• Tidak ada hasil yang ditemukan

Monitoring, Evaluasi dan Kinerja Tenaga Pendidik 1. Monitoring Tenaga Pendidik

BAB III STANDAR MUTU

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

B. Uji Publik Dengan Para pemangku Kepentingan

8.5 Monitoring, Evaluasi dan Kinerja Tenaga Pendidik 1. Monitoring Tenaga Pendidik

Pemantauan program merupakan upaya supervisi dan review kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program, untuk melihat apakah pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang direncanakan.

Monitoring atau pemantauan sering kali disebut ”evaluasi proses”.

Monitoring (pemantauan) dilingkungan STIKes Mitra Bunda Persada dilakukan pada kegiatan proses belajar mengajar pada, dan kegiatan pengabdian masyarakat. Monitoring dilakukan untuk dosen dan untuk mahasiswa. Format Monitoring Terlampir.

2. Evaluasi Tenaga Pendidik

Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau besarnya kesuksesan dalam mencapai tujuan yang sudah di tetapkan sebelumnya. Evaluasi bukanlah tujuan, melainkan alat dalam mencapai tujuan.

Evaluasi merupakan suatu proses yang memungkinkan administrator mengetahui hasil programnya, dan berdasarkan itu mengadakan penyesuaian-penyesuaian untuk mencapai tujuan secara efektif. Evaluasi dilakukan dalam setiap kegiatan dan diperbaiki di setiap tahap proses evaluasi. Evaluasi tenaga pendidik dilakukan berjenjang sbb :

a. Evaluasi oleh mahasiswa

b. Evaluasi Tri Dharma Perguruan Tinggi c. Penilaian Kinerja Dosen

Masing-masing Format Evaluasi terlampir. 3. Kinerja Tenaga Pendidik

Penilaian Kinerja Dosen yang mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi di tuangkan dalam suatu daftar yang di sebut Daftar Penilaian Kinerja Dosen (DPKD). Unsur - unsur yang dinilai dan bobot dalam Daftar Penilaian Kinerja Dosen (DPKD) terdiri dari :

a. Proses Belajar Mengajar

1. Memenuhi Jumlah Tatap muka sesuai dengan yang di jadwalkan, termasuk hadir dan selesai tepat waktu dengan bobot 10%

2. Membuat soal ujian, jawaban dan mengoreksi tepat waktu dengan bobot 10%

3. Mengawas Ujian sesuai dengan penjadwalan dengan bobot 5%

4. Menguji magang kerja dan skripsi sesuai penjadwalan dengan bobot 5%

5. Hasil feed back/penilaian dari mahasiswa tentang proses belajar mengajar dengan bobot 10%. b. Bimbingan dan Konsultasi

1. Memberikan bimbingan magang kerja / KKN & Skripsi dengan bobot 10%

2. Menjadi Penasehat akademik (Dosen Wali) dengan bobot 10%

c. Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

1. Membuat karya ilmiah : penelitian, makalah, buku, diktat, artikel di jurnal / majalah / koran dsb dengan bobot 10%

2. Melakukan pengabdian masyarakat : Bakti sosial, memberikan penyuluhan/pelatihan, termasuk membina mahasiswa dengan bobot 10% d. Tugas lain lain di luar tugas utama :

1. Bertugas sebagai panitia dengan bobot 5%

2. Menghadiri Kegiatan yang diselenggarakan STIKes Mitra Bunda Persada Batam berupa seminar,

pelatihan, simposium, rapat kerja, upacara dsb. dengan bobot 5%

e. Disiplin dan Kesehatan

1. Pemenuhan Jam Kerja dengan bobot 5% 2. Absensi (skit, ijin, alpha) dengan bobot 5% f. Faktor Pengurang

1. Surat Teguran 1 dengan bobot -2% 2. Surat Teguran 2 dengan bobot -4% 3. Surat Teguran 3 dengan bobot -5%

4. Surat Peringatan 1 dengan bobot -10% 5. Surat Peringatan 2 dengan bobot -15% 6. Surat Peringatan 3 dengan bobot -20%

Tujuan utama penilaian kinerja adalah untuk menentukan kenaikan gaji. Tujuan jangka menengah dan panjangnya adalah untuk menyusun program pelatihan, promosi dan pengembangan karier, mutasi, demosi dan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

Tujuan penilaian kinerja dalam kaitannya dengan penentuan kenaikan gaji misalnya pada tahun 2003 manajemen/yayasan perguruan tinggi menetapkan kenaikan maksimal adalah 20%. Agar tujuan ini dapat memotivasi dosen, maka dapat dilakukan kenaikan secara proporsional berdasarkan kinerja seorang dosen dibandingkan dengan kenaikan yang telah ditetapkan perguruan tinggi. Pada hasil penilaian kinerja di atas, kenaikan gaji dosen yang bersangkutan ialah :

Tahapan terakhir dalam kaitannya dengan penilaian kinerja ialah melakukan evaluasi terhadap penilaian kinerja yang telah dilakukan. Evaluasi perlu dilakukan secara berkala untuk terus menerus mendapatkan masukan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kinerja, termasuk alat ukur yang dipakai, penilai, kesesuaian komponen yang dinilai dengan kondisi pekerjaan dan perguruan tinggi. Evaluasi dapat dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi maupun tim dosen yang dibentuk. Tujuan diadakannya evaluasi adalah untuk memperoleh masukan mengenai pedoman penilaian kinerja yang telah diterapkan.

Evaluasi penilaian kinerja yang efektif harus melibatkan pihak yang dinilai dan penilai (Bernadin & Russell, 1993 : 399). Ada lima kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi penilaian kinerja (Dessler, 1997 : 17) yaitu :

a. Faktor kejelasan : waktu pelaksanaan, tujuan, siapa yang menilai, kriteria yang dinilai dan prosesdur penilaian. b. Faktor motivasi : dampak terhadap promosi, kompensasi,

penghargaan dan keterlibatan penilai dan yang dinilai. c. Faktor keadilan : objektif penilai, penilai adalah orang yang

d. Faktor feed back : laporan/salinan hasil penilaian, hasil penilaian dibicarakan dengan karyawan.

e. Faktor tindak lanjut : pembinaan terhadap dosen yang kinerjanya kurang, evaluasi terhadap pedoman dan pelaksanaan penilaian.

Untuk memudahkan evaluasi, faktor-faktor tersebut di atas dapat dituangkan dalam bentuk pertanyaan atau kuesioner yang diisi oleh dosen dan penilai. Berdasarkan hasil kuesioner tersebut, manajemen dapat mengambil keputusan untuk memperbaiki keseluruhan penilaian, mulai dari alat ukur, proses penilaian sampai ke evaluasinya.

4. Kinerja Tenaga Kependidikan (Staff)

Penilaian pelaksanaan pekerjaan karyawan di tuangkan dalam suatu daftar yang disebut Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). Unsur – Unsur yang dinilai dalam penilaian pelaksanaan pekerjaan adalah :

a. Kesetiaan.

Kesetiaan adalah ketaatan dan pengabdian kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan Pemerintah.

Prestasi Kerja adalah hasil kerja yang di capai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas yang di bebankan kepadanya.

c. Tanggung Jawab

Tanggung Jawab adalah kesanggupan seorang karyawan menyelesaikan pekerjaan yang di serahkan kepadanya dengan sebaik baiknya dan tepat waktu serta berani memikul resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.

d. Ketaatan

Ketaatan adalah kesanggupan seorang karyawan untuk mentaati segala peraturan perundang – undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, mentaati perintah kedinasan yang di berikan atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang di tentukan.

e. Kejujuran

Kejujuran adalah ketulusan hati seorang karyawan dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalah gunakan wewenang yang di berikan kepadanya.

Kerjasama adalah kemampuan seseorang karyawan untuk bekerja bersama sama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas yang di tentukan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar – besarnya.

g. Prakarsa

Prakarsa adalah kemampuan seorang karyawan untuk mengambil keputusan, langkah – langkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang di perlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan.

h. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan seorang karyawan untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat di kerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokok. Penilaian unsur kepemimpinan di kenakan kepada karyawan yang memangku jabatan struktural.

Pejabat Penilai adalah atasan langsung karyawan yang dinilai, dengan ketentuan serendah rendahnya kepala/ketua Program Studi.

Skala ukur hasil evaluasi pembelajaran mahasiswa dinyatakan sebagai berikut:

NO Nilai absolut Rentang Lambang

1 79-100 3,51-4,00 A

2 68-78 2,75 – 3,3 B

3 56 -67 2,00-2,74 C

4 41- 55 1,00-1,99 D

BAB IX