• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pembelajaran Elektronik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pedoman Pembelajaran Elektronik"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

i

PANDUAN PEMBELAJARAN ELEKTRONIK

(E-LEARNING) DI SEKOLAH DASAR

DRAF 18 NOVEMBER 2012

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR

JAKARTA

(2)

ii KATA PENGANTAR

Kemajuan teknologi modern saat ini membawa berbagai perubahan dalam kehidupan manusia.Peranan teknologi semakin dirasakan di berbagai aspek, termasuk di bidang pendidikan.Dalam bidang pendidikan, kemajuan teknologi telah banyak membantu dan mempermudah aktivitas bidang pendidikan, baik bagi para pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik, maupun pihak penyelenggara pendidikan.Hal itu didukung dengan munculnya berbagai produk teknologi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan sumber belajar. Penggunaan media pembelajaran melalui komputer dan fasilitas internet sebagai sarana pembelajaran merupakan alternatif yang tepat sebagai salah satu bentuk pengembangan dalam proses pendidikan, khususnya pembelajaran.

Selain itu, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran antara lain melalui komputer dan sumber belajar melalui internet, merupakan sarana dalam proses pembelajaran yang menarik minat dan memotivasi belajar peserta didik, mengefektifkan peran pendidik dan menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih bermakna.

Teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, jaringan lokal (LAN) dan akses internet, merupakan sarana yang efektif dalam kegiatan pembelajaran, yaitu E-Pembelajaran atau e-learning di sekolah.

Panduan ini disusun sebagai acuan bagi pihak sekolah dan pihak terkait lainnya dalam pelaksanaan E-Pembelajaran di sekolah dasar.

Jakarta, November 2012

Direktur Pembinaan Sekolah Dasar,

(3)

iii

D. Pengertian E-Pembelajaran ... 3

E. Komponen E-Pembelajaran ... 6

F. Tujuan E-Pembelajaran ... 7

G. Sifat E-Pembelajaran ... 7

H. Manfaat Pelaksanaan E-Pembelajaran ... 8

I. Kendala Pelaksanaan E-Pembelajaran ... 8

BAB II SARANA DAN PRASARANA E-PEMBELAJARAN ... 10

A. Perangkat Keras (hardware) ... 10

B. Perangkat Lunak (software) ... 11

C. Prasarana ... 12

D. Sarana Penunjang ... 13

E. Penataan Ruang Komputer ... 14

F. Penataan Jaringan ... 17

BAB III SUMBER DAYA MANUSIA ... 22

A. Tenaga Pendidik ... 22

B. Pengelola TIK ... 23

BAB IVIMPLEMENTASI E-PEMBELAJARAN ... 24

A. Perencanaan Program ... 24

B. Proses E-Pembelajaran ... 27

BAB V MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN ... 30

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai kemajuan pesat dalam perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), khususnya teknologi komputer dewasa ini secara langsung dan tidak langsung telah memacu para pendidik di sekolah-sekolah untuk memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran.Untuk mengembangkan kemampuan ini, pendidik perlu dibekali dengan kemampuan yang memadai dalam praktik penggunaan teknologi agar mereka dapat meningkatkan kualitas penyajian gagasan sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna.

Penggunaan TIK untuk kegiatan pembelajaran sangat tidak terbatas.Banyak kontribusi nyata dihasilkan TIK bagi kemajuan pendidikan, khususnya pembelajaran di sekolah.TIK dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan/perbedaan individu peserta didik, mengajarkan konsep secara imajinatif dan kreatifdalam melaksanakan perhitungan, merangsang belajar peserta didik, dan memberikan kesempatan untuk melakukan eksplorasi konsep secara lebih mendalam.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) Sekolah Dasar ditegaskan bahwa setelah peserta didik menamatkan pendidikan di sekolah dasar, mereka diharapkan dapat:

1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak 2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri

3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam masyarakat

4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan social ekonomi di lingkungan sekitarnya

5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif 6. Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan

guru/pendidik

7. Menujukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya

8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari

(5)

2 11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, Negara, dan tanah air

Indonesia

12. Mennjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya local

13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang

14. Berkomunikasi secara jelas dan santun

15. Bekerja sama dengan kelompok, tolong-menolong dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya

16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis

17. Menunjukkan ketrampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung Kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif dapat dibina melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.Keberadaan komputer dalam kehidupan dewasa ini merupakan salah satu gejala sosial di lingkungan sekitar yang juga harus diantisipasi oleh peserta didik.

Komputer, sebagai salah satu alat dan media, banyak memiliki kemampuan yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Komputer bisa berfungsi sebagai alat untukmengeksplorasidan mengelaborasi bahan ajar tertentu.Komputer berfungsi sebagai media bagi pendidikdan peserta didik dalam penyampaian dan pemahaman substansi pembelajaran.Komputer juga merupakan media yang sangat menarik dan memotivasi dalam pembelajaran apabila ditampilkan dengan layar lebar dan proyektor secara klasikal.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4496);

(6)

3 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863);

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);

10.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010 – 2014.

C. Tujuan Panduan

Tujuan PanduanE-Pembelajaran di Sekolah Dasar adalah memberikan panduan dan rambu-rambu pada sekolah dalam melaksanakan E-Pembelajaran menggunakan sarana TIK untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi pendidik dan peserta didik.Demi keberhasilan dan keberlanjutan program ini, perlu dukungan dari berbagai pihak baik Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar maupun Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kepala Sekolah, Komite Sekolahserta masyarakat luas.

D. Pengertian E-Pembelajaran

(7)

4 seluruh teknologi untuk memproses komunikasi dan menyampaikan informasi.TIK mencakup dua aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, alat bantu,manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan.

Jadi, Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas, yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan dan pemindahan informasi antar media.Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi. Ketika TIK digunakan sebagai sarana untuk berbagi bahan belajar dalam proses pembelajaran secara interaktif, maka berubah fungsi menjadi E-Pembelajaran.

Dari pengertian di atas, E-Pembelajaranmeliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun non-formal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun internet) sebagai pengantar bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi.Meski terdapat beragam definisi, pada dasarnya disetujui bahwa e-Learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi jaringan komputer.E-Pembelajaranakan optimal ketika memanfaatkan teknologi internet.Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning.Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan

materi-materi pembelajaran.

Gambar 1. Bagan Teknologi Informasi dan Komunikasi

(8)

5 Kedudukan Pembelajaran Berbasis TIK dan E-Pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pembelajaran Berbasis TIK E-Pembelajaran

 Pembelajaran Berbasis TIK merupakan metode pembelajaran yang fungsi ini umumnya dapat dilakukan dengan teknologi komputer. Namun, pada dasarnya pembelajaran berbasis TIK juga menggunakan perangkat teknologi multimedia lainnya yaitu televisi dan CD pembelajaran.

 Penggunaan TIK dalam proses belajar dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta didik, misalnya dalam bentuk

presentasi tugas makalah, pembuatan desain gambar, video, arsitek,

eksperimen-eksperimen IPA dan Teknik.

 Kebutuhan sarana dan prasarana TIK mencakup perangkat keras (hardware) seperti satu set komputer, LCD

Projector dan printer, serta perangkat lunak (software) seperti program pengolah data perkantoran (office), desain gambar (photoshop), desain video, dan program-program lain sesuai kebutuhan. maupun peserta didik terhubung dalam sebuah jaringan, baik dalam bentuk jaringan lokal (intranet) di sekolah, maupun jaringan global (internet).

 Dalam e-pembelajaran, pendidik dapat menyimpan bahan pembelajaran di sebuah komputer pusat data yang dapat diakses oleh pendidik dan peserta didik kapanpun dan dimanapun. Peserta didik juga dapat mengirimkan tugas-tugas sekolah melalui pusat data tersebut. Program e-pembelajaran memang bertujuan untuk

menghilangkan batasan ruang dan waktu dalam proses belajar dimana pendidik dan peserta didik dapat setiap saat mengakses informasi pelajaran yang dibutuhkan.

(9)

6 E. Komponen E-Pembelajaran

Dalam melaksanakan program E-Pembelajaran, setidaknya terdapat empat komponen yang perlu diperhatikan, mencakup sarana dan prasarana, sumber daya manusia, metode pembelajaran dan multimedia pembelajaran.

Gambar 2. Jaringan Kegiatan E-Pembelajaran (e-Learning)

1. Sarana dan Prasarana

a. Perangkat media E-Pembelajaran, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang dapat melengkapi dan memperkaya nilai belajar yang konvensional, seperti: komputer dan program aplikasi.

b. Prasarana yang mendukung program E-Pembelajaran, seperti daya listrik serta ruangan yang memadai.

c. Jaringan yang memungkinkan pendidik dan peserta didik saling terhubung dan berinteraksi dalam mengakses informasi yang diperlukan, seperti intranet (jaringan lokal) dan internet.

2. Sumber Daya Manusia (SDM)

a. Memiliki tenaga kompeten yang dapat mengoperasikan komputer, program aplikasi sertamenangani masalah-masalah yang menyangkut perangkat komputer dan media elektronik lainnya

b. Mampu menyajikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan TIK.

3. Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan untuk memanfaatkan media elektronik dalam proses pembelajaran lebih menitikberatkan peran aktif peserta didik sementara pendidik lebih berperan sebagai fasilitator proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

(10)

7 Multimedia pembelajaran merupakan materi pembelajaran yang memiliki konten multimedia, meliputi materi teks, gambar, animasi, video dan audio

F. Tujuan E-Pembelajaran

E-Pembelajaran dimaksudkan untuk:

1. Memfasilitasi pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran agar mencapai hasil yang optimal, terutama untuk materi pelajaran yang bersifat abstrak dan konseptual.

2. Mendapatkan informasi serta pemahaman tentang materi pembelajaran secara efektif dan bermakna.

3. Memberi peluang bagi pendidik dan peserta didik untuk terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara berkelanjutan sebagai tuntutan global.

4. Mengembangkan berbagai model dan metode pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dengan hasil optimal.

5. Meningkatkan motivasi pendidik dan peserta didik untuk mengaktualisasikan kompetensi dan potensi dirinya, sehingga menjadi generasi cerdas, kompetitif dan berkarakter.

6. Menyelaraskan substansi pembelajaran dengan media pembelajaran kepada peserta didik yang memiliki kemampuan bervariasi. Makin baik keselarasan antarsubstansi pelajaran dan media penyampaian dengan gaya belajar peserta didik, maka kemampuan peserta didik meningkat yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik pada masing-masing individu.

G. Sifat E-Pembelajaran

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan E-Pembelajaran:

1. E-Pembelajaran adalah pembelajaran yang memanfaatkan TIK, terutama penggunaan teknologi jaringan komputer seperti intranet dan internet.

2. E-Pembelajaran didukung oleh perangkat lain, seperti kamera, pemindai (scanner), danprinter.

(11)

8 4. E-Pembelajarandapat menggunakan jaringan lokal (intranet) jika sekolah belum

memiliki koneksi internet.

5. Internet lebih banyak digunakan oleh pendidik untuk mengembangkan dan memperkaya bahan ajar dan sumber belajar, serta menggunakan surat elektronik (email).

H. Manfaat Pelaksanaan E-Pembelajaran

Manfaat E-Pembelajaranterutama dari segi efektivitas pembelajaran antara lain:

1. Meningkatkan interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan pendidik

Apabila dirancang secara cermat, E-Pembelajaran dapat meningkatkan interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan pendidik, antarpeserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar

2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran secara fleksibel

Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik dan pendidik melalui jaringan intranet dan internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar kapanpun dan dimanapun.Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat dikirimkan kepada pendidik begitu selesai dikerjakan melaluisurat elektronik.

3. Memungkinkan terwujudnya pusat sumber belajar di sekolah.

Sekolah memiliki pusat data sebagai tempat untuk mengumpulkan, membuat, mengembangkan, dan mengelola materi pembelajaran, yang dapat diakses oleh pendidik dan peserta didik, kapanpun dan dimanapun.

4. Mempermudahpengembangan materi pembelajaran

Fasilitas yang tersedia dapat mempermudah pengembangan bahan belajar,melalui penyempurnaan atau pemutakhiran dan penambahan kelengkapan bahan ajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah.Di samping itu,penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian pendidik.

I. Kendala Pelaksanaan E-Pembelajaran

(12)

9 1. Terbatasnya sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi yang dimiliki

sekolah, seperti ketersediaan komputer, daya listrik, ruangan, dsb.

2. Terbatasnya kemampuan pendidik dalam menggunakan dan mengoperasikan komputer dalam melakukan proses pembelajaran.

(13)

10 BAB II

SARANA DAN PRASARANA E-PEMBELAJARAN

Sarana dan prasarana pembelajaran berbasis TIK terdiri atas perangkat TIK, baik perangkat keras (hardware) perangkat lunak serta dukungan fasilitas lainnya.

A. Perangkat Keras (hardware)

Perangkat utama TIK adalah komputer, yang dapat dipilah dalam dua bentuk, yaitu komputer pribadi (Personal Computer/PC) dan komputer jinjing (laptop/notebook/netbook). Selain komputer, juga dibutuhkan beberapa perangkat teknologi lain sebagai penunjang. Berikut daftar perangkat keras TIK yang dapat menunjang pembelajaran di sekolah dasar:

1. Komputer PC

Merupakan seperangkat peralatan yang terdiri dari Central Processor Unit (CPU), layar monitor, keyboard dan mouse. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelian PC adalah processor, mainboard, memory, VGA Card dan hardisk yang harus terus mengikuti perkembangan terbaru.

2. Laptop

Merupakan komputer jinjing yang dapat dibawa kemana-mana (mobile).Notebook merupakan jenis laptop yang memiliki cd room, sedangkan yang tidak memiliki cd room umumnya disebut netbook dengan ukuran yang lebih kecil. Selain processor, memory dan hardisk, hal lain yang harus diperhatikan dalam pembelian laptop adalah ketersediaan koneksi internet nirkabel (wi-fi), card reader dan daya tahan battery.

3. Printer

Merupakan alat yang berfungsi untuk mencetak data dari komputer, baik teks maupun gambar.Printer dapat dibedakan antara yang berisi tinta (inkjet) dan yang berisi serbuk (laserjet).

4. Scanner

Merupakan alat yang berfungsi untuk memindai teks, gambar atau foto yang sudah dicetak menjadi data digital sehingga dapat dipergunakan dalam sistem komputer.Saat ini scanner umumnya sudah digabungkan dengan alat printer sehingga lebih efektif dan efisien.

(14)

11 Merupakan alat yang berfungsi untuk menayangkan tampilan di layar komputer menjadi lebih besar.Hal yang perlu diperhatikan dalam pembelian LCD Projector adalah faktor resolusi dan daya lampu dalam ukuran ANSI Lumens. Semakin tinggi resolusi dan ANSI Lumens, maka akan semakin baik tampilan LCD Projector jika diperbesar.

6. Layar Projector

Merupakan layar datar yang berfungsi sebagai papan pantul dari LCD Projector. 7. Speaker Aktif

Yaitu alat yang berfungsi menampilkan suara, baik musik maupun video, lebih keras dibanding speaker yang telah tersedia di laptop.

8. Modem Broadband

Merupakan perangkat yang dapat menghubungkan komputer/laptop ke jaringan internet dengan menggunakan data akses berkecepatan tinggi. Contoh GSM atau CDMA

B. Perangkat Lunak (software)

Untuk dapat mengoperasikan komputer dibutuhkan perangkat lunak (software) baik dalam bentuk sistem operasi sebagai sistem dasar dari komputer tersebut maupun program-program lainnya sesuai dengan kebutuhan. Berikut daftar program-program software standar yang sebaiknya ada dalam komputer sekolah:

1. Sistem operasi (Operation System/OS)

Sistem operasi komputer ada yang berbayar seperti Windows maupun yang gratis atau open source seperti Linux. Masing-masing sistem operasi akan berimplikasi pada program-program komputer selanjutnya.

2. Program aplikasi perkantoran (office)

Program aplikasi perkantoran merupakan program yang mendasar yang harus ada dalam komputer. Program perkantoran yang utama, mencakup:

a. Program pengolah kata/ teks (word) b. Program pengolah data angka (excel) c. Program presentasi (power point) 3. Program anti virus

(15)

12 progam di komputer.Program antivirus sebaiknya selalu diperbaharui agar mampu mengidentifikasi perkembangan virus-virus baru.

4. Program pengolah data PDF

Program ini akan berguna untuk mengolah data mentah baik yang berasal dari word, excel, powerpoint, dll ke format PDF maupun dari format PDF dirubah ke dalam format word.

5. Browser internet

Program ini berguna untuk dapat masuk ke dalam jaringan internet, baik untuk mencari bahan belajar, mengirim email maupun berinteraksi menggunakan media sosial.

6. Program-program pembelajaran sesuai materi pelajaran, seperti : a. CD Pembelajaran Pendidikan Agama

b. CD Pembelajaran Bahasa Indonesia c. CD Pembelajaran Matematika

d. CD Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam e. CD Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial f. CD Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan g. CD Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan

h. CD Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan i. CD Pembelajaran Muatan Lokal

C. Prasarana

Untuk menunjang sarana TIK diatas, pihak sekolah juga harus mempersiapkan prasarana yang mendukung pembelajaran berbasis TIK. Prasarana yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Ruang kelas dengan fasilitas TIK

Fasilitas TIK standar di setiap ruang kelas untuk penyelenggaraan pembelajaran berbasis TIK adalah 1 unit komputer PC, 1 unit LCD Projector dan 1 unit layar projector. Jika tidak terdapat layar projector, gambar dari LCD Projector dapat dipantulkan melalui whiteboard atau dinding ruang kelas. Kalaupun tidak terdapat perangkat komputer PC di setiap kelas, minimal tersedia 1 unit LCD projector, sementara perangkat komputer dapat digantikan dengan laptop yang dibawa oleh masing-masing tenaga pendidik.

(16)

13 Ruang komputer selain berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam menggunakan komputer dan program-programnya, juga dapat digunakan bagi peserta didik untuk mencari bahan belajar melalui internet dan membuat tugas mata pelajaran menggunakan komputer.Maka, sebaiknya ruang komputer juga terhubung dengan jaringan internet.

3. Daya listrik yang memadai

Daya listrik minimal untuk penggunaan perangkat TIK di sekolah adalah 1.300 VA/watt, sesuai dengan peralatan listrik yang ada di sekolah.

4. Instalasi kabel listrik sesuai kebutuhan

Kabel listrik juga menjadi prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran berbasis TIK.Penempatan kabel listrik terutama terminal/colokan, diusahakan tidak jauh dari perangkat TIK dan memudahkan pendidik untuk menghubungkan komputer/laptop dan LCD Projector dengan listrik.

5. Jaringan internet Wifi

Untuk memudahkan pendidik dan peserta didik memperoleh bahan belajar secara luas, pihak sekolah sebaiknya menyediakan fasilitas jaringan internet di sekolah. Jaringan internet itupun sebaiknya bersifat wireless (wifi) sehingga dapat diakses oleh perangkat komputer manapun yang memiliki akses Wifi.

6. Tempat penyimpanan

Hal yang tidak kalah penting diperhatikan adalah tempat penyimpanan perangkat TIK.Jika perangkat tersebut dapat dipindah-pindah (mobile), diperlukan sebuah lemari penyimpanan peralatan itu dengan seseorang yang diberi tanggung jawab untuk menjaganya.Namun jika peralatan TIK seperti komputer PC dan LCD Projector bersifat permanen di ruang kelas, agar dibuatkan teralis besi yang terkunci sebagai pengamannya.

D. Sarana Penunjang

Untuk dapat menunjang peralatan TIK yang ada, dibutuhkan sarana penunjang lainnya, diantaranya:

1. Uninteruptible Power Supply(UPS)

2. Stabilizer

(17)

14 E. Penataan Ruang Komputer

Ada tiga alternatif penataan ruangan komputer sebagai pusat E-Pembelajaran di SD.

1. Alternatif Satu

Dalam alternatif satu, semua komputer menghadap ke tembok, mengelilingi ketiga sisi tembok. Denah ruang Alternatif Satu sebagai berikut:

Gambar 3. Denah Ruang Komputer Alternatif Satu

Keterangan Gambar

1. MCB Kendali kelistrikan 2. Papan Tulis, (Whiteboard)

3. Meja Pendidik (Computer dan LCD Projector) 4. Layar Projector

5. Meja Komputer Peserta didik 6. Stop Kontak Listrik

7. Aktive HUB

8. Penempatan AC sesuai kondisi Fisik Bangunan

Desain penataan ruang tersebut memberi keuntungan sebagai berikut: a. Mobilitas pendidik dalam melaksanakan pembelajaran mudah.

180 6.80

3.40 180

1 2

3 4

5 6

7 8

(18)

15 b. Pengturan aliran listrik mudah dan aman (tidak mengganggu mobilitas anak dan

pendidik), serta terlihat lebih rapih.

c. Pendidik dapat memonitor seluruh peserta didik dengan mudah. Kelemahan :

a. Peserta didik harus memutar posisi duduk terlebih dahulu jika ada penjelasan dari pendidik di layar

b. Memerlukan ruangan yang lebih luas.

c. Jika ada kerusakan jaringan, perbaikan cukup sulit dilakukan

2. Alternatif Dua

Pada Alternatif Dua, meja komputer peserta didik disusun secara baris sehingga satu baris peserta didik saling berhadapan dengan satu baris peserta didik lainnya, dan komputer mereka saling membelakangi. Contoh gambar ruang alternatif dua sebagai berikut:

Gambar 4. Denah Ruang Komputer Alternatif Dua

(19)

16 Alternatif Dua lebih sesuai bila ruangan lab komputer berbentuk memanjang, atau kurang dari ukuran standar ruang kelas.Posisi papan tulis (whiteboard) harus ditata sedemikian rupa agar memudahkan peserta didik melihat ke arah papan tulis.Penataan kabel listrik juga harus ditata agar tidak menggangu mobilitas peserta didik dan pendidik.

d. Keuntungan dari alternatif dua ini adalah pengaturan aliran lisrtrik dan jaringan, mudah, terlihat rapi dan lebih aman. Disamping itu menghemat tempat dan memberikan keleluasaan tempat meja komputer. Kelemahannya adalah peserta didik harus memutar posisi duduk terlebih dahulu jika ada penjelasan dari pendidik di layar. Di samping itu pendidik kesulitan memonitor seluruh peserta didik secara bersama.

3. Alternatif Tiga

Pada alternatif tiga, meja komputer disusun secara klasikal menghadap ke papan tulis, seperti ruangan kelas klasikal. Contoh gambar Alternatif Tiga sebagai berikut:

Gambar 6.Denah ruang lab komputer AlternatifTiga

(20)

17 Susunan meja komputer pada alternatif tiga memudahkan peserta didik memperhatikan penjelasan atau peragaan yang dilakukan oleh pendidikdi depan kelas melalui papan tulis atau proyektor LCD. Kelemahan utama desain seperti ini adalah mobilitas peserta didik sangat dibatasi, dan peserta didik harus berhati-hati bila akan meninggalkan tempat duduknya agar tidak menyentuh bagian belakang monitor peserta didik di belakangnya, karena terdapat aliran listrik.

F. Penataan Jaringan

Kondisi perlengkapan sarana dan prasarana TIK sekolah di setiap daerah amat beragam. Oleh karena itu, ada limamodel jaringan yang bisa dipilih sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing.

1. Model Pertama: 1 komputer pusat datadan 1 komputer klien

 Model pertama ini dapat digunakan jika sekolah memiliki perangkat TIK terbatas yaitu hanya 2 komputer dan 1 LCD Projector.

 Pada model ini, terdapat satu komputer yang berfungsi sebagai komputer pusat data dan satu komputer sebagai komputer klien yang ditempatkan di satu ruang kelas tertentu dilengkapi dengan 1 LCD Projector.

 Rombongan belajar yang hendak menerapkan E-Pembelajaran akan berpindah ke ruang kelas yang telah dipasang komputer klien dan dilengkapi dengan fasilitas LCD Projector. Ruang kelas itupun akan digunakan secara bergantian oleh rombongan belajar yang lain. Praktik ini sering disebut sebagai moving class (kelas berpindah)

(21)

18

Gambar 8.Bagan Model 1

2. Model Kedua: 1 laptop pusat data dan satu laptop klien

 Model ini dapat diterapkan jika sekolah hanya memiliki 2 unit laptop dan 2 unit LCD Projector. Satu unit laptop digunakan sebagai pusat data dan laptop satunya sebagai komputer klien. Laptop klien akan terhubung dengan laptop pusat data melalui access point jaringan nirkabel (wifi).

 Dalam model ini, laptop klien dan LCD Projector digunakan secara bergantian oleh pendidik sesuai dengan jadwal peminjaman. Dalam hal ini dua perangkat TIK yang ada digunakan secara mobile.

 Laptop klien yang digunakan pendidik mengakses bahan belajar yang terdapat di laptop pusat data dan menayangkannya melalui LCD Projector.

(22)

19 3. Model Ketiga: Ruang Komputer

 Model ini dapat digunakan jika sekolah hanya memiliki peralatan TIK berupa ruang laboratorium komputer sehingga seluruh kegiatan E-Pembelajaran dilakukan di ruang komputer yang diatur dengan jadwal pemakaian.

 Proses pembelajaran dalam model ini mensyaratakan sekolah telah memiliki ruang komputer dengan standar rasio, minimal 1 komputer digunakan 2 sampai 3 peserta didik.

 Satu komputer berfungsi sebagai pusat data, sedangkan komputer yang lain berfungsi sebagai klien.

 Penataan ruang komputer mengacu pada poin E.

Gambar 10.Bagan Model 3

4. Model Keempat: Peralatan TIK Lengkap

(23)

20

 Perangkat TIK di setiap ruang kelas terdiri dari 1 unit komputer, 1 LCD Projector dan 1 layar Projector serta speaker aktif. Model ini merupakan model ideal dalam pelaksanaan E-Pembelajaran.

 Komputer pusat data terletak di ruang laboratorium Komputer yang terhubung dengan seluruh komputer yang ada di sekolah, termasuk ruang kelas dan ruang administrasi/ tata usaha. Dalam model ini selain E-Pembelajaran, juga dapat diterapkan E-Administrasi sekolah.

Gambar 11.Bagan Model 4

5. Model Kelima: Jaringan Laptop

 Model ini dapat diterapkan pada sekolah dimana semua pendidik telah memiliki laptop masing-masing. Model ini hampir mirip dengan model kedua, yaitu satu laptop berfungsi sebagai pusat data dan laptop lainnya sebagai klien. Laptop klien akan terhubung dengan laptop pusat data melalui access point jaringan nirkabel (wifi).Bahkan pada model ini, siswa yang memiliki laptop juga dapat menjadi klien.

 Pada model ini, setiap laptop yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran di kelas mengakses bahan belajar ke pusat data melalui access point. Pendidik juga dapat memberikan tugas kepada peserta didik melalui pusat data

(24)

21 tersebut. Peserta didik yang telah mengerjakan tugas kemudian mengirimkan tugasnya melalui pusat data.

 Untuk dapat koneksi ke internet, cukup dibutuhkan modem GSM atau modem ADSL, terutama untuk kebutuhan mencari bahan belajar di internet.

Gambar 12.Bagan Model 5

(25)

22 BAB III

SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam E-Pembelajaran, terdiri dari unsur tenaga pendidik dan pengelola TIK.

A. Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik atau pendidik merupakan faktor yang sangat penting dalam memastikan mutu pembelajaran danpendidikan di sekolah.Hal ini juga berlaku pada sekolah dasar yang memanfaatkan E-Pembelajaran.

1. Kompetensi

 Menyusun silabus dan Rencana Program Pembelajaran sesuai dengan bidang yang diampu.

 Menyiapkan dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan silabus dan RPP yang telah disusun.

 Menyusun pengintegrasian/pemanfaatan E-Pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.

 Mengetahui dasar-dasaroperasional komputer 2. Peran

Mengoptimalkan hasil pembelajaran dengan memanfaatkan media E-Pembelajaran. 3. Tugas

 Menyiapkan silabus, RPP dan program pembelajaran lainnya untuk diunggah ke database tenaga pendidik yang bersangkutan.

 Menyiapkan tugas-tugas pelajaran pada peserta didik dan memfasilitasi penyelesaian tugas peserta didik dengan memanfaatkan TIK.

 Memberikan tanggapan dan umpan balik terhadap hasil pekerjaan dan karya peserta didik yang dilakukan melalui TIK.

 Meningkatkan proses fasilitasi pada peserta didik dengan menyimpulkan dari serangkaian publikasi peserta didik.

(26)

23 B. Pengelola TIK

Pengelola TIK merupakan tenaga kependidikan yang ditugaskan secara khusus untuk mengelola kegiatan yang menyangkut penggunaan perangkat TIK.Pengelola TIK dapat ditugaskan kepada pendidik TIK atau tenaga pendidikan lainnya.Idealnya, sekolah dasar yang memanfaatkan E-Pembelajaran memiliki tenaga khusus sebagai pengelola, sehingga tugas-tugas ini tidak diberikan kepada pendidik mata pelajaran.Akan tetapi kondisi sekolah dasar di Indonesia sangat beragam.Ada sekolah dasar negeri dan swasta yang mampu memberdayakansecara optimal tenaga pengelola secara mandiri, tetapi banyak juga sekolah yang belum sanggup untuk memiliki tenaga pengelola yang memiliki latar belakang di bidang TIK.Sekolah-sekolah ini menugaskan pendidik mata pelajaran dengan tugas tambahan sebagai pendidik TIK atau mencari tenaga dari luar sekolah (outsourcing).

1. Kompetensi:

a. Memiliki kemampuan mengelola perangkat TIK.

b. Memiliki kemampuan mengelola pusat data pembelajaran. c. Melatih pendidik dan peserta didikmenggunakan perangkat TIK.

d. Mengembangkan media agar proses pembelajaran lebih kreatif dan inovatif. 2. Peran:

Memfasilitasi terlaksananya E-Pembelajaran di sekolah dasar. 3. Tugas:

a. Menyusun jadwal penggunaan peralatan TIK.

b. Inventarisasi dan administrasi peminjaman peralatan TIK. c. Memelihara dan merawat peralatan TIK.

d. Mengumpulkan dan menata data materi pembelajaran secara sistematis.

e. Memberikan pelatihan pada pendidik dan peserta didik tentang cara mengoperasikan komputer, mengakses intranet, (mengunggah, mengunduh, mengedit) database individual pendidik, memindai gambar, mencetak ke mesin cetak (printer).

(27)

24 BAB IV

IMPLEMENTASI E-PEMBELAJARAN

A. Perencanaan Program

Pada Bab I telah dipaparkan tujuan utama E-Pembelajaran di sekolah dasar.Indikator yang diperoleh yaitu meningkatnya hasil pembelajaran dan pendidikan serta motivasi peserta didik dan pendidik. Oleh karena itu, ada beberapaaspek yang harus dipastikan terjadi secara terencana bila sekolah menerapkan E-Pembelajaran, yaitu:

1) Konsep-konsep rumit dan abstrak dapat disajikan menjadi lebih jelas melalui peragaan dengan beragam program dan visualisasi. Contohnya, sistem pencernaan makanan pada manusia, demonstrasi kenaikan harga, dan berbagai peristiwa alam dapat disajikan lebih menarik dan mudah dimengerti.

2) Peserta didik menjadi cepatmengetahui tentang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya, ensiklopedi dalam CD.

3) Metode dan model pembelajaran menjadi lebih interaktif, menyenangkan dan komunikatif.

4) Pendidik dan peserta didiktermotivasi untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.

Sebelum memulai E-Pembelajaran, atau bila program sudah berjalan tetapi belum jelas tujuan yang akan dicapai, sebaiknya sekolah merumuskan tujuan E-Pembelajaran, dengan mengacu pada empataspektersebut di atas. Tujuan ini harus tercermin dalam dokumen Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan terjabarkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat membantu merumuskan tujuan dan melakukan persiapan sebagai berikut:

1) Apa tujuan E-Pembelajaran di sekolah saya?

2) Kompetensi apa yang harus dikuasai oleh pendidik TIK?

3) Kompetensi tambahan apa yang harus dikuasai oleh semua pendidik dalam E-Pembelajaran?

4) Kompetensi apa yang perlu dimiliki oleh setiappeserta didik agar mereka dapat memanfaatkan E-Pembelajaran?

(28)

25 Setelah tujuan utama program E-Pembelajaran dirumuskan ke dalam rencana jangka menengah (4 tahunan) dan ditulis dalam RKS, program ini kemudian dijabarkan ke dalam program tahunan yang dijadwalkan dalam RKAS.Selanjutnya, program tahunan ini kemudian dipecah menjadi program semester, yang kemudian dioperasionalkan menjadi program bulanan dilengkapi dengan jadwal kegiatan untuk setiap minggunya.Dengan sistematika seperti ini, maka alur tujuan dan kegiatan E-Pembelajaran menjadi jelas dan runtut.

Juga tidak kalah pentingnya adalah pembentukan tim atau susunan penanggung jawab program E-Pembelajaran. Tim ini nantinya yang menyiapkan seluruh jadwal dan acara untuk merumuskan tujuan di atas.

Keseluruhan proses E-Pembelajaran dapat digambarkan dengan diagram seperti di bawah ini:

Gambar 13. BaganE-Pembelajaran di SD

Diagram di atas mencerminkan adanya tiga tahapan teknis sebelum E-Pembelajaran dapat dilaksanakan secara maksimal. Ketiga tahapan dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Tahapan pada Pengelola TIK

PENGELOLA T I K:

- menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak

- menyiapkan manajemen konten

- sistem pendukung

Pendidik Kelas / Mata Pelajaran

- Silabus, RPP, agenda harian

- Topik-topik belajar

- Bahan ajar

- Media pendukung

- Referensi

Peserta didik:

- Data peserta didik

- Karya peserta didik

(29)

26 Pada tahapan ini pengelola TIK harus menyiapkan perangkat keras, perangkat lunak, dan sistem pendukung untuk E-Pembelajaran, seperti yang sudah dijabarkan pada Bab II. Kegiatan yang dilakukan oleh pengelola TIK pada tahap ini adalah:

a) Menyiapkan perangkat keras (bila hal ini belum dilakukan), sesuai dengan denah ruangan kelas.

b) Menyiapkan komputer sebagai pusat data untuk menyimpan seluruh materi pembelajaran yang disusun oleh seluruh pendidik, untuk keperluan pemanfaatan E-Pembelajaran. Materi dapat terdiri dari teks, gambar, animasi, video, suara, serta program seperti kuis, evaluasi.

c) Berbagi seluruh materi pembelajaran yang disusun oleh seluruh pendidik, untuk keperluan pemanfaatan E-Pembelajaran

d) Memonitoring kegiatan tenaga pendidik dan peserta didik dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran elektronik.

2. Tahapan pada Pendidik Kelas/Mata Pelajaran

Pada tahapan ini pendidik mata pelajaran perlu mempersiapkan tahapan-tahapan berikut:

a) Menyusun silabus dan Rencana Program Pembelajaran sesuai dengan bidang yang diampunya.

b) Menyiapkan dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan silabus dan RPP yang telah disusun.

c) Mengidentifikasi konsep-konsep yang dianggap rumit oleh peserta didik, dan dicarikan ilustrasi/peragaan konsep dengan bantuan E-Pembelajaran. Dalam hal ini, pendidik dapat mencari bahan-bahan dari berbagai sumber, seperti koran, majalah, CD interaktif, liputantelevisi, internet, atau meminta bantuan dari pendidik lain serta dari pendidik TIK. Kemudian menyimpan file-file ini di dalam komputer pusat data yang sudah disediakan pengelola TIK.

d) Menyiapkan bahan-bahan tersebut untuk digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran dengan menggunakan jaringan lokal dan perangkat proyektor.

(30)

27 f) Memonitoring kegiatan peserta didik dalam pemanfaatan TIK untuk

E-Pembelajaran

3. Tahapan pada Peserta Didik

Pada tahapan ini peserta didik perlu mempersiapkan tahapan sebagai berikut : a) Menyalakan perangkat komputer

b) Mengakses pusat data sumber belajar

c) Mengerjakan tugas yang diberikan tenaga pendidik. d) Mengirimkan tugas ke pusat data

B. ProsesE-Pembelajaran

Ketiga tahapan di atas merupakan persiapan agarE-Pembelajaran dapat dilaksanakan.Interaksi antar ketiga tahapan membentuk proses E-Pembelajaran. Dalam proses ini, pendidik dan peserta didik berperan sangat penting. Meskipun demikian, pengelola TIK terus berperan memfasilitasi terjadinya interaksi tersebut, di antaranya:

1. Interaksi Antarpendidik

Setelah pendidik menguasai kompetensi teknis dan substantif di atas, selanjutnya pendidik perlu mengunggah bahan-bahan berikut ke dalam pusat data:

a) Silabus

b) Rencana Program Pembelajaran (RPP)

c) Bahan-bahan pembelajaran lainnya, baik berupa teks, gambar, video, audio dan animasi.

d) Tugas yang akan diberikan padapeserta didik e) Bahan-bahan evaluasi dan penilaian

f) Referensi lain, baik sumber yang ada di sekolah maupun sumber di internet

Pendidiklain dapat mengakses bahan-bahan yang telah diunggah oleh pendidik tersebut. Hal ini memungkinkan terjadinya pembelajaran antarpendidik dalam hal: a) Pendidiklain dapat mengakses silabus dan RPP serta mengidentifikasi tema/topik

yang dapat dihubungkan atau diintegrasikan dalam pembelajaran. Pengintegrasian dalam bentuk pembelajaran dapat difasilitasi oleh pengelola TIK.

(31)

28 c) Para pendidik dapat berkolaborasi terkait penyiapan/penyusunan/pengumpulan bahan-bahan untuk pemanfaatan E-Pembelajaran, serta terkait penugasan pada peserta didik.

2. Interaksi antara Pendidik dengan Peserta Didik

Dalam E-Pembelajaran, banyak proses pembelajaran yang meningkat, di antaranya: a. Kualitas presentasi.

Dengan bantuan multimedia yang sudah terpasang di dalam kelas (komputer klien/laptop serta layar dan perangkat proyektor), kualitas presentasi lebih meningkat.Contoh, untuk menjelaskan materi IPA (proses terjadinya gerhana bulan) dapat menggunakan media animasi atau video sehingga dapat mempermudah pemahaman secara kognitif peserta didik. File animasi atau video ini sebelumnya sudah dimasukkan pendidik ke dalam komputer pusat data, sehingga dapat dimanfaatkan kapan saja.

b. Fasilitasi dalam tugas individual dan kelompok.

Dengan adanya sarana TIK dalam E-Pembelajaran, peserta didiklebih mudah menyelesaikan tugas individual maupun kelompok.Peserta didik lebih cepat mengerjakan tugas, mudah mencari sumber belajar, serta dapat menyerahkan tugas tersebut dengan cepat.Sarana TIK juga memungkinkan peserta didik menghasilkan produk/tugas yang lebih bermutu.

c. Memperkaya Pusat Sumber Belajar di Sekolah

Berbagai bahan dan referensi yang dimasukkan ke dalam pusat data akan memperkaya sumber belajar yang sudah ada di perpustakaan biasa.Buku Sekolah Elektronik (BSE), Katalog Media dari portal Rumah Belajar (http://belajar.kemdikbud.go.id), media pembelajaran berbasis video dari portal Televisi Edukasi (http://tve.kemdikbud.go.id), dan media pembelajaran berbasis audio dari portal Suara Edukasi (http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id), adalah beberapa contoh sumber belajar yang diproduksi Kemdikbud yang dapat dimanfaatkan untuk memperkaya sumber belajar di sekolah.

d. Mempublikasikan karya peserta didik.

(32)

29 bersifat publik.Pemajangan karya peserta didik ini memperkaya galeri karya peserta didik yang dimiliki sekolah.

e. Mendokumentasikan portofolio karya peserta didik.

Tugas-tugas yang telah dikerjakan dan dikumpulkan dalam pusat data menjadi dokumentasi portofolio karya peserta didik yang dapat dimonitor oleh pendidik.Dengan melihat portofolio dan profil masing-masing peserta didik, pendidik mendapatkan informasi tentang kesan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran serta mengidentifikasi tema/topik pembelajaran yang perlu diperkuat (dianggap sulit oleh peserta didik) dalam rangka menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik dan menyenangkan.

f. Umpan-balik pada pengelola TIK.

(33)

30 BAB V

MONITORING,EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Monitoring

Monitoring dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses pelaksanaan E-Pembelajaran sudah dilakukan oleh sekolah, serta apakah pelaksanaan tersebut telah berjalan secara efektif. Monitoring dapat dilakukan oleh berbagai pihak, baik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan(dalam hal ini Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar), Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupten/Kota, maupun Pengawas.

B. Evaluasi

Dalam rangka mengukur efektifitas programE-Pembelajaran, pihak sekolah perlu melakukan evaluasi diri (self-assessment) terhadap pelaksanaan kegiatan E-Pembelajarandi sekolahnya, sehingga dapat diketahui manfaat dan hasilnya, serta kekurangan/kelemahan dalam pelaksanaan kegiatan.Hal ini dilakukan sebagai bahan perbaikan dan tindak lanjut program yang akan datang. Area yang perlu dievaluasi mencakup:

1) Sistem pelaksanaan program E-Pembelajaran, meliputi:

o Penataan peralatan TIK sesuai dengan efektivitas pelaksanaan pembelajaran. o Kecukupan dan optimalisasiperalatan TIK.

o Prosedur operasi standar pelaksanaan E-Pembelajaran. o Penjadwalan pemakaian peralatan TIK.

o Upaya-upaya penghematan penggunaan daya listrik. 2) Metode E-Pembelajaran, meliputi:

o Interaksi antar pendidik dalam meningkatkan kompetensi pedagogis. o Metode dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik.

o Interaksi antara pendidik dengan peserta didik melalui E-Pembelajaran. 3) Substansi pembelajaran, meliputi:

o Kuantitas bahan ajar yang diunggah oleh pendidik di pusat data

o Kualitas bahan ajar pendidik dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran. o Pemanfaatan pusat data sebagai sumber belajar peserta didik.

4) Motivasi peserta didik dan pendidik, meliputi:

o Peningkatan motivasi belajar pada peserta didik setelah mengalami E-Pembelajaran.

(34)

31 5) Produktifitas/kreatifitas peserta didik dan pendidik, meliputi:

o Peningkatan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran.

o Peningkatan produktifitas/ kreatifitas pada peserta didik dengan pemanfaatan E-Pembelajaran.

o Peningkatan produktifitas/ kreatifitas pada pendidik dengan pemanfaatan E-Pembelajaran.

Evaluasi harus dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. Kunci evaluasi terletak pada kecermatan masing-masing pendidik dan kepala sekolah untuk mendokumentasikan setiap proses dan kegiatan yang dilakukan.

Untuk melakukan evaluasi tersebut, tim atau penanggung jawab E-Pembelajaran perlu mengumpulkan/mendokumentasikan hal-hal berikut:

1) Tema yang biasanya dianggap sulit oleh peserta didik dari mata pelajaran tertentu. 2) Hasil belajar anak sebelum dan setelah E-Pembelajaran.

3) Produktifitas/kreatifitas anak sebelum dan setelah E-Pembelajaran.

4) Dokumentasi/ portofoliotentang seluruh kegiatan yang terkait dengan E-Pembelajaran.

Selanjutnya, sekolah harus menuangkan hasil evaluasi ini dalam satu dokumen yang sistematis dan mudah dipahami. Tujuannya sebagai pedoman dalam perumusan rencana tindak lanjut program dan mengarahkan program selanjutnya pada tujuan yang sudah ditetapkan dalam RKS.

C. Pelaporan Program

Dokumen hasil evaluasi merupakan bahan utama dalam menyusun laporan. Pada akhir tahun pelajaran, sekolah harus menyiapkan laporan pendidikan pada orangtua peserta didik. Laporan pendidikan iniadalah laporan hasil belajar peserta didik, termasuk di dalamnya laporan E-Pembelajaran dan tindak lanjut yang perlu dilakukan oleh orangtua peserta didik.

(35)

32 BAB VI

PENUTUP

E-Pembelajaran merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Keberadaan komputer menjadi sarana utama dalam pemanfaatan kemajuan teknologi ini, maka penggunaan komputer menjadi begitu penting.E-Pembelajaran bersifat membantu pembelajaran menjadi lebih efisien, efektif, dan tentu saja menyenangkansehingga pendidikan menjadi lebih berkualitas.

Pedoman E-Pembelajaran ini menjadi panduan bagi sekolah dasar yang ingin mengembangkan E-Pembelajaran. Pedoman ini memberikan gambaran pada sekolah tentang pelaksanaan program E-Pembelajaran, mulai dari tujuan, kebutuhan sarana dan prasarana, sumber daya manusia, serta proses implementasi E-Pembelajaran sesuai dengan kondisi sekolah.

Pedoman ini juga menguraikan gambaran bagi sekolah dalam melaksanakan evaluasi diri terhadap program E-Pembelajaran, serta hal-hal yang perlu didokumentasikan. Hasil evaluasi ini kemudian menjadi dasar bagi pengembangan program lebih lanjut.

(36)

33 DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Deni. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Prosojo, L. Diat dan Riyanto. 2011. Tekonologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media.

Mulyono, Hasyim. 2008. Buku Pintar Komputer. Depok: Kriya Pustaka.

(37)

34 Lampiran 1

PELAJARAN PENDUKUNG E-PEMBELAJARAN

Untuk mendukung E-Pembelajaran, diperlukan kompetensi pendukung yang perlu dikuasai oleh peserta didik.Kompetensi ini dapat dikuasai oleh peserta didik melalui pelajaran teknologi informasi dan komunikasi berikut.

Kelas I

Kompetensi yang perlu dicapai oleh peserta didik kelas I adalah sebagai berikut;

 Mengenal alat-alat telekomunikasi

 Operasi sederhana menggunakan komputer

 Menggunakan program untuk menggambar (Microsoft Windows Paint)

Kelas II

Kompetensi yang perlu dicapai oleh peserta didik kelas II adalah sebagai berikut;

 Kompetensi Kelas I

 Pengenalan toolbar komputer.

 Pengenalan perangkat keras komputer secara sederhana.

Kelas III

Kompetensi yang perlu dicapai oleh peserta didik kelas III adalah sebagai berikut;

 Kompetensi Kelas I dan II

 Menggunakan program pengolah kata untuk membuat dokumen (menulis puisi, cerita, narasi pendek, dsb.). Juga dapat digunakan untuk menggambar bangun ruang (pelajaran Matematika).

 Pengenalan berkarya (membuat puisi, memfoto gambar / lukisan, dsb. Misalnya pelajaran menggambar: dalam pelajaran menggambar di kelas, menggambar dilakukan secara manual; dalam E-Pembelajaran, gambar tersebut difoto dan diunggah ke server.

 Pengenalan perangkat keras komputer lanjutan.

Kelas IV

(38)

35

 Menggunakan program pengolah kata, angka, dan presentasi secara lebih mendalam.

 Eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi pengetahuan umum peserta didikdengan bantuan bahan ajar dari server.

Kelas V

Kompetensi yang perlu dicapai oleh peserta didik kelas V adalah sebagai berikut;

 Sama dengan dan melanjutkan kompetensi di kelas IV

 Pendalaman penggunaan pengolah angka

 Menggunakan program presentasi: membuat dan mempresentasikan hasil karya.

Kelas VI

Kompetensi yang perlu dicapai oleh peserta didik kelas VI adalah sebagai berikut;

 Sama dengan dan melanjutkan kompetensi di kelas V

 Pendalaman penggunaan pengolah angka

 Menggunakan program presentasi: membuat dan mempresentasikan hasil karya

(39)

36 Lampiran 2

PENGEMBANGAN E-PEMBELAJARAN

Sekolah yang telah menerapkan E-Pembelajaran dengan baik, dapat dikembangkan dengan integrasi sistem manajemen pembelajaran (Learning Management System/LMS) yang dikelola oleh sekolah (pendidik, tenaga kependidikan, pengelola TIK dan peserta didik) sehingga mewujudkan sistem E-Pembelajaran terpadu.

A. Sistem Manajemen Pembelajaran (Learning Management System/LMS)

Sistem manajemen pembelajaran adalah sistem aplikasi perangkat lunak berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Perangkat sistem ini berguna untuk merencanakan, melaksanakan dan menilai proses dan produk belajar peserta didik. Lebih dari itu, sistem ini berguna untuk meningkatkan sistem perbaikan mutu pembelajaran secara berkelanjutan.

Fitur-fitur interaktif memungkinkan pendidik menggunakan sistem ini untuk : 1. Mengelola materi pembelajaran

2. Meningkatkan jumlah aktivitas belajar peserta didik 3. Meningkatkan aktivitas diskusi

4. Mengumpulkan tugas secara online

5. Menampilkan produk belajar peserta didik secara online 6. Mengompetisikan peserta didik dalam sinergi kelompok 7. Menyusun bank soal

8. Melaksanakan tes secara online

9. Menganalisis dan mendokumentasikan hasil tes Contoh : aplikasi Moodle dan Think Quest.

B. Manajemen Konten Pembelajaran

Manajemen konten pembelajaran adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs. Manajemen ini terdiri dari 2 (dua) elemen, yaitu:

1. Aplikasi manajemen isi

Manajemen isi adalah sarana untuk mengelola pembuatan, modifikasi, dan penghapusan suatu materi

(40)

Gambar

Gambar 1. Bagan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Gambar 2. Jaringan Kegiatan E-Pembelajaran (e-Learning)
Gambar 3. Denah Ruang Komputer Alternatif Satu
Gambar 4. Denah Ruang Komputer Alternatif Dua
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pembelajaran, semua guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP (a) tujuan yang tercantum di RPP sesuai dengan tema, materi yang ada di silabus dan buku

Menyusun instrumen pembelajaran dengan membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar diskusi siswa (LDS) khusus pada kelas eksperimen, tes tertulis

Hasil penelitian ini antara lain (1) kesiapan guru sebelum proses pembelajaran dimulai yaitu menyiapkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), media dan sumber

Perencanaan, 1) Menyusun Silabus Pembelajaran; 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; 3) Menyiapkan Soal Tes Tulis; 4) Menyiapkan Lembar Observasi; 5) Membuat Pedoman

Perencanaan, 1) Menyusun Silabus Pembelajaran; 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; 3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa; 4) Menyiapkan Soal Tes Tulis; 5)

Sebagai kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler, setiap guru menyusun dokumen perencanaan pembelajaran berupa silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai

Pada hakikatnya bahwa guru bidang studi sudah menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP, namun guru bidang studi merancang perangkat pembelajaran

Perencanaan, 1) Menyusun Silabus Pembelajaran; 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; 3) Menyiapkan Soal Tes Tulis; 4) Menyiapkan Lembar Observasi; 5) Membuat Angket;