• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motivasi Belajar

Dalam dokumen Siti Hardiyanti R1111036 (Halaman 47-57)

HASIL PENELITIAN

2. Motivasi Belajar

Pengumpulan data penelitian pada variabel motivasi belajar

dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 38 item pernyataan

yang valid dengan alternatif jawaban SS, S, TS, dan STS. Jumlah skor

maksimal jika mahasiswa menjawab dengan skor 4 untuk seluruh item

pernyataan adalah 152 dan jumlah skor minimal apabila menjawab skor

1 untuk seluruh item pernyataan adalah 38. Dari hasil skoring jawaban

kuesioner motivasi belajar, skor tertinggi adalah 148 sedangkan skor

terendahnya adalah 116, dengan nilai meandidapatkan 124,18; median :

132,5; modus : 130 dan standar deviasi : 7,45.

Tabel 4.2.Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar pada mahasiswa semester IV DIII Akademi Kebidanan Yogyakarta

Rentang Skor Frekuensi Persentase 116-122 9 15% 123-129 10 16,67% 130-136 15 25% 137-142 22 36,67% 143-148 4 6,66% Jumlah 60 100%

Sumber : Data Primer Diolah tahun 2012

Data variabel motivasi belajar pada tabel di atas menunjukkan

commit to user

sebesar 36,67% dan nilai rentang skor terkecil yaitu pada rentang skor

143-148 sebesar 4 %.

C. Hubungan minat menjadi bidan dengan motivasi belajar

Analisis hubungan antara minat menjadi bidan dengan motivasi

belajar dilakukan dengan analisis korelasi pearsonproduct moment. Analisis data menggunakan perangkat komputer program SPSS 16.

Tabel 4.3Hasil Analisis Minat menjadi bidanMotivasi belajar

Minat menjadi bidan1rhitung.269*

p-value = .0038

Motivasi belajarrhitung.269* 1

. p-value = .003

Sumber : Data Primer Diolah tahun 2012

Berdasarkan hasil perhitungan analisis diatas, diperoleh harga

r=0,269.Kemudian dibandingkan dengan rtabeluntuk kesalahan 5% (0,05)

dengan derajatkebebasan (dk) = n-2 = 60-2 = 58, maka diperoleh rtabel= 0,254,

karena hargarhitunglebih besar dari rtabel(0,269.> 0,254) dan nilai signifikansi

atau p-value adalah 0,0038 < 0,05maka Hoditolak dan Ha diterima, artinya ada

hubungan antara minat menjadi bidan denganmotivasi belajar pada mahasiswa

Akademi kebidanan Yogyakarta, akan tetapi nilai rhitung sebesar 0,269apabila

diterapkan dalam tabel koefisien korelasi, maka nilai r berada pada interval

commit to user

Untuk menentukan besar kecilnya sumbangan efektif variabel minat

menjadi bidan terhadap variabel motivasi belajar dapat ditentukan dengan

rumus koefisien determinan berikut :

r2= (r2) x 100%

r2= (0,269)2 x 100%

r2= 7,236%

Dalam analisis koefisien korelasi ini juga didapatkan koefisien

determinasi (r2) sebesar 7,236 ini berarti hanya 7,236%minat menjadi bidan

commit to user BAB V PEMBAHASAN

A. Minat Menjadi Bidan

Hasil penelitian minat menjadi bidan berdasarkan perhitungan nilai

presentase dapat diketahui rentang skor terbanyak dari data minat menjadi bidan

adalah rentang skor 100-105 yaitu sebanyak 35 %, dan dengan mencermati

jawaban responden pada rentang skor 100-105, skor nilai setiapitem pernyataan

rata-rata dapat dijawab dengan baik oleh responden.

Hal ini didukung oleh Slameto (2003), bahwa minat merupakan suatu rasa

ketertarikan yang dapat di ekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai sesuatu dari yang lain dan hal ini

dapat pula di manifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Suatu

aktivitas akan dilakukan atau tidak, sangat tergantung sekali oleh minat

seseorang terhadap aktivitas tersebut, hal ini dapat dilihat bahwa minat

merupakan motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas. Seseorang yang

memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian

yang lebih besar terhadap subyek tersebut, sebagai contoh seseorang yang

berminat terhadap pendidikan kebidanan maka perhatiannya akan selalu tertuju

pada keadaan-keadaan yang berhubungan dengan dunia kesehatan atau kebidanan,

sehingga untuk mewujudkan keinginannya tersebut maka pendidikan kebidanan

commit to user

B. Motivasi Belajar

Hasil penghitungan data pada variabel motivasi belajar paling banyak

padarentang skor 112-119 yaitu sebesar 33,04 %. Hal ini dapat disebabkan karena

adanyabeberapa indikator yang dapat menunjukkan motivasi belajar dalam diri

seseorang.Menurut Uno (2007), motivasi belajar terdiri dari beberapa indikator

yaituadanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam

belajar,adanyaharapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam

belajar, adanyakegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan

belajar yang kondusif yang tercakup dalam 38 item pernyataan.

Data tersebut menunjukkan bahwa responden rata-rata dapat menjawab

pernyataan dengan cukup baik dan dapat di katakana responden telah memiliki

motivasi belajaryang cukup baik untuk memulai suatu kegiatan khususnya

aktivitas belajar danmengikuti pembelajaran dengan penuh semangat. Hal ini

sesuai dengan Sukmadinata ( 2003 ) bahwa motivasi belajar merupakan dorongan

mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku peserta didik untuk belajar.

Motivasi belajar adalah salah satu faktor instrinsik yang cenderung akan

lebihmemberikan hasil positif dalam proses belajar untuk meraih prestasi yang

terbaik.Keadaan ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Nursalam (2008)

yangmenyatakan bahwa motivasi belajar merupakan konstruksi psikologis yang

pentingdalam mempengaruhi tindakan belajar yang akan meningkatkan minat

peserta didikterhadap aktivitas tertentu termasuk belajar dan menjaga keajegan

terhadap aktivitastersebut sehingga mampu menggerakkan peserta didik dalam

commit to user

C. Hubungan Minat Menjadi Bidan dengan Motivasi Belajar Mahasiswa

Berdasarkan hasil analisis korelasi yang dilakukan, dapat diterangkan

bahwa terdapat hubungan antara minat menjadi bidan dengan motivasi belajar

mahasiswa Akademi kebidanan Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari nilai rhitung

sebesar 0,269 > rtabel sebesar 0,254 dengan nilai p sebesar 0,0038 lebih kecil dari

0,05. Hasil tersebut sesuai dengan teori Sandjaja (2008) bahwa suatu aktivitas

akan dilakukan atau tidak sangat tergantung sekali oleh minat seseorang, hal ini

dapat dilihat bahwa minat merupakan penggerak yang kuat untuk melakukan

suatu aktivitas. Ini berarti minat sangat berhubungan dengan nilai–nilai yang

membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya.

Minat merupakan aspek psikologis seseorang untuk menaruh perhatian

yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan untuk

melaksanakan kegiatan tersebut.Beberapa ahli berpendapat bahwa minat dapat

dibentuk dengan jalan memberikan pengalaman yang berhubungan dengan subjek,

misalnya dalam kebidanan pengalaman tentang praktik klinik, memberikan

informasi-informasi mengenai subyek yang menjadi pilihannya,seperti dengan

memberikan informasi yang meliputi, apa itu bidan, peran dan fungsi bidan,

bagaimana prosedur untuk menjadi bidan, prasarat apa yang harus dimiliki, serta

kompetensi apa yang harus dicapai dalam pendidikan kebidanan. Proses belajar

akan berjalan lancar jika disertai dengan minat ( Slameto, 2003).

Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan

kegairahan belajar mahasiswa dalam rentangan waktu tertentu. Oleh karena itu

commit to user

juga dukungan dari berbagai pihak dan pemahaman yang lebih mendalam tentang

makna bidan itu sendiri bagi para mahasiswa ( Dimyati, 2002 ).

Minat menjadi bidan mempunyai peranan penting dalam proses belajar,

mahasiswa yang mempunyai minat menjadi bidan akan merasa senang dan

terpanggil untuk lebih giat belajar, dan karena faktor tersebut sangat berpengaruh

untuk mewujudkan suatu aktivitas seperti belajar, minat yang tingi akan semakin

menguatkan atau meneguhkan seseorang untuk melakukan atau berbuat dalam apa

yang di inginkan sehingga seorang mahasiswa dengan minat yang tinggi untuk

menjadi bidan akan jauh lebih bersemangat atau termotivasi untuk belajar, dan

sebaliknya seseorang yang tidak berminat tidak akan termotivasi, seperti pendapat

Sardiman ( 2007 ) bahwa proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai

minat yang tinggi yang mendorong untuk melakukan kegiatan belajar tersebut.

Sejalan dengan teori Djamarah (2008) yang mengemukakan bahwa peserta

didik yang tidak mempunyai minat terhadap pendidikan yang dipilihnya tidak

akan mempunyai motivasi belajar, dan apabila tidak mempunyai motivasi belajar

maka tidak akan mungkin akan melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan

pertanda bahwa sesuatu yang dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya.

Selain minat ada beberapa faktor yang mendukung mahasiswa untuk

belajar demi tercapainya cita-cita menjadi bidan, yaitu didukung oleh faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal muncul dari dalam diri mahasiswa itu

sendiri, baik secara fisik maupun secara psikis, misalnya dalam proses

pembelajaran ada suatu ketertarikan dan antusias dari mahasiswa untuk

commit to user

hal tersebut dapat lebih memudahkan mahasiswa dalam menerima materi yang

disampaikan, sedangkan faktor eksternal merupakan pendukung munculnya

motivasi belajar mahasiswa seperti lingkungan belajar yang konduksif.

Meskipun memiliki terdapat hubungan antara minat menjadi bidan dengan

motivasi belajar, hubungan ini memiliki tingkat keeratan yang rendah, selain itu

didapatkan nilai koefesien determinasi (r2) sebesar 7,23%, berarti hanya 7,23 %

motivasi belajar dipengaruhi oleh minat menjadi bidan.

Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami

perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan

psikologis, misalnya persepsi, kesan, tanggapan intelegensia dan kecerdasan

spiritual.Kecerdasan spiritual memiliki peranan cukup besar terhadap tinggi

rendahnya motivasi belajar mahasiswa, selain faktor minat menjadi bidan, hal ini

sesuai dengan penelitian Sukmawati (2009) menyatakan bahwa kecerdasan

spiritual yang tinggi memberikan pengaruh yang sangat besar dalam membantu

meningkatkan motivasi peserta didik. Sehingga dengan adanya peningkatan

kecerdasan spiritual akan terjadi perubahan sikap dari motivasi belajar yang

rendah menjadi memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Selain itu menurut (Nursalam,2008) upaya pengajar dalam proses

pembelajaran mahasiswa merupakan salah satu stimulus yang sangat besar

pengaruhnya dalam memotivasi peserta didik untuk belajar, misalnya saat

penyampaian materi dosen menggunakan media pembelajarn yan menarik dan

commit to user

Pada penelitian ini berdasarkan hasil analisis data didapatkan kesimpulan

bahwa hubungan antara minat menjadi bidan dengan motivasi belajar pada

mahasiswa DIII Akademi kebidanan Yogyakarta masih tergolong rendah, oleh

karena itu diperlukan upaya meningkatkan atau membangkitkanminatmahasiswa

untuk menjadi bidan, upaya meningkatkan minat menjadi bidan dapat dilakukan

sejalan dengan proses pembelajaran mahasiswa, seperti dengan memberikan

pengalaman menjadi bidan, baik itu bidan di rumah sakit maupun bidan praktik

mandiri yang dapat diberikan pada praktik klinik kebidanan, dengan mahasiswa

mengikuti atau merasakan praktik menjadi bidan ini maka mahasiswa akan

tersadar bahwa tugas bidan memerlukan tanggung jawab yang besar yaitu bidan

harus memilki kompetensi untuk menjalankan tugasnya tersebut, dan untuk

mendapatkan kompetensi tersebut maka mahasiswa selama pendidikanya harus

belajar dengan sungguh-sungguh, jadi mahasiswa yang pada mulanyakurang

berminat masuk pendidikan kebidanan tetapi dengan adanya pengalaman dan

belajar kemudian dapat benar-benar tertarik untuk menjadi seorang bidan yang

profesional. Minat tidak timbul secara tiba-tiba tetapi minat terkait dengan

partisipasi, pengalaman, kebiasaan, seperti seorang bidan tidak tiba-tiba dilahirkan

menjadi bidan tetapi dengan pengalaman dan belajarnya kemudian timbul minat

menjadi bidan.Mahasiswa dengan minat yang tinggi terhadap pilihan pendidikan

maka akan timbul motivasi belajar yang tinggi pula dan sebaliknya minat yang

rendah akan menimbulkan ketidaktertarikan dalam belajar atau motivasi

commit to user

Pada penelitian ini, memiliki keterbatasanseperti , peneliti tidak dapat

menilai jawaban dari responden apakah jawaban yang di berikan responden

benar-benar sesuai dengan keadaan masing-masing responden. Beberapa responden

menjawab kuesioner dengan tidak sungguh-sungguh atau hanya mencontoh

commit to user BAB VI

Dalam dokumen Siti Hardiyanti R1111036 (Halaman 47-57)

Dokumen terkait