• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model pembelajaran ini merupakan pembelajaran untuk anak usia dini yang oleh pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan telah digunakan sejak tahun 2014. Menurut Latif, dkk

42

(2013:124-137) berkaitan dengan penerapan model pembelajaran ini, tidak terlepas dari Dr. Pamela Phelp seorang berkebangsaan Amerika serikat, yang telah mengembangkan pembelajaran ini, bahkan menjadi konsultan penerapan di Indonesia.

Pembelajaran BCCT menurut Latif, dkk (2013:124-137) adalah model pembelajaran yang biasa dikenal dengan pembelajaran sentra yang berasal dari kata “centre” yang artinya pusat. Kegiatan pembelajaran disusun oleh guru sebelumnya, serta dikelola dengan teratur, tersusun rapi, serta memiliki arah yang jelas.. dengan tujuan kemampuan analisis anak dapat dibangun serta mampu menyimpulkan dari apa yang dipelajari.

Makna dari sentra adalah titik pusat kegiatan main anak yang disiapkan dalam ruangan khusus yang biasa disebut sentra.

Pangastuti (2014:32) menyatakan bahwa pembelajaran yang pendekatannya berpusat pada anak merupakan model pembelajaran sentra, sedangkan kegiatan pembelajarannya dipusatkan pada bermain dalam bentuk lingkaran (circle time).

Pembelajaran di sentra memilki kekhususan utama pada pemberian pijakan/bantuan (scaffolding) supaya konsep anak

43

tentang peraturan, gagasan, dan pengetahuan berdasarkan ragam main (densitas) serta intensitasnya sehingga permainan dapat terbentuk. Model pembelajaran sentra memiliki kesamaan dengan model pembelajaran Beyond Centers and Circle Time (BCCT).

Mutiah (2009:133) juga menyampaikan pendapatnya bahwa model pembelajaran sentra menggunakan pembelajaran dalam bentuk lingkaran serta sentra permainan. Bentuk melingkar artinya pada waktu guru memberikan pijakan dalam posisi duduk bersama dengan anak dakam bentuk lingkaran, dan dilaksanakan sebelum dan sesudah bermain. Sedangkan sentra merupakan tempat anak-anak melakukan permainannya lengkap dengan alat main yang telah disiapkan sebagai pijakan lingkungan dan area bermain ini sebagai sarana mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak.

Model pembelajaran BCCT merupakan model pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan pendekatan difokuskan pada anak dengan pembelajaran berpusat pada sentra main dalam bentuk lingkaran. Saat anak di sentra main dalam bentuk lingkaran diterapkan sarana bermain yang

44

disebut pijakan, terdiri: lingkungan, sebelum, pada saat, dan setelah bermain. Tujuan pijakan main untuk mendukung perkembangan anak serta meningkatkan tahap perkembangan anak mencapai perkembangan yang lebih tinggi melalui model pembelajaran BCCT dengan mengembangkan berbagai sentra.

Sejalan dengan pendapat Phelps (2004:1), menyatakan bahwa ada bermacam-macam sentra main yang dijelaskan sebagai berikut: 1) persiapan, pada bagian ini, anak diberi kesempatan untuk berkembang pada bagian kognitif, gerak halus, dan mengenal huruf yang dibimbing oleh guru, bagian ini difokuskan untuk belajar tentang membaca, menulis, dan menghitung. Pada bagian ini anak diberi kesempatan untuk mencari urutan dasar, belajar dengan pola, menggolongkan, mengelompokkan alat dan bahan kerja; 2) balok, pada bagian ini anak berkesempatan untuk mampu berfikir sitematis dengan alat membangun struktur; 3) sentra bermain peran besar, anak berkesempatan mengembangkan pengenalan akan lingkungan sekitarnya, kecerdasan berbahasa meningkat, trampil memahami sudut pandang, dan empati; 4) sentra bermain peran kecil, anak

45

belajar melalui permainan berukuran kecil agar dapat berkembang pengetahuannya, misal: bermain wayang, boneka untuk diperankan; 5) sentra bahan alam, anak berkesempatan berhubungan langsung dengan bermacam-macam bahan agar sensorismotor, pengendalian diri, dan pengetahuan berkembang;

6) sentra seni, anak belajar berhubungan dengan menggunakan berbagai peralatan dan bahan yang berkaitan dengan seni, misalnya : bahan perekat, gunting, pensil warna, berbagai warna cat, tanah liat, playdough; dan 7) sentra iman dan taqwa (agama), anak berkesempatan belajar nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan yang dibiasakan sehari-hari.

Beberapa sentra main yang dikemukakan Mutiah (2010:134-136), sebagai berikut; bahan alam dan sains, balok, bermain peran, agama, musik, dan persiapan.. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Martuti (2009:88), mengemukakan macam-macam sentra pembelajaran BCCT yaitu : main peran, balok, ibadah, persiapan, seni, olah tubuh, dan bahan alam.

Model pembelajaran berdasarkan pendapat di atas yaitu, pembelajaran dengan berpusat pada anak dalam sentra.

46

Pembelajaran berupaya menggunakan sarana untuk mengembangkan potensi anak dalam proses pertumbuhannya, untuk itu diperlukan tahapan-tahapan dalam proses pembelajarannya.

Berkaitan dengan pijakan bermain, Mulyasa (2012:148) menyatakan, model pembelajaran berfokus pada empat pijakan dengan tujuan tercapainya kualitas pengalaman anak dalam bermain. Sejalan dengan yang dikemukakan Martuti (dalam Suyadi 2010:16), empat pijakan dalam bermain anak.

Pertama pijakan lingkungan, bagian ini dilakukan oleh pendidik sebelum peserta didik datang ke sekolah. Arena main sudah disiapkan oleh guru untuk digunakan dalam belajar. Anak disiapkan dalam kelompok sesuai taraf perkembangan yang sama.

Langkah-langkah yang dilakukan, yaitu: sebelum anak datang pendidik telah siap dengan perlengkapan main yang diperlukan untuk pembelajaran sesuai dengan kelompok usia anak, kemudian guru menyambut kedatangan anak, anak diberi kesempatan bermain bebas sambil menunggu teman yang lain, guru mengajak

47

anak ke arena bermain dengan duduk melingkar dan membuka dengan salam, doa serta penjelasan,

Bagian ke dua pijakan sebelum bermain, dimulai dengan penjelasan cara permainan yang akan dilakukan, dengan contoh yang diberikan guru, semua alat permainan yang telah disediakan ditunjukkan dan diperkenalkan pada anak, guru memberikan aturan main pada anak, dan setiap anak memilih teman main dan mengambil alat main yang diperlukan.

Bagian ke tiga pijakan saat bermain, dilakukan pendidik dengan membimbing peserta didik untuk melakukan permainan berdasarkan aturan yang disampaikan, setelah itu hasil karya anak selama bermain dikumpulkan oleh guru, kemudian guru mengamati pencapaian tingkat perkembangan anak dalam kegiatan bermain, dan guru memberitahukan permainan lima menit lagi akan selesai.

Bagian ke empat pijakan setelah bermain, dengan memberitahukan bahwa kegiatan bermain akan berakhir dan segera merapikan tempat bermain serta peralatan dan bahan main, guru dapat membantu anak dalam membereskan alat permainan

48

anak, dan guru mengajak anak untuk kembali duduk melingkar dan bertanya tentang pengalaman yang didapat oleh anak selama bermain. Kemudian anak dipersilahkan makan bekal, dan guru menyampaikan rencana pembelajaran esok hari dan mengingatkan anak untuk mengulang permainan tadi di rumah, kemudian diakhiri berdoa dan pulang.

Proses pembelajaran pada anak yang dilaksanakan dalam sentra main dan proses belajarnya membentuk lingkaran merupakan model pembelajaran BCCT. Proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan 4 pijakan yang berfungsi sebagai sarana untuk anak belajar, sehingga prinsip-prisip dalam pembelajaran dapat terwujud.

Prinsip-prinsip dasar model pembelajaran ini menurut Martuti (2009: 84), yaitu: 1) pembelajaran didasarkan pada teori dan pengalaman anak; 2) semua permainan yang digunakan untuk memacu perkembangan kecerdasan anak berdasarkan kecerdasan majemuk; 3) arena bermain sentra dan pijakan dapat merangsang motorik dan kognitif anak; 4) proses pembelajaran dalam permainan menggunakan standar operasional yang dibakukan.

49

Prinsip-prinsip yang sama disampaikan Asmawati (2014:

54), dengan memperhatikan, yaitu : 1) karakter anak; 2) konsep pengembangan keahlian di dalam sentra; 3) rumusan tujuan dan kegunaan sentra dalam pembelajaran dengan penentuan tempat yang dibutuhkan; 4) pendidik sebagai pemberi sarana dalam pembelajaran; 5) yang bermain di setiap sentra dibatasi jumlahnya; 6) peserta didik didorong partisipasi secara aktif dalam pembelajaran; 7) penambahan mainan yang baru dalam sentra-sentra sangat disarankan.

Uraian prinsip-prinsip model pembelajaran BCCT merupakan suatu rancangan proses kegiatan belajar yang berpusat pada anak yang dilakukan dalam sentra dan pijakan main serta pembelajarannya dalam bentuk lingkaran. Tujuam pembelajarannya mengembangkan motorik dan kognitif anak, sedamg guru berperan sebagai fasilitator.

Model pembelajaran BCCT yang akan diterapkan berpusat pada anak dalam pembelajaran sentra dan lingkaran untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan anak dengan diorganisir oleh Guru. Untuk itu model pembelajaran BCCT akan

50

diterapkan dalam program pelatihan bagi Guru dan Kepala TK Yayasan dengan pengembangan modul pendidikan dan pelatihan.

Harapannya dapat meningkatkan kompetensi Guru dan Kepala TK Yayasan Pesat khususnya dalam penguasaan model pembelajaran BCCT. Model ini dipilih dengan alasan lebih tepat untuk diterapkan di TK Yayasan Pesat karena model pembelajaran ini berupaya meningkatkan perkembangan anak secara seimbang.

Dokumen terkait