• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengawasan terhadap RPS, RPP, dan Kontrak Kuliah

Pengawasan terhadap pelaksanaan RPS, RPP, dan Kontrak Kuliah pada kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan:

1) Menyamakan RPS, RPP, dan Kontrak Kuliah dengan membentuk tim penyusun serta menugaskan seorang coordinator KKD bersama rekan-rekan serumpun.

2) Mensosialisasikan dan menetapkan keharusan menggunakan RPS, RPP, dan Kontrak Kuliah yang telah disusun.

3) Program Studi memberikan Berita Acara Meengajar untuk setiap mata kuliah pada setiap semester yang berisi kolom urutan, tanggal pertemuan, materi dan sub materi yang diajarkan, yang harus diisi dan ditandatangani oleh dosen yang bersangkutan.

2. Pengawasan tehadap kinerja dosen

Pengawasan terhadap kinerja dosen dilakukan dengan berbagai cara, yaitu;

1) Diawal penerimaan dosen, tim kepegawaian telah menyediakan peraturan dank ode etik dosen untuk dilihat dan disepakati oleh dosen yang bersangkutan.

2) Membuat daftar hadir dosen yang ditempatkan pada fakultas masing-masing dan dijadikan acuan untuk pemberian insentif transportasi bagi dosen

3) Mewajibkan dosen untuk:

a. Menyampaikan RPS, RPP, dan Kontrak Kuliah di depan kelas setiap awal semester

b. Menyampaikan unsur penilaian kepada mahasiswa di awal semester c. Mengarahkan mahasiswa agar dapat mematuhi aturan perkuliahan

d. Mempersiapkan, menguasai, dan menyampaikan materi dengan professional

e. Hadir 5 (lima) menit sebelum perkuliahan

f. Membuat artikel ilmiah 1 (satu) artikel setiap semester g. Mengisi berita acara mengajar

h. Mengajar dengan berpakaian rapai dan sopan

4) Ketua Program Studi memeriksa setiap berita acara yang telah diisi oleh dosen untuk memastika apakah dosen mengajar sesuai RPS dan RPP serta memunculkan jumlah pertemuan mengajar sesuai kalender akademik

5) Untuk mengendalikan/mengawasi proses belajar mengajar, setiap menjelang akhir semester memberikan angket yang berisikan tentang ketepatan jam masuk, materi yang diajarkan, kualitas materi, sarana pengajaran. Hasil angket dijadikan dasar penilaian kinerja dosen.

29

6) Memberikan sanksi kepada dosen yang melakukan kesalahan atau ketidakdisiplinan berupa:

a. Mengingatkan dosen yang indisipliner

b. Memberikan surat peringatan 1, 2, dan 3 kepada dosen yang melakukan kesalahan yang lebih berat

c. Mengurangi jam mengajar dosen yang memiliki kinerja yang kurang d. Menonaktifkan dosen yang melakukan kesalahan yang fatal dan berulang 3. Pengawas terhadap disiplin mahasiswa

Usaha yang dilakukan Program Studi untuk mencapai tingkat kedisiplinan yang tinggi dari mahasiswa adalah:

1) Membuat kontrak atau perjanjian dengan mahasiswa untuk menaati segala peraturan dari tata tertib di awal perkuliahan.

2) Tidak mengijinkan mahasiswa yang telambat lebih dari 20 menit masuk kelas. 3) Tidak mengijinkan mahasiswa yang jumlah absennya melebihi 3 kali.

pertemuan untuk mengikuti ujian tengah semester dan ujian akhir semester. 4. Pengawasan pembuatan soal ujian

Sosialisasi pembuatan soal dilaksanakan 1 bulan sebelum pelaksanaan ujian yang pengumpulannya 2 minggu sebelum ujian dilaksanakan, agar pelaksanaan ujian dapat dilaksanakan dengan tepat waktu. Ketua Program Studi mengevaluasi soal ujian yang dibuat dosen apakah telah sesuai dengan RPS dan RPP yang telah disepakati, jika belum, maka dosen bersangkutan diminta untuk memperbaikinya. 5. Pengawasan pelaksanaan ujian

Sebelum pelaksanaan ujian, seluruh dosen diwajibkan untuk mencukupkan pertemuan sesuai dengan RPS dan RPP. Di samping itu, dalam proses perkuliahan selama satu semester setiap dosen wajib memberikan kuis dan tugas masing-masing minimal 2 kali. Pada saat ujian, pegawai TU fakultas mengecek kartu ujian seluruh mahasiswa untuk menyaring mahasiswa yang dizinkan ataupun ditolak mengikuti ujian.

6. Standarisasi nilai mahasiswa

Dalam standarisasi nilai mahasiswa, maka Universitas Billfath menetapkan nilai baku, yaitu:

Nila Akhir (NA)

Nilai Huruf

(NH) Bobot Nilai Kategori Nilai Status Nilai

86 – 100 A 4 Istimewa Lulus

76 – 85 B+ 3.5 Amat Baik Lulus

66 – 75 B 3 Baik Lulus

60 – 65 C+ 2.5 Cukup Baik Lulus

55 – 59 C 2 Cukup Lulus

40 – 49 D 1 Kurang Perbaikan

30

Di mana nilai baku tersebut diperoleh dari hasil penjumlahan nilai keaktifan, tugas mandiri, tugas terstruktur, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh dosen bersama mahasiswa dalam kontrak kuliah. Contoh: Keaktifan : 25 % Tugas Mandiri : 20 % Tugas Terstruktur : 15 % UTS : 20 % UAS : 20 % NA = (25% x K) + (20%xTM) + (15%xTT) + (20%xUTS) + (20%xUAS) Keterangan: NA = Nilai Akhir K = Keaktifan

(jika aktif 14, maka 100) (jika aktif 13, maka 90) (jika aktif 12, maka 80) (jika aktif 11, maka 70) 7. Pembimbingan mahasiswa

Pengawasan pembimbingan mahasiswa dibagi dalam beberapa kategori 1) Pembimbingan proses belajar mengajar

(a) Pada awal semester, mahasiswa dibimbing untuk melakukan pengisian KRS dan melakukan wawancara singkat terkait kekampuan mahasiswa dengan beban SKS yang diambil.

(b) Pada tengah semester, mahasiswa dibimbing untuk menyiapkan keperluan ujian tengah semester, terkait pulan dengan biaya kuliah serta masalah perkuliahan

(c) Pada akhir semester, mahasiswa dibimbing untuk menyiapkan diri menghadapi ujian akhir semester serta menyelesaikan segala tugas kuliah 2) Selama proses belajar mengajar

Proses belajar mengajar dan prosedur penanganan keluhan mahasiswa dimonitoring oleh Dosen Penasihat Akademik.

3) Pembimbingan sebelum kerja praktek dan skripsi

(a) Pencarian dan pelaksanaan kuliah praktek lapangan dan praktek pengalaman lapangan ditangani oleh coordinator PKL dan PPL.

31 BAB IV

SARANA DAN PRASARANA A. Sarana dan Prasarana

Ketersediaan sarana pendukung proses pembelajaran maupun sarana penunjang kegiatan lainnya di Universitas Billfath sudah cukup memadai, dalam artian jumlahnya cukup memenuhi kebutuhan proses pembelajaran maupun kegiatan lainnya. Secara umum ketersedian sumberdaya sarana yang ada di Universitas Billfath disediakan berdasarkan kebutuhan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang berpedoman pada standar saran dan prasarana.

Prasarana yang ada di Universitas Billfath telah memenuhi syarat mutu yang ditetapkan BAN PT dari segi kepemilikan, gedung-gedung maupun prasarana lain berstatus milik sendiri (miliki Yayasan sebagai badan hukum penyelenggara Universitas Billfath). Ketersedian prasarana untuk mendukung kegiatan pembelajaran diadakan secara khusus, dengan memperhatikan:

1. Kecukupan ruang perkuliahan dan administrasi

2. Perpustakaan dengan informasi baik dalam bentuk hard copy maupun elektronik 3. Laboratorium

Untuk kebutuhan proses belajar mengajar, jumlah prasarana dinilai cukup memadai. Namun demikian, dari segi ruang akan kurang ke depannya, mengingat jumlah mahasiswa serta angkatan akan terus bertambah. Oleh karena itu, Universitas Billfath saat ini sedang berupaya untuk membangun gedung baru di Jalan Lintas Lamongan-Babat.

Dokumen terkait