• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka

1) Model pembelajaran langsung

Model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Istilah lain model pengajaran langsung antara lain: training model,

active teaching model, mastery teaching, dan explicit instruction.

Ciri-ciri model pengajaran langsung adalah sebagai berikut:

a) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Sintaks atau pola keseluruhandan luar kegiatan pembelajaran

c) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil.

(a) Tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa

Para pakar teori belajar pada umumnya membedakan dua macam pengetahuan, yakni pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif (dapat diungkapkan dengan kata-kata) adalah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Suatu contoh pengetahuan deklaratif yaitu: tekanan adalah hasil bagi antara gaya dan luas bidang benda yang dikenai gaya

(p=F/A). pengetahuan prosedural yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif

di atas adalah bagaimana memperoleh rumus atau persamaan tekanan tersebut. Menghafal hukum atau rumus tertentu dalam bidang studi fisika , kimia, dan matematika merupakan contoh pengetahuan deklaratif sederhana atau informasi faktual. Pengetahuan yang lebih tinggi tingkatannya memerlukan penggunaan pengetahuan dengan cara tertentu, misalnya membandingkan dua rancangan penelitian, menilai hasil karya seni dan lain-lain. Seringkali penggunaan pengetahuan prosedural memerlukan penguasaan pengetahuan prasyarat yang berupa pengetahuan deklaratif. Para guru selalu menghendaki agar siswa-siswa memperoleh kedua macam pengetahuan tersebut, supaya mereka dapat melakukan suatu kegiatan dan melakukan segala sesuatu dengan berhasil.

(b) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran

Pada model pengajaran langsung terdapat lima fase yang sangat penting. Guru mengawali pelajaran dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru.

Pengajaran langsung dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktek, dan kerja kelompok. Pengajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siwa. Penyusunan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran harus

commit to user

seefisien mungkin, sehingga guru dapat merancang dengan tepat waktu yang digunakan.

b) Pembelajaran Kooperatif

Pakar-pakar yang memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan model pembelajaran kooperatif adalah John Dewey dan Herbert Thelan. Menurut Dewey kelas seharusnya merupakan cerminan masyarakat yang lebih besar. Thelan telah mengembangkan prosedur yang tepat untuk membantu para siswa bekerja secara berkelompok. Tokoh lain adalah ahli sosiologi Gordon Alport yang mengingatkan kerja sama dan bekerja dalam kelompok akan memberikan hasil lebih baik. Shlomo Sharan mengilhami peminat model pembelajaran kooperatif untuk membuat setting kelas dan proses pengajaran yang memenuhi tiga kondisi yaitu (a) adanya kontak langsung, (b) sama-sama berperan serta dalam kerja kelompok dan (c) adanya persetujuan antar anggota dalam kelompok tentang setting kooperatif tersebut.

Hal yang penting dala model pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa dapat belajar dengan cara bekerja sama dengan teman. Teman yang lebih mampu dapat menolong teman yang lemah. Dan setiap anggota kelompok tetap memberi sumbangan pada prestasi kelompok. Para siswa juga mendapat kesempatan untuk bersosialisasi.

c) Pembelajaran Demonstration

Langkah-langkah dalam model pembelajaran demonstration meliputi: 1) Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran Khusus.

2) Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan. 3) Siapkan bahan atau alat yang diperlukan.

4) Menunjukan salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan.

5) Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengalaman siswa didemontrasikan. 7) Guru membuat kesimpulan

d) Inside-Outside-Circle/Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar

Pada model pembelajaran ini, siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Langkah-langkah pembelajarannya meliputi:

1) Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar. 2) Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama,

menghadap ke dalam.

3) Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan.

4) Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.

5) Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya.

Pembelajaran inovatif sebagai bagian dari PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) dapat dijadikan sebagai cermin dari PAIKEM itu sendiri. Pembelajaran inovatif bersifat menyenangkan (rekreatif) dan membutuhkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran untuk dapat membuat siswa agar aktif selama pembelajaran berlangsung sehingga lebih efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Sebagai pembelajaran yang rekreatif, dalam pembelajaran inovatif ditekankan pada kegiatan belajar yang mengandung unsur bermain

commit to user b. Kelebihan Pembelajaran Inovatif

Saat ini model pembelajaran yang sedang digalakkan adalah pembelajaran inovatif. Hal ini dikarenakan pembelajaran inovatif memiliki beberapa kelebihan, antara lain sebagai berikut:

1) Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang bepusat pada siswa.

2) Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan dikondisikan untuk siswa agar belajar.

3) Menuntut kreativitas guru dalam mengajar.

4) Hubungan antara guru dan siswa menjadi hubungan yang saling belajar dan saling membangun.

5) Bersifat menyenangkan (rekreatif) dan membutuhkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran untuk dapat membuat siswa agar aktif selama pembelajaran berlangsung sehingga lebih efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

6) Otonomi siswa sehingga subjek pendidikan menjadi titik acuan seluruh perencanaan dan proses pembelajaran.

7) Siswa adalah penerima informasi secara aktif.

8) Pengetahuan dibangun dengan penemuan terbimbing. 9) Pembelajaran lebih konkret dan praktis.

10) Perilaku dibangun atas pengalaman belajar. 11) Perilaku baik berdasarkan motivasi instrinsik.

c. Kekurangan Pembelajaran Inovatif

Di samping memiliki kelebihan, pembelajaran inovatif juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain sebagai berikut:

1) Pembelajaran akan bersifat monoton jika guru kurang kreatif dalam mengelola kelas.

2) Siswa yang kurang aktif dalam proses belajar akan semakin tertinggal. 3) Situasi kelas kurang terkoordinir karena pusat kegiatan belajar adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Program pembelajaran kurang terkonsep.

Dokumen terkait