• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran 4 Ceramah bervarias

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK N 1 Salatiga

LAMPIRAN Arsip Tidak

VI. Model Pembelajaran 4 Ceramah bervarias

5. Tanya Jawab

VII. Kegiatan Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan

1. Memeriksa kesiapan peserta didik a. Guru memberi salam

b. Guru mengabsen siswa

c. Guru memeriksa kesiapan peserta didik sebelum mengikuti pelajaran, dengan mengecek siapa yang tidak membawa buku 2. Apersepsi

Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi yang telah dipelajari pada minggu sebelumnya tentang macam-macam arsip

3. Motivasi

Guru memberikan semangat, memberikan dorongan kepada siswa agar siswa merasa termotivasi dan siap mengikuti pelajaran

15 menit

2 Kegiatan Inti I. Eksplorasi

Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi macam-macam arsip (minggu sebelumnya) untuk mengetahui sejauh mana persiapan mereka dalam menghadapi pelajaran

II. Elaborasi

a. Guru menyampaikan materi tentang macam-macam arsip (lanjutan)

b. Guru memutarkan video “Pelantikan Soekarno sebagai Presiden”, “Sejarah Bangsa Indonesia” dan video tentang ANRI c. Secara bersama-sama, guru dan siswa

mengidentifikasi contoh arsip tersebut

5 menit

VIII.Alat / Bahan dan Media Pembelajaran  Alat dan bahan

White board, spidol, buku paket

 Media : LCD IX. Sumber Belajar

http://bluevi.blogspot.com/2012/02/jenis-jenis-arsip.html#.UGYlvJEm-Eg diunduh pada tanggal 28 Agustus 2012 pukul 21.00 WIB

Salatiga, September 2012 Mengetahui,

Guru Pamong Guru Praktikan

Istiningsih, S.Pd. Pipit Fitriyana

NIP. 196911092005012005 NIM. 7101409004

Kepala Sekolah,

Bambang Dwi H., S.Pd., M.Pd. NIP. 195703221986031005 III.Konfirmasi

Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi macam-macam arsip

5 menit

3 Kegiatan Penutup

a. Siswa diberi tugas untuk mempelajari materi selanjutnya

b. Guru menutup pelajaran kemudian mengucapkan salam dan meninggalkan kelas

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMK N 1 Salatiga

Program Keahlian : Administrasi Perkantoran

Mata Pelajaran : Produktif Administrasi Perkantoran Kelas / Semester : X AP 2 / 1

Pertemuan Ke- : 7

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)

Tahun Pelajaran : 2012/2013

I. Standar Kompetensi Mengelola Sistem Kearsipan

II. Kompetensi Dasar

Menetukan Sistem Kearsipan

III. Indikator

Membedakan macam-macam arsip

IV. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat membedakan macam-macam arsip

V. Materi Pembelajaran

Macam-macam arsip dapat dibedakan dari beberapa segi, yaitu:

1. Menurut tingkat penyimpanan dan pemeliharaannya. Arsip pemerintah, misalnya, dibedakan menjadi:

a. Arsip Nasional di Ibukota Republik Indonesia sebagai inti organisasi dari Lembaga Kearsipan Nasional selanjutnya disebut Arsip Nasional Pusat.

b. Arsip Nasional di tiap-tiap Ibukota Daerah Tingkat I, termasuk daerah-daerah yang setingkat dengan Daerah Tingkat I (Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dll) yang selanjutnya disebut Arsip Nasional Daerah.

2. Arsip primer dan Arsip Sekunder

Arsip primer adalah arsip asli, bukan arsip tindasan, bukan karbon kopinya, bukan salinan atau bukan mikrofilmnya. Sedangkan arsip sekunder adalah arsip yang berupa tindasan, fotokopi, salinan atau mikrofilmnya.

3. Arsip Sentral dan Arsip Unit

Arsip sentral adalah arsip yang disimpan pada pusat arsip, atau arsip yang dipusatkan penyimpanannya. Arsip sentral disebut juga dengan arsip umum, karena arsip ini merupakan arsip gabungan atau kumpulan arsip dari berbagai bagian unit. Sedangkan arsip unit adalah arsip yang penyimpanannya disebar, atau arsip yang disimpan di setiap bagian atau unit dalam suatu organisasi atau instansi. Arsip ini disebut juga arsip khusus, karena hanya khusus terbatas pada suatu bagian tertentu.

4. Makro dan Mikroarsip

Makroarsip, yaitu arsip yang jumlahnya banyak dan disimpan di tempat yang luas dan terpusat. Sedangkan mikroarsip, artinya arsip yang jumlahnya tidak banyak dan tersimpan secara tersebar pada unit- unit organisasi.

5. Arsip Statis dan Arsip Dinamis a. Arsip dinamis

Yaitu arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu (UU No. 43 Tahun 2009 pasal 1 ayat 3). Arsip dinamis ini dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Arsip aktif (dinamis aktif), arsip yang secara langsung masih digunakan dalam proses kegiatan kerja. Bisa dikatakan arsip ini digunakan secara terus menerus dalam proses penyelenggaraan kerja.

2. Arsip inaktif (dinamis inaktif), yaitu arsip yang penggunaannya tidak langsung sebagai bahan informasi. Maksudnya, arsip ini hanya kadang-kadang saja diperlukan dalam proses penyelenggaraan kerja.

b. Arsip statis

Yaitu arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis referensinya, dan keterangan yang dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh ANRI dan/atau Lembaga Kearsipan (UU No. 43 Tahun 2009 pasal 1 ayat 7). Arsip statis sebagai arsip sudah mencapai taraf nilai yang abadi.

6. Arsip Abadi dan Arsip Tidak Abadi

Arsip abadi, yaitu arsip yang kegunaannya berlangsung lama dan abadi, seperti arsip sejarah. Sedangkan arsip tidak abadi, yakni arsip yang kegunaannya hanya sementara, atau hanya pada saat itu.

7. Menurut subyek atau isinya, arsip dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

 Arsip Kepegawaian, Contoh ; data riwayat hidup pegawai, surat lamaran, surat pengangkatan pegawai, rekaman presensi, dan sebagainya.

 Arsip Keuangan, Contoh ; laporan keuangan, bukti pembayaran, daftar gaji, bukti pembelian, surat perintah membayar.

 Arsip Pemasaran, Contoh ; surat penawaran, surat pesanan, surat perjanjian penjualan, daftar pelanggan, daftar harga, dan sebagainya.  Arsip pendidikan, Contoh ; kurikulum, satuan pelajaran, daftar hadir

siswa, rapor, transkrip mahasiswa, dan sebagainya. 8. Arsip Menurut Bentuk dan Wujud Fisik

Penggolongan ini lebih didasarkan pada tampilan fisik media yang digunakan dalam merekem informasi. Menurut bentuk dan wujud fisiknya arsip dapat dibedakan menjadi;

 Surat, contoh; naskah perjanjian/kontrak, akte pendirian perusahaan, surat keputusan, notulen rapat, berita acara, laporan, tabel, dan sebagainya.  Pita rekaman  Mikrofilm  Disket  Compact Disc (CD) Flasdisk

9. Arsip Menurut Nilai atau Kegunaannya

Penggolongan arsip lebih didasarkan pada nilai dan kegunaannya. Dalam penggolongan ini ada bermacam-macam arsip, yaitu:

 Arsip bernilai informasi, contoh; pengumuman, pemberitahuan, undangan, dan sebagainya.

 Arsip bernilai Administrasi, contoh; ketentuan-ketentuan organisasi, surat keputusan, prosedur kerja, uraian tugas pegawai, dan

sebaginya.

 Arsip bernilai hukum, contoh; akte pendirian perusahaan, akte kelahiran, akte perkawinan, surat perjanjian, surat kuasa, putusan peradilan, dan sebagainya.

 Arsip bernilai keuangan, contoh; kuitansi, bon penjualan, laporan keuangan, dan sebagainya.

 Arsip bernilai pendidikan, contoh; karya ilmiah para ahli, kurikulum, satuan pelajaran, program pengajaran, dan sebagainya.

 Arsip bernilai sejarah, contohnya: laporan tahunan, notulen rapat, dan gambar foto dan peristiwa

10.Arsip Menurut Kekuatan Hukum

Penggolongan ini berdasarkan pada legalitas yang dilihat dari sisi hukum. Dari segi hukum arsip dibedakan menjadi dua macam, yaitu

 Arsip Otentik, adalah arsip yang diatasnya terdapat tanda tangan asli dengan tinta (bukan foto copy atau film) sebagai tanda keabsahan dari isi arsip bersangkutan. Arsip otentik dapat dipergunakan sebagai bukti hukum yang sah.

 Arsip Tidak Otentik adalah arsip yang diatasnya tidak terdapat tanda tangan asli dengan tinta. Arsip ini berupa fotokopi, film, mikrofilm, hasil print komputer dan lain sebagainya.

VI. Model Pembelajaran

Dokumen terkait