• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.3. Analisis Data

4.3.4 Intrepretasi Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian terhadap delapan (8) hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini tujuh hipotesis diterima dan 1 hipotesis ditolak. Pembahasan berikut ini bertujuan menjelaskan secara teoritis dan dukungan empiris terhadap hasil pengujian hipotesis dan analisis pengaruhnya.

4.3.4.1 Kualitas sistem Berpengaruh Positif terhadap Kepuasan Pengguna Penerimaan hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa kualitas sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna mengindikasikan bahwa kualitas sistem yang baik akan mempengaruhi peningkatan kepuasan pengguna. Jika kualitas sistem handal maka pengguna akan merasa nyaman menggunakan aplikasi jek yang akan meningkatkan rasa puas pengguna tersebut terhadap aplikasi Go-jek. Menurut penelitian Delone dan McLean (2003), kualitas sistem dapat mempengaruhi kepuasan pengguna. Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil penelitian Seddon dan Kiew (1995), Livari (2005) dan Subramanian (2005).

Berdasarkan hasil uji hipotesis terhadap pengujian pengaruh kedua variabel dengan menggunakan SmartPLS 3.0 Professional, maka akan menghasilkan pengaruh yang positif dan signifikan pada 0,05 sehingga penelitian menerima hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan bahwa kualitas sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna.

Penerimaan H1 ini juga didukung oleh data lapangan (Lampiran), dalam hal ini kuesioner yang telah diisi oleh responden. Berdasarkan jawaban terhadap pernyataan konstruk kualitas sistem (KS) yang terdiri dari 6 pertanyaan yang mewakili kemudahan untuk pengguna beradaptasi dengan sistem (adaptability), kemudahan untuk didapatkan (availability), kecepatan akses (response time), keandalan sistem (reliability), dan kegunaan system dalam membantu produktivitas dari pengguna (usability). Pengaruh indikator yang tinggi menurut responden (>90%) adalah kemudahan untuk didapatkan (availability), kemudahan untuk pengguna beradaptasi dengan sistem (adaptability) dan kegunaan sistem dalam

membantu produktivitas dari pengguna (usability) sedangkan yang terendah menurut responden adalah keandalan sistem (reliability) dan kecepatan akses (response time).

Maka dari sini PT.Go-jek Indonesia selaku manajemen dapat meningkatkan dan memperbaharui keandalan sistem dan kecepatan akses dari sistem. Karena menurut data lapangan hal tersebut yang memiliki pengaruh terendah, sedangkan untuk indikator yang lainnya perusahaan dapat mempertahankan kualitas sistem tersebut. Diharapkan dengan ditingkatkannya variabel kualitas sistem tersebut akan meningkatkan kepuasan pengguna terhadap aplikasi Go-jek.

4.3.4.2 Kualitas sistem Berpengaruh Positif terhadap Niat Penggunaan Hipotesis kedua (H2) menyatakan bahwa kualitas sistem berpengaruh positif terhadap niat penggunaan mengindikasikan bahwa kualitas sistem yang baik akan mempengaruhi intensitas penggunaan dari niat terhadap penggunaan aplikasi Go-jek. Jika kualitas sistem handal maka akan meningkatkan niat dalam penggunaan terhadap aplikasi Go-jek. hasil ini juga ditemukan dalam penelitian McGill(2003), Roldan dan Leal (2003), Purwanto (2007).

Penerimaan H2 ini juga didukung oleh data lapangan, dalam hal ini kuesioner yang telah diisi oleh responden. Berdasarkan respon terhadap pernyataan untuk konstruk kualitas sistem (KS) yang terdiri dari 6 pertanyaan maka diperoleh hasil bahwa kemudahan aplikasi Go-jek untuk diakses menjadi prediktor terkuat.

Namun keandalan sistem merupakan prediktor yang lemah ,sehingga dapat diperbaharui untuk meningkatkan niat penggunaan.

4.3.4.3 Kualitas Informasi Berpengaruh Positif terhadap Kepuasan Pengguna Hipotesis tiga (H3) menyatakan bahwa kualitas informasi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna mengindikasikan bahwa kualitas informasi yang baik akan meningkatkan kepuasan pengguna. Begitu pula sebaliknya, jika kualitas informasi yang dihasilkan oleh aplikasi mobile Go-jek rendah, maka tingkat kepuasan pengguna akan rendah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Delone dan McLean (2003) yang menyatakan bahwa kualitas informasi suatu sistem dapat mempengaruhi kepuasan pengguna.

Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Livari (2005), Seddon dan Kiew (1995) bahwa kepuasan pengguna sistem dipengaruhi oleh kualitas informasi.

Penerimaan H3 ini juga didukung oleh data lapangan, di mana berdasarkan respon terhadap pernyataan untuk konstruk kualitas informasi (KI) yang terdiri dari 5 pertanyaan yang mewakili indikator kelengkapan informasi (completeness), kemudahan informasi untuk dimengerti (ease of understanding), informasi yang didapat dari aplikasi memenuhi selera dari pengguna (personalization), informasi yang ada pada aplikasi cukup relevan (relevance), dan keamanan informasi (security). Dapat disimpulkan bahwa yang menjadi prediktor terlemah adalah keamanan informasi, sedangkan prediktor terkuat adalah kemudahan informasi untuk dimengerti.

4.3.4.4 Kualitas Informasi Berpengaruh Positif terhadap Niat Penggunaan Penolakan H4 ini didukung oleh data lapangan dalam hal ini kuesioner yang telah diisi oleh responden. Berdasarkan respon terhadap pernyataan untuk konstruk

kualitas informasi (KI) yang terdiri dari 5 pertanyaan yang mewakili indikator kelengkapan informasi (completeness), kemudahan informasi untuk dimengerti (ease of understanding), informasi yang didapat dari aplikasi memenuhi selera dari pengguna (personalization), informasi yang ada pada aplikasi cukup relevan (relevance), keamanan informasi (security). Indikator keamanan dan kelengkapan menjadi prediktor yang lemah terhadap niat penggunaan.

PT.Go-jek Indonesia perlu meningkatkan keamanan terhadap informasi pengguna dan kelengkapan terhadap kualitas informasi yang diberikan, agar dapat meningkatkan kepuasan pengguna. Dalam penelitian, terdapat beberapa saran dari pengguna yang mengatakan bahwa informasi seperti nomor handphone, feedback untuk driver dari pengguna harap dapat dijaga kerahasiaannya. Kelengkapan informasi seperti harga dan produk dari Go-food juga dapat terpenuhi.

4.3.3.5 Kualitas Layanan Berpengaruh Positif terhadap Kepuasan Pengguna Penerimaan hipotesis kelima (H5) yang menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna mengindikasikan mengenai pengaruh kualitas layanan yang baik akan mempengaruhi peningkatan kepuasan pengguna. Jika kualitas layanan terbukti baik maka pengguna akan merasa nyaman menggunakan aplikasi Go-jek yang akan meningkatkan kepuasan pengguna.

Menurut penelitian Delone dan McLean (2003), kualitas layanan dapat mempengaruhi kepuasan pengguna. Pernyataan tersebut serupa dengan hasil penelitian Seddon dan Kiew (1995), Livari (2005) dan Subramanian (2005).

Berdasarkan data lapangan, dalam hal ini kuesioner yang telah diisi oleh responden. Konstruk kualitas layanan (KL) di mana terdiri dari 4 pertanyaan yang mewakili jaminan (assurance), empati (empathy) dan kemampuan dalam memberikan respon (responsiveness), yang menjadi prediktor terkuat adalah assurance diindikasikan pengguna merasa puas dengan jaminan yang diberikan dari PT.Go-jek Indonesia, sedangkan prediktor yang masih harus ditingkatkan adalah empathy dari pengemudi maupun dari manajemen.

4.3.3.6 Kualitas Layanan Berpengaruh Positif terhadap Niat Penggunaan Penerimaan hipotesis keenam (H6) yang menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif terhadap niat penggunaan mengindikasikan bahwa kualitas layanan yang baik akan mempengaruhi intensitas penggunaan aplikasi Go-jek. Jika kualitas layanan yang baik maka pengguna akan merasa nyaman menggunakan aplikasi Go-jek yang akan meningkatkan niat dalam penggunaan terhadap aplikasi Go-jek. Jika masing-masing indikator tersebut menunjukkan nilai yang tinggi maka pengguna akan menggunakan kembali aplikasi Go-jek di masa yang akan datang. Terlihat dari jaminan yang diberikan, sehingga dapat memunculkan niat pada penggunaan, bahkan mengulang dari penggunaan terhadap aplikasi Go-jek.

4.3.3.7 Kepuasan Pengguna Berpengaruh Positif terhadap Net benefits

Penerimaan hipotesis ketujuh (H7) yang menyatakan bahwa kepuasan pengguna berpengaruh positif terhadap net benefits mengindikasikan bahwa kepuasan pengguna atas aplikasi mobile Go-jek yang dapat memenuhi nilai manfaat bersih (net benefits). Jika kepuasan pengguna tinggi maka net benefits yang

didapatkan pengguna juga tinggi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Delone dan McLean (2003) yang menunjukkan bahwa kepuasan pengguna merupakan prediktor yang signifikan terhadap net benefits. Hasil serupa juga ditunjukkan oleh Livari (2005).

Penerimaan H7 ini juga didukung oleh data lapangan yaitu kuesioner yang telah diisi oleh responden. Statistik frekuensi respon terhadap pernyataan untuk konstruk kepuasan pengguna (KP) yang terdiri dari 3 pertanyaan mengenai efektifitas, efisiensi dan kepuasan menggunakan aplikasi mobile Go-jek.

Efektifitas yang ditimbulkan akibat aplikasi Go-jek menjadi prediktor terkuat pada kepuasan pengguna sehingga menghasilkan manfaat yang diterima untuk pengguna. Efisiensi biaya pada aplikasi Go-jek harus ditingkatkan agar pengguna mendapatkan manfaat yang lebih lagi dari aplikasi Go-jek.

4.3.3.8 Niat Penggunaan Berpengaruh Positif terhadap Net benefits

Penerimaan hipotesis kedelapan (H8) yang menyatakan bahwa niat penggunaan berpengaruh positif terhadap manfaat (net benefits) mengindikasikan bahwa niat penggunaan pada aplikasi Go-jek memberikan manfaat pada pengguna.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Delone dan McLean (2003) yang menunjukkan bahwa niat penggunaan merupakan prediktor yang signifikan terhadap net benefits. Hasil serupa juga ditunjukkan oleh Livari (2005).

Penerimaan H8 ini juga didukung oleh data lapangan, dalam hal ini kuesioner yang telah diisi oleh responden. Berdasarkan respon terhadap pernyataan untuk konstruk niat penggunaan (NP) yang terdiri dari 4 pertanyaan mengenai sifat

dari penggunaan (Nature of use) , pola dari navigasi yang terbentuk (Navigation patterns), frekuensi dari penggunaan aplikasi (Number of site visits) dan umpan balik dari pengguna (User surveys) pada aplikasi mobile go-jek yang menjadi prediktor terkuat adalah dari umpan balik yang diberikan pengguna sedangkan yang harus ditingkatkan adalah intensitas pemakaian. Dengan meningkatkan intensitas pemakaian maka manfaat yang dirasakan oleh pengguna semakin besar.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai business start-up pada aplikasi mobile go-jek yang diolah dengan SmartPLS 3.0 Professional dan berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kualitas sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna dan juga terhadap niat penggunaan. Semakin baik kualitas sistem maka kepuasan pengguna dan niat penggunaan terhadap aplikasi Go-jek juga semakin meningkat.

2. Kualitas informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna tetapi tidak signifikan dan tidak terbukti secara empiris berpengaruh terhadap niat penggunaan. Informasi yang diberikan dari aplikasi Go-jek dapat memuaskan pengguna aplikasi tapi tidak menjadikannya sebagai niat penggunaan (intention to use) aplikasi ini. Semakin lengkap dan tepat informasi yang diberikan dari aplikasi mobile Go-jek mana semakin besar juga tingkat kepuasan pengguna. Namun menurut penelitian ini, kualitas informasi tidak memiliki pengaruh terhadap niat pada penggunaan aplikasi mobile Go-jek. Informasi yang diberikan bukan menjadi prediktor yang kuat terhadap niat penggunaan.

3. Kualitas layanan berpengaruh positif terhadap niat penggunaan dan juga kepuasan pengguna. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa kualitas layanan pada aplikasi mobile Go-jek berpengaruh positif terhadap niat pengguaan

dan kepuasan pengguna. Maka semakin baik kualitas layanan pada aplikasi mobile maka semakin baik pula pengaruh niat penggunaan dan kepuasan pengguna.

4. Kepuasan pengguna dan niat penggunaan berpengaruh positif terhadap manfaat (net benefits) yang didapatkan pengguna pada aplikasi mobile go-jek. Di mana meningkatnya kepuasan dan niat penggunaan oleh pengguna aplikasi, maka semakin meningkat juga net benefits (manfaat) yang dirasakan oleh penggunanya.

5. Dari delapan hipotesis pada penelitian ini, hipotesis yang diterima antara lain: kualitas sistem terbukti secara empiris berpengaruh terhadap kepuasan pengguna dan niat penggunaan, kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna, kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna dan niat penggunaan, kepuasan pengguna dan niat penggunaan sama-sama berpengaruh terhadap net benefits (manfaat) pada aplikasi mobile Go-jek. Satu hipotesis yang tidak terbukti secara empiris berpengaruh terhadap aplikasi mobile Go-jek adalah kualitas informasi terhadap niat penggunaan.

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini telah dilakukan mengikuti prosedur penelitian yang seharusnya dan hasil penelitian ini telah memenuhi persyaratan pengujian PLS-SEM serta didukung oleh teori-teori dan penelitian terdahulu serta kuesioner juga telah memenuhi uji validitas dan reliabilitas, namun masih terdapat keterbatasan dalam pelaksanaannya. Keterbatasan tersebut mungkin dapat menimbulkan bias

dan ketidakakuratan sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan-keterbatasan yang terjadi pada penelitian ini adalah:

1. Ketiadaan data populasi yang dapat diacu sebagai data total pengguna aplikasi mobile Go-jek sehingga metode penarikan sampel tidak dapat dilakukan secara acak. Selain itu, jumlah sampel juga tidak dapat ditentukan berdasarkan rumus tertentu sehingga sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah snowball sampling.

2. Peneliti memiliki keterbatasan untuk mendampingi para responden, khususnya untuk responden snowball sampling. Peneliti menggunakan e-mail dan sosial media seperti facebook, path serta twitter dalam penyebaran kuesioner. Hal ini dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam pengisian kuesioner, seperti jawaban yang kurang cermat, responden yang menjawab asal-asalan dan tidak jujur, serta perbedaan pemahaman terhadap pernyataan antara peneliti dan responden. Validasi yang ada pada kuesioner berupa pertanyaan apakah responden menggunakan perangkat mobile dan frekuensi pengaksesan aplikasi dan penggunaan layanan GOJEK. Jika responden menggunakan perangkat mobile, pernah mengakses aplikasi dan menggunakan layanan GO-JEK minimal satu kali, maka data kuesioner dari responden tersebut dianggap valid.

3. Penelitian ini masih mencoba memprediksikan kesuksesan sistem informasi Aplikasi mobile Go-jek namun terlihat pada nilai pada tabel R² yang masih rendah menunjukkan bahwa masih terdapat variabel potensial yang dapat menjelaskan variansi perubahan variabel kualitas sistem, kualitas informasi,

kualitas layanan, namun variabel tersebut belum masuk ke dalam penelitian ini.

5.3. Implikasi

5.3.1. Implikasi Akademis

Hasil penelitian ini memberikan pandangan baru bahwa model Kesuksesan sistem informasi Delone dan McLean dapat dijadikan dasar untuk mengukur kualitas sebuah aplikasi mobile dari sudut pandang pengguna akhir. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya untuk mengukur kualitas sebuah aplikasi mobile.

Identifikasi terhadap variabel-variabel lainnya di luar penelitian ini yang mempengaruhi kepuasan pengguna akhir dimungkinkan pada penelitian selanjutnya untuk mendapatkan model yang lebih mampu menjelaskan secara praktis kesuksesan sistem informasi khususnya aplikasi mobile.

5.3.2. Implikasi Manajerial

Agar kinerja bisnis perusahaan dapat meningkat, hal-hal yang dapat dilakukan adalah:

1. Pelanggan menginginkan waktu respon aplikasi yang cepat. Oleh karena itu, aplikasi mobile GO-JEK perlu terus dikembangkan baik itu dari sisi perangkat lunak maupun sisi perangkat keras yang digunakan agar tidak membutuhkan waktu yang lama saat diakses oleh penggunanya.

2. Pelanggan juga menginginkan kehadiran informasi yang akurat. Pengendara ojek yang menjadi mitra perusahaan perlu diberikan pelatihan mengenai

pemberdayaan teknologi dan meningkatkan pelayanan yang baik agar pelanggan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan layanan GO-JEK. Walaupun demikian, proses penerimaan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pengendara ojek tetaplah harus diperhatikan.

5.3 Saran

Beberapa saran untuk pengembangan penelitian berdasarkan keterbatasan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Penelitian mendatang diharapkan menambahkan indikator-indikator yang dapat mempengaruhi pada kesuksesan sistem informasi. Jika dilihat dari nilai R² yang masih rendah banyak variabel yang potensial yang belum masuk ke model penelitian ini, sehingga dapat ditambahkan pada penelitian selanjutnya.

b. Penelitian mendatang diharapkan memperluas cakupan responden yang digunakan.

c. Menambahkan teori-teori baru sehingga referensi mengenai penelitian sistem informasi semakin luas dan bertambah.

d. Penelitian mendatang diharapkan dapat menghadirkan data dari pihak manajemen Go-jek sehingga memperkaya penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, Icek. 1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes. Februari 12. Available at:

http://philosci40.unibe.ch/lehre/winter06/wtwg_sozwi/sozwi_quelle3.pdf Almutairi, H., and Subramanian, G. H. (2005).“An empirical application of the

Delone and Mclean model in the Kuwaiti private sector”. Journal of Computer Information Systems, 45(3), 113–122.

Bailey, J. E., and Pearson, S. W. (1983). “Development of a tool for measuring and analyzing computer user satisfaction.” Management Science, 29(5), 530–

545.

Ballantine, J., Bonner, M., Levy, M., Martin, A., Munro, I., dan Powell, P. L.1996.

The 3-D Model of Information Systems Success: the Search for the dependent variable continues. Information Resources Management Journal.

vol 9 no. 4. ABI/INFORM research pp.5-14

Camponovo, Giovanni. Pigneur,Yves. Business model analysis applied to Mobile Business. University of Lausanne.

Davis, F.D. 1989. “ Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use and Acceptance of Information System Technology.”MIS Quarterly.Vol.13, No.3, h. 319-339.

DeLone,W., and McLean E.R.”Information System Success :The Quest for The Dependent Variable”. Information System Research, 1992, pp 60-95.

DeLone,W., and McLean E.R. “The DeLone and McLean Model of Information System Success:A Ten Year Update.” Journal of MIS (19,:4),2003,pp 9-30.

Dmovsek, M., Joakim, W., & Melissa S.C. (2010). Entrepreneurial Self-efficacy and Business Start-up: Developing a Multi-Dimensional Definition.

International Journal of Entrepreneurial Behaviour & Research.

Doll, W.J., and Torkzadeh, G. (1988). “The measurement of end-user computing satisfaction. ”MIS Quarterly, 12(2), 259–274.

Elpez, I. dan Fink, D. 2006. Information Systems Success in the Public Sector:

Stakeholders’ Perspectives and Emerging Alignment Model. Issues in Informing Science and Information Technology (Volume 3). pp. 219-231.

Fielden, Sandra L, et al (2000) Barriers encountered during micro and small business start-up in North-West.England: Journal of Small Business and Enterprise Development

Gatewood, Elizabeth J.(1995) A Longitudinal study of cognitive factors

influencing start-up behaviors and success at venture creation. Houston:

Journal of Business Venturing.

Ghozali, Imam. 2008. Structural Equation Modeling metode alternatif dengan Partial Least Square, edisi 2. Semarang. BP-Undip.

Goodhue, D.L., and Thompson R.L. “ Task Technology Fit and Individual Performance.” MIS Quarterly, Vol. 19, No. 2, 1995, pp 213-236 Gorla, N., Somers, T. M., and Wong, B. (2010). “Organizational impact of

system quality, information quality, and service quality”. Journal of Strategic Information Systems, 19, 207–228

Graham, Paul (2012). Essay Start-up=Growth.

Growth from Knowledge. (2015) Understanding Mobile Apps Market in Indonesia.

Hair J. F., Amderson R.E., Tatham R.L., and Black W.C., 1998. “Multivariate Data Analysis”. Fifth Edition. New Jersey : Prentice Hall Inc.

Hanmer, Lyn. 2004. Assessment of Success of a Computerised Hospital

Information System in a Public Sector Hospital in South Africa. MEDINFO.

IOS Press. Februari 12.

http://startupbisnis.com/data-statistik-mengenai-pertumbuhan-pangsa-pasar- e-commerce-di-indonesia-saat-ini/

Hussein, R., Selamat, H., Abdul Karim, N.S. 2005. The Impact of Technological Factors on Information Systems Success In The Electronic government Context. The Second International Conference on Innovations in

Information Technology (IIT’05). Februari 12. Available at:

www.itinnovations. ae/iit005/proceedings/.../F_3_IIT05_Hussein.pdf Jogiyanto. 2007a. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta.

Penerbit Andi. .2007b. Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta.

Penerbit Andi.

Lee, Y.E. and Benbasat, I. (2003). Interface Design for Mobile Commerce.

Communications of the ACM, 46 (12), 49-42.

Legner, C., Nolte, C. and Urbach, N. (2011). Evaluating Mobile Business

Applications in Service and Maintenance Processes: Results of Quantitative-Empirical Study, In Proceedings of the 9th European Conference on Information Systems (ECIS 2011),Helsinki, Finland.

Lin, H.-F. and Lee, G.-G. (2006). Determinants of Success for Online

Communities: An Empirical Study. Behaviour & Information Technology, 25 (6), 479-488.

Livari, J. 2005. An Empirical Test of the DeLone and McLean Model of

Information System Success. Data Base for Advances in Information Systems. ABI/INFORM global pp.8-27.

Mason, R. O., (1978). "Measuring Information Output: A Communication Systems Approach. "Information Management, 1, 5. 219-234.

Nazir, M. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.

Petter, S., DeLone, W., and McLean, E. (2008). “Measuring information

systems success: models, dimensions, measures,and interrelationships”.

European Journal of Information Systems, 17, 236-263

Petter, S., DeLone, W., & McLean, E.R. (2013). Information systems success:

The quest for independent variables. Journal of Management Information Systems, 29(4), 7-62.

Purwanto, Arie. 2007. Rancangan dan Implementasi Model Pemeriksaan Kinerja Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Atas Aplikasi E-Government di Pemerintah Daerah: Studi Kasus Kabupaten Sragen.

Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Radityo, Dody dan Zulaikha. 2007. “Pengujian Model DeLone and McLean dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (Kajian Sebuah Kasus).” Paper disajikan pada Simposium Nasional Akuntansi X, Universitas Hassanudin, Makassar, 26-28 Juli 2007.

Roldan, J.L. dan Leal, A. 2003. A Validation Test of an Adaptation of the DeLone and McLean’s Model in Spanish EIS Field. Idea Group Publishing.

Februari 12. Available at: business.clemson.edu/ISE/04chap.pdf.

Poelmans, et. al. 2008. “Usability and Acceptance of E-learning in Statistics Education, Based on Compendium Platform.”

O’Brien, James A. 2006. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajeria edisi 12. Jakarta. Salemba Empat.

Seddon, P. B., &Kiew, M. Y. (1994). “A partial test and development of the Delone and Mclean model of Is success.” In Proceedings of the 15th international conference on information systems (ICIS 94), Vancouver.

Seddon, P. B. (1997). “A respecification and extension of the Delone and Mclean model of Is success.” Information Systems Research, 8(3), 240–253.

Sekaran, Uma. 2010. Research Methods for Busines. Jakarta. Salemba Empat.

Shannon, C. E. and Warren, W. (1949). “The Mathematical Theory of Communication.” University of Illinois Press. Urbana. IL.

Siagian, Sugiarto. (2000). Metode Statistika Untuk Bisnis Dan Ekonomi.

PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sirsat Sanjay S, Manisha S. Sirsat (2016). “ A Validation of The Delone And Mclean Model On The Educational Information System Of The Maharashtra State (India)”. International Journal of Education and Learning Systems

Sitepu, Sri Nathasya Br.(2015) Pengaruh Faktor Keuangan dan

Non-Keuangan Mencapai Keberhasilan Start-up Bisnis. Indonesia:

DoReMa Jurnal Manajemen.

Strong, D.M., Lee, Y.W., and Wang, R.Y. (1997). “10 Potholes in the road to information quality.”IEEE Computer (August), 38–46.

Sugiyono. (2002). Statistika untuk Penelitian. IKAPI. Yogyakarta

Urbach, N. and Müller, B. (2012). “The Updated DeLone and McLean Model of Information Systems Success”. Information Systems Theory: Explaining and Predicting 1Our Digital Society, 1, Integrated Series in Information Systems 28

Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., & Davis, F. D. (2003). User acceptance of information technology: Toward a unified view. MIS Quarterly, 27(3), 425-278.

Wu, J. H., Wang, Y. M. 2006. Measuring KMS Success: A Respecification of the DeLone and McLean’s Model. Februari 12. Available at:

http://www.ecrc.nsysu.edu.tw/paper/Measuring%20KMS%20success. pdf.

Zaied, Abdul Nazer. (2012). “An Integrated Success Model for Evaluating

Information System in Public Sectors”. Journal of Emerging Trends in Computing and Information Sciences. VOL. 3, NO. 6, July 2012 ISSN 2079-8407

LAMPIRAN I

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEBERHASILAN APLIKASI MOBILE DALAM BISNIS START-UP PADA PT.GO-JEK INDONESIA

Kepada Yth:

Bapak / Ibu Responden di- t e m p a t

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi tugas tesis saya pada Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma Fakultas Ekonomi Program studi Manajemen, maka dengan segala kerendahan hati saya sangat menghargai tanggapan Bapak / Ibu terhadap beberapa

Dalam rangka memenuhi tugas tesis saya pada Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma Fakultas Ekonomi Program studi Manajemen, maka dengan segala kerendahan hati saya sangat menghargai tanggapan Bapak / Ibu terhadap beberapa

Dokumen terkait