• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

2. Model Pembelajaran

Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial. Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan

analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas (Agus Suprijono, 2009:45).

Model pembelajaran menurut Soekamto dalam Trianto (2009:22) adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi debagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

Menurut Husnaini (2009) model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas (http://hoesnaeni.wordpress.com).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan pola atau prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dikelas. Kardi dan Nur (2003:10) menyatakan bahwa ada lima model pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengelola pembelajaran, yaitu pembelajaran langsung, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berdasarkan masalah, diskusi, dan learning strategi. Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran mempunyai empat ciri menurut Kardi dan Nur dalam Trianto (2009:23) adalah :

a. Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya

b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai)

c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil

d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Menurut Nieveen dalam Trianto (2009:25), suatu model pembelajaran dapat dikatakan baik jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Sahih (valid), aspek validitas dikaitkan dengan dua hal, yaitu:

1) Apakah model yang dikembangkan didasarkan pada rasional teoritis yang kuat

2) Apakah terdapat konsistensi internal

b. Praktis, aspek kepraktisannya hanya dapa dipenuhi jika:

1) Para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan

2) Kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan tersebut dapat diterapkan

c. Efektif, berkaitan dengan efektifitas ini, Nieveen memberikan parameter sebagai berikut:

1) Ahli dan praktisi berdasar pengalamannya menyatakan bahwa model tersebut efektif

2) Secara operasional model tersebut memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan

Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan atau materi tertentu harus dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan. Misalnya materi pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa dan sarana atau fasilitas yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Guru sangat membutuhkan model pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Namun tidak semua materi pelajaran dapat disajikan dengan model pembelajaran yang sama. Karena itu dalam memilih model pembelajaran, guru harus memperhatikan keadaan atau kondisi peserta didik, bahan pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada agar penggunaan model pembelajaran dapat diterapkan secara efektif dan menunjang keberhasilan belajar peserta didik.

Pembelajaran yang efektif ditandai dengan sifatnya yang menekankan pada pemberdayaan peserta didik secara aktif. Pembelajaran menekankan pada penguasaan pengetahuan tentang apa yang dikerjakan, tetapi lebih menekankan pada internalisasi, tentang apa yang dikerjakan sehingga tertanam dan berfungsi sebagai muatan nurani dan hayati serta dipraktekkan dalam kehidupan oleh peserta didik. Pembelajaran efektif merupakan suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Efektivitas pembelajaran sering kali diukur dengan tercapainya tujuan, atau dapat pula diartikan sebagai ketepatan mengelola suatu situasi.

Menurut Eggen & Kauchak (1998) ada enam ciri pembelajaran yang efektif yaitu:

a. siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan.

b. guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam pelajaran.

c. aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian. d. guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada

siswa dalam menganalisis informasi.

e. orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir.

f. guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya mengajar guru.

(http://www.krisna1.blog.uns.ac.id)

Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif ditinjau dari kondisi dan suasana serta upaya pemeliharaannya, maka guru selaku pembimbing harus mampu melaksanakan proses pembelajaran tersebut secara maksimal. Selain itu, untuk menciptakan suasana dan kondisi yang efektif dalam pembelajaran harus adanya faktor-faktor pendukung tertentu seperti lingkungan belajar, keaktifan siswa, keahlian guru dalam mengajar, fasilitas dan sarana yang memadai serta kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik.

Menurut Edi Eko Nugroho (2009) pembelajaran yang efisien erat kaitannya dengan pembelajaran efektif. Pembelajaran yang efisien mempunyai arti meningkatkan kualitas belajar dan penguasaan materi belajar, mempersingkat waktu belajar, meningkatkan kemampuan guru, mengurangi biaya tanpa mengurangi kualitas belajar mengajar (http://www.edyekoguru.edublogs.com).

Proses pembelajaran yang efektif dan efisien akan mempengaruhi hasil pembelajaran yang dicapai oleh peserta didik. Peserta didik lebih menyukai pembelajaran yang menyenangkan karena dengan pembelajaran

ini akan menambah motivasi belajar. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan oleh pemangku pendidikan.

Berdasarkan uraian diatas, pembelajaran yang efektif dan efisien merupakan pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode atau cara dengan tepat tanpa membuang waktu, tenaga dan biaya sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran dengan baik. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk terus mengembangkan pembelajaran yang efektif dan efisien adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).

Dokumen terkait