Menurut (Rayport & Jaworski, 2003, p. 128) tujuan dari model pendapatan adalah memperoleh keuntungan dari permasalahan yang sedang dihadapi. berikut ini ada beberapa sumber pendapatan yang sering ditemui :
• Iklan (Advertising)
Situs tertentu bisa mendapatkan pendapatan dari iklan melalui penjualan iklan, situs sponsor, atau bentuk komunikasi lainnya. • Penjualan produk, jasa, informasi (Products, services, or information
sales)
Ini mengacu pada pendapatan yang dihasilkan dari penjualan barang di situs, ini dapat mencakup penjualan melalui situs ritel atau pembayaran untuk setiap informasi yang digunakan.
• Transaksi (Transaction)
ini mengacu pada pendapatan yang timbul dari membebankan biaya atau mengambil sebagian dari jumlah transaksi untuk memfasilitasi transaksi antara pelanggan dengan penjual.
• Langganan (Subscription)
Ini mengacu pada pendapatan yang diperoleh dari biaya berlangganan bulanan maupun tahunan untuk informasi tertentu. • Biaya lisensi (License fees)
Merupakan biaya yang dihasilkan dari lisensi produk perusahaan. 2.6.5. Model Bisnis Online (Online Business Models)
Menurut (Rayport & Jaworski, 2003) setelah menentukan perencanaan dan pengelompokan nilai, penawaran online, sistrem sumber daya sistem dan model pendapatan, maka perusahaan dapat mulai membangun model bisnisnya. Ada 7 jenis model bisnis online, antara lain :
1. Metamarket switchboard model
Metamarket switchboard model mengajak pembeli dan penjual yang mempunyai aktivitas yang sama untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Traditional and reverse auction models
Traditional models di rancang untuk menyatukan pembeli dan penjual dalam jumlah yang besar. Pembeli menawar hingga titik dimana tidak terdapat tawaran yang diberikan. Pembeli dengan penawaran tertinggi akan memenangkan barang tesebut. Reverse auction sites memperbolehkan pemasok untuk menawar dengan harga terendah hingga tidak terdapat tawaran lagi. Pemasok dengan penawaran terendah akan mengirimkan barang kepada pembeli. 3. Freshest information model
Salah satu aspek dari internet yang telah mempengaruhi model bisnis baru adalah kemampuan untuk dengan cepat dan efisien memberikan informasi kepada pelanggan.
4. Highest quality model
Perusahaan dengan model bisnis umumnya menetapkan harga yang tinggi untuk produk mereka, jasa, atau informasi. Perusahaan dengan model bisnis ini hanya menargetkan pelanggan yang mencari barang, jasa atau informasi dengan kualitas tinggi tanpa memperhatikan harga yang ditawarkan.
5. Widest assortment model
Perusahaan dapat juga bersaing dengan memperluas dan memperdalam produk campuran baik dalam satu kategori maupun antar kategori.
6. Lowest price model
Model ini menjanjikan harga terendah secara online kepada pelanggan.
7. Most personalized model
Model ini berdasarkan pada kemampuan untuk memberikan pengalaman yang berbeda dan unik kepada setiap pelanggannya. 2.7Strategy Formulation : Customer Interface
Menurut (Rayport & Jaworski, 2003, p. 151) ada tujuh kerangka dari perancangan untuk customer interface, antara lain :
1) Context
Keadaan sebuah website harus mencakup tampilan yang indah dan berfungsi dengan baik. beberapa website fokus pada grafis, warna dan fitur
desain, sementara yang lainnya fokus pada kemudahan navigasi. Dalam context terbagi lagi menjadi 2 elemen utama yaitu :
a. Function
Fungsi atau kegunaan, juga dipengaruhi oleh unsur-unsur kinerja sebuah situs seperti kecepatan dan kehandalan. kinerja lambat atau tidak dapat diandalkan dapat sangat mempengaruhi persepsi pengguna pada aspek ini. Terdapat beberapa elemen penting dari function :
• Section Breakdown
ini mengarah pada sub komponen menu dan layout dari suatu website, seperti product category, shopping cart, help beberapa menu lainnya.
• Linking Structure
Memudahkan pengguna untuk berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya.
• Navigation tools
Memfasilitasi pengguna untuk dapat menelusuri keseluruhan dari suatu website.
• Speed
Desain dan penggunaan grafis yang sederhana akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan halaman pada layar pengguna.
Seberapa sering website mengalami masalah menjadi salah satu indikator yang menggambarkan kehandalan website tersebut.
• Platform independence
Merupakan pengukuran seberapa baik website dapat dijalankan atau diakses oleh semua web browser, maupun versi lama.
• Media accessibility
Bagaimana agar suatu website dapat didownload ke berbagai platform, sebaiknya suatu website dirancang sesederhana mungkin agar dapat memenuhi kriteria ini.
b. Aesthetics
Sebuah website dibuat berdasarkan pilihan visual, seperti warna, grafis, gambar, dan huruf. Terdapat 2 fitur aesthetics yang penting bagi sebuah website, antara lain :
• Color scheme
Perancangan sebuah website sering kali menggunakan warna yang konsisten untuk membuat pengguna merasa nyaman dalam mengakses website.
• Visual themes
Tema visual dari suatu website membantu memberitahukan isi dari website tersebut, sehingga hanya dengan melihat tampilan dari
website, pengguna dapat langsung mengetahui tujuan dari website tersebut.
2) Content
Content mencakup keseluruhan informasi digital pada suatu website, termasuk audio, video, images, and text. Pada bagian ini, terdapat 4 cara untuk mengevaluasi content, yaitu :
• Offering mix
Website dapat menawarkan tiga jenis konten : produk, informasi, dan jasa.
• Appeal mix
Appeal mix mengarah pada pesan promosi perusahaan yang berusaha mempengaruhi pemikiran dan perasaan dari pelanggan.
• Multimedia mix
Multimedia mix pada suatu website merupakan pilihan dari perancang web tentang bagaimana menggabungkan text, audio, images, video, and graphics dalam suatu website.
• Timeliness mix
Website yang isinya sensitive dengan waktu, contohnya : website yang menyampaikan harga saham atau juga website tentang berita yang harus update secara terus menerus.
Community dapat diartikan sebagai komunikasi antara sesame pengguna website. Baik komunikasi antara individu dengan individu atau antara individu dengan kelompok. Terdapat tiga Community secara umum, yaitu :
• Nonexistent
Website tidak memberikan fitur kepada para pengguna untuk saling berinteraksi baik secara individu dengan individu ataupun antara individu dengan kelompok.
• Limited
Website yang hanya menawarkan fitur untuk membaca dan mengirimkan informasi, tetapi tidak memiliki fitur untuk interaksi antar penggunanya. • Strong
Website yang memiliki komunitas yang kuat yang menawarkan fungsi komunikasi yang interaktif seperti chat room dan message board.
4) Customization
Customization adalah kemampuan dari suatu website untuk menampilkan isi yang individual untuk setiap pengguna. Sebuah website dapat dirancang agar dapat diubah oleh pengguna maupun situs tersebut sendiri. customization yang diatur oleh pengguna disebut personalization. Sedangkan customization yang diatur oleh website, disebut tailoring. Customization terdiri dari 3 bagian :
Website yang mempunyai kemampuan rendah untuk melakukan customization, tampilan website sama untuk semua pengguna.
• Moderately customized
Kebanyakan website e-commerce menggunakan klasifikasi ini. Setiap kebiasaan dari pengguna disimpan untuk ditampilkan kembali ketika pengguna online.
• Highly customized
Membuat tampilan yang berbeda untuk setiap pengguna, sesuai dengan keinginan masing-masing pengguna.
5) Communication
Communication merupakan dialog antara perusahaan dengan pengguna. Dialog tersebut mungkin tidak bertujuan atau interaktif. Communication dibagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu :
• One to many, non responding user
Website ini mengirimkan informasi secara luas kepada pengguna yang telah ditentukan, biasanya melalui e-mail. Pesan ini hanya bersifat memberikan informasi, tanpa memperhatikan respon dari pelanggan.
• One to many, responding user
Jenis Website ini mengirimkan pesan kepada pengguna yang telah terdaftar dan mengundang mereka untuk mengirimkan komentar dan respon.
• One to one, non responding user
Website ini mengirim pesan kepada pengguna untuk mengetahui ketertarikan dan kebutuhan yang spesifik dari pelanggan.
• One to one, responding user
Tipe website ini mengirimkan informasi individu seperti pengingat, tetapi pada kasus ini pelanggan dapat merespon, baik dengan melalui e-mail atau interaksi secara langsung. Tujuannya untuk menawarkan perhatian individu yang sama dengan apa yang didapat pelanggan dari pasar tradisional.
6) Connection
Connection diartikan sebagai jaringan dari sebuah website yang terhubung dengan website lainnya. Hal ini dapat terjadi karena adanya hyperlink yang dimasukkan pada halaman web. Ada 3 macam klasifikasi dari connection :
• Destination site
Website dengan konten yang dibuat sendiri oleh pemilik website dan memiliki sedikit link ke website lain.
• Hub site
Kombinasi antara konten yang dapat dihasilkan sendiri dengan link kepada website yang berhubungan.
• Portal site
Hampir semua konten di website ini berasal dari website lain, Konten yang ada sangat sedikit atau tidak dihasilkan sendiri.
7) Commerce
Fitur commerce pada customer interface mendukung kemampuan suatu website untuk melakukan transaksi keuangan. Ada beberapa alat fungsional yang memungkinkan e-commerce :
• Registration • Shopping cart
• Security
• Credit card approval • One-click shopping • Orders through affiliates • Configuration technology • Order tracking
• Delivery options
Setelah mengevaluasi fitur commerce yang ingin diimplementasikan di website, sangat mungkin untuk menentukan kemampuan commerce baik rendah, menengah, ataupun tinggi. Terdapat 3 jenis klasifikasi commerce, antara lain :
a. Low
Website ini mempunyai kemampuan untuk memproses transaksi, tetapi hanya memiliki sedikit fitur commerce.
Beberapa Website tidak memerlukan semua fitur commerce, karena transaksi keuangan adalah fitur yang diperlukan, tetapi bukan tujuan utama mereka.
c. High
Website ini memiliki semua atau hampir semua fitur commerce yang lengkap, biasanya dimiliki oleh perusahaan offline yang besar atau perusahaan online yang baru didirikan dengan penjualan yang besar.