• Tidak ada hasil yang ditemukan

MONITORING, EVALUASI, PENJAMINAN MUTU, PELAPORAN, DAN PENERBITAN SERTIFIKAT

A. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi Program PKB KS perlu dilakukan sebagai bagian dari penjaminan mutu program secara menyeluruh. Laporan hasil monitoring dan evaluasi program merupakan bahan masukan kepada pihak yang berkepentingan. Hasil evaluasi program ini akan digunakan sebagai bahan kebijakan pimpinan, perbaikan, dan pengembangan.

Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan PKB KS dilakukan dengan menggunakan model evaluasi Kirkpatrick. Monitoring dan Evaluasi dilakukan untuk memastikan pelaksanaan PKB KS berjalan secara efektif. Model evaluasi Kirkpatrick terdiri atas 4 level. Level 1 digunakan untuk mengetahui reaksi peserta, level 2 untuk mengetahui pembelajaran dalam kegiatan, level 3 untuk mengetahui perubahan perilaku, dan level 4 untuk mengetahui perubahan organisasi. Pada Tingkat UPT, evaluasi menggunakan model

Kirkpatrick level 1 dan 2, yakni mengetahui reaksi peserta dan pembelajaran.

Perangkat evaluasi digunakan untuk memantau proses pelaksanaan pembelajaran dan ketercapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik Program PKB KS. Perangkat evaluasi meliputi evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi penyelenggaraan Program PKB KS.

Pada proses pembelajaran, evaluasi diperoleh dari peserta menggunakan perangkat evaluasi proses berupa Smiley Face dan evaluasi terhadap fasilitator dengan menggunakan format Penilaian Fasilitator.

Evaluasi penyelenggaraan PKB KS Moda Tatap Muka dengan menggunakan Format Penilaian Penyelenggaraan Program yang diisi oleh peserta pada akhir pembelajaran tatap muka Pada akhir pembelajaran, peserta melaksanakan tes akhir menggunakan mekanisme UKKS dan dilakukan di TUK.

B. Penjaminan Mutu

Selain kegiatan monitoring dan evaluasi, PKB KS juga dikawal oleh proses penjaminan mutu. Sistem Penjaminan Mutu dikembangkan untuk menjamin mutu PKB KS yang diselenggarakan UPT. Sistem Penjaminan Mutu dirancang untuk membantu UPT untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan program-program pelatihan, dan untuk melakukan perbaikan program pelatihan mereka secara berkelanjutan.

dihandalkan sebagai dasar perencanaan dan pengembangan program. Konsep-konsep berikut ini yang menjadi dasar Sistem Penjaminan Mutu:

1. Pengendalian Mutu/Kepatuhan, untuk memastikan bahwa aturan, ketentuan, standar dan prosedur yang ada dilaksanakan/diikuti.

2. Penjaminan Mutu adalah serangkaian sistem dan proses yang terkait untuk mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data pada waktu yang sebenarnya (real-time) terkait dengan relevansi, keabsahan, kehandalan, efisiensi, keefektifan, dan dampak dari kegiatan, proses dan sistem.

Proses penjaminan mutu dilakukan dengan cara:

1. Menyediakan data dan informasi secara real-time untuk perencanaan dan pengambilan keputusan berbasiskan bukti;

2. Mengidentifikasi pencapaian-pencapaian yang didapatkan dan prioritas-prioritas perbaikan;

3. Mengidentifikasi bidang yang perlu diperbaiki, alasan mengapa terdapat kinerja yang buruk, dan menjadi dasar untuk memberikan rekomendasi perbaikan;

4. Membantu membangun budaya pengembangan yang berkesinambungan;

5. Bisa digunakan untuk memvalidasi data Monitoring dan Evaluasi, dan data lainnya yang dikumpulkan oleh Unit Pelaksanaan Teknis.

C. Pelaporan

Pada akhir pelaksanaan Program PKB KS, masing-masing UPT diwajibkan membuat laporan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan. Penanggung jawab kegiatan di UPT, dibantu oleh ketua panitia, petugas data, dan petugas keuangan, bertanggung jawab terhadap penulisan laporan kegiatan. Laporan dibuat pada akhir kegiatan untuk kemudian diserahkan kepada Ditjen GTK.

Laporan meliputi hasil pelaksanaan kegiatan yang dilengkapi dengan dokumen pelaksanaan kegiatan dan dokumen pertanggungjawaban keuangan. Laporan kegiatan diharapkan dapat menunjukkan efektivitas dan relevansi terhadap peningkatan kualitas kepala sekolah.

Dokumen dan rekaman yang perlu dilampirkan dalam laporan kegiatan terdiri atas data sebagai berikut.

1. Laporan Kegiatan PKB KS Moda Tatap Muka, terdiri dari:

a. Surat tugas komponen yang terlibat dalam Program PKB KS b. Biodata fasilitator dan peserta

d. Jurnal Belajar peserta pada saat On the Job Learning e. Laporan On the Job Learning peserta

f. Penilaian Fasilitator

g. Penilaian Penyelenggaraan h. Nilai hasil belajar peserta i. Foto Kegiatan

2. Evaluasi penyelenggaraan, meliputi:

a. Rekapitulasi data evaluasi penyelenggaraan

b. Hasil analisis evaluasi penyelenggaraan (relevansi dan efektifitas) 3. Resume dan laporan kegiatan belajar peserta

4. Nilai hasil belajar peserta 5. Foto Kegiatan

Selanjutnya seluruh dokumen dan rekaman pada setiap kegiatan dikompilasi dan diarsipkan dalam bentuk hard copy dan soft copy oleh Penanggungjawab Program di UPT. Data dan dokumen yang diarsipkan akan menjadi sumber data dalam pelaporan Program PKB KS.

D. Penerbitan Sertifikat dan Surat Keterangan

Kepala Sekolah yang telah mengikuti Program PKB KS dan mendapatkan nilai > 70 akan mendapat sertifikat. Sertifikat dicetak dan didistribusikan oleh LPPKS/PPPPTK/LPPPTK-KPTK dan ditandatangani oleh Kepala LPPKS/PPPPTK/LPPPTK-LPPKS/PPPPTK/LPPPTK-KPTK. Dalam hal Program PKB KS diselenggarakan atas kerja sama antara PPPPTK/LPPPTK-KPTK/LPPKS dengan Dinas Pendidikan, Badan Kepegawaian Daerah, atau institusi lain maka sertifikat akan ditandatangani oleh Kepala LPPKS/PPPPTK/LPPPTK-KPTK bersama mitra terkait sesuai dengan kesepakatan bersama. Contoh sertifikat pada Lampiran.

Fasilitator dan Narasumber Nasional/Pengampu yang telah memfasilitasi peserta pada kegiatan PKB KS akan diberikan Surat Keterangan oleh UPT dengan ketentuan:

1. Surat keterangan diberikan dengan struktur program dan jumlah jam sama dengan peserta.

2. Surat keterangan dibagikan di akhir kegiatan setelah fasilitator atau pengampu mengirimkan resume dan laporan hasil fasilitasi.

BAB VI. PENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan Program PKB KS ditentukan oleh kesungguhan semua pihak dalam melaksanakan program. Program PKB KS merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah secara berkelanjutan sehingga dapat melakukan pembelajaran yang menarik dan berinovasi sesuai kebutuhan materi yang diajarkan.

Kepala Sekolah mempunyai tugas, fungsi, dan peran sangat penting serta strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kepala Sekolah yang profesional diharapkan mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, berjiwa sosial, dan berkepribadian yang baik.

Dokumen terkait