• Tidak ada hasil yang ditemukan

Monitoring

Dalam dokumen Pedoman Pembelajaran Elektronik (Halaman 33-40)

BAB V MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Monitoring

Monitoring dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses pelaksanaan E- Pembelajaran sudah dilakukan oleh sekolah, serta apakah pelaksanaan tersebut telah berjalan secara efektif. Monitoring dapat dilakukan oleh berbagai pihak, baik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan(dalam hal ini Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar), Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupten/Kota, maupun Pengawas.

B. Evaluasi

Dalam rangka mengukur efektifitas programE-Pembelajaran, pihak sekolah perlu melakukan evaluasi diri (self-assessment) terhadap pelaksanaan kegiatan E-Pembelajarandi sekolahnya, sehingga dapat diketahui manfaat dan hasilnya, serta kekurangan/kelemahan dalam pelaksanaan kegiatan.Hal ini dilakukan sebagai bahan perbaikan dan tindak lanjut program yang akan datang. Area yang perlu dievaluasi mencakup:

1) Sistem pelaksanaan program E-Pembelajaran, meliputi:

o Penataan peralatan TIK sesuai dengan efektivitas pelaksanaan pembelajaran. o Kecukupan dan optimalisasiperalatan TIK.

o Prosedur operasi standar pelaksanaan E-Pembelajaran. o Penjadwalan pemakaian peralatan TIK.

o Upaya-upaya penghematan penggunaan daya listrik. 2) Metode E-Pembelajaran, meliputi:

o Interaksi antar pendidik dalam meningkatkan kompetensi pedagogis. o Metode dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik.

o Interaksi antara pendidik dengan peserta didik melalui E-Pembelajaran. 3) Substansi pembelajaran, meliputi:

o Kuantitas bahan ajar yang diunggah oleh pendidik di pusat data

o Kualitas bahan ajar pendidik dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran. o Pemanfaatan pusat data sebagai sumber belajar peserta didik.

4) Motivasi peserta didik dan pendidik, meliputi:

o Peningkatan motivasi belajar pada peserta didik setelah mengalami E- Pembelajaran.

31 5) Produktifitas/kreatifitas peserta didik dan pendidik, meliputi:

o Peningkatan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran.

o Peningkatan produktifitas/ kreatifitas pada peserta didik dengan pemanfaatan E- Pembelajaran.

o Peningkatan produktifitas/ kreatifitas pada pendidik dengan pemanfaatan E- Pembelajaran.

Evaluasi harus dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. Kunci evaluasi terletak pada kecermatan masing-masing pendidik dan kepala sekolah untuk mendokumentasikan setiap proses dan kegiatan yang dilakukan.

Untuk melakukan evaluasi tersebut, tim atau penanggung jawab E-Pembelajaran perlu mengumpulkan/mendokumentasikan hal-hal berikut:

1) Tema yang biasanya dianggap sulit oleh peserta didik dari mata pelajaran tertentu. 2) Hasil belajar anak sebelum dan setelah E-Pembelajaran.

3) Produktifitas/kreatifitas anak sebelum dan setelah E-Pembelajaran.

4) Dokumentasi/ portofoliotentang seluruh kegiatan yang terkait dengan E- Pembelajaran.

Selanjutnya, sekolah harus menuangkan hasil evaluasi ini dalam satu dokumen yang sistematis dan mudah dipahami. Tujuannya sebagai pedoman dalam perumusan rencana tindak lanjut program dan mengarahkan program selanjutnya pada tujuan yang sudah ditetapkan dalam RKS.

C. Pelaporan Program

Dokumen hasil evaluasi merupakan bahan utama dalam menyusun laporan. Pada akhir tahun pelajaran, sekolah harus menyiapkan laporan pendidikan pada orangtua peserta didik. Laporan pendidikan iniadalah laporan hasil belajar peserta didik, termasuk di dalamnya laporan E-Pembelajaran dan tindak lanjut yang perlu dilakukan oleh orangtua peserta didik.

Kepala sekolah juga harus membuat laporankemajuan program E-Pembelajaranyang dikirimkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

32 BAB VI

PENUTUP

E-Pembelajaran merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Keberadaan komputer menjadi sarana utama dalam pemanfaatan kemajuan teknologi ini, maka penggunaan komputer menjadi begitu penting.E- Pembelajaran bersifat membantu pembelajaran menjadi lebih efisien, efektif, dan tentu saja menyenangkansehingga pendidikan menjadi lebih berkualitas.

Pedoman E-Pembelajaran ini menjadi panduan bagi sekolah dasar yang ingin mengembangkan E-Pembelajaran. Pedoman ini memberikan gambaran pada sekolah tentang pelaksanaan program E-Pembelajaran, mulai dari tujuan, kebutuhan sarana dan prasarana, sumber daya manusia, serta proses implementasi E-Pembelajaran sesuai dengan kondisi sekolah.

Pedoman ini juga menguraikan gambaran bagi sekolah dalam melaksanakan evaluasi diri terhadap program E-Pembelajaran, serta hal-hal yang perlu didokumentasikan. Hasil evaluasi ini kemudian menjadi dasar bagi pengembangan program lebih lanjut.

Program E-Pembelajarandi SD diharapkan dapat membantu sekolah dalam meningkatkan pemanfaatan saranaTIK dalam pembelajaran, kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sehingga dapat memenuhi Standar Nasional Pendidikan.

33 DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Deni. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Prosojo, L. Diat dan Riyanto. 2011. Tekonologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media.

Mulyono, Hasyim. 2008. Buku Pintar Komputer. Depok: Kriya Pustaka.

Maulana, A. Ridwan, dkk. 2010. Tutorial Membangun Website Sekolah dengan Model CMS Balitbang Kemdiknas. Bandung: Penerbit Informatika.

34 Lampiran 1

PELAJARAN PENDUKUNG E-PEMBELAJARAN

Untuk mendukung E-Pembelajaran, diperlukan kompetensi pendukung yang perlu dikuasai oleh peserta didik.Kompetensi ini dapat dikuasai oleh peserta didik melalui pelajaran teknologi informasi dan komunikasi berikut.

Kelas I

Kompetensi yang perlu dicapai oleh peserta didik kelas I adalah sebagai berikut;

 Mengenal alat-alat telekomunikasi

 Operasi sederhana menggunakan komputer

 Menggunakan program untuk menggambar (Microsoft Windows Paint) Kelas II

Kompetensi yang perlu dicapai oleh peserta didik kelas II adalah sebagai berikut;

 Kompetensi Kelas I

 Pengenalan toolbar komputer.

 Pengenalan perangkat keras komputer secara sederhana. Kelas III

Kompetensi yang perlu dicapai oleh peserta didik kelas III adalah sebagai berikut;

 Kompetensi Kelas I dan II

 Menggunakan program pengolah kata untuk membuat dokumen (menulis puisi, cerita, narasi pendek, dsb.). Juga dapat digunakan untuk menggambar bangun ruang (pelajaran Matematika).

 Pengenalan berkarya (membuat puisi, memfoto gambar / lukisan, dsb. Misalnya pelajaran menggambar: dalam pelajaran menggambar di kelas, menggambar dilakukan secara manual; dalam E-Pembelajaran, gambar tersebut difoto dan diunggah ke server.

 Pengenalan perangkat keras komputer lanjutan. Kelas IV

35

 Menggunakan program pengolah kata, angka, dan presentasi secara lebih mendalam.

 Eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi pengetahuan umum peserta didikdengan bantuan bahan ajar dari server.

Kelas V

Kompetensi yang perlu dicapai oleh peserta didik kelas V adalah sebagai berikut;

 Sama dengan dan melanjutkan kompetensi di kelas IV

 Pendalaman penggunaan pengolah angka

 Menggunakan program presentasi: membuat dan mempresentasikan hasil karya. Kelas VI

Kompetensi yang perlu dicapai oleh peserta didik kelas VI adalah sebagai berikut;

 Sama dengan dan melanjutkan kompetensi di kelas V

 Pendalaman penggunaan pengolah angka

 Menggunakan program presentasi: membuat dan mempresentasikan hasil karya

36 Lampiran 2

PENGEMBANGAN E-PEMBELAJARAN

Sekolah yang telah menerapkan E-Pembelajaran dengan baik, dapat dikembangkan dengan integrasi sistem manajemen pembelajaran (Learning Management System/LMS) yang dikelola oleh sekolah (pendidik, tenaga kependidikan, pengelola TIK dan peserta didik) sehingga mewujudkan sistem E-Pembelajaran terpadu.

A. Sistem Manajemen Pembelajaran (Learning Management System/LMS)

Sistem manajemen pembelajaran adalah sistem aplikasi perangkat lunak berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Perangkat sistem ini berguna untuk merencanakan, melaksanakan dan menilai proses dan produk belajar peserta didik. Lebih dari itu, sistem ini berguna untuk meningkatkan sistem perbaikan mutu pembelajaran secara berkelanjutan.

Fitur-fitur interaktif memungkinkan pendidik menggunakan sistem ini untuk : 1. Mengelola materi pembelajaran

2. Meningkatkan jumlah aktivitas belajar peserta didik 3. Meningkatkan aktivitas diskusi

4. Mengumpulkan tugas secara online

5. Menampilkan produk belajar peserta didik secara online 6. Mengompetisikan peserta didik dalam sinergi kelompok 7. Menyusun bank soal

8. Melaksanakan tes secara online

9. Menganalisis dan mendokumentasikan hasil tes Contoh : aplikasi Moodle dan Think Quest.

B. Manajemen Konten Pembelajaran

Manajemen konten pembelajaran adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs. Manajemen ini terdiri dari 2 (dua) elemen, yaitu:

1. Aplikasi manajemen isi

Manajemen isi adalah sarana untuk mengelola pembuatan, modifikasi, dan penghapusan suatu materi

37 Manajemen pengiriman adalah sistem yang digunakan untuk pengiriman data berbasis jaringan baik dalam bentuk teks, klip, audio, maupun video.

Dalam dokumen Pedoman Pembelajaran Elektronik (Halaman 33-40)

Dokumen terkait