• Tidak ada hasil yang ditemukan

III METODE PENELITIAN

1.5. Model Probit yang Digunakan dalam Penelitian

1.5. Model Probit yang Digunakan dalam Penelitian

Model Probit merupakan model ekometrika kualitatif yang mengikuti

cumulative distribution function (CDF) dimana variabel tak bebasnya (dependent)

bernilai satu (1) dan nol (0) (Gujarati, 2003). Permintaan kredit sepeda motor

ditujukan oleh nilai satu (1) pada variabel tak bebasnya, sehingga E(Y=1│Xi) akan menghitung peluang rumah tangga yang memiliki kredit sepeda motor. Model

i i

y=xβ ε+

dimana y dan xi yang digunakan untuk penelitian ini adalah

0 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 Y=β +βX +β X +β X +β X +β X +β X +β X +β X +β X +β DX 11DX11 12DX12 13DX13 14DX14 β β β β + + + + (12) dimana : β0 = Intersept β1,..β14 = Parameter

Y = 1, Pembelian Sepeda Motor Secara Kredit 0, Pembelian Sepeda Motor Secara Tunai X1 = Pendapatan (Rupiah Per Bulan)

X2 = Lama Bekerja (Tahun)

X3 = Konsumsi Rutin Rata-Rata Per bulan (Rupiah) X4 = Tabungan Rata-Rata Per bulan (Rupiah)

X5 = Konsumsi Tidak Rutin Rata-Rata Per bulan (Rupiah) X6 = Umur (Tahun)

X7 = Pendidikan (Tahun), SD = 6 Tahun, SMP = 9 Tahun, SMA = 12 Tahun, D1 = 13 Tahun, D3 = 15 Tahun, S1 = 16 Tahun, S2 =18 Tahun, dan S3 = 22 Tahun.

X8 = Jumlah Anggota Keluarga (Orang)

X9 = Jumlah Anggota Keluarga Bekerja (Orang) DX10 = Dummy Pekerjaan,

1, Pekerjaan Berpendapatan Tetap (PNS, TNI/ Polri, BUMN,Swasta) 0, Pekerjaan Berpendapatan Tidak Tetap (Wirausaha Dan Pencari Jasa) DX11 = Dummy Pekerjaan Sampingan

1, Tanpa Pekerjaan Sampingan 0, Dengan Pekerjaan Sampingan DX12 = Dummy Jenis Kelamin

1, Laki-Laki 0, Perempuan

DX13 = Dummy Tempat Tinggal 1, Tinggal di Kota Bogor 0, Tinggal di Kabupaten Bogor DX14 = Dummy Pasangan Bekerja

1, Pasangan Bekerja 0, Pasangan Tidak Bekerja

Penelitian ini menggunakan model probit dengan data individual atau

ungrouped data (Gujarati, 2003), dengan menggunakan variabel-variabel yang

dibutuhkan ke dalam model. Variabel bebasnya bersifat diskrit, sehingga Homer

dan Lemeshow (1989) menyatakan bahwa variabel yang menggunakan skala

nominal harus diubah menjadi design variable ( variabel dummy/ boneka). Jika

misalnya terdapat tiga kategori untuk satu variabel bebas yang berskala nominal

maka akan menggunakan variabel dummy sebanyak dua. Hal tersebut secara umum dapat dirumuskan, yaitu jika terdapat k kategori skala nominal, maka

variabel dummy yang dibutuhkan sebanyak k-1. Model probit penelitian ini

menggunakan data deskrit pada variabel bebasnya dan berikut penjelasannya

seperti dibawah ini

1. Pendapatan rata-rata per bulan, menggambarkan pendapatan seseorang

yang menjadi anggaran untuk dikonsumsi dalam mencapai tingkat

kepuasan tertinggi. Pendapatan yang diambil merupakan pendapatan satu

bulan terakhir yang diperoleh rumah tangga, dan menjadi pendapatan

rata-rata bila rumah tangga memiliki pendapatan yang tidak tetap setiap

bulannya, namun hanya untuk pekerjaan wirausaha, pencari jasa, dan

2. Lama bekerja, merupakan jumlah tahun bekerja yang dijalani oleh rumah

tangga pada pekerjaan saat mengajukan kredit. Lama bekerja ini

diperlukan mengingat kebutuhan dan keberanian rumah tangga untuk

mengajukan pembelian sepeda motor secara kredit, dimana rumah tangga

yang baru menjalani pekerjaan selama satu tahun hanya akan memilih

membeli sepeda motor secara kredit dibandingkan rumah tangga yang

sudah bekerja selama sepuluh tahun. Hal tersebut terkait dengan stabilitas

pendapatan tingkat kemapanan.

3. Konsumsi rutin rata-rata per bulan, menggambarkan jumlah uang yang

dihabiskan dari pendapatan untuk mencapai kepuasan rata-rata setiap

bulannya. Konsumsi rutin rata-rata ini semakin besar maka rumah tangga

semakin terkendala anggaran, sehingga jika ingin membeli sepeda motor harus dipenuhi dengan jalur kredit. Konsumsi rutin rata-rata ini merupakan

konsumsi untuk kebutuhan rumah tangga diantaranya kebutuhan pangan,

kebutuhan untuk anak, dan kebutuhan untuk membayar tagihan-tagihan

rumah (listrik, air, dan telepon).

4. Tabungan rata-rata per bulan, menggambarkan jumlah uang yang

disisihkan dari pendapatan yang disimpan sebagai simpanan pribadi di

rumah atau tabungan di bank. Tabungan merupakan bagian dari

pendapatan yang dapat mengurangi pendapatan, tabungan juga dapat

memperlihatkan pendapatan dan kekayaan masa mendatang.

5. Konsumsi tidak rutin rata-rata per bulan, sama halnya seperti konsumsi

rumah tangga. Perbedaannya, konsumsi tak rutin disini adalah konsumsi

untuk kebutuhan lain diluar kebutuhan rutin rumah tangga, seperti

pembayaran angsuran kredit, kebutuhan telepon seluler, kebutuhan

investasi, dan kebutuhan tidak terduga lainnya yang akan memberikan

kepuasan tertinggi bagi rumah tangga.

6. Umur, menggambarkan usia responden yang terkait dengan tingkat

kebutuhan dan keberanian rumah tangga dalam membeli sepeda motor

secara kredit.

7. Pendidikan, pendidikan merupakan jumlah tahun responden menjalankan

pendidikan. Pendidikan yang dimulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga

pendidikan Doktor (strata tiga). Pendidikan menggambarkan tingkat

kematangan dan kemapanan rumah tangga dalam pengambilan keputusan untuk membeli sepeda motor secara kredit.

8. Jumlah anggota keluarga, dapat menggambarkan suatu rumah tangga

dengan tingkat pendapatan tertentu harus menanggung jumlah anggota

keluarga. Sehingga semakin banyak anggota keluarga maka memberatkan

rumah tangga tersebut, karena akan mengakibatkan secara langsung ke

beban konsumsi rumah tangga, membuat rumah tangga tersebut terkendala

anggaran.

9. Jumlah anggota keluarga bekerja, dapat menggambarkan suatu rumah

tangga memiliki sumber pendapatan lain. Sehingga semakin besar jumlah

Sementara itu, variabel dummy dalam model probit untuk penelitian ini

sebagai berikut :

1. Dummy pekerjaan, menggambarkan pada golongan pekerjaan mana yang

mempengaruhi peluang permintaan kredit sepeda motor. Variabel dummy

di sini membedakan dua jenis golongan pekerjaan, golongan pekerjaan

dengan pendaptan tetap per bulan yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS),

Tentara Nasional Indonesia/ Polisi Republik Indonesia (TNI/Polri),

Pegawai BUMN, dan Pegawai Swasta. Golongan ini memiliki nilai satu

(1) untuk dummy pekerjaan. Golongan pekerjaan yang lain adalah

golongan pekerjaan dengan gaji yang tidak tetap setiap bulannya sehingga

diambil nilai rata-ratanya, yaitu pekerjaan wirausaha, pencari jasa, dan

honorer. Golongan kedua ini memiliki nilai nol (0) untuk dummy pekerjaan.

2. Dummy pekerjaan sampingan, untuk memperlihatkan sumber lain yang

dapat mempengaruhi pendapatan rumah tangga, dimana akan semakin

tidak terkendala. Nilai satu (1) diberikan kepada rumah tangga tanpa

pekerjaan sampingan dan nilai nol (0) diberikan kepada rumah tangga

dengan pekerjaan sampingan.

3. Dummy jenis kelamin, menggambarkan peluang yang dibelikan oleh

laki-laki dan perempuan dalam peluang permintaan kredit sepeda motor.

Laki-laki memiliki nilai satu (1) dan perempuan memiliki nilai nol (0).

4. Dummy tempat tinggal, memperlihatkan kemudahan pengajuan kredit

lembaga keuangan (bank dan perusahaan pembiayaan). Karena rumah

tangga yang tinggal di Kota Bogor akan lebih dekat dengan lembaga

keuangan pemberi kredit sepeda motor, mengingat di Kota Bogor terdapat

kantor cabang utama, baik dari bank maupun perusahaan pembiayaan.

Namun sebaliknya dengan rumah tangga yang tinggal di Kabupaten

Bogor. Nilai satu (1) diberikan untuk rumah tangga yang tinggal di Kota

Bogor dan nilai nol (0) diberikan untuk rumah tangga yang tinggal di

Kabupaten Bogor.

5. Dummy pasangan bekerja, memperlihatkan tingkat kemapanan suatu

rumah tangga dalam peluang permintaan kredit sepeda motor. Apakah

rumah tangga memiliki sumber pendapatan lain yang membantu dalam

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seseorang yang tidak punya pasangan atau pasangan tidak bekerja maka diberi nilai satu (1), sedangkan bagi

responden yang pasangannya bekerja memiliki nilai nol (0).

1.5.1. Pendugaan Parameter Model Probit

Persamaan model probit pada persamaan (6) yang menunjukan peluang

yang akan terjadi (Ii). Peluang ini dapat diukur melalui daerah dibawah kurva

normal baku dari -∞ sampai Ii. Matondang (2001) menyatakan untuk memperoleh suatu dugaan dari indeks Ii, digunakan invers dari fungsi normal kumulatif,

seperti persamaan (8) sehingga :

1 1

( ) ( )

=β β1+ 2Xi

Matondang juga menyatakan model probit ini telah banyak diterapkan

secara luas dibidang ilmu ekonomi dan bidang ilmu sosial lainnya. Dalam

pendugaan parameter β2 , karena asumsi kehomogenan ragam galat tidak dipenuhi maka dilakukan dengan metode penduga kemungkinan maksimum (maximum

likelihood). Bila antar amatan yang satu dengan yang lain diasumsikan bebas,

maka fungsi kemungkinan maksimumnya adalah

1 1 1

( ) n ( )

i

l β = ∏= f Y = y x (13)

Parameter β2 diduga dengan memaksimumkan persamaan diatas. Untuk memudahkan perhitungan dilakukan dengan pendekatan logaritma, sehingga

disebut dengan fungsi log-kemungkinan maksimum yang rumusnya :

( ) ln[ ( )] L β = l β atau 1 ( ) { .ln( ) (1 ).ln(1 )} n t i i i i L β y π y π = =

+ − − (14) Nilai dugaan βi dapat diperoleh dengan membuat turunan pertama

( )β

∂ terhadap βi dengan i = 1, 2, 3, …, p.

1.5.2. Daya Ramal Model Dugaan

Menurut Santoso (2004) dalam Nabila (2006) daya ramal model prediksi

dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan model tersebut dalam

memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi dilikuidasinya suatu bank,

dalam mempengaruhi peluang permintaan kredit sepeda motor. Penentuan model

terbaik yang digunakan kriteria pemotongan (penetapan batas kelompok) dengan

tingkat kesalahan klarifikasi yang cukup berimbang atau proporsional antara

kesalahan tipe 1 dan tipe 2. Sebuah kriteria pemotongan merupakan suatu nilai

untuk menentukan apakah suatu rumah tangga diestimasi dalam peluang

permintaan kredit sepeda motor atau tidak. Pemotongan nilai peluang pada titik

tertentu akan menghasilkan estimasi yang tepat, jumlah salah klasifikasi tipe 1

(rumah tangga dikategorikan membeli secara tunai padahal membeli secara kredit)

dan tipe 2 (suatu rumah tangga dikategorikan membeli secara tunai padahal

membeli secara kredit). Hasil daya ramal prediksi model, menggunakan kriteria

pemotongan dengan nilai peluang 0,5. Jika suatu rumah tangga memiliki nilai

dugaan peluang yang diperoleh dari model probit diatas 0,5 maka akan dikategorikan rumah tangga yang membeli sepeda motor secara kredit, dan

sebaliknya jika dibawah 0,5.

1.5.3. Uji kebaikan Model

Pengukuran konvensional menggunakan R-squared (R2), bukan suatu yang paling menjelaskan di model regresi binary (Gujarati, 2003). Ukuran yang

serupa dengan R-squared disebut McFadden R2 juga memiliki nilai antara nol (0) dan satu (1). Perbandingan lain yang menunjukan goodness of fit adalah count R2,

Count R2 = Jumlah prediksi yang tepat

Namun dalam model regresi binary, goodness of fit tidak terlalu utama. Di

regresi biner, yang perlu diperhatikan adalah signifikansi dan tanda dari koefisien

Dokumen terkait