• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. LANDASAN TEORI

B. Model Pembelajaran

Model pembelajaran menurut Trianto adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.29 Istilah model pembelajaran menurut Joyce dan Weil digunakan untuk menunjukkan sosok utuh konseptual dari

26

Iim Halimah, Dkk. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA Kelas, h. 155 27

Ibid, h. 162 28

Ibid, h. 163 29

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek (Jakarta:Perestasi Pustaka Publisher, 2007), h. 1.

aktivitas belajar mengajar yang secara keilmuan dapat diterima dan secara operasional dapat dilakukan. Sedangkan Dahlan menjelaskan, model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran maupun setting lainnya.30

Berdasarkan pengertian model pembelajaran di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana, pola, atau konsep yang digunakan guru dalam proses pembelajaran sesuai kurikulum untuk mengatur materi pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya.

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator And Explaining

a. Pengertian model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining

Model Pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and

Explaining merupakan suatu model dimana siswa/peserta

mempresentasikan suatu ide/pendapat pada rekan peserta lainnya. Pada model ini siswa belajar bicara menyampaikan ide dan gagasan.31

30

M. Sobry Sutikno, Metode dan Model-model Pembelajaran ( Lombok: holistica, 2014), h. 57.

31

34

Menurut Agus Suprijono model pembelajaran kooperatif tipe

Student Facilitator and Explaining merupakan suatu model

pembelajaran di mana siswa mempresentasikan ide atau pendapat pada siswa lainnya.32

Sedangkan menurut Rachmad Widodo model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining merupakan model pembelajaran dimana siswa/peserta didik belajar mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri. Model ini merupakan model yang mudah, guna memperoleh keaktifan kelas secara keseluruhan dan tanggung jawab secara individu. Model ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang pengajar/penjelas materi dan seorang yang memfasilitasi proses pembelajaran” terhadap peserta didik lain. Dengan model ini, peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.33

b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

32

Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori danAplikasi PAIKEM (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 128.

33

http://abdulgopuroke.blogspot.co.id/2017/03/Model-pembelajaran-student-facilitator-and-explaining.html

2) Guru mendemonstrrasikan/ menyajikan materi

3) Memberikan kesempatan siswa/peserta untuk menjelaskan kepada peserta peserta lainnya baik melalui bagan/ peta konsep maupun yang lainnya.

4) Guru menyimpulkan ide/ pendapat dari siswa

5) Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu. 6) Penutup34

c. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining

1) Dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya potensi berfikir kritis siswa secara optimal

2) Melatih siswa aktif, kreatif, dan menghadapi setiap permasalahan. 3) Mendorong tumbuhnya tenggang rasa, mau mendengarkan, dan

menghargai pendapat orang lain.

4) Mendorong tumbuhnya sikap demonstrasi.

5) Melatih siswa untuk meningkatkan kemampuan saling bertukar pendapat secara objektif, rasional, guna menemukan suatu kebenaran dalam kerjasama anggota kelompok.

6) Mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat siswa secara terbuka

34

36

7) Melatih siswa untuk selalu dapat mandiri dalam menghadapi setiap masalah

8) Melatih kepemimpinan siswa

9) Memperluas wawasan siswa melalui kegiatan saling bertukar informasi, pendapat dan pengalaman mereka.

d. Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining

1) Timbulnya rasa yang kurang sehat antar siswa satu dengan yang lainnya.

2) Peserta didik yang malas mungkin akan menyerahkan bagian pekerjaan pada bagian yang pintar

3) Penilaian individu sulit, karena tersembunyi dibalik kelompoknya 4) Memerlukan persiapan yang agak rumit dibandingkan dengan

model lain

5) Apabila terjadi persaingan yang tidak sehat, maka pekerjaan akan memburuk

6) Peserta didik yang malas memiliki kesempatan untuk tetap pasif dalam kelompoknya dan kemungkinan akan mempengaruhi kelompoknya, sehingga usaha kelompok tersebut akan gagal.35

35

Proposalmatematika23.blogspot.co.id/2013/05/model-pembelajaran-kooperatif-tipe_30.html?m=1

2. Model Pembelajaran Konvensional

a. Pengertian Model Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran Konvensional adalah pembelajaran yang umumnya diterapkan guru sehari-hari. Menurut Ruseffendi, metode ekspositori sama dengan cara mengajar yang biasa (konvensional).36 Sanjaya berpendapat bahwa Pembelajaran Konvensional adalah pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa.37 Definisi-definisi tersebut menjelaskan bahwa dalam proses belajar sswa hanya mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat dengan menangkap dan mengingat informasi yang telah diberikan, serta dapat mengungkapkan kembali apa yang telah diperolehnya ketika diberi pertanyaan oleh guru.

Pembelajaran konvensional merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered). Dikatakan demikian, sebab guru memegang peran yang dominan dan dalam metode ini siswa tidak dituntut mencari dan menemukan sendiri fakta-fakta, konsep dan prinsip karena telah disajikan secara jelas oleh guru. Siswa hanya diharapkan memahami materi dengan benar dengan cara mengunkapkan kembali materi yang telah dijelaskan.

36

E.T. Ruseffendi, Pengajaran Matematika Modern ( Bandung: Tarsito, 1980), Cet.1 h. 172 37

38

b. Langkah-Langkah Pembelajaran Konvensional

1) Persiapan (preparation) yaitu guru menyiapkan bahan selengkapnya secara sistematik dan rapi.

2) Pertautan (apperception) bahan terdahulu, yaitu guru bertanya atau memberikan uraian singkat untuk mengarahkan perhatian siswa kemateri yang telah diajarkan.

3) Penyajian (prepresentation) terhadap bahan yang baru, yaitu guru menyajikan dengan cara memberi ceramah atau menyuruh siswa membaca bahan yang telah dipersiapkan.

4) Evaluasi (resitation)yaitu guru bertanya dan siswa menjawab sesuai dengan bahan yang dipelajari.38

c. Kelebihan Model Pembelajaran Konvensional

1) Dapat digunakan pada jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar. 2) Efektif ketika materi pelajaran yang akan disampaikan cukup luas

dan waktu yang tersedia terbatas.

3) Guru dapat mengontrol urutan dan keluasan materi pelajaran sehingga dapat menetahui sejauh mana siwa menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan.39

38Ibid, h.79 39

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2007), h. 188

d. Kekurangan Model Pembelajaran Konvensional

1) Model pembelajaran konvensional hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.

2) Model ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu. 3) Sulit dalam mengembangkan kemampuan siswa alam hal

kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berfikir kritis dikarenakan model ini lebih banyak diberikan melalui ceramah.

4) Gaya komunikasi dalam pembelajaran ini lebih banyak terjadi satu arah (one day communication) sehingga dapat mengakibatkan pemahaman yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru.40

3. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining Dengan Model Pembelajaran Konvensional

Terdapat perbedaan esensial antara Model pembelajaran kooperatif tipe

Student Facilitator and Explaining dengan Model Pembelajaran

Konvensional, berikut ini disajikan dalam tabel yaitu:

40

40

Tabel 1.2

Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator And Explaining Dengan Model Pembelajaran Konvensional

No

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining

Model Pembelajaran Konvensional

1

Pembelajaran berpusat pada siswa

Pembelajaran berpusat pada guru

2

Aktivitas belajar siswa secara kelomok

Aktivitas belajar siswa lebih banyak belajar sendiri

3

Siswa mencari dan mengolah nformasi yang diperoleh dan selanjutnya dikemukakan kesiswa lain

Guru mengajar dan menyebarkan informasi kepada siswa dan siswa hanya menerima

4

Penekanana tidak hanya penyelesaian tugas tetapi juga teradap hubungan interpersonal dan keterampilan sosial berupa kemampuan erkomunikasi

Penekanan hanya pada penyelesaian tugas

Dokumen terkait