LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK NEGERI 1 SLAALATIGA
Disusun Oleh:
Nama : Pipit Fitriyana
NIM : 7101409004
Program Studi : Pend. Ekonomi Adminstrasi Perkantoran
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI
PENGESAHAN
Laporan PPL 2 ini telah disusun sesuai dengan Pedoman PPL UNNES.
Hari :
Tanggal : Oktober 2012
Disahkan Oleh:
Koordinator Dosen Pembimbing Kepala Sekolah
Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd. Bambang Dwi H., S.Pd., M.Pd. NIP. 197810072003122002 NIP. 195703221986031005
Kepala Pusat Pengembangan PPL UNNES
ttd
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha ESa, karena atas limpahan rahmat, dan hidayahNya lah penulis dapat menyelesaikan kegiatan dan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 di SMK Negeri 1 Salatiga.
Laporan ini merupakan hasil dari Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 yang berorientasi pada penyusunan perangkat pembelajaran dan praktek belajar mengajar di kelas. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Pejabat Rektor Universitas Negeri Semarang sekaligus Pelindung Pelaksanaan PPL , Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si
2. Koordinator PPL Universitas Negeri Semarang dan Penanggung jawab Pelaksanaan PPL , Drs. Masugino, M.Pd
3. Dosen Koordinator PPL sekaligus Dosen Pembimbing PPL Jurusan Pend. Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Salatiga, Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd.
4. Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Salatiga yang dengan hati terbuka telah menerima kedatangan penulis, Bambang Dwi H., S.Pd., M.Pd
5. Koordinator Guru Pamong SMK Negeri 1 Salatiga, Victor Haruman, S.P. 6. Guru Pamong Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Negeri 1 Salatiga,
Istiningsih, S.Pd yang dengan bijak bersedia memberikan bimbingan dan arahan bagaimana menjadi seorang guru yang Professional.
7. Segenap guru, staff, dan karyawan sekolah SMK Negeri 1 Salatiga.
8. Rekan-rekan seperjuangan PPL di SMK Negeri 1 Salatiga yang selalu memberikan dukungan dan semangat menjadi calon guru teladan.
9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan PPL 2 di SMK Negeri 1 Salatiga ini, yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu.
Semoga amal kebaikan dari semua pihak yang telah berperan mendapatkan restu dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga kegiatan PPL ini memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan pihak-pihak yang terkait lainnya pada umumnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR LAMPIRAN v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Manfaat 2
BAB II LANDANSAN TEORI
2.1 Dasar Pelaksanaan PPL 4
2.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 5
2.3 Visi dan Misi Sekolah 6
BAB III PELAKSANAAN
3.1 Waktu 7
3.2 Tempat 7
3.3 Tahapan Kegiatan 7
3.4 Proses Pembimbingan 12
3.5 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan PPL 13 BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan 14
4.2 Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 16
DAFTAR LAMPIRAN
REFLEKSI DIRI SILABUS
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Universitas Negeri Semarang (UNNES) adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang memiliki misi salah satunya adalah untuk menyiapkan tenaga terdidik untuk siap bertugas dalam bidang pendidikan baik sebagai tenaga pendidik maupun sebagai non pendidik. Oleh karena itu komposisi kurikulum prodi pendidikan jenjang studi S1 tidak terlepas dari komponen Praktik Pengalaman Lapangan yang mendapatkan beban SKS sebanyak 6 SKS pada total SKS yang harus ditempuh mahasiswa pada jenjang studi S1 Prodi Pendidikan. Seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan di Universitas Negeri Semarang dibekali dengan serangkaian ilmu yang diharapkan mampu menunjang kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di masing-masing sekolah yang menjadi tempat praktikan masing masing mahasiswa.
Tugas tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa praktikan harus dikerjakan semaksimal mungkin, karena kesiapan calon pendidik dapat dilihat dari tingkat keberhasilan mahasiswa praktikan dalam melaksanakan PPL di sekolah masing-masing yang telah dipilih sendiri oleh mahasiswa praktikan. Keberhasilan mahasiswa dalam melaksanakan PPL tidak lepas dari penyiapan lembaga dalam mempersiapkan administrasi dan kesiapan lainnya yang dibutuhkan oleh mahasiswa praktikan.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Salatiga. Diharapkan mahasiswa praktikan dapat mendapatkan pengalaman baru dalam proses pendidikan untuk menjadi bekal bila sudah menjadi guru kelak.
1.2Tujuan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial.
1.3Manfaat
1. Manfaat bagi praktikan
a. Praktikan dapat mempraktikan ilmu yang sudah diperoleh selama masih duduk di bangku perkuliahan dan praktikan mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan sebelum proses pembelajaran, menyusun perangkat pembelajaran seperti prota, promes, silabus, RPP, metode dan media pembelajaran.
b. Praktikan lebih bisa memahami peserta didik dengan segala keberagaman yang mereka miliki.
2. Manfaat bagi Sekolah
a. Memperluas dan meningkatkan kerja sama dengan UNNES yang notabennya adalah salah satu universitas terkemuka di Semarang.
b. Dapat meningkatkan kualitas pendidik.
3. Manfaat bagi UNNES
b. Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan sekolah yang terkait.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Dasar Pelaksanaan PPL 2
Dasar dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 adalah: 1. Undang – Undang :
a. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional b. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
2. Peraturan Pemerintah :
a. No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
b. No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Keputusan Presiden :
a. No. 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian IKIP Semarang b. No. 124 /M Tahun 1999 tentang Perubahan Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung dan Medan menjadi Universitas c. No. 132 /M Tahun 2006 tentang Pengangkatan Rektor Universitas
Negeri Semarang
4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 278/O/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional :
a. Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi b. Nomor 225/O/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar c. Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti
6. Peraturan Rektor UNNES :
a. Nomor 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di Lingkungan Fakultas serta Program Studi pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
b. Nomor 162/O/2004 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Negeri Semarang
c. Nomor 163/O/2004 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
d. Nomor 35/O/2006 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang e. Nomor 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang
2.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Thaun 2003 (UU 20/ 2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional 6 Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dengan mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.
2.3 Visi dan Misi Sekolah
Visi dan Misi SMK Negeri 1 Salatiga adalah sebagai berikut :
Visi : “Menghasilkan lulusan yang beriman, kompeten, dan kompetitif serta berwawasan lingkungan.”
Misi :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.
2. Mendidik peserta didik menjadi warga Negara yang bertanggung jawab dan berkarakter.
3. Mendidik peserta didik, mampu hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan, lingkungan dan seni.
4. Mendidik dan melatih peserta didik memiliki keterampilan sesuai kompetensi keahliannya.
5. Menumbuhkan jiwa dan semangat wirausaha.
BAB III PELAKSANAAN
3.1 Waktu
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 di SMK Negeri 1 Salatiga dilaksanakan mulai tanggal 27 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2012 (8 minggu).
3.2 Tempat
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 dilaksanakan di SMK Negeri 1 Salatiga yang beralamatkan di Jalan Nakula Sadewa I/3 Kembangarum Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti, Salatiga.
3.3Tahapan Kegiatan
1. Penerjunan ke sekolah latihan
Program Pengalaman Lapangan dilaksanakan selama kurang lebih 3 (tiga) bulan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh UPT PPL UNNES, yaitu mulai tanggal 30 Juli sampai dengan tanggal 20 Oktober 2012 Penyerahan mahasiswa PPL kepada Kepala Sekolah SMK N 1 Salatiga dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 30 Juli 2012 oleh dosen koordinator PPL UNNES di SMK N 1 Salatiga, Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd.
3. Pelatihan Mengajar dan Tugas Keguruan (Pengajaran Mandiri) Pelatihan mengajar mandiri dilaksanakan mulai minggu ke-3 sampai minggu terakhir PPL. Sedangkan tugas keguruan lainnya yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Salatiga antara lain setiap hari Senin awal bulan dan tanggal 17 diadakan upacara bendera, upacara pada hari Besar Nasional dan setiap hari Jumat pagi diadakan Jumat bersih, dan siangnya diadakan shalat jumat berjamaah. Selain itu, mahasiswa PPL menjadi bagian dari panitia (sebagai pengawas) Ujian Tengah Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 yang dimulai tanggal 8 Oktober sampai dengan 12 Oktober 2012. Selain itu, praktikan juga ikut mendampingi salah satu kegiatan ekstrakurikuler, yaitu PMR.
Tidak hanya itu, selain membuat perangkat pembelajaran dan mengikuti kegiatan intra sekolah, dalam melaksanakan KBM praktikan mempunyai beberapa ketrampilan mengajar (pada saat melakukan KBM di dalam kelas, untuk mapel produktif administrasi perkantoran dengan standar kompetensi mengelola sistem kearsipan) antara lain:
a. Membuka pelajaran
Dalam membuka pelajaran, biasanya guru pertama kali mengucapkan salam dilanjutkan dengan memimpin doa (jika mengajar jam pertama) yang dilajutkan dengan mempresensi siswa. Biasanya guru memanggil satu persatu nama siswa atau dengan menanyakan siapa yang tidak masuk. Kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar pelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
b. Komunikasi dengan Siswa
mendengarkan, komunikasi tiga arah yaitu guru menerangkan siswa mendengarkan dan bertanya serta komunikasi multi arah guru menjelaskan, siswa mendengarkan dan bertanya, dan siswa bertanya kepada siswa yang lain.
c. Penggunaan Metode Pembelajaran
Dalam melakukan pembelajaran guru tidak hanya menggunakan metode ceramah. Berbagai variasi metode pembelajaran pun diterapakan, mulai dengan tanya jawab, penugasan, role playing, sampai PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) yang tentunya disesuaikan dengan materi yang diajarkan.
Semua itu dilakukan dengan tujuan agar siswa tidak jenuh atau bosan ketika proses pembelajaran. Tentunya dengan tujuan utamanya agar siswa dapat menyerap ilmu dengan baik yang telah diajarakan guru.
d. Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran juga sangat bervariasi. Penggunaan media ini disesuaikan dengan pokok bahasan yang dibahas, ada puzzle bergambar, kartu pertanyaan, dll. Semua itu digunakan dengan tujuan untuk membantu guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Guru juga menggunakan LCD untuk menampilkan power point yang membantu siswa memahami materi lebih mudah.
e. Variasi Dalam Pembelajaran
f. Memberikan Penguatan
Pemberian penguatan kepada siswa adalah suatu motivasi tersendiri agar siswa menjadi lebih tertarik pada materi pembelajaran. Guru harus memperhatikan cara dan metode penguatan yang benar agar lebih mengena. Dalam memberikan penguatan kepada siswa, praktikan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang telah dijelaskan ataupun pengetahuan umum yang berkaitan dengan materi. Apabila siswa jawabannya benar, maka guru bisa mengucapkan kata “ya benar sekali” atau “hebat” dengan menepuk pundak siswa, dsb. Penguatan juga dilakukan dengan memberikan
reward atau penghargaan berupa poin nilai untuk siswa yang aktif
dalam KBM.
g. Menulis di papan tulis
Salah satu media utama ketika di dalam kelas adalah papan tulis. Karena di dalam kelas tidak ada LCD tetap. Jadi guru lebih sering menggunakan papan tulis daripada media yang lain. Ketika guru menulis di papan tulis selalu berada di sebelah kiri atau tidak membelakangi siswa dengan demikian sewaktu menulis di papan tulis guru praktikan dapat mengontrol situasi belajar mengajar.
h. Mengkondisikan Situasi Siswa
Kondisi yang tenang dan lancar adalah kondisi PBM yang sangat diharapkan oleh guru. Dalam mengkondisikan situasi belajar, agar siswa tenang dan dapat berkonsentrasi penuh, tindakan yang dilakukan oleh praktikan antara lain :
1. Mengkondisikan siswa untuk duduk di depan apabila bangku di barisan depan kosong.
2. Praktikan tidak hanya berdiri di depan siswa sewaktu proses pembelajaran berlangsung kadang di tengah, kadang di belakang, dan kadang di pinggir.
dengan temannya, mengantuk ataupun lainnya dengan memberikan pertanyaan atau memanggil nama siswa yang bersangkutan.
i. Memberikan Pertanyaan
Dalam memberikan pertanyaan secara tidak langsung memberi motivasi yang baik pada siswa karena setelah diberikan pertanyaan siswa diberikan pula penguatan. Pertanyaan harus sesuai dengan materi yang diberikan. Pertanyaan ini dimaksudkan agar guru mengetahui apakah siswa selama KBM sudah mampu menerima materi yang diberikan.
j. Memberikan Balikan
Praktikan selalu memberikan balikan agar keseluruhan kegiatan pembelajaran dapat diketahui, apakah sudah sesuai tujuan ataukah belum. Apabila belum tercapai maka praktikan memberikan bimbingan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.
k. Menilai Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar pada siswa selain berdasarkan pada tugas-tugas yang telah di berikan, juga dari ulangan mandiri dan Ulangan Tengah Semester. Tugas mandiri ataupun kelompok ini dapat diberikan pada setiap akhir bab atau setiap akhir pokok bahasan yang telah diajarkan.
l. Menutup Pelajaran
4. Pelaksanaan Ujian Program Mengajar
Pelaksanaan ujian praktik mengajar dilaksanakan pada minggu terakhir praktik. Ujian praktik mengajar ini dinilai oleh guru pamong dan dosen pembimbing yang bersangkutan dengan melihat secara langsung proses belajar mengajar di kelas.
5. Penyusunan Laporan PPL
Penyusunan laporan akhir PPL 2 dilaksanakan pada minggu terakhir PPL 2. Dalam penyusunan laporan akhir PPL 2 ini, praktikan mengkonsultasikan penyusunan laporan kepada dosen pembimbing dan guru pamong untuk mendapatkan masukan-masukan tentang isi laporan akhir tersebut.
3.4 Proses Pembimbingan
Selama PPL di SMK N 1 Salatiga, praktikan selalu menjaga komunikasi dan hubungan baik dengan guru pamong maupun dosen pembimbing, yaitu melalui bimbingan secara intern untuk mengkonsultasikan segala sesuatu yang praktikan masih belum mengerti.
1. Bimbingan dengan Guru Pamong Waktu : setiap saat
Hal-hal yang dikonsultasikan: a. Bahan mengajar
b. Pembuatan Prota, Promes, silabus dan RPP c. Pengadaan Ulangan Harian
d. Pembuatan soal dan kunci jawaban baik untuk ulangan maupun penilaian (kognitif, afektif dan psikomotorik)
e. Pemberian tugas
f. Penggunaan metode dan media pembelajaran
g. Hal-hal lain yang berhubungan dengan tugas-tugas keguruan 2. Bimbingan dengan Dosen Pembimbing
Hal-hal yang dikonsultasikan:
a. Kesulitan-kesulitan selama PPL di sekolah latihan
b. Bimbingan materi dan penggunaan metode yang efektif untuk PBM c. Masalah-masalah yang menghambat selama PPL di sekolah latihan d. Informasi-informasi terbaru baik dari sekolah latihan maupun UPT e. Pelaksanaan ujian praktek mengajar
3.5 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan PPL a. Hal-hal yang Menghambat
1. Kondisi di dalam ruangan dimana tidak ada alat pedingin (AC/ kipas angin) sehingga membuat suasana menjadi kurang nyaman (kepanasan).
2. Kemampuan praktikan menangani siswa yang ramai saat pembelajaran (kadang siswa sangat sulit untuk dikendalikan saat praktikan mengajar tanpa diawasi oleh Guru Pamong).
3. Siswa masih menganggap praktikan sebagai calon guru dadakan sehingga sangat mengganggu dalam proses komunikasi ketika dikelas (meremehkan).
b. Hal-hal yang Mendukung
1. Guru pamong dan dosen pembimbing selalu siap apabila praktikan memerlukan bimbingan
2. Guru pamong dan dosen pembimbing selalu objektif dalam evaluasi 3. Kondisi siswa yang mendukung dalam proses PBM, dalam hal ini siswa
SMK N 1 Salatiga aktif dan selalu siap dalam menerima materi pelajaran
4. Dosen pembimbing cukup sering datang ke sekolah latihan
5. Guru pamong memberikan kebebasan berkreasi sehingga proses pembelajaran bisa maksimal
6. Adanya komunikasi yang baik dengan guru pamong maupun dosen pembimbing
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Berdasarkan uraian serta pengalaman praktikan selama mengikuti dan melaksanakan PPL 2 di SMK Negeri 1 Salatiga, maka praktikan dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan PPL merupakan proses pencarian pengalaman yang mutlak diperlukan bagi setiap pendidik.
b. Supaya mampu mengelola kelas dengan baik, seorang guru harus bisa : 1. Menguasai bahan atau materi
2. Mampu menyesuaikan tujuan khusus pembelajaran dengan materi 3. yang akan disampaikan.
4. Mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif.
5. Terampil memanfaatkan media dan memilih sumber belajar.
c. Dalam setiap pelaksanaan proses belajar mengajar guru harus senantiasa memberikan motivasi kepada muridnya.
d. Dalam setiap permasalahan baik itu yang berhubungan dengan materi maupun dengan anak didik, praktikan harus berkonsultasi dengan guru pamong yang bersangkutan.
e. Bimbingan yang diberikan oleh guru pamong sangat berpengaruh kepada praktikan.
4.2 Saran
a. Untuk Mahasiswa PPL
1. Senantiasa menjaga dan menjalin komunikasi yang baik dengan sesama mahasiswa PPL maupun dengan guru-guru dan staf karyawan sekolah.
2. Senantisa saling membantu selama pelaksanaan kegiatan PPL. b. Untuk pihak sekolah
guru-guru untuk lebih membantu dan memberikan motivasi pada setiap mahasiswa PPL dalam melaksanakan setiap kegiatan.
c. Untuk Pihak UPT
Pihak UPT agar memperhatikan masalah waktu pelaksanaan agar tidak mengganggu jalannya pelaksanaan PPL, karena adakalanya waktu kegiatan PPL bertabrakan dengan kegiatan yang telah ditentukan oleh Universitas.
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas
Pusat Pengembangan PPL LP3 UNNES. 2012. Pedoman Praktik Pengalaman
Lapangan Universitas Negeri Semarang. Semarang: UNNES PRESS
REFLEKSI DIRI
Pipit Fitriyana (7101409004). Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) SMK Negeri 1 Salatiga. Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran, S1. Universitas Negeri Semarang.
Universitas Negeri Semarang (UNNES) adalah universitas negeri yang berbasis pendidikan. Tentunya merupakan universitas yang diharapkan menghasilkan lulusan berupa calon guru-guru yang professional. Untuk mendukung hal itu, dilaksanakanlah kegiatan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Karena tujuan PPL Universitas Negeri Semarang adalah mempersiapkan tenaga pendidik sebelum menempuh kegiatan mengajar yang sesungguhnya. Dalam Kurikulum Pendidikan untuk Program S1, Program Diploma, dan Program Akta, tidak terlepas dari komponen Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang berupa Praktik keguruan di sekolah-sekolah sebagai latihan bagi calon tenaga pengajar; seperti tak ubah dengan praktek non keguruan bagi para calon konselor, fasilitator dan tenaga kependidikan lain.
Dalam kaitannya dengan pengembangan tenaga kependidikan, para calon guru perlu mempersiapkan berbagai hal yang sejalan dengan perkembangan teknologi dan era globalisasi; yang mana juga mempengaruhi sisi psikologis para siswa. Berkaitan dengan hal ini, PPL adalah ajang yang sangat tepat bagi calon guru untuk menguji kesiapan para calon guru dalam menangani para murid yang selalu berkembang tahun demi tahun serta mempraktekkan pembelajaran yang berkaitan dengan teori yang telah diterima selama bangku perkuliahan.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) periode angkatan tahun 2012 yang diadakan mulai tanggal 30 Juli sampai 20 Oktober 2012, yang dibagi menjadi dua periode, yaitu PPL 1 dan PPL 2. PPL 1 bertujuan untuk mengamati sekolah (observasi) guna melihat keadaan, situasi dan kondisi sekolah sebelum mengajar para siswa secara langsung. Selain itu, tujuan dari PPL 1 adalah untuk mengetahui fasilitas atau sarana apa saja yang ada di sekolah yang berguna untuk menunjang proses pembelajaran. PPL 1 ini berlangsung selama kurang lebih dua minggu. Selanjutnya, adalah PPL 2 dimana periode untuk calon guru mengajar para siswa secara langsung minimal 7 kali mengajar ditambah satu ujian yang kemudian diamati dan dinilai oleh guru pamong yang berasal dari guru mata pelajaran yang sesuai dengan jurusan dari masing-masing mahasiswa dan dosen pembimbing. Yang menjadi lokasi untuk latihan adalah SMK Negeri 1 Salatiga yang beralamatkan di Jalan Nakula Sadewa I/3, Kel. Dukuh, Kec. Sidomukti, Kota Salatiga.
A. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Produktif Administrasi Perkantoran (Mengelola Sistem Kearsipan)
1. Kelebihan Pembelajaran Mengelola Sistem Kearsipan
a. Materi yang disampaikan sistematis dan terperinci sehingga mudah bagi siswa untuk memahaminya.
b. Volume/suara dari guru yang mengajar cukup lantang sehingga semua siswa mampu mendengarkan dengan baik walaupun bagi mereka yang duduk di belakang.
2. Kelemahan Pembelajaran Mengeloal Sistem Kearsipan
a. Kurangnya buku pegangan yang terbaru (buku yang digunakan cenderung cetakan lama) yang mengakibatkan para siswa sedikit ketinggalan zaman apabila mereka tidak berusaha mencari materi tambahan sendiri
b. Siswa cenderung ramai sendiri dan kurang menghargai guru (meremehkan).
B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Proses Belajar Mengajar
Secara umum, sarana dan prasarana untuk pengajaran Mengelola Sistem Kearsipan sudah baik. Buku pegangan tersedia dengan jumlah banyak di perpustakaan sehingga siswa satu persatu bisa memilikinya. Adanya white board dan spidol juga membantu proses pembelajaran siswa.
C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru pamong praktikan PPL di sekolah latihan untuk jurusan administrasi perkantoran adalah Ibu Istiningsih, S.Pd. yang bersedia memberikan arahan dan bimbingan kepada praktikan terkait masalah pengenalan lapangan dan gambaran praktik mengajar dalam kelas. Selain itu, beliau adalah seorang guru yang ramah, sabar, dan komunikatif dalam menciptakan pembelajaran dalam kelas. Tingkat keprofesionalannya pun tidak diragukan lagi, bisa dibuktikan karena beliau merupakan guru yang sudah lulus sertifikasi yang menandakan bahwa guru tersebut professional. Dosen pembimbing praktikan PPL adalah Ibu Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd., yang berkenan memberikan arahan dan bimbingan kepada praktikan. Beliau adalah dosen dari fakultas ekonomi yang ramah, sabar dan disiplin dalam melaksanakan pembelajaran kreatif di dalam kelas.
D. Kemampuan Diri Praktikan
Kemampuan diri praktikan dalam kegiatan PPL adalah melakukan pembelajaran dengan komunikatif dan penggunaan metode dan media yang bervariasi. Namun demikian, kemampuan tersebut harus selalu ditingkatkan agar potensi diri praktikan dapat diarahkan sebagai pendukung proses pembelajaran seorang calon guru profesional. Kompetensi paedagogik, professional, kepribadian dan kompetensi sosial masih harus diasah agar bisa menjadi calon guru yang benar-benar professional.
E. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa setelah PPL 2
terutama bagaimana seharusnya menjadi guru kreatif, inovatif dan profesional dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi/keahlian yang dimiliki. Selain itu, kegiatan ini berfungsi sebagai proses pendewasaan diri praktikan secara bertahap. Praktikan merasakan dengan adanya PPL 2 dapat meningkatkan kemampuan bersosialisasi yang baik dengan teman sejawat maupun dengan karyawan, guru, dan kepala sekolah SMK Negeri 1 Salatiga.
F. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan Universitas Negeri Semarang
Berdasarkan hasil observasi PPL 2, praktikan menyarankan agar SMK Negeri 1 Salatiga ini tetap mengembangkan potensi yang dimiliki dalam berbagai bidang yang menjadi komoditas sekolah. Mempersiapkan fasilitas-fasilitas yang mendukung tercapainya kegiatan belajar mengajar yang inovatif dan pembaharuan terhadap buku-buku pegangan agar para siswa mampu menghadapi perkembangan jaman. Serta dapat berperan untuk mendukung siswa agar lebih berprestasi sesuai dengan bidangnya seperti pemasaran, akuntansi, olahraga, dll. Pihak sekolah sebaiknya dapat menunjuk guru pamong yang benar-benar telah berpengalaman dalam mengajar karena dari guru pamonglah mahasiswa praktikan memperoleh sebagian besar ilmu dan pengalaman dalam proses belajar mengajar.
Sedangkan bagi UNNES, perlu adanya sosialisasi kepada mahasiswa calon praktikan untuk pemilihan sekolah tempat latihan karena masih banyak yang kebingungan ketika melakukan pemilihan untuk sekolah latihan. Selain itu, hendaklah lembaga Universitas Negeri Semarang agar menjalin kerja sama yang baik dengan semua instansi yang terkait dengan kegiatan PPL, khususnya dengan sekolah-sekolah latihan dalam hal ini adalah SMK Negeri 1 Salatiga, Kota Salatiga.
Salatiga, Oktober 2012 Mengetahui,
Guru Pamong Mata Pelajaran
Produktif Administrasi Perkantoran Guru Praktikan (Mengelola Sistem Kearsipan)
Istiningsih, S.Pd. Pipit Fitriyana
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMK N 1 Salatiga
Program Keahlian : Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran : Produktif Administrasi Perkantoran
Kelas / Semester : X AP 2 / 1
Pertemuan Ke- : 4
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Tahun Pelajaran : 2012/2013
I. Standar Kompetensi Mengelola Sistem Kearsipan
II. Kompetensi Dasar
Menetukan Sistem Kearsipan
III. Indikator
1. Mendefinisikan pengertian arsip menurut beberapa sumber 2. Mendefinisikan pengertian kearsipan dari berbagai sumber
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian arsip menurut beberapa sumber 2. Siswa dapat mendefinisikan pengertian kearsipan dari berbagai sumber
V. Materi Pembelajaran Pengertian Arsip
a. Menurut The Liang Gie
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Adiministrasi Perkantoran” arsip adalah warkat yang disimpan secara teratur, berencana karena mempunyai suatu kegunaan dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
b. Menurut Schellenberg
penelitian dan disimpan atau telah dipilih untuk disimpan pada suatu badan kearsipan.
c. Menurut LAN (Lembaga Adminisrtasi Negara)
Arsip adalah segala kertas naskah, buku, foto, film, mikrofilm, rekaman suara, gambar peta, bagan, atau dokumen-dokumen lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya, aslinya atau salinannya, serta dengan segala cara penciptaannya, dan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan, sebagai bukti atas tujuan, organisasi, fungsi-fungsi, kebijaksanaan-kebijaksanaan, keputusan-keputusan, prosedur- prosedur, pekerjaan-pekerjaan, atau kegiatan-kegiatan pemerintah yang lain, atau karena pentingnya informasi yang terkandung di dalamnya. Rumusan di atas memberikan pengertian yang luas. Bahwa arsip adalah naskah-naskah, baik dalam bentuk tunggal maupun dalam bentuk kelompok/kumpulan, dalam bentuk tertulis/bergambar, media baru, maupun dalam bentuk suara (rekaman).
d. Menurut seminar dokumentasi/arsip kementerian/kementerian tanggal 23 Februari s/d Maret 1957
1. Arsip adalah kumpulan surat-menyurat yang terjadi karena pekerjaan, aksi, transaksi tindak tanduk dokumenter (dokumentaire handeling), yang disimpan sehingga pada tiap kali dibutuhkan dapat dipersiapkan untuk melaksanakan tindakan-tindakan selanjutnya. 2. Arsip adalah suatu badan, di mana diadakan pencatatan,
penyimpanan serta pengolahan-pengolahan tentang segala surat, baik dalam pemerintahan maupun dalam soal umum, baik ke dalam maupun ke luar dengan satu sistem tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan.
e. Menurut UU No. 7 Tahun 1971
1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintah dalam bentuk corak apa pun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintah;
2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta dan/atau perorangan, dalam bentuk corak apa pun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
f. Menurut UU No. 43 Tahun 2009
politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Pengertian Kearsipan
a. Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan dengan arsip. b. Menurut Sularso Mulyono
Kearsipan adalah penempatan kertas-kertas dalam tempat penyimpanannya yang baik menurut aturan telah ditetapkan terlebih dahulu sedemikian rupa, sehingga setiap kertas (surat) bila diperlukan dapat diketemukan kembali dengan mudah dan cepat. c. Menurut E. Martono
Kearsipan adalah aktivitas penyelenggaraan arsip sejak dilahirkan atau diciptakan hingga arsip tersebut dimusnahkan atau dilestarikan. d. Menurut Prajudi Admosudirdjo
Sistem kearsipan adalah sistem penerbitan (Ordenan, Arronging) dan penguraian (Beschrijuen, Description) daripada arsip setiap waktu dapat digunakan oleh pimpinan organisasi.
PERATURAN PRESIDEN No.61 TH 1961 TENTANG POKOK – POKOK KEARSIPAN
Pada umumnya wujud tulisan dan bentuk corak teknis bagaimanapun juga dalam keadaan tunggal, berkelompok, maupun dalam kesatuan bentuk dan fungsi dari pada usaha perencanaan, pelaksanaan, dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya. Kumpulan surat – surat atau bahan – bahan penolong lainnya dengan fungsi memastikan suatu ingatan dalam administrasi negara dibuat secara physis dengan perkembangan organisasi, yang disimpan dan dipelihara selama diperlukan.
VI. Metode Pembelajaran
1. Memeriksa kesiapan peserta didik a. Guru memberi salam
b. Guru mengabsen siswa
2. Apersepsi
Guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang pengertian arsip menurut asal mula kata
3. Motivasi
Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya mempelajari materi kearsipan
2 Kegiatan Inti 1. Eksplorasi
Guru melakukan tanya jawab dengan beberapa siswa menyangkut materi pengertian arsip dan kearsipan untuk mengetahui sejauhmana bekal mereka sebelum menerima pembelajaran
2. Elaborasi
a. Guru menyampaikan materi secara komunikatif tentang pengertian arsip dan kearsipan dengan diselingi pertanyaan-pertanyaan untuk lebih meningkatkan keaktifan siswa
b. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 6 kelompok dengan masing-masing anggota 6 siswa.
c. Setiap kelompok memilih satu buah gambar yang mereka inginkan yang dijadikan pedoman dalam menyusun puzzle.
d. Siswa secara bergantian mengambil potongan-potongan disesuaikan dengan gambar yang telah mereka miliki.
e. Siswa bersama anggota kelompok lain menyusun potongan-potongan yang telah mereka pilih menjadi sebuah gambar yang utuh sehingga mendapatkan sebuah pengertian yang lengkap.
3. Konfirmasi
a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih ada materi yang belum mereka pahami
3 Kegiatan Penutup 1. Evaluasi
2. Siswa diberi tugas untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu tentang batasan-batasan arsip dan tujuan kearsipan
3. Guru menutup pelajaran kemudian mengucapkan salam dan meninggalkan kelas
10 menit
5 menit
VIII.Alat / Bahan dan Media Pembelajaran Alat dan bahan
White board, spidol, buku / modul, lem kertas
Media
Puzzle bergambar (terlampir)
IX. Sumber Belajar
Mulyono, Sularso, dkk. 2012. Manajemen Kearsipan. Semarang: UNNES PRESS
www.duniaarsip.com “di unduh pada hari Sabtu tanggal 26 Agustus 2012 pada pukul 16.00
X. Evaluasi Tes praktek
Perwakilan satu siswa dari masing-masing kelompok (sesuai kelompok awal) maju ke depan untuk menuliskan di papan tulis pengertian arsip sesuai dengan yang telah dikerjakan pada kegiatan sebelumnya (seperti yang ada di
puzzle). Kemudian dengan berbekal tulisan yang telah ditulis siswa
menjelaskan ulang apa maksud dari tulisan tersebut. Kunci jawaban:
Menurut The Liang Gie
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Adiministrasi Perkantoran” arsip adalah warkat yang disimpan secara teratur, berencana karena mempunyai suatu kegunaan dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
Menurut Schellenberg
penelitian dan disimpan atau telah dipilih untuk disimpan pada suatu badan kearsipan.
Menurut LAN (Lembaga Adminisrtasi Negara)
Arsip adalah segala kertas naskah, buku, foto, film, mikrofilm, rekaman suara, gambar peta, bagan, atau dokumen-dokumen lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya, aslinya atau salinannya, serta dengan segala cara penciptaannya, dan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan, sebagai bukti atas tujuan, organisasi, fungsi-fungsi, kebijaksanaan-kebijaksanaan, keputusan-keputusan, prosedur- prosedur, pekerjaan-pekerjaan, atau kegiatan-kegiatan pemerintah yang lain, atau karena pentingnya informasi yang terkandung di dalamnya
Menurut seminar dokumentasi/arsip kementerian/kementerian tanggal 23 Februari s/d Maret 1957
Arsip adalah kumpulan surat-menyurat yang terjadi karena pekerjaan, aksi, transaksi tindak tanduk dokumenter (dokumentaire handeling), yang disimpan sehingga pada tiap kali dibutuhkan dapat dipersiapkan untuk melaksanakan tindakan-tindakan selanjutnya.
Menurut UU No. 7 Tahun 1971
Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintah dalam bentuk corak apa pun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintah;
Menurut UU No. 43 Tahun 2009
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Kriteria penilaian dan pedoman pemberian skor: a. Kesesuaian antara tulisan dan penjelasan : 50%
b. Waktu (maksimal 5 menit) : 30% 1. Kurang dari 5 menit : 30 poin 2. 5-7 menit : 20 poin 3. Labih dari 7 menit : 15 poin c. Kelantangan suara : 20%
1. Suara keras ( bisa didengar seluruh ruangan) : 20 poin
2. Suara pelan : 10 poin
Salatiga, Agustus 2012
Mengetahui,
Guru Pamong Guru Praktikan
Istiningsih, S.Pd. Pipit Fitriyana
NIP. 196911092005012005 NIM. 7101409004
Kepala Sekolah,
Bambang Dwi H., S.Pd., M.Pd.
PUZZLE BERGAMBAR
Pengertian arsip menurut Schellenberg
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMK N 1 Salatiga
Program Keahlian : Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran : Produktif Administrasi Perkantoran
Kelas / Semester : X AP / 1
Pertemuan Ke- : 5
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Tahun Pelajaran : 2012/2013
XI. Standar Kompetensi Mengelola Sistem Kearsipan
I. Kompetensi Dasar
Menetukan Sistem Kearsipan
II. Indikator
3. Membedakan antara arsip dengan kearsipan 4. Menjelaskan tujuan kearsipan
III. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membedakan antara arsip dan kearsipan 2. Siswa dapat menentukan tujuan kearsipan
IV. Materi Pembelajaran
Perbedaan antara arsip dengan kearsipan
Perbedaan antara arsip dengan kearsipan adalah, arsip merupakan bendanya atau objeknya. Seperti warkat, dokumen, surat, foto, mikro film, dll. Sedangkan kearsipan lebih terarah kepada hal-hal yang berkaitan dengan arsip. Kearsipan cenderung kegiatan-kegiatan untuk menangani arsip. Kegiatan-kegiatan itu antara lain:
1. Penciptaan
Kegiatan menciptakan atau membuat arsip. Misal, membuat akte kelahiran, KTP (Kartu Tanda Penduduk), dll.
Penyimpanan dilakukan dengan menggunakan sistem tertentu sesuai dengan kebutuhan, dengan tujuan agar arsip tidak hilang, dan setiap orang dapat memanfaatkannya sesuai kebutuhan masing-masing. 3. Penempatan (placing)
Tentunya dalam menyimpan, pasti arsip tidak sekedar diletakkan secara sembarangan. Diperlukan tempat khusus, wadah khusus untuk menempatkan arsip karena sangat terkait dengan penemuan kembali. 4. Penemuan kembali (finding)
Apabila suatu hari arsip diperlukan sebagai bahan informasi dapat ditemukan dengan mudah dan cepat.
5. Pengelolaan
Pemeliharaan dan perawatan
Arsip harus dijaga dari kerusakan sehingga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Sebelum terjadi kerusakan, tindakan pencegahan perlu dilakukan agar arsip terjamin keamanannya. Pemeliharaa fisik dapat dilakukan dengan memerhatikan hal-hal berikut ini:
1. Ruang tempat penyimpanan 2. Penggunaan racun serangga 3. Tindakan preventif
4. Tempat dan letak arsip 5. Kondisi arsip
Pemusnahan atau pelestarian
Arsip-arsip yang sudah mengalami penyusutan nilai guna maka akan dilakukan pelestarian atau pemusnahan. Arsip dilestarikan apabila arsip tersebut memiliki nilai guna kesejarahan (arsip statis/ tetap/abadi), misal teks proklamasi, dll. Sedangkan yang sudah tidak berdaya guna maka harus dimusnahkan. Pemusnahan arsip bisa dilakukan dengan 3 cara,yaitu:
a. Pembakaran b. Pencacahan c. Pemusnahan
Tujuan penyelenggaraan arsip menurut UU No. 43 Tahun 2009 pasal 3 adalah:
2. Menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah
3. Menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaataan arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
4. Menjamin perlindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya
5. Mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai suatu sistem yang komprehensif dan terpadu
6. Menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
7. Menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati diri bangsa, dan
8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.
V. Metode Pembelajaran
1. Memeriksa kesiapan peserta didik c. Guru memberi salam
d. Guru mengabsen siswa 2. Apersepsi
Guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang pengertian arsip dari beberapa ahli
10 menit
2 Kegiatan Inti 1. Eksplorasi
Guru melakukan tanya jawab dengan beberapa siswa menyangkut perbedaan arsip dan kearsipan untuk menggali seberapa dalam pengetahuan mereka tentang materi yang akan dipelajari hari ini
2. Elaborasi
Guru menyampaikan materi secara komunikatif tentang perbedaan arsip dan kearsipan serta tujuan kearsipan dengan diselingi pertanyaan-pertanyaan untuk lebih meningkatkan keaktifan siswa 3. Konfirmasi
a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih ada materi yang belum mereka pahami
b. Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi pengertian arsip dan kearsipan
50 menit
10 menit
3 Kegiatan Penutup
1. Siswa diberi tugas tentang materi yang telah dipelajari untuk dikumpulkan sebagai tugas rumah
2. Guru menutup pelajaran kemudian mengucapkan salam dan meninggalkan kelas
10 menit
A. Alat / Bahan dan Media Pembelajaran Alat dan bahan
White board, spidol, buku / modul
Media : -
B. Sumber Belajar
Mulyono, Sularso, dkk. 2012. Manajemen Kearsipan. Semarang: UNNES PRESS
Sumpriana, Euis, Gina Madiana. 1999. Surat Niaga dan Kearsipan SMK
Tingkat I. Bandung: CV ARMICO
www.duniaarsip.com “di unduh pada hari Rabu tanggal 5 September 2012 pada pukul 20.00
C. Evaluasi Tes Tertulis Soal:
Kunci Jawaban:
1. Arsip = benda/ objeknya, sedangkan kearsipan adalah kegiatan yang berkenaan dengan arsip (pengelolaan)
2. Kegiatan-kegiatan kearsipan:
Menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakuka oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisais politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan serta ANRI sebagai penyelenggara kearsipan nasional Menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai
alat bukti yang sah
Menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaataan arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Menjamin perlindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya
Mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai suatu sistem yang komprehensif dan terpadu
Menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati diri bangsa, dan
Meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.
Kriteria penilaian:
Jawaban salah : skor 10 3. Jawaban benar : skor 60 Jawaban salah : skor 25
Salatiga, Agustus 2012
Mengetahui,
Guru Pamong Guru Praktikan
Istiningsih, S.Pd. Pipit Fitriyana
NIP. 196911092005012005 NIM. 7101409004
Kepala Sekolah,
Bambang Dwi H., S.Pd., M.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMK N 1 Salatiga
Program Keahlian : Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran : Produktif Administrasi Perkantoran
Kelas / Semester : X AP 2 / 1
Pertemuan Ke- : 6
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Tahun Pelajaran : 2012/2013
I. Standar Kompetensi Mengelola Sistem Kearsipan
II. Kompetensi Dasar
Menetukan Sistem Kearsipan
III. Indikator
Menjelaskan macam-macam penggolongan arsip berdasarkan sifat kepentingan arsip
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menggolongkan arsip berdasarkan sifat kepentingan arsip
V. Materi Pembelajaran
Berdasarkan sifat kepentingan arsip, arsip dibedakan menjadi empat golongan yaitu:
a. Arsip tidak penting (arsip nonesensial)
b. Arsip biasa (arsip yang diperlukan)
Arsip biasa yaitu kelompok arsip yang masih mempunyai nilai guna saat ini dan masih diperlukan pada waktu yang akan datang dalam jangka waktu 1-5 tahun. Arsip ini biasanya diberi tanda (B). Misalnya, presensi pegawai, daftar isian pegawai (surat lamaran), surat pemohonan cuti, surat perintah jalan, surat keterangan pegawai, dll.
c. Arsip penting (important archives)
Arsip penting yaitu arsip yang mempunyai nilai hukum, pendidikan, keuangan, dokumentasi, sejarah, dan lain-lain. Arsip penting ini masih digunakan / diperlukan dalam proses kelancaran pekerjaan. Jika hilang arsip, arsip sulit dicari penggantinya, dan arsip penting disimpan dalam waktu yang cukup lama sesuai dengan nilai yang terkandung di dalamnya. Biasanya diberi tanda (P). Seperti, naskah laporan, daftar perincian gaji, surat perintah membayar uang, dll.
d. Arsip vital / sangat penting (vital archives)
Arsip sangat penting / vital arsip yang dipakai sebagai pengingat dalam jangka waktu yang tidak terbatas (abadi). Arsip ini bersifat permanen, langgeng dan disimpan untuk selama-lamanya. Arsip ini biasanya diberi tanda (V). Yang termasuk arsip vital akte pendirian perusahaan, sertifikat, piagam penghargaan, dll.
VI. Metode Pembelajaran
1. Memeriksa kesiapan peserta didik a. Guru memberi salam
b. Guru mengabsen siswa
c. Guru memeriksa kesiapan peserta didik sebelum mengikuti pelajaran, dengan mengecek siapa yang tidak membawa buku
2. Apersepsi
Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan materi yang telah dipelajari pada minggu sebelumnya, yaitu tentang perbedaan arsip dan kearsipan
3. Motivasi
Guru memberikan semangat, memberikan dorongan kepada siswa agar siswa merasa termotivasi dan siap mengikuti pelajaran 2 Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
Guru melakukan tanya jawab dengan beberapa siswa menyangkut tentang penggolongan arsip untuk mengetahui sejauh mana persiapan mereka dalam menghadapi pelajaran
2. Elaborasi
a. Guru menyampaikan materi secara komunikatif tentang penggolongan arsip dengan diselingi beberapa pertanyaan, siswa diajak aktif dalam mengikuti pembelajaran
b. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk berkelompok menjadi 4 kelompok
c. Masing-masing kelompok memberikan identitas pada kardus yang telah mereka bawa (T, B, P dan V)
d. Guru memberikan kartu yang bertuliskan tentang macam-macam arsip dari berbagai golongan kepada masing-masing kelompok
e. Masing-masing kelompok memasukkan kartu-kartu arsip ke dalam kardus yang sesuai
3. Konfirmasi
a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih ada materi yang belum mereka pahami b. Siswa dan guru membuat kesimpulan
tentang materi penggolongan arsip
10 menit
45 menit
10 menit
3 Kegiatan Penutup
3. Siswa diberi tugas untuk mempelajari materi selanjutnya, tentang macam-macam arsip
4. Guru menutup pelajaran kemudian mengucapkan salam dan meninggalkan kelas
VIII. Alat / Bahan dan Media Pembelajaran Alat dan bahan
White board, spidol, buku / modul
Media : kardus, kartu yang bertuliskan macam-macam arsip IX. Sumber Belajar
Mulyono, Sularso, dkk. 2012. Manajemen Kearsipan. Semarang: UNNES PRESS
http://www.duniaarsip.com/penggolongan-arsip-menurut-sifat-kepentingan-dan-frekuensi-penggunaan.html/ diunduh pada hari Rabu, 12
September 2012 pada pukul 21.00 WIB
X. Evaluasi Tes praktek
Guru menghitung jumlah kartu arsip yang benar (penempatannya sesuai dengan tempatnya)
Kriteria penilaian:
a. Waktu : 25%
Kurang dari 8 menit : 25 8-9 menit : 20 Lebih dari 9 menit : 15 b. Kerja sama : 25 %
Kompak : 25 100 poin
Kurang kompak : 15 c. Kesesuaian jumlah: 50%
Salatiga, September 2012 Mengetahui,
Guru Pamong Guru Praktikan
Istiningsih, S.Pd. Pipit Fitriyana
NIP. 196911092005012005 NIM. 7101409004
Kepala Sekolah,
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMK N 1 Salatiga
Program Keahlian : Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran : Produktif Administrasi Perkantoran
Kelas / Semester : X AP 3 / 1
Pertemuan Ke- : 7
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Tahun Pelajaran : 2012/2013
I. Standar Kompetensi Mengelola Sistem Kearsipan
II. Kompetensi Dasar
Menetukan Sistem Kearsipan
III. Indikator
Membedakan macam-macam arsip
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membedakan macam-macam arsip
V. Materi Pembelajaran
Macam-macam arsip dapat dibedakan dari beberapa segi, yaitu:
1. Menurut tingkat penyimpanan dan pemeliharaannya. Arsip pemerintah, misalnya, dibedakan menjadi:
a. Arsip Nasional di Ibukota Republik Indonesia sebagai inti organisasi dari Lembaga Kearsipan Nasional selanjutnya disebut Arsip Nasional Pusat.
2. Arsip primer dan Arsip Sekunder
Arsip primer adalah arsip asli, bukan arsip tindasan, bukan karbon kopinya, bukan salinan atau bukan mikrofilmnya. Sedangkan arsip sekunder adalah arsip yang berupa tindasan, fotokopi, salinan atau mikrofilmnya.
3. Arsip Sentral dan Arsip Unit
Arsip sentral adalah arsip yang disimpan pada pusat arsip, atau arsip yang dipusatkan penyimpanannya. Arsip sentral disebut juga dengan arsip umum, karena arsip ini merupakan arsip gabungan atau kumpulan arsip dari berbagai bagian unit. Sedangkan arsip unit adalah arsip yang penyimpanannya disebar, atau arsip yang disimpan di setiap bagian atau unit dalam suatu organisasi atau instansi. Arsip ini disebut juga arsip khusus, karena hanya khusus terbatas pada suatu bagian tertentu.
4. Makro dan Mikroarsip
Makroarsip, yaitu arsip yang jumlahnya banyak dan disimpan di tempat yang luas dan terpusat. Sedangkan mikroarsip, artinya arsip yang jumlahnya tidak banyak dan tersimpan secara tersebar pada unit-unit organisasi.
5. Arsip Statis dan Arsip Dinamis a. Arsip dinamis
Yaitu arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu (UU No. 43 Tahun 2009 pasal 1 ayat 3). Arsip dinamis ini dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Arsip aktif (dinamis aktif), arsip yang secara langsung masih
digunakan dalam proses kegiatan kerja. Bisa dikatakan arsip ini digunakan secara terus menerus dalam proses penyelenggaraan kerja.
2. Arsip inaktif (dinamis inaktif), yaitu arsip yang penggunaannya tidak langsung sebagai bahan informasi. Maksudnya, arsip ini hanya kadang-kadang saja diperlukan dalam proses penyelenggaraan kerja.
b. Arsip statis
6. Arsip Abadi dan Arsip Tidak Abadi
Arsip abadi, yaitu arsip yang kegunaannya berlangsung lama dan abadi, seperti arsip sejarah. Sedangkan arsip tidak abadi, yakni arsip yang kegunaannya hanya sementara, atau hanya pada saat itu.
VI. Model Pembelajaran 1. Ceramah bervariasi
2. PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan)
VII. Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan
1. Memeriksa kesiapan peserta didik a. Guru memberi salam
b. Guru mengabsen siswa
c. Guru memeriksa kesiapan peserta didik sebelum mengikuti pelajaran, dengan mengecek siapa yang tidak membawa buku
2. Apersepsi
Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi yang telah dipelajari pada minggu sebelumnya tentang penggolongan arsip
3. Motivasi
Guru memberikan semangat, memberikan dorongan kepada siswa agar siswa merasa termotivasi dan siap siswa mengenai materi macam-macam arsip untuk mengetahui sejauh mana persiapan mereka dalam menghadapi pelajaran
2. Elaborasi
a. Guru menyampaikan materi secara singkat tentang macam-macam arsip b. Guru memberi tugas kepada siswa untuk
menuliskan sebuah pertanyaan pada
5 menit
VIII.Alat / Bahan dan Media Pembelajaran Alat dan bahan
White board, spidol, buku paket
Media : kartu pertanyaan
IX. Sumber Belajar
Madiana, Gina, Iwan Setiawan. 1999. Kearsipan SMK Tingkat 2. Bandung : CV. ARMICO
Mulyono, Sularso, dkk. 2012. Manajemen Kearsipan. Semarang: UNNES PRESS
X. Penilaian (penilaian proses) Kriteria Penilaian:
Kesesuaian pertanyaan dengan materi (30%) Sesuai dengan materi : 30
c. Kemudian kartu-kartu yang telah dibuat dikumpulkan
d. Secara bergantian siswa maju ke depan, mengambil satu kartu pertanyaan kemudian membaca dan menjawabnya 3. Konfirmasi
Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi macam-macam arsip
5 menit
3 Kegiatan Penutup
a. Siswa diberi tugas untuk mempelajari materi selanjutnya
b. Guru menutup pelajaran kemudian mengucapkan salam dan meninggalkan kelas
Salatiga, September 2012 Mengetahui,
Guru Pamong Guru Praktikan
Istiningsih, S.Pd. Pipit Fitriyana
NIP. 196911092005012005 NIM. 7101409004
Kepala Sekolah,
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMK N 1 Salatiga
Program Keahlian : Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran : Produktif Administrasi Perkantoran
Kelas / Semester : X AP 3 / 1
Pertemuan Ke- : 8
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Tahun Pelajaran : 2012/2013
I. Standar Kompetensi Mengelola Sistem Kearsipan
II. Kompetensi Dasar
Menetukan Sistem Kearsipan
III. Indikator
Membedakan macam-macam arsip
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membedakan macam-macam arsip
V. Materi Pembelajaran
1. Menurut subyek atau isinya, arsip dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
Arsip Kepegawaian, Contoh ; data riwayat hidup pegawai, surat lamaran, surat pengangkatan pegawai, rekaman presensi, dan sebagainya.
Arsip Keuangan, Contoh ; laporan keuangan, bukti pembayaran, daftar gaji, bukti pembelian, surat perintah membayar.
Arsip Pemasaran, Contoh ; surat penawaran, surat pesanan, surat perjanjian penjualan, daftar pelanggan, daftar harga, dan sebagainya. Arsip pendidikan, Contoh ; kurikulum, satuan pelajaran, daftar hadir
2. Arsip Menurut Bentuk dan Wujud Fisik
Penggolongan ini lebih didasarkan pada tampilan fisik media yang digunakan dalam merekem informasi. Menurut bentuk dan wujud fisiknya arsip dapat dibedakan menjadi;
Surat, contoh; naskah perjanjian/kontrak, akte pendirian perusahaan, surat keputusan, notulen rapat, berita acara, laporan, tabel, dan sebagainya.
3. Arsip Menurut Nilai atau Kegunaannya
Penggolongan arsip lebih didasarkan pada nilai dan kegunaannya. Dalam penggolongan ini ada bermacam-macam arsip, yaitu:
Arsip bernilai informasi, contoh; pengumuman, pemberitahuan, undangan, dan sebagainya.
Arsip bernilai Administrasi, contoh; ketentuan-ketentuan organisasi, surat keputusan, prosedur kerja, uraian tugas pegawai, dan
sebaginya.
Arsip bernilai hukum, contoh; akte pendirian perusahaan, akte kelahiran, akte perkawinan, surat perjanjian, surat kuasa, putusan peradilan, dan sebagainya.
Arsip bernilai ilmiah, contoh; hasil penelitian
Arsip bernilai keuangan, contoh; kuitansi, bon penjualan, laporan keuangan, dan sebagainya.
Arsip bernilai pendidikan, contoh; karya ilmiah para ahli, kurikulum, satuan pelajaran, program pengajaran, dan sebagainya.
Arsip bernilai sejarah, contohnya: laporan tahunan, notulen rapat, dan gambar foto dan peristiwa
4. Arsip Menurut Kekuatan Hukum
Penggolongan ini berdasarkan pada legalitas yang dilihat dari sisi hukum. Dari segi hukum arsip dibedakan menjadi dua macam, yaitu
Arsip Tidak Otentik adalah arsip yang diatasnya tidak terdapat tanda tangan asli dengan tinta. Arsip ini berupa fotokopi, film, mikrofilm, hasil print komputer dan lain sebagainya.
VI. Model Pembelajaran
1. Memeriksa kesiapan peserta didik a. Guru memberi salam
b. Guru mengabsen siswa
c. Guru memeriksa kesiapan peserta didik sebelum mengikuti pelajaran, dengan mengecek siapa yang tidak membawa buku 2. Apersepsi
Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi yang telah dipelajari pada minggu sebelumnya tentang macam-macam arsip
3. Motivasi
Guru memberikan semangat, memberikan dorongan kepada siswa agar siswa merasa termotivasi dan siap mengikuti pelajaran
15 menit
2 Kegiatan Inti I. Eksplorasi
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi macam-macam arsip (minggu sebelumnya) untuk mengetahui sejauh mana persiapan mereka dalam menghadapi pelajaran
II. Elaborasi
a. Guru menyampaikan materi tentang macam-macam arsip (lanjutan)
b. Guru memutarkan video “Pelantikan Soekarno sebagai Presiden”, “Sejarah Bangsa Indonesia” dan video tentang ANRI c. Secara bersama-sama, guru dan siswa
mengidentifikasi contoh arsip tersebut
5 menit
VIII.Alat / Bahan dan Media Pembelajaran Alat dan bahan
White board, spidol, buku paket
Media : LCD
IX. Sumber Belajar
http://bluevi.blogspot.com/2012/02/jenis-jenis-arsip.html#.UGYlvJEm-Eg diunduh pada tanggal 28 Agustus 2012 pukul 21.00 WIB
Salatiga, September 2012 Mengetahui,
Guru Pamong Guru Praktikan
Istiningsih, S.Pd. Pipit Fitriyana
NIP. 196911092005012005 NIM. 7101409004
Kepala Sekolah,
Bambang Dwi H., S.Pd., M.Pd. NIP. 195703221986031005 III.Konfirmasi
Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang materi macam-macam arsip
5 menit
3 Kegiatan Penutup
a. Siswa diberi tugas untuk mempelajari materi selanjutnya
b. Guru menutup pelajaran kemudian mengucapkan salam dan meninggalkan kelas
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMK N 1 Salatiga
Program Keahlian : Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran : Produktif Administrasi Perkantoran
Kelas / Semester : X AP 2 / 1
Pertemuan Ke- : 7
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Tahun Pelajaran : 2012/2013
I. Standar Kompetensi Mengelola Sistem Kearsipan
II. Kompetensi Dasar
Menetukan Sistem Kearsipan
III. Indikator
Membedakan macam-macam arsip
IV. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membedakan macam-macam arsip
V. Materi Pembelajaran
Macam-macam arsip dapat dibedakan dari beberapa segi, yaitu:
1. Menurut tingkat penyimpanan dan pemeliharaannya. Arsip pemerintah, misalnya, dibedakan menjadi:
a. Arsip Nasional di Ibukota Republik Indonesia sebagai inti organisasi dari Lembaga Kearsipan Nasional selanjutnya disebut Arsip Nasional Pusat.
2. Arsip primer dan Arsip Sekunder
Arsip primer adalah arsip asli, bukan arsip tindasan, bukan karbon kopinya, bukan salinan atau bukan mikrofilmnya. Sedangkan arsip sekunder adalah arsip yang berupa tindasan, fotokopi, salinan atau mikrofilmnya.
3. Arsip Sentral dan Arsip Unit
Arsip sentral adalah arsip yang disimpan pada pusat arsip, atau arsip yang dipusatkan penyimpanannya. Arsip sentral disebut juga dengan arsip umum, karena arsip ini merupakan arsip gabungan atau kumpulan arsip dari berbagai bagian unit. Sedangkan arsip unit adalah arsip yang penyimpanannya disebar, atau arsip yang disimpan di setiap bagian atau unit dalam suatu organisasi atau instansi. Arsip ini disebut juga arsip khusus, karena hanya khusus terbatas pada suatu bagian tertentu.
4. Makro dan Mikroarsip
Makroarsip, yaitu arsip yang jumlahnya banyak dan disimpan di tempat yang luas dan terpusat. Sedangkan mikroarsip, artinya arsip yang jumlahnya tidak banyak dan tersimpan secara tersebar pada unit-unit organisasi.
5. Arsip Statis dan Arsip Dinamis a. Arsip dinamis
Yaitu arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu (UU No. 43 Tahun 2009 pasal 1 ayat 3). Arsip dinamis ini dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Arsip aktif (dinamis aktif), arsip yang secara langsung masih digunakan dalam proses kegiatan kerja. Bisa dikatakan arsip ini digunakan secara terus menerus dalam proses penyelenggaraan kerja.
2. Arsip inaktif (dinamis inaktif), yaitu arsip yang penggunaannya tidak langsung sebagai bahan informasi. Maksudnya, arsip ini hanya kadang-kadang saja diperlukan dalam proses penyelenggaraan kerja.
b. Arsip statis
6. Arsip Abadi dan Arsip Tidak Abadi
Arsip abadi, yaitu arsip yang kegunaannya berlangsung lama dan abadi, seperti arsip sejarah. Sedangkan arsip tidak abadi, yakni arsip yang kegunaannya hanya sementara, atau hanya pada saat itu.
7. Menurut subyek atau isinya, arsip dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
Arsip Kepegawaian, Contoh ; data riwayat hidup pegawai, surat lamaran, surat pengangkatan pegawai, rekaman presensi, dan sebagainya.
Arsip Keuangan, Contoh ; laporan keuangan, bukti pembayaran, daftar gaji, bukti pembelian, surat perintah membayar.
Arsip Pemasaran, Contoh ; surat penawaran, surat pesanan, surat perjanjian penjualan, daftar pelanggan, daftar harga, dan sebagainya. Arsip pendidikan, Contoh ; kurikulum, satuan pelajaran, daftar hadir
siswa, rapor, transkrip mahasiswa, dan sebagainya. 8. Arsip Menurut Bentuk dan Wujud Fisik
Penggolongan ini lebih didasarkan pada tampilan fisik media yang digunakan dalam merekem informasi. Menurut bentuk dan wujud fisiknya arsip dapat dibedakan menjadi;
Surat, contoh; naskah perjanjian/kontrak, akte pendirian perusahaan, surat keputusan, notulen rapat, berita acara, laporan, tabel, dan sebagainya.
9. Arsip Menurut Nilai atau Kegunaannya
Penggolongan arsip lebih didasarkan pada nilai dan kegunaannya. Dalam penggolongan ini ada bermacam-macam arsip, yaitu:
Arsip bernilai informasi, contoh; pengumuman, pemberitahuan, undangan, dan sebagainya.
Arsip bernilai Administrasi, contoh; ketentuan-ketentuan organisasi, surat keputusan, prosedur kerja, uraian tugas pegawai, dan
sebaginya.
Arsip bernilai hukum, contoh; akte pendirian perusahaan, akte kelahiran, akte perkawinan, surat perjanjian, surat kuasa, putusan peradilan, dan sebagainya.