• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODIFIKASI DAN KOLABORAS

Dalam dokumen LANDASAN PENDIDIKAN UJIAN AKHIR SEMESTER (Halaman 45-50)

Model pendekatan pembelajaran yang akan Saya kembangkan ketika Saya menjadi seorang pendidik yaitu memodifikasi dan mengkolaborasikan tiga model pendekatan yaitu Pendekatan Cooperative Learning, Pendekatan Problem Based Learning, dan Pendekatan Project Based Learning. Alasan Saya memilih ketiga model pendekatan pembelajaran tersebut yaitu :

1. Karena ketiga model pendekatan tersebut memiliki visi dan misi yang sama yaitu untuk mengembangkan cara berpikir belajar anak agar lebih kreatif, imajinatif, dan inovatif dalam menciptakan terobosan-terobosan baru dari hasil belajarnya.

2. Akan sangat luar biasa dan sempurna sekaligus menyenangkan peserta didik apabila ketiga model pendekatan tersebut dikolaborasi dan dimodifikasikan sehingga dapat saling melengkapi.

3. Ketiga model pendekatan pembelajaran tersebut sama-sama melatih peserta didik bukan hanya dilihat dari kecerdasan individunya saja (IQ) namun juga melatih kecerdasan emosional (EQ) peserta didik termasuk dalam bersosialisasi dengan semua ruang lingkup pendidikan khususnya dalam membangun sosialisasi dan kerjasama yang baik pada tim kecil atau kelompok kecil dikelas. 4. Membebaskan peserta didik dalam mengeksplorasikan semua potensi,

keterampilan, skill yang ada didalam dirinya. Dengan begitu, peserta didik akan menyadari potensi,keterampilan, dan skill apa yaang dimilikinya selama belajar disekolah khususnya peserta didik pada tingkat menengah atas (Setara dengan SMA/SMK).

5. Kolaborasi dan modifikasi ketiga model pendekatan tersebut dirasakan oleh diri Saya mampu memberikan kontribusi yang sangat baik kedepannya khususnya bagi siswa/i yang akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

6. Dengan adanya kolaborasi dan modifikasi ketiga model pendekatan pembelajaran tersebut, akan menanamkan didalam individu peserta didik sikap mandiri dan menghilangkan sikap ketergantungan terhadap pendidiknya.

7. Perpaduan ketiga model pendekatan pembelajaran tersebut akan memberikan terobosan baru dalam konteks teknik belajar yang menyenangkan namun tidak mudah membosankan sehingga timbul interest (ketertarikan) peserta didik untuk menggali lebih dalam lagi materi yang sedang dipelajarinya.

8. Karena kolaborasi ketiga model pendekatan pembelajaran tersebut dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan mendorong sikap mental yang kuat karena

setiap peserta didik diberi kesempatan untuk mengeksplorasi masing-masing potensi yang dimilikinya.

9. Perpaduan antara ketiga model pendekatan pembelajaran tersebut dapat memberikan pembelajaran kepada siswa/i yang bukan hanya dilihat berdasrkan aspek teori saja tapi juga pengimplementasiannya terhadap kehidupan nyata atau terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi dilapangan sehingga siswa/i dapat berpikir kritis dan dapat mengembangkan gagasannya dalam mencari solusi atau jalan keluar terhadap permasalahan yang terjadi.

10. Kolaborasi antara ketiga model pendekatan pembelajaran tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggali materi pelajaran dengan menggunakan berbagai cara yang sesuai dengan keinginannya dan melakukan eksperimen secara kolaboratif karena setiap individu memiliki gaya atau cara belajarnya sendiri dalam menangkap, menggali, maupun menguasai materi pelajaran disekolahnya. Dengan begitu memberikan kebebasan seluas-luasnya untuk mengeksplor apa yang disukainya, namun dengan arahan dan bimbingan dari pendidiknya.

11. Ketiga model pendekatan pembelajaran tersebut sangat mengikuti perkembangan zaman khususnya dalam dunia pendidikan, yang mana dapat dipadukan dengan teknologi yang modern sebagai media atau fasilitasnya.

12. Ketiga model pendekatan pembelajaran tersebut banyak diterapkan disekolah- sekolah sampai sekarang.

 Kolaborasi ketiga model pendekatan pembelajaran tersebut tidak memiliki kekurangan karena satu sama lain saling melengkapi kekurangan- kekurangan yang ada sehingga kemungkinan besar sangat kecil kekurangan yang dimiliki dari kolaborasi ketiga model pendekatan pembelajaran tersebut sebab diambil dari ketiga jenis pendekatan yang berbeda. Hanya saja kendala yang didapatkan hanya masalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk menerapkan kolaborasi ketiga model pendekatan pembelajaran tersebut dalam kurun waktu yang singkat atau selama satu semester dengan pelaksanaan yang lancar , sukses, dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pendidik dengan output (hasil belajar) yang membanggakan. Untuk itu, sebagai seorang pendidik yang berkompeten dan profesional dibidangnya

pendekatan pembelajaran tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, sehingga sebagai pendidik sudah menjadi kewajiban berpikir secara cermat, akan lebih baik dan memungkinkan seperti apa dengan waktu yang singkat dapat menerapkan ketiga model pendekatan pembelajaran tersebut sesuai dengan konteks yang ada. Contohnya, dalam waktu semester setiap pertemuan keberapa dan dalam materi pelajaran apa ketiga model pendekatan pembelajaran tersebut sebaiknya dilaksanakan dan diakomodasikan misal kolaborasi ketiga pendekatan tersebut dilakukan selama 2 kali pertemuan dalam 1 minggu pada mata pelajaran desain tekstil yaitu pada pertemuan kedua minggu pertama dengan sub materi membuat ekspresi wajah dengan teknik sulaman dan pada pertemuan keempat minggu pertama dengan sub materi yang berbeda lagi, dan begitu seterusnya. Dengan demikian, melalui strategi tersebut ketiga model pendekatan pembelajaran itu dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat namun besar dampak positifnya yang dapat dirasakan.

Alasan pemilihan desain tekstil yang diterapkan pada ketiga model pembelajaran :

1. Karena menerapkan pembelajaran desain tekstil masih jarang dikembangkan disekolah-sekolah menengah atas, mungkin hanya sebagian yang mengembangkannya disekolah-sekolah.

2. Dengan menerapkan pembelajaran desain tekstil siswa/i akan lebih banyak mengeksplorasi dirinya dan kemampuannya dalam membuat berbagai jenis desain tekstil.

3. Karena desain tekstil memiliki cangkupan ruang ilmu pengetahuan yang lebih luas dan banyak jenisnya yang beraneka ragam sehingga mudah untuk dikembangkan.

4. Dengan mengembangkan sekaligus mempelajari desain tekstil akan memacu, mendorong, dan meningkatkan kreativitas juga imajinasi anak dalam menciptakan suatu karya khususnya karya seni tekstil.

5.Karena pada masa sekarang, anak lebih suka mempelajari hal-hal yang sifatnya praktikum sehingga desain tekstil sangat cocok dikembangkan dalam pelajaran praktikum ini sehingga potensi peserta didik tereksplor dengan sendirinya tanpa tekanan dan paksaan dari pendidik atau orang lain.

6. Dengan mempelajari desain tekstil dan menerapkannya pada peserta didik maka, peserta didik akan mampu menciptakan karya seni tekstil bahkan dapat menciptakan produk desain tekstil yang memiliki daya guna seperti benda pakai dan apabila dikembangkan maka akan memberikan output (keluaran) yang bermanfaat untuk kedepannya.

7. Banyaknya produk-produk desain tekstil yang memiliki nilai jual yang tinggi, dengan diterapkannya desain tekstil disekolah-sekolah maka siswa/i bisa saja menciptakan produk-produk desain tekstil yang nantinya produk hasil karyanya bisa didistribusikan ke pasar internasional atau dapat mengikuti event-event komunitas desain tekstil baik didalam maupun diluar negeri, sehingga menjadi suatu kebanggaan bagi dirinya untuk masa depannya juga untuk bangsa dan negara kita.

8. Dengan memnerapkan dan mempelajari desain tekstil peserta didik akan menanamkan daya saing yang tinggi dalam menciptakan terobosan baru lewat karya seni desain khususnya desain tekstil dengan skill yang dimilikinya. 9. Melalui pembelajaran desain tekstil kecerdasan emosional (EQ) peserta didik akan tereksplor melalui karya seni desain tekstil yang dibuatnya berdasarkan pemikiranpemikiran atau ide-ide kreatif yang mereka kembangkan.

10. Melalui pembelajaran desain tekstil bukan hanya meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ) namun juga menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual (IQ) dengan kecerdasan emosional (EQ) peserta didik.

Dalam dokumen LANDASAN PENDIDIKAN UJIAN AKHIR SEMESTER (Halaman 45-50)

Dokumen terkait