• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. MODEL KONSEPTUAL

3.3 Model Kombinasi Kondisi Supply dan Demand

a. Pengangkutan (Angkutan Rel; Angkutan Laut; Angkutan Sungai; Danau, dan Penyebrangan; Angkatan Udara; dan Jasa Penunjang Angkutan).

b. Komunikasi

8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan

Bank, Lembaga Keuangan Tanpa Bank, Jasa Penunjang Keuangan, Real Estat, Jasa Perusahaan.

9. Jasa-jasa

a. Pemerintahan Umum (Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan; Jasa Pemerintahan Lainnya

b. Swasta (Jasa Sosial Kemasyarakatan, Jasa Hiburan dan Rekreasi, Jasa Perorangan dan Rumah tangga

Sumber : BPS, 2009.

3.3 Model Kombinasi Kondisi Supply dan Demand

Jumlah permintaan tenaga kerja (demand) oleh dunia kerja tidak selalu berimbang dengan jumlah penawaran tenaga kerjanya (supply). Jumlah permintaan kerja bisa lebih besar/lebih kecil/sama dengan jumlah penawaran tenaga kerja. Beberapa kondisi supply dan demand dapat dikombinasikan sehingga menghasilkan alternatif-alternatif kondisi.

Pengkombinasian dilakukan untuk memperoleh gambaran terkait dengan kondisi supply dan demand tenaga kerja yang terjadi di lapangan sehingga mempermudah perancangan model konseptual dan matematis nantinya. Untuk lebih mempermudah pendefinisian tersebut, berikut digambarkan alternatif kondisi supply dan demand dalam beberapa kondisi :

1. Kondisi demand lebih kecil dari supply (D < S)

Kondisi 1 ini dapat dikembangkan ke dalam beberapa alternatif kondisi berikut ini.

©Tim Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja 25

1.1 Kondisi tidak semua demand terpenuhi dan tidak semua supply terserap dapat digambarkan seperti berikut.

Gambar 3.4 Kondisi Demand Lebih Kecil dari Supply (1.1)

Gambar di atas terbagi ke dalam tiga bagian yang masing-masing menggambarkan definisi yang berbeda yaitu :

a. Daerah I menggambarkan lulusan yang tidak tertampung atau tidak terserap di dunia kerja.

b. Daerah II menggambarkan demand atau kesempatan kerja yang tidak terpenuhi.

c. Daerah III merupakan daerah irisan yang mempunyai dua definisi. Dari segi supply, daerah III dapat didefinisikan sebagai lulusan yang terserap di dunia kerja. Sedangkan dari segi demand, daerah III didefinisikan sebagai demand atau kesempatan kerja yang terpenuhi. Gambar 3.4 menggambarkan bahwa jumlah lulusan yang ditawarkan lebih banyak daripada jumlah kebutuhan tenaga kerjanya sehingga mengakibatkan ada sebagian lulusan yang tidak terserap di dunia kerja. Selain itu, dari kesempatan kerja yang tersedia, tidak semua dapat dipenuhi. Hal ini bisa diakibatkan oleh adanya ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan dengan jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh pekerjaan.

Lulusan yang tidak tertampung

di dunia kerja

Demand yang tidak terpenuhi Lulusan yang terserap di dunia kerja Demand yang terpenuhi I III II

©Tim Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja 26

1.2 Kondisi semua demand terpenuhi dan tidak semua supply terserap dapat digambarkan seperti berikut.

Gambar 3.5 Kondisi Demand Lebih Kecil dari Supply (1.2)

Gambar 3.5 menggambarkan bahwa jumlah lulusan yang ditawarkan lebih banyak daripada jumlah kebutuhan tenaga kerjanya sehingga mengakibatkan ada sebagian lulusan yang tidak terserap di dunia kerja. Sedangkan dari segi demand, semua kesempatan kerja yang tersedia dapat dipenuhi.

1.3 Kondisi semua demand tidak terpenuhi dan semua supply tidak terserap yang dapat digambarkan seperti berikut.

Gambar 3.6 Kondisi Demand Lebih Kecil dari Supply (1.3)

Kondisi di atas menggambarkan bahwa jumlah lulusan yang ditawarkan lebih banyak daripada jumlah kebutuhan tenaga kerjanya. Tidak adanya kesesuaian antara kompetensi yang dimiliki lulusan dengan jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh pekerjaan yang tersedia dapat mengakibatkan semua

Lulusan yang tidak tertampung di dunia kerja Semua demand terpenuhi Lulusan yang terserap di dunia kerja Semua Lulusan tidak tertampung di dunia kerja

Semua demand tidak terpenuhi

©Tim Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja 27

lulusan tidak ada yang terserap di dunia kerja dan tidak ada kesempatan kerja yang terpenuhi.

2. Kondisi demand lebih besar dari supply (D > S)

Kondisi 2 ini dapat dikembangkan ke dalam beberapa alternatif kondisi berikut ini.

2.1 Kondisi tidak semua demand terpenuhi dan tidak semua supply terserap yang disajikan dalam Gambar 3.7.

Gambar 3.7 menggambarkan bahwa jumlah permintaan tenaga kerja lebih banyak daripada jumlah lulusan yang ditawarkan. Meskipun kesempatan kerja lebih banyak tersedia dibanding lulusannya tetap saja ada sebagian lulusan yang tidak terserap di dunia kerja dan tidak semua demand dapat dipenuhi. Hal ini bisa diakibatkan oleh adanya ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan dengan jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh pekerjaan yang tersedia.

Gambar 3.7 Kondisi Demand Lebih Besar dari Supply (2.1)

2.2 Kondisi tidak semua demand terpenuhi dan semua supply terserap yang disajikan pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8 menggambarkan bahwa jumlah permintaan tenaga kerja lebih banyak daripada jumlah lulusannya sehingga semua lulusan mampu terserap di dunia kerja. Sedangkan dari segi demand, tidak semua kesempatan kerja yang tersedia dapat dipenuhi. Hal ini dapat terjadi karena pengembangan kompetensi lulusan tidak disesuaikan dengan perencanaan kebutuhan tenaga

Lulusan yang terserap di dunia kerja

Demand yang terpenuhi Lulusan yang

tidak tertampung di

©Tim Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja 28

kerja sehingga terjadi ketimpangan antara permintaan tenaga kerja di sektor yang satu dengan sektor yang lainnya.

Gambar 3.8 Kondisi Demand Lebih Besar dari Supply (2.2)

2.3 Kondisi semua demand tidak terpenuhi dan semua supply tidak terserap yang dapat digambarkan seperti berikut.

Gambar 3.9 Kondisi Demand Lebih Besar dari Supply (2.3)

Kondisi di atas menggambarkan bahwa jumlah permintaan tenaga kerja lebih banyak daripada jumlah lulusannya. Namun tidak ada lulusan yang terserap dan demand tidak ada yang terpenuhi. Hal ini dapat diakibatkan oleh adanya kesenjangan kesesuaian antara kompetensi yang dimiliki lulusan dengan jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh pekerjaan yang tersedia.

Semua Lulusan terserap di dunia kerja Demand yang tidak

terpenuhi

Demand yang terpenuhi

Semua lulusan tidak tertampung di dunia kerja

©Tim Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja 29

3. Kondisi demand sama dengan supply (D = S)

Kondisi 3 ini dapat dikembangkan ke dalam beberapa alternatif kondisi berikut ini.

3.1 Kondisi tidak semua demand terpenuhi dan tidak semua supply terserap yang dapat digambarkan seperti berikut.

Gambar 3.10 Kondisi Demand sama dengan Supply (3.1)

Gambar 3.10 menggambarkan bahwa jumlah permintaan tenaga kerja sama dengan jumlah lulusan yang ditawarkan. Meskipun kesempatan kerja yang tersedia sama dengan jumlah lulusannya tetap saja ada sebagian lulusan yang tidak terserap di dunia kerja dan tidak semua demand dapat terpenuhi. Hal ini bisa diakibatkan oleh adanya ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan dengan jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh pekerjaan yang tersedia.

Demand yang tidak terpenuhi

Lulusan yang terserap di dunia

kerja

Demand yang terpenuhi Lulusan yang

tidak tertampung di dunia kerja

©Tim Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja 30

3.2 Kondisi semua demand terpenuhi dan semua supply terserap yang dapat digambarkan seperti berikut.

Gambar 3.11 Kondisi Demand sama dengan Supply (3.2)

Kondisi di atas menggambarkan bahwa jumlah permintaan tenaga kerja sama dengan jumlah lulusan yang ditawarkan. Sedangkan dari segi demand, semua kesempatan kerja yang tersedia dapat dipenuhi. Hal ini dapat terjadi kemungkinan karena pengembangan kompetensi lulusan telah disesuaikan dengan perencanaan kebutuhan tenaga kerja. Kondisi ini merupakan gambaran kondisi ideal karena semua lulusan yang dihasilkan dapat terserap dan semua

demand terpenuhi.

3.3 Kondisi semua demand tidak terpenuhi dan semua supply tidak terserap yang dapat digambarkan seperti berikut.

Gambar 3.12 Kondisi Demand sama dengan Supply (3.3)

Semua Lulusan terserap di dunia kerja

Semua demand terpenuhi

Semua lulusan tidak tertampung di

dunia kerja

©Tim Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja 31

Gambar 3.12 menggambarkan bahwa jumlah permintaan tenaga kerja sama dengan jumlah lulusan yang ditawarkan. Namun tidak ada lulusan yang terserap di dunia kerja dan tidak ada demand yang terpenuhi. Hal ini dapat diakibatkan adanya kesenjangan kesesuaian antara kompetensi yang dimiliki lulusan dengan jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh pekerjaan yang tersedia.

Dokumen terkait