudah menjalankan tugasnya untuk mensosialisasikan sehingga perusahaan sudah mengetahui adanya Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR). Sedangkan

19% 10% 61% 10% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% SI I KI TI

responden yang menjawab (KI), dapat diartikan bahwa Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) masih sangat kurang mensosialisasikan ke beberapa perusahaan tersebut. Responden yang menjawab (TI), dapat diartikan bahwa Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) tersebut hanya sekali atau dua kali mensosialisasikan ke perusahaan.

Diagram 4.6

Tanggapan Responden Mengenai Ketertarikan Perusahaan Bergabung Dengan Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility

(CCSR)

Ket: Sangat Tertarik (ST) / Tertarik (T) / Kurang Tertarik (KT) / Tidak Tertarik (TT)

(Sumber: Data Primer, koesioner no 4, 2015)

Berdasarkan diagram 4.6 diatas, tanggapan responden mengenai ketertarikan perusahaan bergabung dengan Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR), responden yang menjawab (ST) sebanyak

13% 77% 10% 1% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% ST T KT TT

13% atau 12 orang, menjawab (T) sebanyak 77% atau 72 orang, menjawab (KT) sebanyak 10% atau 9 orang dan yang menjawab (TT) sebanyak 1% atau 1 orang.

Dari jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab (T), yang artinya bahwa perusahaan tertarik dengan adanya Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) dengan fungsi, program-program kerjanya dan tujuannya yaitu (1) membangun dan mengembangkan pola kerjasama pemerintah Kota Cilegon dengan dunia usaha, (2) memetakan dan distribusi implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) yang transparan dan professional, (3) meningkatkan daya dukung stakeholder dalam penanggulangan dampak sosial pembangunan, (4) mendukung peningkatan mutu pendidikan, keterampilan SDM, kesehatan dan ketenagakerjaan, (5) mengembangkan konsep partisipatif dalam melaksanakan pembangunan, dan (6) mendorong menyelenggaraan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Sedangkan responden yang menjawab (KT), artinya bahwa perusahaan mereka kurang percaya kepada Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) dan perusahaan mereka tidak mengetahui adanya Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) beserta fungsi dan tujuannya.

Diagram 4.7

Tanggapan Responden Mengenai Kewajiban Perusahaan Ikut Bergabung Dengan Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility

(CCSR)

Ket: Sangat Mewajibkan (SM) / Mewajibkan (M) / Kurang Mewajibkan (KM) / Tidak Mewajibkan (TM)

(Sumber: Data Primer, koesioner no 5, 2015)

Berdasarkan diagram 4.7 diatas, tanggapan responden mengenai kewajiban perusahaan ikut bergabung dengan Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR), responden yang menjawab (SM) sebanyak 13% atau 12 orang, menjawab (M) sebanyak 55% atau 51 orang, menjawab (KM) sebanyak 16% atau 15 orang dan yang menjawab (TM) sebanyak 16% atau 15 orang.

Dari jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab (M), yang artinya bahwa perusahaan sudah mengetahui dengan adanya Peraturan Walikota No 3 Tahun 2011. Dan dari jawaban responden yang menjawab (KM) dan (TM), dapat diartikan

13% 55% 16% 16% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% SM M KM TM

bahwa mereka belum tahu dengan adanya Peraturan Walikota No 3 Tahun 2011. Perusahaan yang belum mengetahui adanya Peraturan Walikota No 3 Tahun 2011 yang berlaku dikarenakan perusahaan mereka tidak mencari tahu dan perusahaan mereka belum melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) diperusahaannya sendiri

.

Diagram 4.8

Tanggapan Responden Mengenai Perusahaannya Sudah Bergabung Atau Belum Dengan Lembaga Cilegon Corporate Social

Responsibility (CCSR)

Ket: Sudah Bergabung (SB) / Pernah Bergabung (PB) / Ingin Bergabung (IB) / Tidak Bergabung (TB)

(Sumber: Data Primer, koesioner no 6, 2015)

Berdasarkan diagram 4.8 diatas, tanggapan responden mengenai perusahaannya sudah bergabung atau belum dengan Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR), responden yang menjawab (SB)

65% 24% 3% 8% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% SB PB IB TB

sebanyak 65% atau 59 orang, menjawab (PB) sebanyak 24% atau 22 orang, menjawab (IB) sebanyak 3% atau 3 orang dan yang menjawab (TB) sebanyak 8% atau 7 orang.

Dari jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab (SB), yang artinya bahwa sebagian perusahaan di Kota Cilegon sudah ikut bergabung dengan Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR). Sedangkan responden yang menjawab (IB), artinya bahwa sebagian besar perusahaan sudah ikut bergabung dan hanya beberapa perusahaan yang belum ikut bergabung sehingga tertarik ingin ikut bergabung dengan Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR).

Diagram 4.9

Tanggapan Responden Mengenai Tugas dari Lembaga Cilegon

Corporate Social Responsibility (CCSR)

Ket: Sangat Bagus (SB) / Bagus (B) / Kurang Bagus (KB) / Tidak Bagus (TB)

(Sumber: Data Primer, koesioner no 8, 2015)

13% 76% 9% 2% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% SB B KB TB

Berdasarkan diagram 4.9 diatas, tanggapan responden mengenai tugas dari Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR), responden yang menjawab (SB) sebanyak 13% atau 12 orang, menjawab (B) sebanyak 76% atau 70 orang, menjawab (KB) sebanyak 9% atau 8 orang dan yang menjawab (TB) sebanyak 2% atau 2 orang.

Dari jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab (B), yang artinya bahwa perusahaan yang sudah ikut bergabung dengan Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) menganggap bahwa Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) sudah bagus dalam menjalankan tugas sebagaimana mestinya, yaitu sebagai mitra Pemerintah Daerah dan dunia usaha dalam mensinergikan pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cilegon, membangun konsep partisipatif dalam melaksakan pembangunan, dan untuk mensejahterakan masyarakat di Kota Cilegon.

Sedangkan responden yang menjawab (TB), dapat diartikan bahwa perusahaan mereka belum ikut bergabung sehingga mereka tidak mengetahui apa saja tugas yang sudah dijalankan oleh Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) tersebut, maka dari itu perusahaan mereka menilai bahwa tugas Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) tidak bagus.

Diagram 4.10

Tanggapan Responden Mengenai Bantuan Yang Diberikan

Ket: Sangat Tepat (ST) / Tepat (T) / Kurang Tepat (KT) / Tidak Tepat (TT)

(Sumber: Data Primer, koesioner no 9, 2015)

Berdasarkan diagram 4.10 diatas, tanggapan responden mengenai bantuan yang diberikan, responden yang menjawab (ST) sebanyak 25% atau 23 orang, menjawab (T) sebanyak 67% atau 62 orang, menjawab (KT) sebanyak 8% atau 7 orang dan yang menjawab (TT) sebanyak 0% atau 0 orang.

Dari jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab (T), yang artinya bahwa Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) sudah bagus dalam menjalankan tugasnya maka bantuan yang diberikan pun sudah tepat sasaran. Contoh warga yang belum mempunyai jamban keluarga sudah diberikan bantuan berupa jamban keluarga, dan warga yang mempunyai rumah tidak layak huni diberikan bantuan berupa bedah rumah. Berikut ini daerah yang

25% 67% 8% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% ST T KT TT

sudah mendapatkan bantuan jamban keluarga pada tahun 2014 adalah warga di Kecamatan Jombang-Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Cilegon-Kelurahan Bagendung dan Bendungan, Kecamatan Ciwandan-Cilegon-Kelurahan Tegal Ratu dan Randakari, Kecamatan Cibeber-Kelurahan Karang Asem, Kecamatan Citangkil-Kelurahan Deringo, Kecamatan Pulo Merak-Kelurahan Mekarsari, dan Kecamatan Purwakarta-Merak-Kelurahan Kota Bumi dan Purwakarta. Sedangkan warga yang sudah mendapatkan bantuan berupa bedah rumah adalah di daerah Kecamatan Ciwandan-Kelurahan Randakari dan Kecamatan Jombang-Kelurahan Sukmajaya.

Diagram 4.11

Tanggapan Responden Mengenai Keuntungan Bergabung Dengan Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR)

Ket: Sangat Ada (SA) / Ada (A) / Kurang Ada (KA) / Tidak Ada (TA)

(Sumber: Data Primer, koesioner no 10, 2015)

18% 79% 1% 1% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% SA A KA TA

Berdasarkan diagram 4.11 diatas, tanggapan responden mengenai keuntungan bergabung dengan Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR), responden yang menjawab (SA) sebanyak 18% atau 16 orang, menjawab (A) sebanyak 79% atau 69 orang, menjawab (KA) sebanyak 1% atau 1 orang dan yang menjawab (TA) sebanyak 1% atau 1 orang.

Dari jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab (A), yang artinya bahwa ada keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan yaitu berupa penghargaan (reward) setiap tahunnya dan juga nama perusahaan yang bergabung dan memberikan bantuan tersebut dapat lebih dikenal dan mendapatkan nilai positif dari masyarakat di Kota Cilegon.

Diagram 4.12

Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Keuntungan Yang Diharapkan Perusahaan

Ket: Sangat Sesuai (SS) / Sesuai (S) / Kurang Sesuai (KS) / Tidak Sesuai (TS)

(Sumber: Data Primer, koesioner no 11, 2015 )

17% 78% 5% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% SS S KS TS

Berdasarkan diagram 4.12 diatas, tanggapan responden mengenai kesesuaian keuntungan yang diharapkan perusahaan, responden yang menjawab (SS) sebanyak 17% atau 15 orang, menjawab (S) sebanyak 78% atau 67 orang, menjawab (KS) sebanyak 5% atau 4 orang dan yang menjawab (TS) sebanyak 0% atau 0 orang.

Dari jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab (S), yang artinya bahwa keuntungan yang di dapat oleh perusahaan sudah sesuai yaitu memberikan apresiasi/penghargaan (reward) terhadap perusahaan yang telah menjalankan CSR secara nyata dan efektif, serta memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Diagram 4.13

Tanggapan Responden Mengenai Sumbangan Yang Diberikan Dari Perusahaan

Ket: Sangat Sesuai (SS) / Sesuai (S) / Kurang Sesuai (KS) / Tidak Sesuai (TS)

(Sumber: Data Primer, koesioner no 12, 2015)

14% 83% 3% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% SS S KS TS

Berdasarkan diagram 4.13 diatas, tanggapan responden mengenai sumbangan yang diberikan dari perusahaan, responden yang menjawab (SS) sebanyak 14% atau 12 orang, menjawab (S) sebanyak 83% atau 71 orang, menjawab (KS) sebanyak 3% atau 3 orang dan yang menjawab (TS) sebanyak 0% atau 0 orang.

Dari jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab (S), yang artinya bahwa bantuan yang diberikan oleh perusahaan sudah sesuai dengan apa yang masyarakat kurang mampu butuhkan. Contohnya masyarakat membutuhkan bantuan berupa jamban keluarga, buku sekolah, kacamata, bank sampah, dan sebagainya. Bantuan yang perusahaan berikan tersebut tidak hanya berbentuk dana, perusahaan ada yang langsung memberikan bantuan tersebut berupa bentuk barangnya secara langsung. Contohnya masyarakat yang membutuhkan bantuan berupa jamban keluarga yaitu sebanyak 200 RTS dan perusahaan langsung memberikan berupa jamban sebanyak yang masyarakat butuhkan dan diberikan oleh Lembaga CCSR agar dikelola oleh Lembaga CCSR tersebut. Dan responden yang menjawab (KS) hanya beberapa saja karena mereka belum ikut bergabung dengan Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) maka dari itu mereka tidak mengetahui apa saja program kerja yang dikerjakan oleh Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) tersebut.

Diagram 4.14

Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Kinerja Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR)

Ket: Sangat Puas (SP) / Puas (P) / Kurang Puas (KP) / Tidak Puas (TP)

(Sumber: Data Primer, koesioner no 13, 2015)

Berdasarkan diagram 4.14 diatas, tanggapan responden mengenai sumbangan yang diberikan dari perusahaan, responden yang menjawab (SP) sebanyak 6% atau 5 orang, menjawab (P) sebanyak 87% atau 74 orang, menjawab (KP) sebanyak 7% atau 6 orang dan yang menjawab (TP) sebanyak 0% atau 0 orang.

Dari jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab (P), yang artinya bahwa kinerja yang dilakukan Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dari itu perusahaan sudah puas dengan kinerja Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) tersebut. 6% 87% 7% 0% 0% 20% 40% 60% 80% 100% SP P KP TP

Diagram 4.15

Tanggapan Responden Mengenai Pengawasan Lembaga Cilegon

Corporate Social Responsibility (CCSR) Pada Program Yang Dilaksanakan

Ket: Sangat Ketat (SK) / Ketat (K) / Kurang Ketat (KK) / Tidak Ketat (TK)

(Sumber: Data Primer, koesioner no 14, 2015)

Berdasarkan diagram 4.15 diatas, tanggapan responden mengenai pengawasan Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) pada program yang dilaksanakan, responden yang menjawab (SK) sebanyak 9% atau 7 orang, menjawab (K) sebanyak 73% atau 58 orang, menjawab (KK) sebanyak 16% atau 13 orang dan yang menjawab (TK) sebanyak 1% atau 1 orang.

Dari jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab (K), yang artinya bahwa pengawasan yang dilakukan oleh perusahaan kepada Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) sudah ketat dalam pelaksanaan program kerja yang dijalankan sehingga program kerja tersebut dapat berjalan dengan lancar

9% 73% 16% 1% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% SK K KK TK

dan tepat sasaran. Contoh pengawasan yang dilakukan oleh perusahaan kepada Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) dalam menjalankan program kerja yang dilaksanakan adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) selama 2-3 kali pengawasan pada setiap program yang dijalankan dan membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan yang dilakukan.

Sedangkan responden yang menjawab (KK), dikarenakan perusahaan mereka belum ikut bergabung dan terlibat dalam pelaksanaan program kerja yang dijalankan oleh Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR).

Diagram 4.16

Tanggapan Responden Mengenai Keterlibatan Perusahaan Dalam Pelaksanaan Program Kerja

Ket: Sangat Terlibat (ST) / Terlibat (T) / Kurang Terlibat (KT) / Tidak Terlibat (TK)

(Sumber: Data Primer, koesioner no 15, 2015)

14% 80% 6% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% ST T KT TT

Berdasarkan diagram 4.16 diatas, tanggapan responden mengenai keterlibatan perusahaan dalam pelaksanaan program kerja, responden yang menjawab (ST) sebanyak 14% atau 11 orang, menjawab (T) sebanyak 80% atau 63 orang, menjawab (KT) sebanyak 6% atau 5 orang dan yang menjawab (TT) sebanyak 0% atau 0 orang.

Dari jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab (T), yang artinya bahwa perusahaan yang sudah ikut bergabung ikut terlibat dalam melaksanakan program kerja Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR), yaitu dengan cara ikut turun ke lapangan langsung dalam pelaksanaan program kerja Corporate Social Responsibility (CSR) yang dijalankan. Contohnya dalam pelaksanaan program kerja yang dilaksanakan seperti jamban keluarga, bedah rumah, bank sampah, listrik masuk desa, dan program kerja yang lainnya.

Diagram 4.17

Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Produk/Jasa Yang Diberikan Perusahaan

Ket: Sangat Sesuai (SS) / Sesuai (S) / Kurang Sesuai (KS) / Tidak Sesuai (TS)

(Sumber: Data Primer, koesioner no 16, 2015)

13% 85% 3% 0% 0% 20% 40% 60% 80% 100% SS S KS TS

Berdasarkan diagram 4.17 diatas, tanggapan responden mengenai kesesuaian produk/jasa yang diberikan perusahaan, responden yang menjawab (SS) sangat sesuai sebanyak 13% atau 10 orang, menjawab (S) sebanyak 85% atau 67 orang, menjawab (KS) sebanyak 3% atau 2 orang dan yang menjawab (TS) sebanyak 0% atau 0 orang.

Dari jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab (S), yang artinya bahwa produk/jasa yang diberikan perusahaan sudah sesuai dengan keinginan masyarakat yang membutuhkan yang diajukan oleh Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) kepada perusahaan. Proses pengajuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh masyarakat ada yang melalui Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) dan ada pula yang langsung mengajukan ke perusahaan. Masyarakat yang mengajukan dana Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) biasanya mereka melakukan beberapa tahap yaitu mereka mengajukan ke kelurahan terlebih dahulu, lalu dari setiap kelurahan mengajukan ke kecamatan, maka Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) mendapatkan data yang membutuhkan bantuan dari setiap kelurahan melalui kecamatan masing-masing yang ada di Kota Cilegon. Sedangkan masyarakat yang langsung mengajukan dana Corporate Social Responsibility (CSR) ke perusahaan, biasanya mereka membuat proposal terlebih dahulu untuk syarat mendapatkan dana Corporate Social

Responsibility (CSR). Kebanyakan dari masyarakat yang langsung mengajukan ke perusahaan, mereka biasanya meminta bantuan berupa dana untuk modal mereka membuka usaha.

Diagram 4.18

Tanggapan Responden Mengenai Kepercayaan Perusahaan Terhadap Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR)

Ket: Sangat Memiliki (SM) / Memiliki (M) / Kurang Memiliki (KM) / Tidak Memiliki (TM)

(Sumber: Data Primer, koesioner no 17, 2015)

Berdasarkan diagram 4.18 diatas, tanggapan responden mengenai kepercayaan perusahaan terhadap Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR), responden yang menjawab (SM) sebanyak 12% atau 10 orang, menjawab (M) sebanyak 80% atau 66 orang, menjawab (KM) sebanyak 8% atau 7 orang dan yang menjawab (TM) sebanyak 0% atau 0 orang. 12% 80% 8% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% SM M KM TM

Dari jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab (M), yang artinya bahwa beberapa perusahaan sudah memiliki kepercayaan kepada Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) untuk bekerja sama dalam menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) di Kota Cilegon. Contoh perusahaan yang sudah memiliki kepercayaan kepada Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) adalah PT. Krakatau Steel, PT. Indonesia Power, PT. Chandra Asri, Bank BJB, PT. Krakatau Posco, PT. Kimia Farma, PT. ASDP Merak, PT. Mitsubishi, PT. Askes dan PT. Wijaya Karya Insan Pertiwi. Perusahaan –perusahaan tersebut sudah ikut bergabung dan bekerja sama dengan Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR), tetapi yang rutin setiap tahun memberikan bantuan adalah PT. Krakatau Steel, PT. Indonesia Power, PT. Chandra Asri, dan Bank BJB.

Diagram 4.19

Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepercayaan Perusahaan

Ket: Sangat Tinggi (ST) / Tinggi (T) / Kurang Tinggi (KT) / Tidak Tinggi (TT)

(Sumber: Data Primer, koesioner no 18, 2015)

15% 73% 13% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% ST T KT TT

Berdasarkan diagram 4.19 diatas, tanggapan responden mengenai tingkat kepercayaan perusahaan, responden yang menjawab (ST) sebanyak 15% atau 12 orang, menjawab (T) sebanyak 73% atau 58 orang, menjawab (KT) sebanyak 13% atau 10 orang dan yang menjawab (TT) sebanyak 0% atau 0 orang.

Dari jawaban responden tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab (T), yang artinya bahwa Lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) sudah membuktikan hasil kinerja yang baik untuk perusahaan maka dari itu tingkat kepercayaan yang diberikan sudah tinggi.

Diagram 4.20

Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Pelayanan

Dokumen terkait