• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.3 Strategi Pencarian Informasi

2.3.2 Menyusun Strategi Penelusuran

2.3.2.3 Model Strategi Penelusuran Web

Dalam melakukan penelusuran bisanya kita mengikuti empat model atau gaya penelusuran yaitu: briefsearch, Building Block, Successive fraction dan Citation Pearl Growing.

1. Briefsearch

Model penelusuran ini adalah model yang paling sederhana yaitu hanya dengan sekali penelusuran saja kita sudah mendapatkan hasil temuan yang memuaskan. Misalnya saja dengan satu kata kunci atau dua kata kunci dengan boolean operator maka penelusuran sudah dapat diakhiri dengan hasil yang memuaskan. Formula model ini adalah sebagai berikut:

Kata kunci A AND katakunci B = hasil temuan 2. Building Block

Model penelusuran ini dimulai dengan mencari kata kunci demi kata kunci. Kemudian kita menggabung hasil-hasil penelusuran yang sudah kita dapatkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan kita. Formula model ini adalah seperti berikut:

Katakunci A set # 1 (hasil besar) Katakunci B set # 2 (hasil besar)

Set # 1 OR set # 2 atau Katakunci A OR katakunci B set # 3 (hasil besar) Katakunci D OR katakunci E set # 4 (hasil besar)

Katakunci F OR katakunci G set # 5 (hasil besar) Set # 3 AND set # 4 AND set # 5 = hasil temuan

3. Successive fraction

Model ini dimulai dengan satu atau dua kata kunci dengan hasil temuan yang sangat besar. Kemudian dengan menggunakan operator AND secara terus menerus kita memperkecil hasil temuan kita sampai pada batas yang memuaskan kita. Formula model ini adalah:

Katakunci A AND katakunci B set # 1 (hasil besar) Set # 1 AND katakunci C set # 2 (hasil lebih kecil) set # 2 AND katakunci D set # 3 (hasil lebih kecil lagi) Set # 3 NOT katakunci E = hasil temuan

4. Citation Pearl Growing

Model ini dimulai dengan satu kata kunci dengan satu temuan yang sangat kecil. Kemudian secara berturut-turut temuan ini diperbesar dengan menambah kata kunci dan menggunakan operator Boolean OR. Formula model ini adalah:

Katakunci A sebagai titik awal penelusuran

Kata kunci B OR katakunci C AND katakunci D = temuan

(kata kunci B, C dan D adalah kata kunci yang berasal dari display temuan kata kunci A).(Ishak, 2014,73)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Menurut Sugiyono (2010,29) menjelaskan metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya yang berlaku untuk umum.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan Universitas Sari Mutiara Indonesia yang beralamat di Jalan Kapten Muslim No. 79 Medan.

3.3 Populasi

Populasi adalah jumlah yang ada pada objek/subyek yang akan dipelajari.

Menurut Sugiyono (2010,6) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM- Indonesia berjumlah 339 orang.

3.4 Sampel

Sampel adalah sebagian data populasi. Menurut Sugiyono (2010,62) menjelaskan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Rumus yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah:

n = 15% x N keterangan :

n = besar sampel N = besar populasi

Rumus tersebut berdasarkan pernyataan jika subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sedangkan jika jumlah subjeknya lebih besar dapat diambil antara 10-15% (Arikunto, 2002).

Perhitungan sampel dengan menggunakan rumus tersebut adalah : n = 15% x 339

n = 0,15 x 339

n = 50, 85 (dibulatkan 51)

Diperoleh sampel sebanyak 51 responden. Teknik pengambilan sampel peneliti menggunakan metode sampling dilakukan melalui accidental sampling, yaitu responden adalah para pengguna perpustakaan yang kebetulan ditemui oleh peneliti di lokasi penelitian dan bersedia untuk mengisi kuesioner. Dengan demikian, siapa saja yang sedang berkunjung di Perpustakaan USM- Indonesia dan secara kebetulan bertemu dengan peneliti, akan dijadikan sebagai responden.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Untuk mengumpulkan data tersebut peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Kuesioner, adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.(Arikunto,2010,194). Peneliti mengumpulkan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden yakni Mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM- Indonesia .

2. Studi Kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data melalui berbagai bahan pustka yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data dapat diperoleh dari buku, jurnal, artikel lepas atau dari internet.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data penelitian ini adalah :

1. Data primer : data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primernya adalah kuesioner yang langsung diberikan kepada responden.

2. Data sekunder: data yang diperoleh dan bersumber dari buku, jurnal, majalah dan laporan penelitian dan dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.7 Kisi-Kisi Variabel Penelitian

Kuesioner adalah pertanyaan penelitian yang diberikan kepada responden.

Menurut Arikunto (2010,194) kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang dia ketahui. Kuesioner disusun dalam bentuk pertanyaan akan dijawab oleh responden dengan jawaban pilihan yang disediakan, untuk memudahkan penyusunan kuesioner terlebih dahulu menetapkan kisi-kisi kuesioner. Kisi-kisi kuesioner dalam penelitian ini menggunakan teori Nicholson tentang proses pencarian informasi yang efisien.

Table 3.1 : Kisi- Kisi Kuesioner

Variabel Indikator No. Item Jumlah

Item 3. Mengidentifikasi sinonim dan

istilah terkait 7,8 2

4. Membuat pernyataan

penelusuran 9,10 2

5. Memulai pencarian 11,12 2

6. Mengevaluasi hasil pencarian 13,14,15,16 4 7. Menyimpan hasil pencarian 17,18 2

8. Mengambil referensi 19,20 2

Total 20

3.8 Analisis Data

Data yang dikumpulkan dari penyebaran kuesioner kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Data yang diperoleh diambil dengan menyusun ke dalam tabel, kemudian dihitung persentasenya. Persentasenya dihitung dengan menggunakan tafsiran data dengan perhitungan rumus. Setelah data dipersentasekan kemudian dikelompokkan.

Untuk menghitung persentase jawaban yang diberikan responden, peneliti menggunakan rumus persentase sebagai berikut :

P = x 100%

Keterangan : P = persentase

F = jumlah jawaban responden

n = jumlah responden (Hadi,2001,421)

Untuk menafsirkan besarnya persentase yang dibuat dari tabel tabulasi data, maka penulis menggunakan penafsiran sebagai berikut:

100 % seluruhnya 76 - 99 % sebagian besar

51 – 75 % lebih dari setengahnya 50 % setengahnya

26 – 49 % kurang dari setengahnya 1 % sebagian kecil

0 % tidak seorang pun (Effendi & Tukiran, 2012, 304)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden didalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Semester No. Program Studi Semester

Jumlah Persentase (%)

1 S2 Pasca Sarjana Ilmu

Kesehatan Masyarakat

II 35 68,62%

IV 16 31,38%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui dari keseluruhan responden yaitu Mahasiswa S2 Pascasarjan USM-Indonesia yang berjumlah 51 responden adalah terdiri dari semester II (dua) berjumlah 35 orang (68,62%), semester IV (empat) berjumlah 16 orang (31,38%).

4.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yang merupakan analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan keadaan data secara utuh. Analisis deskriptif yang meliputi beberapa hal yaitu : (1) Distribusi frekuensi, (2) Pengukuran Tendedsi Sentral, dan (3) Pengukuran variabelitas.

4.2.1 Kemampuan Pencarian Informasi Mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pencarian informasi mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia. Untuk mengetahui atau mengukur kemampuan pencarian informasi bagi setiap mahasiswa, maka dibutuhkan indikator. Penelitian ini menggunakan indikator berdasarkan teori Nicholson tentang proses pencarian informasi yang efisien.

4.2.1.1 Kemampuan Memahami Topik Mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia

Langkah awal dalam pencarian informasi adalah memahami topik dari informasi yang akan di cari. Tingkat memahami topik mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia dapat dilihat dalam pernyataan kuesioner nomor 1 – 3.

Tabel 4.2 : Kemampuan memahami masalah dari informasi yang dibutuhkan, sebelum mencari informasi

Nomor

Pertanyaan 1 Kategori Jawaban F Persentase

Sebelum mencari informasi, apakah Anda memahami masalah dari informasi yang Anda butuhkan?

A. Sangat memahami 10 19,6%

B. Memahami 37 72,5%

C. Kurang memahami 3 5,9%

D. Tidak memahami 1 2,0%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebanyak 10 responden (19,6%) sangat memahami masalah dari informasi yang mereka butuhkan,

sebanyak 37 responden (72,5%) memahami masalah dari informasi yang mereka butuhkan, sebanyak 3 responden (5,9%) kurang memahami masalah dari informasi yang mereka butuhkan, dan sebanyak 1 responden (2,0%) tidak memahami masalah dari informasi yang mereka butuhkan.

Data ini menunjukkan sebagian besar (92,1%) mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia memahami masalah dari informasi yang dibutuhkan, sebelum mencari informasi. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia mendapat informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhannya.

Tabel 4.3 : Kegiatan mengidentifikasi masalah dari informasi yang dibutuhkan, sebelum mencari informasi

Nomor

Pertanyaan 2 Kategori Jawaban F Persentase

Sebelum mencari

informasi yang dibutuhkan 31 60,8%

B. Meminta bantuan kepada pihak lain 1 2,0%

C. Langsung melakukan penelusuran 19 37,3%

D. Tidak melakukan apapun hingga ada

yang membantu 0 0,0%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebanyak 31 responden (60,8%) mengidentifikasi masalah dari informasi yang dibutuhkan, sebanyak 1 responden (2,0%) meminta bantuan kepada pihak lain, sebanyak 19 responden (37,3%) langsung melakukan penelusuran, dan sebanyak 0 responden (0,0%) tidak melakukan apapun hingga ada yang membantu.

Data ini menunjukkan lebih dari setengahnya (60,8%) mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia melakukan pengidentifikasian masalah dari informasi yang dibutuhkan, sebelum mencari informasi. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia mendapat informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhannya.

Tabel 4.4 : Kegiatan menganalisis informasi yang dibutuhkan, sebelum mencari informasi

Nomor

Pertanyaan 3 Kategori Jawaban F Persentase

Selain melakukan

A. Mengakses informasi yang

dibutuhkan 16 31,4%

B. Melakukan analisis terhadap konsep

pencarian informasi 23 45,1%

C. Melakukan pengorganisasian terhadap

informasi yang dicari 3 5,9%

D. Menyeleksi informasi yang akan

dicari 9 17,6%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebanyak 16 responden (31,4%) mengakses informasi yang dibutuhkan, sebanyak 23 responden (45,1%) melakukan analisis terhadap konsep pencarian informasi , sebanyak 3 responden (5,9%) melakukan pengorganisasian terhadap informasi yang dicari, dan sebanyak 9 responden (17,6%) menyeleksi informasi yang akan dicari.

Data ini menunjukkan kurang dari setengahnya (45,1%) mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia melakukan analisis terhadap konsep pencarian

informasi. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia mendapat informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhannya.

4.2.1.2 Kemampuan Mengidentifikasi Query Mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia

Sebelum melakukan pencarian informasi langkah selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah membuat istilah query sesuai dengan kebutuhan informasi. Untuk mengetahui apakah seorang mahasiswa menentukan kata kunci sebelum mencari informasi terlihat pada pernyataan kuesioner nomor 4,5, dan 6.

Tabel 4.5 : Kemampuan mengidentifikasi query Nomor

Pertanyaan 4 Kategori Jawaban F Persentase

Sebelum Anda

B. Kadang-kadang merumuskan kata

kunci 24 47,1%

C. Jarang merumuskan kata kunci 6 11,8%

D. Tidak pernah merumuskan kata kunci 2 3,9%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebanyak 19 responden (37,3%) selalu merumuskan kata kunci, sebanyak 24 responden (47,1%) kadang-kadang merumuskan kata kunci, sebanyak 6 responden (11,8%) jarang merumuskan kata kunci, dan sebanyak 2 responden (3,9%) tidak pernah merumuskan kata kunci.

Data ini menunjukkan sebagian besar (84,4%) mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia merumuskan kata kunci sebelum melakukan pencarian informasi. Mengidentifikasi kata kunci menjadi sangat penting untuk memperoleh hasil yang relevan yang sesuai dengan informasi yang kita butuhkan.

Tabel 4.6 : Kemampuan mengidentifikasi query dengan menggunakan bahasa alami dan bahasa terkendali

Nomor

Pertanyaan 5 Kategori Jawaban F Persentase

Dalam pencarian

B. Menggunakan bahasa terkendali 9 17,6%

C. Menggunakan kedua-duanya 12 23,5%

D. Tidak menggunakan kedua-duanya 0 0,0%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebanyak 30 responden (58,8%) menggunakan bahasa alami, sebanyak 9 responden (17,6%) menggunakan bahasa terkendali, sebanyak 12 responden (23,5%) menggunakan duanya, dan sebanyak 0 responden (0,0%) tidak menggunakan kedua-duanya.

Data ini menunjukkan lebih dari setengahnya (58,8%) mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia menggunakan bahasa alami. Dalam pencarian informasi, bahasa pencarian informasi yang sering digunakan adalah bahasa alami

dan kosakata terkendali. Menggunakan bahasa alami memudahkan mahasiswa yang merupakan pencari pemula yang belum mampu menelusur menggunakan bahasa terkendali.

Tabel 4.7 : Kemampuan mengidentifikasi query dengan menggunakan penyusunan bahasa penelusuran

Nomor

Pertanyaan 6 Kategori Jawaban F Persentase

Bahasa atau

C. Bahasa alami dan bahasa terkontrol 14 27,5%

D. Kata kunci dan subjek 4 7,8%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebanyak 10 responden (19,6%) menggunakan bahasa Inggris, sebanyak 23 responden (45,1%) menggunakan bahasa Indonesia, sebanyak 14 responden (27,5%) menggunakan bahasa alami dan bahasa terkontrol, dan sebanyak 4 responden (7,8%) menggunakan kata kunci dan subjek.

Data ini menunjukkan kurang dari setengahnya (45,1%) mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia menggunakan bahasa Indonesia. Data ini

menunjukkan mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia belum mampu mengidentifikasi query dengan menggunakan penyusunan bahasa penelusuran.

Dalam suatu system informasi, penyusunan bahasa penelusuran ada dua yaitu bahasa alami dan bahasa terkntrol. Dengan mengetahui komponen dan pemakaian bahasa, pengguna bias mencari informasi yang diperlukan dengan cepat da tepat guna.

4.2.1.3 Kemampuan mengidentifikasi sinonim dan istilah terkait Mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia

Sebelum melakukan pencarian informasi langkah selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah mengidentifikasi sinonim dan istilah terkait sesuai dengan kebutuhan informasi. Untuk mengetahui apakah seorang mahasiswa mengidentifikasi sinonim dan istilah terkait sebelum mencari informasi terlihat pada pernyataan kuesioner nomor 7 dan 8.

Tabel 4.8 : Kemampuan menggunakan sinonim dan istilah terkait dalam mencari informasi

Nomor

Pertanyaan 7 Kategori Jawaban F Persentase

Apakah Anda

A. Sering menggunakan sinonim dan

istilah terkait 13 25,5%

B. Pernah menggunakan sinonim dan

istilah terkait 29 56,9%

C. Jarang menggunakan sinonim dan

istilah terkait 8 15,7%

D. Sama sekali tidak menggunakan

sinonim dan istilah terkait 1 2,0%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa sebanyak 13 responden (25,5%) sering menggunakan sinonim dan istilah terkait, sebanyak 29 responden (56,9%) pernah menggunakan sinonim dan istilah terkait, sebanyak 8 responden (15,7%) Jarang menggunakan sinonim dan istilah terkait, dan sebanyak 1 responden (2,0%) sama sekali tidak menggunakan sinonim dan istilah terkait.

Data ini menunjukkan sebagian besar (82,4%) mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia menggunakan sinonim dan istilah terkait dalam pencarian informasinya. Dengan demikian diharapkan mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia dapat mencari informasi dengan maksimal dan sesuai harapan.

Tabel 4.9 : Kemampuan menggunakan kedekatan istilah dalam penelusuran infomasi

Nomor

Pertanyaan 8 Kategori Jawaban F Persentase

Apakah Anda

A. Sering menggunakan kedekatan istilah 13 25,5%

B. Pernah menggunakan kedekatan

istilah 28 54,9%

C. Jarang menggunakan kedekatan istilah 9 17,5%

D. Sama sekali tidak menggunakan

kedekatan istilah 1 2,0%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebanyak 13 responden (25,5%) sering menggunakan kedekatan istilah, sebanyak 28 responden (54,9%) pernah menggunakan kedekatan istilah, sebanyak 9 responden (17,5%) Jarang menggunakan kedekatan istilah, dan sebanyak 1 responden (2,0%) sama sekali tidak menggunakan kedekatan istilah

Data ini menunjukkan sebagian besar (80,4%) mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia menggunakan kedekatan istilah dalam pencarian informasinya. Dengan demikian diharapkan mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia dapat mencari informasi dengan maksimal dan sesuai harapan.

4.2.1.4 Kemampuan membuat pernyataan penelusuran Mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia

Sebelum melakukan pencarian informasi langkah selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah membuat pernyataan penelusuran sesuai dengan kebutuhan informasi. Untuk mengetahui apakah seorang mahasiswa mengidentifikasi sinonim dan istilah terkait sebelum mencari informasi terlihat pada pernyataan kuesioner nomor 9 dan 10.

Tabel 4.10 : Kemampuan menggunakan fungsi operator boolean Nomor

Pertanyaan 9 Kategori Jawaban F Persentase

Diantara Boolean Logic di bawah ini yang manakah fungsinya

mempersempit hasil penelusuran?

A. Not 27 52,9%

B. Or 8 15,7%

C. And 9 17,6%

D. Seluruhnya benar 7 13,1%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan bahwa sebanyak 27 responden (52,9%) menjawab Not, sebanyak 8 responden (15,7%) menjawab Or, sebanyak 9

responden (17,6%) menjawab And, dan sebanyak 7 responden (13,1%) menjawab seluruhnya benar.

Data ini menunjukkan lebih dari setengahnya (52,9%) mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia menjawab Not. Seharusnya yang merupakan fungsi mempersempit hasil penelusuran adalah And. Dengan demikian disimpulkan mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia belum mengerti fungsi dari operator Boolean dalam melakukan pencarian informasi. penggunaan operator Boolean sangat membantu dalam pencarian informasi yang dibutuhkan sehingga memudahkan pencarian informasi yang efektif dan efisien.

Tabel 4.11 : Kemampuan menggunakan stop word Nomor

Pertanyaan 10 Kategori Jawaban F Persentase

Apakah Anda

D. Sama sekali tidak menggunakan stop

word 3 5,9%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan Tabel 4.11 menunjukkan bahwa sebanyak 31 responden (60,8%) Sering menggunakan stop word, sebanyak 13 responden (25,5%) pernah menggunakan stop word, sebanyak 4 responden (7,8%) jarang menggunakan stop word, dan sebanyak 3 responden (5,9%) Sama sekali tidak menggunakan stop word.

Data ini menunjukkan sebagian besar (86,3%) mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia menggunakan stop word dalam pencarian informasinya.

Dalam sistem temu kembali informasi, mahasiswa dapat menemukan hasil penelusuran yang relevan apabila mahasiswa menelusur informasi menggunakan bahasa alami atau pun kosa kata terkendali. Kedua bahasa tersebut yang nantinya akan diindeks oleh database, sedangkan stop word tidak diindeks. Stop word tidak dapat digunakan sebagai istilah penelusuran di internet.

4.2.1.5 Kemampuan memulai pencarian Mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia

Langkah selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah memulai pencarian sesuai dengan kebutuhan informasi. Untuk mengetahui apakah seorang mahasiswa memulai pencarian sesuai dengan kebutuhan informasi terlihat pada pernyataan kuesioner nomor 11 dan 12.

Tabel 4.12 : Kemampuan memperhatikan kualitas kompetensi penulis atau lembaga

Nomor Pertanyaan 11 Kategori Jawaban F Persentase Sebelum melakukan

C. Publisher (penerbit), content

(isi), dan sites (situs) 28 54,9%

D. A dan B benar 1 2,0%

lembaga?

Jumlah 51 100%

Berdasarkan Tabel 4.12 menunjukkan bahwa sebanyak 9 responden (17,6%) menjawab Credential(kewenangan), education (latar belakang pendidikan penulis), dan experience (pengalaman) , sebanyak 31 responden (25,5%) menjawab Credential(kewenangan), experience (pengalaman), dan publisher (penerbit), sebanyak 28 responden (54,9%) menjawab Publisher (penerbit), content (isi), dan sites (situs), dan sebanyak 1 responden (2,0%) menjawab A dan B benar.

Data ini menunjukkan lebih dari setengahnya (54,9%) mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia menjawab Publisher (penerbit), content (isi), dan sites (situs). Dari data ini disimpulkan bahwa mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia kurang terampil dalam memperhatikan kualitas kompetensi penulis atau lembaga. Kualitas kompetensi penulis atau lembaga itu dilihat dari Credential(kewenangan), education (latar belakang pendidikan penulis), dan experience (pengalaman). Memperhatikan kualitas penulis atau lembaga sangat penting untuk memastikan informasi yang diambil bersumber dari penulisnya yang kompeten dibidangnya.

Tabel 4.13 : Kemampuan memperhatikan domain situs di internet Nomor

Pertanyaan 12 Kategori Jawaban F Persentase

Sebelum mencari

Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan bahwa sebanyak 40 responden (78,4%) menjawab .com,ac., edu., org., net., sebanyak 8 responden (15,7%) menjawab Jpg., gif., png., tiff , sebanyak 2 responden (3,9%) menjawab Doc., rtf., cod., txt. , dan sebanyak 1 responden (2,0%) menjawab Com., jpg., png., doc.

Data ini menunjukkan sebagian besar (78,4%) mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia menjawab .com,ac., edu., org., net.,. Dari data ini disimpulkan bahwa mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia terampil dalam memperhatikan domain situs terhadap suatu informasi berbasis internet.

Memperhatikan domain situs penting untuk memastikan informasi yang diambil bersumber dari domain terpercaya atau tidak.

4.2.1.6 Kemampuan mengevaluasi hasil pencarian Mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia

Langkah selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah mengevaluasi hasil pencarian informasi sesuai dengan kebutuhan informasi. Untuk mengetahui apakah seorang mahasiswa mengevaluasi hasil pencarian informasi sesuai dengan kebutuhan informasi terlihat pada pernyataan kuesioner nomor 13,14,15 dan 16.

Tabel 4.14 : Kemampuan memahami proses dalam mengevaluasi sebuah informasi yang telah ditemukan

Nomor

Pertanyaan 13 Kategori Jawaban F Persentase

Dibawah ini yang

A. Melakukan penilaian terhadap

informasi 17 33,3%

B. Menyeleksi informasi yang

berhubungan dengan topik masalah 18 35,3%

C. Menganalisa kecocokan informasi

yang ditemukan 4 7,8%

D. Semuanya benar 12 23,5%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan Tabel 4.14 menunjukkan bahwa sebanyak 17 responden (33,3%) melakukan penilaian terhadap informasi, sebanyak 18 responden (35,3%) menyeleksi informasi yang berhubungan dengan topik, sebanyak 4 responden (7,8%) menganalisa kecocokan informasi yang ditemukan, dan sebanyak 12 responden (23,5%) menjawab semuanya benar.

Data ini menunjukkan kurang dari setengahnya (35,3%) mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia menyeleksi informasi yang berhubungan dengan topik. Dari data ini disimpulkan bahwa mahasiswa S2 Pasca Sarjana

USM-Indonesia kurang terampil dalam memahami proses dalam mengevaluasi sebuah informasi yang telah ditemukan. Yang seharusnya dilakukan dalam mengevaluasi informasi yang ditemukan adalah melakukan penilaian, menyeleksi dan menganalisa kecocokan informasi yang dibutuhkan. Sehingga informasi yang ditemukan relevan dengan apa yang kita butuhkan.

Tabel 4.15 : Kemampuan mengukur sebuah dokumen di web, baik untuk disitir atau tidak

Nomor

Pertanyaan 14 Kategori Jawaban F Persentase

Di bawah ini yang

mutakhiran, dan ruang lingkup 19 37,3%

B. Pengarang, penerbit, isi dan ruang

lingkup 6 11,8%

C. Pengarang, isi, penerbit 24 47,1%

D. Semuanya benar 2 3,9%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukkan bahwa sebanyak 19 responden (37,3%) menjawab pengarang,keakuratan,objektivitas,kemutakhiran, dan ruang lingkup, sebanyak 6 responden (11,8%) menjawab pengarang, penerbit, isi dan ruang lingkup, sebanyak 24 responden (47,1%) menjawab pengarang, isi, penerbit , dan sebanyak 2 responden (3,9%) menjawab semuanya benar.

Data ini menunjukkan kurang dari setengahnya (47,1%) mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia menjawab pengarang, isi, penerbit. Dari data ini dapat disimpulkan mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia kurang terampil dalam mengukur sebuah dokumen di web, baik untuk disitir atau tidak. Yang

seharusnya diperhatikan dalam mengukur sebuah dokumen di web, baik untuk disitir atau tidak dilihat dari pengarang,keakuratan,objektivitas,kemutakhiran, dan ruang lingkup.

Tabel 4.16 : Kemampuan memperhatikan beberapa link yang terhubung dengan situs-situs lain

Nomor

Pertanyaan 15 Kategori Jawaban F Persentase

Saat Anda

A. Sering memperhatikannya 19 37,3%

B. Pernah memperhatikannya 21 41,2%

C. Jarang memperhatikannya 9 17,6%

D. Sama sekali tidak memperhatikannya 2 3,9%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan Tabel 4.16 menunjukkan bahwa sebanyak 19 responden (37,3%) sering memperhatikannya, sebanyak 21 responden (41,2%) pernah memperhatikannya, sebanyak 9 responden (17,6%) jarang memperhatikannya, dan sebanyak 2 responden (3,9%) sama sekali tidak memperhatikannya.

Data ini menunjukkan sebagian besar (78,5%) mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia memperhatikan beberapa link yang terhubung dengan situs-situs lain. Dari data ini dapat disimpulkan mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia cukup terampil memperhatikan beberapa link yang terhubung dengan situs-situs lain. Memperhatikan beberapa link tersebut berguna untuk memastikan situs informasi yang sedang dikunjungi dapat terpercaya

kebenarannya karena dalam situs-situs lain juga menginformasikan hal yang sama atau serupa. Beberapa link tersebut juga dapat membantu mahasiswa untuk mengembangankan pemahamannya lebih jauh dengan mengunjungi situs-situs tersebut.

Tabel 4.17: Kemampuan mengetahui penilaian aspek objektivitas informasi yang berbasis internet

Nomor

Pertanyaan 16 Kategori Jawaban F Persentase

Apkah Anda

B. Mengetahui defenisinya, namun

tidak pernah melakukan penilaiaan 26 51,0%

C. Mengetahui defenisinya, namun

jarang melakukan penilaian 10 19,6%

D. Mengetahui defenisinya, dan selalu

melakukan penilaian 6 11,8%

Jumlah 51 100%

Berdasarkan Tabel 4.17 menunjukkan bahwa sebanyak 9 responden (17,6%) belum mengetahui, sebanyak 26 responden (51,0%) mengetahui defenisinya, namun tidak pernah melakukan penilaiaan, sebanyak 10 responden (19,6%) Mengetahui defenisinya, namun jarang melakukan penilaian, dan sebanyak 6 responden (11,8%) Mengetahui defenisinya, dan selalu melakukan penilaian.

Data ini menunjukkan lebih dari setengahnya (51,0%) mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia mengetahui defenisinya, namun tidak pernah melakukan penilaiaan . Dari data ini dapat disimpulkan mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia kurang terampil memperhatikan penilaian aspek objektivitas informasi yang berbasis internet. Menilai aspek objektivitas informasi

yang berbasis internet penting untuk memastikan suatu informasi bersumber dari penulis yang kompeten dan memiliki tujuan serta sasaran yang jelas sesuai dengan isi situs tersebut.

4.2.1.7 Kemampuan menyimpan hasil pencarian Mahasiswa S2 Pasca Sarjana USM-Indonesia

Langkah selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah menyimpan hasil pencarian informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengetahui apakah seorang mahasiswa menyimpan hasil pencarian informasi sesuai dengan kebutuhan informasi terlihat pada pernyataan kuesioner 17 dan 18.

Langkah selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah menyimpan hasil pencarian informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengetahui apakah seorang mahasiswa menyimpan hasil pencarian informasi sesuai dengan kebutuhan informasi terlihat pada pernyataan kuesioner 17 dan 18.

Dokumen terkait