• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Model Pengembangan Dick and Carey

Peneliti menggunakan model pengembangan Walter Dick and Lou Carey. Berikut penjelasan 10 tahapan mengenai uraian perancangan dan pengembangan model Dick and Carey:

1. Identifying Instructional Goal (Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran)

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam model desain sistem pembelajaran ini, mengidentifikasi tujuan pembelajaran adalah merumuskan tujuan umum pembelajaran yang akan ditentukan dengan mempertimbangkan karakteristik bidang studi, karakteristik siswa, dan kondisi lapangan.3

3

2. Conducting Instructional Analysis (Melakukan Analisis Pembelajaran)

Setelah mengidentifikasi tujuan pembelajaran selanjutnya menganalisis pembelajaran. Tujuannya untuk mengenali/menentukan keterampilan dan pengetahuan relevan yang diperlukan oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi kompetensi berupa pengetahuan (cognitive), keterampilan (psychomotory), dan sikap (atitudes) yang perlu dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.4

3. Identifying Entry Behaviors, Characteristics (Mengidentifikasi Tingkah Laku Awal dan Karakteristik Siswa)

Selain melakukan analisis tujuan pembelajaran, hal penting yang perlu dilakukan dalam model pembelajaran ini adalah analisis terhadap karakteristik siswa yang akan belajar dan konteks pembelajaran. Kedua langkah ini dapat dilakukan secara bersamaan atau paralel.5

4. Writing Performance Objectives (Merumuskan Tujuan Khusus Pembelajaran)

Tujuan pembelajaran khusus adalah rumusan mengenai kemampuan atau perilaku yang diharapkan dapat dimiliki oleh para siswa sesudah mengikuti suatu program pembelajaran tertentu. Kemampuan atau perilaku tersebut harus dirumuskan secara spesifik dan operasional sehingga dapat diamati dan diukur. Dengan demikian, tingkat pencapaian

4 Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Dian Rakyat, 2010), hlm. 102.

5

siswa dalam perilaku yang ada dalam tujuan pembelajaran khusus dapat diukur dengan tes atau alat pengukur yang lainnya.

5. Developing Criterion-Referenced Test (Mengembangkan Butir Tes Acuan Patokan)

Berdasarkan SK dan KD yang telah dirumuskan diatas, langkah selanjutnya adalah mengembangkan alat atau instrumen penilaian yang mampu mengukur pencapaian pemahaman konsep siswa. Hal ini dikenal dengan istilah evaluasi hasil belajar.6 Evaluasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pre-test dan post-test.

Sebelum mendapat materi tentang tema makananku sehat dan bergizi subtema kebiasaan makanku siswa diberikan tes yang berkaitan dengan materi tersebut untuk mengukur pengetahuan siswa sebelum menggunakan buku ajar dan media pembelajaran yang dirancang penulis. Setelah mengikuti tujuan pembelajaran, siswa dapat mengerjakan soal yang telah tersedia dalam buku ajar sebagai uji kompetensi untuk melihat adanya perubahan dari sebelum menggunakan dan setelah menggunakan buku yang ditulis penulis.

6. Developing Instructional Strategy (Mengembangkan Strategi Pembelajaran)

Langkah ini merupakan proses pengembangan strategi pembelajaran yang akan dilakukan, guru harus menentukan strategi yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat

6

menerima pembelajaran dengan baik dan mencapai tujuan yang telah ditentukan. Komponen pembelajaran meliputi:

a. Kegiatan pra pembelajaran, yaitu kegiatan dimana seorang guru akan membuka pelajaran yang bertujuan untuk mengkondisikan kesiapan belajar siswa ketika akan mengikuti pelajaran.

b. Kegiatan penyajian informasi, yaitu kegiatan untuk mengembangkan penyajian isi buku ajar dan media pembelajaran yang harus diberikan kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran pada tema makananku sehat dan bergizi subtema kebiasaan makanku.

c. Kegiatan peran siswa, yaitu kegiatan pembelajaran harus dapat melibatkan peran aktif dari siswa agar suasana kelas menjadi hidup. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan berbagai macam strategi pembelajaran yang akan dilakukan di dalam kelas. Penentuan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa akan menentukan peranan siswa dalam menanggapi isi materi pelajaran. d. Kegiatan penutup, yaitu kegiatan untuk mengetahui tingkat

pemahaman dan keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan memberikan post-test.

7. Developing and Selecting Instruction (Menyeleksi dan Mengembangkan Bahan Pembelajaran)

Langkah pokok dari kegiatan sistem desain pembelajaran pada tema makananku sehat dan bergizi subtema kebiasaan makanku ini adalah langkah pengembangan dan pemilihan bahan pembelajaran. Adapun hasil

produk pengembangan ini berupa printed material yaitu bahan ajar tema makananku sehat dan bergizi subtema kebiasaan makanku untuk kelas IV SD/MI tentang “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Praktikum pada

Tema Makananku Sehat dan Bergizi Subtema Kebiasaan Makanku untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas IV A SDN Petungasri 1 Pandaan Kabupaten Pasuruan”.

8. Designing and Conducting Formative Evaluation (Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif)

Dari langkah menyeleksi dan mengembangkan bahan pembelajaran, langkah selanjutnya adalah merancang dan melaksanakan evaluasi formatif. Evaluasi formatif ini dilakukan untuk memperoleh data guna merevisi bahan pembelajaran yang dihasilkan agar lebih efektif. Evaluasi formatif ini biasanya dilakukan dengan dua kelompok, yaitu evaluasi oleh para ahli dan evaluasi penggunaan bahan ajar bagi peserta didik. Evaluasi ini meliputi uji ahli isi bidang studi untuk melihat kebenaran isi meteri tersaji, ahli desain untuk memperoleh kesesuian desain yang dikembangkan. Sedangkan untuk evaluasi bagi peserta didik ditunjukkan pada uji coba lapangan (field evaluation).

9. Revising Instruction (Merevisi Bahan Pembelajaran)

Langkah ini adalah langkah merevisi pembelajaran, semua data yang diperoleh dari hasil evaluasi formatif dikumpulkan kemudian dikaji untuk memecahkan kesulitan yang dihadapi siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran yaitu kesulitan memahami konsep serta untuk merevisi pembelajaran agar berlangsung lebih aktif dan efektif.

Kedua tahap terakhir di atas akan dipaparkan dalam hasil pengembangan yang meliputi penyajian data uji coba bahan ajar, analisis data uji coba dan revisi produk pengembangan. Pada mulanya penelitian ini dilakukan dengan menghimpun data awal tentang kondisi buku teks yang dipakai oleh sekolah dimaksud untuk diperiksa, kemudian menganalisis kondisi pengguna yakni siswa sekolah termaksud sebelum dilakukan uji coba kemudian mengidentifikasi kekurangan-kekurangan yang ada dalam pembelajaran yang sudah berlangsung dengan pemakaian buku tersebut, termasuk didalamnya menganalisis kebutuhan siswa, kemudian menghasilkan produk dan mengevaluasinya melalui serangkaian uji coba dan tahap terakhir adalah menguji kemenarikan, keefektifan dari produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini.

10. Designing and Conducting Summative Evaluation (Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Sumatif)

Memproduksi buku ajar yang telah direvisi dalam pembelajaran untuk diterapkan dan melihat apakah buku ajar tersebut mampu meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas IV A SDN Petungasri 1 Pandaan tema makananku sehat dan bergizi subtema kebiasaan makanku.

D. Validasi Produk 1. Desain Validasi

Desain validasi yang digunakan pada penelitian pengembangan ini adalah validasi pembelajaran tema makananku sehat dan bergizi subtema kebiasaan makanku oleh ahli, guru mata pelajaran tematik kelas IV dan uji coba siswa sebagai pengguna bahan ajar. Validasi ini meliputi validasi materi, validasi desain, dan validasi pembelajaran tematik kelas IV. Validasi ini bertujuan untuk memperoleh data berupa penilaian dan saran-saran validator, sehingga diketahui valid tidaknya buku ajar yang dikembangkan dan selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi.

2. Subjek Validasi

Subjek validasi atau validator bahan ajar berbasis praktikum terdiri dari 2 orang dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan seorang guru tematik kelas IV di SDN Petungasri 1 Pandaan.

Dokumen terkait