• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

B. Model Pembelajaran

1. Pengertian model pembelajaran

Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan tehnik pembelajaran.15

Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari suatu pendekatan, metode, tehnik dan pola yang tergambar dari awal sampai akhir dalam perencanaan pembelajaran. Model pembelajaran sebagai pedoman bagi perancang dan para pendidik dalam melaksanakan pembelajaran.16

Menurut Johson yang dikutip oleh Trianto “untuk mengetahui kualitas model pembelajaran harus dilihat dua aspek, yaitu proses dan produk”. Pada aspek model

pembelajaran dapat menciptakan situasi belajar yang menyenangkan serta mendorong siswa untuk aktif belajar dan berfikir kreatif. Sedangkan pada aspek produk model

15

Kokom komalasari, pembelajaran kontekstual (Bandung: Refika Aditama, 2013), h. 57. 16

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inivatif Dan Progresif, (Jakarta:kencana, 2009.),h.53

pembelajaran mampu mencapai tujuan, yaitu meningkatkan kemampuan siswa sesuai dengan standar kemampuan atau kompetensi yang ditentukan.17 Dalam hal ini sebelum melihat hasilnya, proses sudah pasti dapat dipastikan berlangsung baik. C. Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)

a. Pengertian model pembelajaran POE (predict-observe-Explain)

Model pembelajaran POE (Prediction, Observation, and Explaination) merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangakan untuk menemukan kemampuan siswa dalam memprediksi suatu fenomena alam.18 Model pembelajaran ini lebih difokuskan dalam menemukan gejala yang diprediksi, diobservasi, dan dijelaskan sesuai antara prediksi dengan hasil observasi.

Model pembelajaran POE merupakan model pembelajaran yang dapat memberikan keyakinan terhadap siswa terhadap kebenaran dari materi pembelajaran, dikarenakan dengan siswa yang dapat mengamati langsung maka akan memberikan siswa kesempatan untuk membangun pengetahuan baru.19 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran POE dikembangakan untuk menemukan kemampuan siswa dalam memprediksi suatu fenomena alam serta alasan

17

Ibid. cet. 6. h. 55 18

Sawitri Epi Wahyuni, Sucianti Sudarisman, Puguh Karyanto, Jurnal Inkuiri Pembelajaran Biologi Model POE (Prediction, Observation, Explanation) Melalui Laboratorium Rill Dan Laboratorium Virtuil Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Dan Kemampuan Berpikir Abstrak, Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) Vol. 3 No. 2 (Januari 2013), h. 41

19

Santhiy, Bakti Mulyani, Budi Utami, Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) Untuk meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Larutan Penyangga Kelas XI MIPA 1 SMA Negeri Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia (PJK), Vol. 4 No. 4 (Apil 2016), h. 141

mereka dalam membuat prediksi dan dapat memberikan keyakinan terhadap kebenaran dari materi pembelajaran.

Pembelajaran POE dikembangkan oleh White dan Gunstone (1992). Teknik ini bertujuan untuk mengungkap kemampuan siswa dalam melakukan prediksi secara individual. Selain ini banyak dikembangkan melalui implementasi pembelajaran kolaboratif. POE adalah tehnik pembelajaran yang banyak dikembangkan dalam pendidikan sains, termasuk kimia. Teknik ini akan berhasil dengan baik jika para siswa diberi kesempatan untuk mengamati demonstrasi baik yang dilakukan oleh guru atau oleh temannya sendiri yang ditunjuk oleh guru. Tehnik ini dilandasi oleh teori pembelajaran konstruktivisme yang beranggapan bahwa melalui kegiatan melakukan prediksi, observasi dan menerangkan suatu hasil pengamatan, maka struktur kognitifnya akan terbentuk dengan baik. Anggapan yang lain adalah bahwa pemahaman siswa saat ini dapat ditingkatkan melalui interaksinya dengan guru atau dengan rekan sebayanya dalam kelas.

Manfaat yang dapat diperoleh dari implementasi teknik pembelajaran POE anatara lain:

a. Dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan awal siswa b. Memberikan informasi kepada guru tentang pemikiran siswa c. Membangkitkan diskusi

d. Memotivasi siswa agar berkeinginan untuk melakukan eksplorasi konsep e. Membangkitkan keinginan untuk menyelidiki

Asumsi-asumsi dasar yang menjadi dasar implementasi pembelajaran POE adalah sebagai berikut:

a. Jika siswa sejak awal diminta untuk memprediksi yang akan terjadi untuk pertama kali, mereka akan berusaha melakukan observasi dengan cermat b. Dengan menuliskan prediksinya terlebih dahulu, siswa akan termotivasi

untuk mengetahui apa jawaban sesungguhnya dari fenomena yang diamati c. Dengan meminta kepada siswa untuk menjelaskan alasannya dalam

memberikan prediksi semacam itu, mengetahui kemampuan teoritis siswa tersebut. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengungkap adanya kesalahan konsep dari para siswa mengenai teori yang bersangkutan serta mengembangkan pemahaman para siswa. Hal ini dapat dipergunakan oleh guru sebagai bahan pertimbangan menyusun rencana pembelajaran selanjutnya.

d. Dengan cara menjelaskan dan melakukan evaluasi terhadap prediksinya serta mendengarkan prediksi rekannya yang lain, para siswa dapat menilai sendiri pembelajarannya serta mengkontruksi makna baru.

b. Sintaks Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)

1. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil berkisar anatar 3-8 orang bergantung pada jumlah siswa dalam kelas serta tingkatt kesukaran materi ajar.semakin sukar, semakin diperlukan jumlah siswa yang lebih besar dalam kelompok tersebut agar diperoleh buah pikiran yang lebih variatif.

2. Siapkan demonstrasi yang sesuai dengan topik yang akan dipelajari. Sehingga mereka akan berupaya melakukan observasi dengan cermat. 3. Jelaskan kepada siswa yang sedang anda lakukan.

a.Langkah 1 : Melakukan prediksi (predict)

 Mintalah kepada siswa secara perorangan untuk menuliskan prediksinya tentang apa yang akan terjadi.

 Tanyakanlah kepada mereka tentang apa yang mereka pikirkan terkait apa yang akan mereka lihat dan mengapa mereka berpikir seperti itu. b.Langkah 2 : Melakukan observasi (observation)

 Laksanakan sebuah demonstrasi

 Sediakan waktu yang cukup agar mereka dapat fokus pada observasinya.

 Mintalah para siswa menuliskan apa yang mereka amati c.Langkah 3 : Menjelaskan (explain)

 Mintalah siswa memperbaiki atau menambahkan penjelasan kepada hasil observasinya.

 Setelah setiap siswa siap dengan makalah untuk penjelasan, laksanakan diskusi kelompok.

c. Kelebihan Model Pembelajaran POE

Berikut ini kelebihan model pembelajaran POE:

2. Memberikan informasi kepada guru tentang pemikiran siswa 3. Membangkitkan diskusi

4. Memotivasi siswa agar berkeinginan untuk melakukan eksplorasi konsep 5. Membangkitkan keinginan untuk menyelididki

d. Kelemahan Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Berikut ini kelemahan model pembelajaran POE:

a. Memerlukan persiapan yang lebih matang, terutama berkaitan penyajian persoalan pembelajaran biologi dan kegiatan eksperimen yang dilakukan untuk membuktikan prediksi yang diajukan siswa.

b. Untuk kgiatan eksperimen, memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadai.20

Dokumen terkait