• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tindakan, Prinsip, dan Motif Ekonomi

4. Motif Untuk Mendapat Kekuasaan

Motif lain yang mendorong manusia melakukan kegiatan ekonomi adalah motif memperoleh kekuasaan. Kekuasaan ini merupakan kekuasaan

untuk diri sendiri. Sebagai manusia memang tidak puas terhadap apa yang diperoleh. Ini memang wajar kalau kita melakukan kegiatan dan usaha ini berhasil maka yang dilakukan selanjutnya adalah mengembangkan usaha itu. Sebagai contoh, Pak Beny memiliki dealer mobil dengan bengkel, ia ingin membuka cabang lagi di daerah lain. Selain tujuan untuk mengembangkan usaha, Pak Beny mempunyai tujuan lain yaitu ingin menguasai usaha di bidang ini.

Aktivitas Kelompok

Diskusikan dengan anggota kelompokmu, berikan contoh tindakan kalian yang didorong oleh motif memperoleh penghargaan di setiap kegiatan pekan kreativitas di sekolah kalian!

Kebutuhan manusia yang beraneka ragam dan setiap waktu selalu bertambah, sedang alat pemuas kebutuhan yang tersedia terbatas. Oleh karena itu, agar manusia dapat memenuhi kebutuhan pada kepuasan yang maksimal maka manusia harus memilih. Tindakan memilih ini perlu dilakukanoleh siapa saja baik produsen, distributor maupun konsumen.

Kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi harus mendasarkan kegiatannya pada prinsip ekonomi. Bagi pelaku produksi tindakan yang dilakukan harus menggunakan bahan baku yang bagus, tenaga kerja yang terampil, mesin yang modern, sehingga dalam melakukan proses produksi dapat

eisien dan barang hasil produksinya berkualitas. Bagi

distiributor berusaha agar barang yang disalurkan tepat sasaran. Dan bagi konsumen dapat membeli barang dengan harga yang murah dan kualitas bagus.

Berdasarkan uraian tersebut, jelaslah bahwa semua kegiatan ekonomi manusia harus berdasar pada prinsip ekonomi. Apa yang dimaksud prinsip ekonomi? Berikut ini ada beberapa pengertian prinsip ekonomi pada umumnya.

1. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya.

2. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan yang kita keluarkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan diharapkan.

3. Prinsip ekonomi adalah berusaha dengan alat yang tersedia untuk memperoleh hasil yang maksimal.

4. Prinsip ekonomi adalah dasar berpikir manusia yang digunakan untuk melakukan tindakan ekonomi.

Bahkan dalam dunia usaha prinsip ekonomi berhubungan dengan sebutan efisien dan efektif.

Eisien artinya ketepatan agar tidak terjadi pemborosan

dan efektif artinya apa yang dilaksanakan tepat untuk mencapai target tertentu.

Prinsip ekonomi baik sekali digunakan dalan segala kegiatan ekonomi, baik kegiatan produksi, distribusi maupun konsumsi. Orang akan menerapkan prinsip ekonomi dalam kegiatan sehari-hari. Sebagai contoh seseorang akan membeli sepatu pada toko A dengan harga Rp 120.000,00, pada toko B harga sepatu Rp 119.000,00 dan pada toko C harga sepatu dengan kualitas yang sama Rp 119.500,00. Berdasar prinsip ekonomi tentu orang tersebut akan membeli pada toko B yang harga lebih murah dan kualitas sama. Orang yang berpedoman pada prinsip ekonomi selalu melakukan pertimbangan-pertimbangan sehingga pengorbanan kita dapat memperoleh hasil yang maksimal.

Prinsip ekonomi dapat diterapkan dalam kegiatan ekonomi. Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan-kegiatan ekonomi itu tentu saja dengan tujuan yang berbeda. Di bawah ini contoh penerapan dalam kegiatan ekonomi.

1. Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi, antara lain:

a. menggunakan bahan mentah atau bahan baku dengan mutu baik dengan harga mu-rah;

b. mendirikan tempat perusahaan yang dekat dengan bahan mentah/bahan baku;

c. menggunakan tenaga kerja yang terampil; d. menggunakan mesin yang modern dengan

harga murah tetapi produktif;

e. harus selalu hemat baik itu dana ,jam kerja, ataupun tenaga kerja.

2. Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan dis-tribusi, antara lain:

Gambar 5.4

Prinsip ekonomi adalah dasar berpikir manusia yang digunakan untuk melakukan tindakan ekonomi.

a. membeli barang pada produsen yang tepat. b. menyalurkan barang dengan prinsip tepat

sasaran, tepat waktu, dan tepat tempat; c. menempatan perusahaan diantara produsen

dan konsumen;

d. meningkatkan mutu pelayanan;

e. menggunakan sarana distribusi yang murah. 3. Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan

konsumsi,antara lain:

a. membeli barang dengan memilih terlebih dahulu;

b. membeli barang dengan menawar harga yang paling murah;

c. memilih barang yang kualitas bagus; d. membeli barang sesuai dengan yang

di-rencanakan;

e. setiap awal bulan membuat daftar kebutuhan berdasar skala prioritas;

f. berusaha mencari tambahan penghasilan. Penerapan prinsip ekonomi sangat penting apalagi di era globalisasi, dimana semua barang secara bebas masuk dan keluar dari dalam negeri. Pada saat seperti ini produsen dituntut dapat menghasilkan barang yang berkualitas dengan harga yang bersaing. Tugas produsen ini sangat berat, tetapi harus tetap dilaksanakan agar barang hasil produksinya dapat terjual. Begitu juga distiributor harus melakukan penyaluran dengan efektif

dan eisien. Sebaiknya distributor menggunakan saluran

distribusi yang tepat.

Info Sosial

Pasar Tradisional Memprihatinkan, Masyarakat Lebih Memilih Belanja di Pasar Swalayan

Akibat kondisi isik pasar yang memprihatinkan, saat ini, masyarakat

cenderung memilih berbelanja di pasar swalayan (supermarket) walau harga barang di sana lebih mahal dibanding harga barang di pasar tradisional. Selain itu, masyarakat lebih menyukai tempat berbelanja di swalayan karena lebih bersih dan praktis. Masyarakat senang berbelanja di pasar swalayan karena lebih praktis. Di supermarket, buah-buahan, seperti apel dan jeruk bisa dibeli dengan cara satuan, sedangkan di pasar tradisional harus beli kiloan.Kondisi

isik pasar tradisional yang rusak dan kotor merupakan penyebab semakin

Turun-Kajian Terpadu

Untuk memupuk kecintaan kalian kepada lingkungan, bacalah artikel berikut

Pembalakan Hutan Secara Liar

Kerusakan hutan di Indonesia kian meluas. Sekian penyebabnya adalah pembalakan liar. Selain pembalakan liar, kerusakan hutan disebabkan juga oleh perubahan fungsi hutan. Hutan banyak yang digunduli untuk pembangunan kelapa sawit dan industri. Dari pembalakan liar, sejak awal dekade ini, hutan Indonesia seluas 2,8 juta hektar per tahun hilang. Hal ini setara dengan US$4 miliar atau 40 triliun rupiah per tahun.

Setali tiga uang, perubahan fungsi hutan menjadi faktor penyebab menin-gkatnya laju kerusakan hutan. Dari perubahan fungsi hutan diketahui, 15,9 juta hektar hutan alam tropis dibabat. Konversi (Perubahan fungsi) hutan yang ditujukan untuk pembangunan kelapa sawit merupakan salah satu faktor peningkatan kerusakan hutan di Indonesia. Hutan alam tropi seluas 15,9 juta hektar dibabat. Lebih dari 10 juta hektar hutan ditinggalkan begitu saja setelah tanam tumbuh diatasnya “dipanen”.

Tak jauh berbeda, persoalan lain muncul dari industri pulp dan paper. Industri ini membutuhkan setidaknya 27,71 juta meter kubik kayu setiap tahunnya (Departemen Kehutanan, 2006). Dengan kondisi Hutan Tanaman Industri untuk pulp yang hanya mampu menyuplai 29,9 persen dari total kebutuhannya, industri ini akan meneruskan aktivitas pembalakan di atas hutan alam dengan kebutuhan per tahun mencapai 21,8 juta meter kubik.

Penjelasan di atas bertutur tentang dampak negatif kejahatan kehutanan di Indonesia. Jika dikalkuasi, akibat kejahatan kehutanan, seperti pembalakan liar, konversi hutan alam, dan sebagainya, Indonesia menderita kerugian ekonomis sebesar 200 triliun rupiah. Kerugian ini tak mencakup bencana alam nya pendapatan akibat berdirinya pasar swalayan di lokasi yang berdekatan dengan pasar tradisional dialami sejumlah pedagang

Pasar swalayan tersebut lebih laku daripada pasar tradisional. Padahal, harga barang di pasar tradisional lebih murah daripada pasar swalayan. Sumiyati mencontohkan, harga satu kilo anggur di pasar swalayan Rp 11.700, sedangkan yang dijualnya Rp 11.500.

Sejumlah orang yang ditemui saat berbelanja di pasar tradisional men-gatakan, salah satu alasan masih suka berbelanja di pasar tersebut ialah karena harga lebih murah. “Biar harus berbecek-becek, namun jatuhnya lebih murah,” kata Ny Binawati, yang sedang berbelanja di Pasar Bulu.

yang ditimbulkan oleh kegiatan pembalakan liar, seperti banjir dan longsor yang kerap terjadi di pelbagai sudut Nusantara.

Kerusakan lingkungan akibat kejahatan kehutanan disebabkan, setida-knya, oleh dua hal pokok: (1) perbedaan pandnagan hidup dan tata nilai yang dianut oleh masyarakat, Perhutani, dan pemerintah (baik lokal maupun pusat); dan (2) tergerogotinya proses peradilan oleh KKN. Pada titik ini, penegakan hukum masih berjalan timpang.

Ketimpangan proses peradilan disebabkan oleh virus korupsi, kolusi, dan nepotisme yang berkaitan dengan kepentingan sesaat oknum aparat penegak hukum. Akibatnya, operasi anti pembalakan liar di Propinsi Papua (Maret 2005) gagal menjerat para cukong kelas kakap dan para pelindungnya. Dari operasi ini, berhasil ditangkap 186 tersangka. Tetapi, hingga Januari 2007, hanya 13 tersangka yang berhasil diamankan dan tak seorang pun pimpinan sindikat yang terjaring. Dari 18 kasus utama yang sampai ke pengadilan, seluruh terdakwa divonis bebas.

Lebih lanjut, pola pandangan hidup dan tata nilai yang dipijak oleh masyarakat, Perhutani, pemerintah (baik lokal maupun pusat) menjadi faktor pokok kian derasnya laju kejahatan kehutanan. Dalam perspektif masyarakat, hutan memiliki fungsi melindungi pemukiman mereka dari angin ribut, kekeringan, dan erosi. Senada dengan itu, Perhutani juga meyakini fungsi dari hutan. Uniknya, perambahan dan pembalakan liar terus terjadi seiring keuntungan ekonomis yang akan didapat. Tak jauh berbeda, oknum penjabat pemerintah pun bertolak dari aspek ekonomis hutan ketimbang fungsi alaminya. Bagi mereka, hutan adalah sumber daya yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah-ruah. Karenanya, amat diperlukan bagi pemerolehan pendapatan nasional. Sayangnya, kebijakan pembangunan yang dijalankan tak berpihak pada keberlanjutan hutan.

Menapaki laju kejahatan kehutanan (pembalakan liar, konversi hutan tanpa tanam kembali, dan kebutuhan tanpa batas industri pulp dan paper), mengharuskan pemerintah untuk menghentikan pelbagai bentuk kejahatan kehutanan yang berpotensi memunculkan deret bencana alam, seperti banjir, longsor, dan kekeringan. Di samping itu, pelibatan masyarakat (terlebih masyarakat adat) dalam menjaga kelestarian hutan amat diperlukan. Tak sebatas itu, keseriusan segenap aparat penegak hukum (mulai polisi, jaksa, hingga hakim) menjadi kata kunci penyelesaian arus kerusakan hutan akibat kejahatan kehutanan. Tanpa keseriusan dan keterlibatan pelbagai pihak dalam melakukan pengawasan, bukan mustahil hutan Indonesia lekas gundul dalam jangka waktu yang tak panjang.

Sumber: www.walhi.or.id Setelah membaca artikel tersebut, jawablah berbagai pertanyaan beri-kut.

1. Menurut kalian, apa motif dari oknum yang melakukan pembalakan liar yang mengakibatkan kerusakan hutan tersebut?

2. Coba kalian kemukakan dampak negatif apa saja yang dapat ditimbulkan oleh pembalakan liar tersebut?

Rangkuman

Tindakan ekonomi adalah tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran. Tindakan ekonomi manusia tersebut didorong oleh motif ekonomi. Motif ekonomi adalah alasan atau keinginan yang men-dorong manusia untuk melakukan kegiatan ekonomi. Macam- macam motif ekonomi antara lain : (1) motif memenuhi kebutuhan; (2) motif berbuat social; (3) motif memperoleh penghargaan; dan (4) motif mendapatan kekuasaan.

Tindakan ekonomi yang didorong oleh motif ekonomi harus berpedoman pada prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan yang kita lakukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Prinsip ekonomi ini diterapkan dalam kegiatan ekonomi. Penerapan prinsip ekonomi perlu dilakukan oleh produsen, distributor, dan konsumen.

Pendapatan = penghasilan atas pekerjaan yang dilakukan Bijaksana = sikap yang menunjukkan keadilan

Produsen = orang yang melakukan kegiatan produksi Distributor = orang / lembaga penyalur barang

Konsumen = orang yang melakukan kegiatan konsumsi Maksimal = hasil sesuai dengan yang diharapkan Kualitas = keadaan barang yang bagus

Aktivitas = kegiatan yang dilakukan Status sosial = kedudukan seseorang Kompetisi = pertandingan

Rangking = peringkat yang diperoleh atas kerja keras Modern = mengikuti perkembangan

Glosarium

3 Nilai-nilai baik apa saja yang dapat kalian ambil dari kehidupan manusia pra-aksara yang berkaitan dengan kelestarian hutan?

4. Setujukah kalian dengan pengsrusakan hutan untuk mendapatkan keun-tungasn ekonomi, yaitu dengan menambah pendapatan negara. Lalu apa saran kalian agar negara ini mendapatkan keuntungan dari hasil hutan, namuan tanpa merusak hutan tersebut.

Tulislah jawaban kalian pada buku tugas dan kumpulkan hasilnya ke-pada guru kalian