• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siti Hardiyanti R1111036

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Siti Hardiyanti R1111036"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

ii ABSTRAK

SitiHardiyanti,

R1111036.HubunganMinatMenjadiBidandenganMotivasiBelajarMahasiswa

Pendidikan Diploma III Kebidanan.KaryaTulisIlmiah :Program StudiDIV

BidanPendidikFakultasKedokteranUniversitasSebelasMaret Surakarta. Tahun 2012.

LatarBelakang. Minatmempunyaipengaruhterhadapaktivitasbelajar,

karenaminatmerupakan motivator utama yang

dapatmembangkitkansemangatbelajar.Minatmenjadibidanmempunyaiperananpent

ingdalam proses belajar, karenaminat yang

tinggiakansemakinmenguatkandanmeneguhkanseseoranguntukmelakukanatauberb uatdalamhal yang di inginkanyasehinggamahasiswa yang mempunyaiminatmenjadibidanakanmerasasenangdanterpanggiluntuklebihgiatbela jar.

Tujuan.Mengetahuihubunganantaraminatmenjadibidandenganmotivasibelajarpad

amahasiswa DIII KebidananAkademiKebidanan Yogyakarta.

Metodepenelitian.JenispenelitianiniObservasionalAnalitikdenganrancangancross

sectional. PopulasidalampenelitianiniadalahmahasiswaAkademiKebidanan

Yogyakarta semester empat, sejumlah 60

orang.TeknikpengambilansampelsecaraNonprobability Sampling denganmetodeTotal Sampling.Sampelsejumlah60 orang.Instrumen yang digunakanyaitukuesionerminatmenjdibidandanmotivasibelajar.Teknikanalisis data menggunakanpearson product moment.

HasilPenelitian.

TerdapathubunganantaraminatmenjadibidandenganmotivasibelajarmahasiswaPen didikan Diploma III kebidanan, yang ditunjukandengannilaikoefisienkorelasirho sebesar 0,269 dannilai p-value sebesar 0,0038.

Simpulan.Ada

hubunganantaraminatmenjadibidandenganmotivasibelajarmahasiswa DIII KebidananAkademiKebidanan Yogyakarta.

(2)

commit to user

iii ABSTRACT

SitiHardiyanti, R1111036.The correlation the interest of becoming a midwife with the learning motivation of the student of Diploma III in midwifery. Scientific paper : The Study Program ofDiploma IV in midwifery faculty of medical. Sebelas maret University of Surakarta. 2012.

Background.The interest had effect to learning activity, because the interest is the main motivator can be raise the spirit of learning. The interest of becoming a midwife have an important part in learning process because the high interest will be increasing the student to do things that are in want so student have the interest of becoming a midwife will be happy to studies.

Destination. Determine the interest of becoming a midwife with the learning motivation of the student of Diploma III in midwifery.

Methods.Its used observational analytical with cross sectional design. The population in this research was of the student of Diploma IIIin midwifery of midwifery academy Yogyakartawere 60 people. The sampling technique used in this research was nonprobability Sampling with total Sampling method. The Samplewere 60 respondent. The instrument by using the interest of becoming a midwife questionnaire and learning motivation questionnaire. Techniques of data analysis using pearson product moment.

Result.The interest of becoming a midwife has a relationship with learnimg motivationwith the seer-count were 0,269 and Ρ results obtained were0.0038 Conclusion.The interest of becoming a midwife has a relationship with learnimg motivation of the student of Diploma III in midwifery of midwifery academy Yogyakarta.

(3)

commit to user

iv

KATA PENGANTAR

Pujisyukurpenulispanjatkankehadirat Allah SWT, yang

telahmelimpahkanrahmatdanhidayahNyasehinggapenyusunanKaryaTulisIlmiahde

nganjudul “Hubungan antara minat menjadi bidan dengan motivasi belajar

mahasiswa pendidikan Diploma III kebidanan”

dapatdiselesaikantepatpadawaktunya.

KaryaTulisIlmiahinidisusununtukmemenuhipersyaratanmemperolehgelarSarjanaS

ainsTerapan Program Studi D IV

KebidananFakultasKedokteranUniversitasSebelasMaret Surakarta Tahun

2012.PerludisadaribahwapenyusunanKaryaTulisIlmiahinitidakdapatselesaitanpaba

ntuandariberbagaipihak.Padakesempataninipenulismenyampaikanterimakasihkepa

da:

1. Prof. DR.dr. ZainalArifin Adnan, Sp.PD-KR-FINASIM

selakudekanFakultasKedokteranUniversitasSebelasMaret Surakarta

2. H. Tri Budi Wiryanto, dr. Sp.OG(K)selakuketua Program Studi Diploma IV KebidananUniversitasSebelasMaret Surakarta.

3. IkaSumiyarsi, S.SiT M.Kes, selaku Pembimbing Utama yang memberikan

saran serta ilmunya.

4. Fresthy A.Y, S.ST,M.Kes, selaku Pembimbing Pendamping yang selalu

membimbing dan memberikan saran serta ilmunya.

5. IstriBartiniS.SiT, M.Kesselaku PD I AkademiKebidanan Yogyakarta yang

memberikan ijin untuk mengadakan studi pendahuluan.

6. Seluruhstafsertakaryawan Prodi Kebidanan FK UniversitasSebelasMaret

Surakarta

7. Orangtuadanteman-temansertaberbagaipihak yang tidakdapat kami

sebutkansatu per satu.

PenulismenyadaribahwaKaryaTulisIlmiahinimasihjauhdarisempurna.

Namun kami berharapsemoga proposal inidapatbermanfaatbagipihak-pihak

yang membutuhkan.

(4)

commit to user

v

(5)

commit to user DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN VALIDASI ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakang ... 1

B. RumusanMasalah... 4

C. TujuanPenelitian ... 4

1. TujuanUmum ... 4

2. TujuanKhusus ... 4

D. Manfaat... 4

1. ManfaatTeoretis... 4

2. ManfaatAplikatif ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

(6)

commit to user

1. Pengertian minat ... 6

2. Aspekdan proses minat ... 7

3. Faktor yang mempengaruhiminat... 8

4. Upayameningkatkanminat ... 9

5. Indikatorminat ... 10

6. Bidan ... 11

B. Motivasibelajarmahasiswa ... 16

1. Pengertian motivasibelajar... 16

2. Faktor – faktor yang mempengaruhimotivasibelajar20 3. Indikatormotivasibelajar ... 21

C. Hubungan minat menjadi bidan dengan motivasi belajar 22 D. Kerangka Konsep ... 23

E. Hipotesis ... 23

BAB III METODOLOGI ... 24

A. Desain Penelitian ... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

C. Populasi Penelitian ... 24

D. Sampel ... 24

E. PengalokasianSubjek ... 25

F. Definisi Operasional ... 25

G. Instrumentasi ... 25

H. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 27

(7)

commit to user

J. Normalitas data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 33

A. Gambaranumumlokasipenelitian ... 33

B. Minatmenjadibidan ... 34

C. Motivasibelajar ... 35

D. Hubunganminatmenjadibidandenganmotivasibelajar ... 36

BAB V PEMBAHASAN ... 38

A. Minatmenjadibidan ... 38

B. Motivasibelajar ... 39

C. Hubunganminatmenjadibidandenganmotivasibelajar ... 40

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 45

A. Simpulan ... 45

B. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(8)

commit to user DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 26

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner minatmenjadibidan ... 27

Tabel 4.1 Distribusifrekuensiminatmenjadibidan... 36

Tabel 4.2 Distribusifrekuensimotivasibelajar ... 37

(9)

commit to user DAFTAR GAMBAR

Halaman

(10)

commit to user DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan PenelitianKaryaTulisIlmiahJalur Transfer

TahunAjaran 2011/2012

Lampiran 2 Suratpernyataankeaslianpenelitian

Lampiran 3 SuratPermohonanIjinStudiPendahuluan

Lampiran 4 SuratPermohonanIjinPenelitiandanPengambilan Data

Lampiran 5 SuratbalasanPenelitiandanPengambilan Data dari

AkademiKebidanan Yogyakarta

Lampiran 6 Validitas Item PernyataanMinatmenjadiBidan

Lampiran 7 ReliabilitasKuesionerMinatmenjadiBidan

Lampiran 8 Koefisienkorelasi

Lampiran 9 Normalitas Data

Lampiran 10 KuesionerPenelitian (lengkap)

Lampiran 11 Analisis Data

Lampiran 12 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Pembimbing Utama.

(11)

commit to user

HUBUNGAN ANTARA MINAT MENJADI BIDAN DENGAN MOTIVASI

BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN DIPLOMA III KEBIDANAN

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

Siti Hardiyanti

R1111036

PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(12)
(13)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bidan merupakan salah satu profesi primadona, khususnya di

bidang kesehatan. Hal ini dapat dilihat, dimana profesi ini telah

mendudukan peran dan profesi seorang bidan menjadi terhormat

dimasyarakat karena tugas yang diemban yang ikut berperan dalam

pemberian konseling pada masa perawatan kehamilan serta upaya

memberikan semangat dan membesarkan hati ibu-ibu disaat mendampingi

dan menolong persalinan ( Syofyan, 2005 ).

Sebagai konsekuensi dari perkembangan tingkat kebutuhan

masyarakat yang semakin bermutu terhadap pelayanan kebidanan,

perubahan–perubahan yang cepat dalam pemerintah maupun dalam

masyarakat dan perkembangan ilmu dan teknologi serta persaingan yang

ketat diera globalisasi ini, diperlukan tenaga kesehatan khususnya tenaga

bidan yang berkualitas, baik tingkat pengetahuan, ketrampilan dan sikap

profesionalisme ( Harni,2007 ).

Untuk memenuhi tenaga bidan yang profesional, maka

perkembangan pendidikan kebidanan,dirancang secara berkesinambungan,

berjenjang dan berkelanjutan sesuai prisip belajar seumur hidup bagi bidan

yang mengabdi di tengah – tengah masyarakat, dan mengingat besarnya

(14)

commit to user

pemerintah dengan organisasi bidan mengupayakan peningkatan mutu

pendidikan bagi bidan agar dapat menghasilkan lulusan yang mampu

memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan dapat berperan

sebagai tenaga kesehatan professional,sertamencetak lulusan bidan

profesional yang dapat bekerja dan menjalankan tugas sesuai standar dan

kode etik profesi adalah tujuan dari pendidikan kebidanan.(Harni, 2007).

Mahasiswa dalam mengambil pendidikan Diploma III kebidanan

tidak hanya karena mahasiswa tersebut yang benar-benar mempunyai

minat untuk menjadi bidan tetapi terdapat beberapa alasan lain yang

mempengaruhi mahasiswa mengambil pendidikan Diploma III kebidanan,

seperti padastudi pendahuluan yang dilakukan di Akademi Kebidanan

Yogyakarta pada mahasiswa semester empat, dengan metode wawancara

diperoleh 20 mahasiswa, 11 (55%) diantaranya mengatakan bahwa

mengambil pendidikan bidan atas kemauan keluarganya, 3 mahasiswa

(15%) diantaranya mereka mengatakan bahwa hanya mengikuti temannya

untuk mengambil pendidikan bidan, dan 6 mahasiswa (30%) diantara

mereka mengatakan bahwa mengambil pendidikan bidan atas kemauan

atau minat mereka sendiri.

Minat menjadi bidan merupakan alat motivasi utama yang dapat

membangkitkan motivasi belajar mahasiswa.Motivasi dalam belajar

memiliki peranan yang penting, karena keberadaannya sangat diperlukan

untuk menimbulkan perbuatan belajar, sehingga dengan adanya minat ini

(15)

commit to user

belajar mengajar pasti akan ditemukan mahasiswa yang malas

berpartisipasi dan aktif berpartisipasi mengikuti pelajaran. Minat

mempunyai pengaruh yang besar terhadap aktifitas belajar. Proses belajar

akan berjalan dengan lancar apabila disertai minat (Djamarah, 2002).

Penelitian tentang minat menjadi bidan pernah dilakukan oleh

Firda ( 2002 ), dengan hasil yaitu adanya hubungan yang signifikan antara

pengetahuan dan sikap mahasiswa dengan minat menjadi bidan. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terletak

pada variabel penelitiannnya, pada penelitian ini pada variabel minat

menjadi bidan merupakan variabel bebas dengan variabel terikatnya adalah

motivasi belajar dengan hasil penelitian ada hubungan antara minat

menjadi bidan dengan motivasi belajar.Masalah ini penting untuk diteliti

karena motivasi merupakan aspek yang sangat menentukan keberhasilan

mahasiswa, baik selama menempuh pendidikan maupun setelah lulus dan

bekerja menjalankan profesinya sebagai bidan yang profesional. Motivasi

belajar yang terus menerus diperlukan agar membantu mahasiswa

mengkonsentrasikan diri pada materi ajar yang diberikan.

Akademi Kebidanan Yogyakartamerupakan salah satu institusi

pendidikan yang telah terakreditasi A oleh BAN PT tahun 2010 dan

mempunyai misi untuk mencetak bidan professional dan

mandiri.Berdasarkan hal diatas peneliti tertarik untuk melakukan

(16)

commit to user

belajar mahasiswa Diploma III Kebidanan” di Akademi Kebidanan

Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada “Hubungan antara minat menjadi bidan dengan

motivasi belajar mahasiswa Diploma III Kebidanan” ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara minat menjadi bidan dengan

motivasi belajar mahasiswa Diploma III Kebidanan

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui bagaimana minat mahasiswa untuk menjadi

bidan.

b.Untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar mahasiswa

pendidikan Diploma III Kebidanan.

c. Untuk menganalisis hubungan minat menjadi bidan denganmotivasi

belajar mahasiswa pendidikan Diploma III Kebidanan

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Mendukung teori-teori di bidang pendidikan tentang hubungan minat

menjadi bidan dengan motivasi belajar mahasiswa pendidikan Diploma

III Kebidanan, bahwa mahasiswa yang memiliki minat yang tinggi

(17)

commit to user 2. Aplikatif

Meningkatkan motivasi belajar mahasiswa Pendidikan Diploma III

Kebidanan dengan menumbuhkan rasa minat mahasiswa untuk menjadi

(18)

commit to user BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Minat menjadi bidan

a. Pengertian Minat

Minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui

pengalaman yang mendorongseseorang untuk memperoleh objek

khusus, aktivitas, pemahaman dan ketrampilan untuk tujuan

perhatian atau pencapaian, minat juga merupakan salah satu aspek

psikis yang besar pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar

(Dalyono, 2005).

Menurut Slameto (2003) minat adalah rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh.

Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai sesuatu daripada yang

lain, dan dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu

aktivitas.

Suatu aktivitas akan dilakukan atau tidak, sangat tergantung

sekali oleh minat seseorang terhadap aktivitas tersebut, disini

nampak bahwa minat merupakan motivator yang kuat untuk

melakukan suatu aktivitas. Seseorang yang memiliki minat terhadap

subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih

(19)

commit to user

berminat terhadap pendidikan kebidanan maka perhatiannya akan

selalu tertuju pada keadaan-keadaan yang berhubungan dengan dunia

kesehatan atau kebidanan, sehingga untuk mewujudkan keinginannya

tersebut pendidikan kebidanan akan menjadi pilihannya

(Sandjaja,2008).

b. Aspek dan proses minat

Minat terbagi menjadi tiga aspek, yaitu:

1) Aspek Kognitif

Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari

baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis

media massa.

2) Aspek Afektif

Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam

sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat, berkembang dari

pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua,

guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan

minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam

berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

3) Aspek Psikomotor

Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya

tepat.Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan

(20)

commit to user Proses minatterdiri dari:

1) Motif (alasan, dasar, pendorong)

2) Perjuangan motif, sebelum mengambil keputusan pada batin

terdapat beberapa motif yang bersifat luhur dan rendah dan disini

harus dipilih.

3) Keputusan, inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan

antara motif-motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan

yang lain sebab tak mungkin seseorang mempunyai

macam-macam keinginan pada waktu yang sama.

4) Bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil.

c. Faktor yang mempengaruhi minat

Suatu anggapan yang keliru adalah bila mengatakan bahwa

minat dibawa sejak lahir.Menurut Slameto ( 2009 ) minat tidak

dibawa sejak lahir, melainkan diperolah kemudian. Dengan kata lain,

Slameto ingin mengatakan bahwa minat dapat ditumbuhkan dan

dikembangkan pada diri seseorang .

Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh

kemudian setelah berinteraksi dengan lingkungan.Minat terhadap

sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta

mempengaruhi penerimaan minat-minat baru.Jadi minat terhadap

sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar-belajar

selanjutnya.Seorang bidan tidak dilahirkan untuk menjadi bidan tetapi

(21)

commit to user

bidan. Menurut ( Sardiman, 2007) minat timbul tidak secara tiba-tiba

atau spontan, melainkan timbul akibat partisipasi, pengalaman,

kebiasaan, sehingga minat akan selalu terkait soal kebutuhan atau

keinginan.

Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat:

1) Status ekonomi

Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat

mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka

laksanakan.Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami

kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang

kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat

mereka.

2) Pendidikan

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang

dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat

intelek yang dilakukan.

3) Tempat tinggal

Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang

biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat

dilakukan atau tidak.

d. Upaya meningkatkan Minat

Beberapa ahli berpendapat bahwa cara yang paling efektif

(22)

commit to user

dengan menggunakan minat-minat yang telah ada, misalnya seseorang

berminat pada pendidikan kebidanan, maka kepadanya diberikan

pandangan-pandangan tentang dunia kesehatan, prospek atau masa

depan dunia kesehatan khususnya kebidanan, prospek dunia kerja dan

sebagainya ( Sardiman, 2007).

Minat dapat dibentuk dengan jalan memberikan

informasi-informasi mengenai subyek yang menjadi pilihannya. Misalnya

tentang minat belajar di pendidikan kebidanan maka informasi yang

diberikan meliputi, apa itu bidan, peran dan fungsi bidan, bagaimana

prosedur untuk menjadi bidan, prasarat apa yang harus dimilikinya,

serta kompetensi apa yang harus dicapai dalam pendidikan kebidanan.

Proses belajar akan berjalan lancar jika disertai dengan minat

( Slameto, 2003).

e. Indikator Minat

Suatu anggapan yang keliru adalah apabila mengatakan bahwa

minat dibawa sejak lahir melainkan minat dapat diperolah kemudian.

Dengan kata lain, sesungguhnya bahwa minat dapat ditumbuhkan dan

dikembangkan pada diri seseorang ( Slameto, 2009 ).

Seorang bidan tidak dilahirkan untuk menjadi bidan tetapi

akibat pengalaman dan belajarnya kemudian tertarik untuk menjadi

bidan. Minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan

timbul akibat partisipasi, pengalaman, kebiasaan, sehingga minat akan

(23)

commit to user

Untuk mengukur minat maka indikator yang dipakai adalah

sebagai berikut :

1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan

2) Adanya ketertarikan

3) Adanya dasar minat dan persoalan pengalaman yang lampau

4) Adanya informasi-informasi

5) Adanya interaksi dengan lingkungan

6) Adanya kebutuhan atau keinginan

Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat

membangkitkan kegairahan belajar mahasiswa dalam rentangan waktu

tertentu. Oleh karena itu untuk membangkitkan minat mahasiswa agar

bisa menjadi bidan yang diperlukan juga dukungan dari berbagai pihak

dan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna bidan itu sendiri

bagi para mahasiswa ( Dimyati, 2002 ).

f. Bidan

1) Pengertian bidan

Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional

daninternasional dengan sejumlah praktisi di seluruh dunia. Bidan

adalahseseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan

bidan yang diakuioleh negara serta memperoleh kualifikasi dan

diberi izin untuk menjalankanpraktek ( Estiwidani, dkk, 2008 ).

Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari

(24)

commit to user

wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan

kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah

mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.Bidan

diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung jawab, yang

bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan,

asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa

nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan

memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini

mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi

komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau

bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan

kegawat-daruratan ( Wahyuningsih, 2005 ).

2) Peran Fungsi dan Kompetensi Bidan

Menurut Estiwidani.D, dkk (2008) peran, fungsi bidan

dalam pelayanan kebidanan adalah sebagai : pelaksana, pengelola,

pendidik, dan peneliti. Sedangkan tanggung jawab bidan meliputi

pelayanan konseling, pelayanan kebidanan normal, pelayanan

kebidanan abnormal, pelayanan kebidanan pada anak, pelayanan

KB, dan pelayanan kesehatan masyarakat.Sedemikian

kompleksnya peran, fungsi, dan tanggung jawab seorang bidan

dalam melaksanakan tugasnya memberikan pelayanan kebidanan

(25)

commit to user

keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan landasan

yang kuat berupa kompetensi bidan.

Berdasarkan Wahyuningsih (2005), peran fungsi bidan yaitu:

a) Peran sebagai Pelaksana, terdiri dari: tugas mandiri,

tugaskolaborasi dan tugas merujuk.

b)Peran sebagai Pengelola, yaitu dengan

mengembangkanpelayanan kebidanan untuk individu, keluarga,

kelompokkhusus dan masyarakat.

c) Peran sebagai Pendidik, yaitu dengan memberikan

pendidikandan penyuluhan kesehatan.

d)Peran sebagai Peneliti/Investigator, yaitu melakukan

investigasiatau penelitian terapan dalam bidang kesehatan.

Kompetensi bidan adalah kemampuan dan karakteristik

yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku

yang harus dimiliki seorang bidan dalam melaksanakan praktek

kebidanan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, secara aman

dan bertanggungjawab sesuai dengan standar sebagai syarat untuk

dianggap mampu oleh masyarakat (Wahyuningsih, 2005).

Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor: 369/Menkes/SK/III/2007

tentang Standar Profesi Bidan,maka ditetapkan standar kompetensi

bidan yang harus dimiliki yaitu :

a) Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan

(26)

commit to user

membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai

dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.

b) Pra konsepsi, KB, dan Ginekologi ; bidan memberikan asuhan

yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang tanggap

terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat

dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang

sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.

c) Asuhan dan konseling selama kehamilan ; bidan memberi

asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan

kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini,

pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.

d) Asuhan selama persalinan dan kelahiran ; bidan memberikan

asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan

setempat selama persalinan, memimpin selama persalinan yang

bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu

untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang

baru lahir.

e) Asuhan pada ibu nifas dan menyusui ; bidan memberikan

asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan

tanggap terhadap budaya setempat.

f) Asuhan pada bayi baru lahir ; bidan memberikan asuhan yang

bermutu tinggi, komperhensif pada bayi baru lahir sehat sampai

(27)

commit to user

g) Asuhan pada bayi dan balita ; bidan memberikan asuhan yang

bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan balita sehat

(1 bulan -5 tahun).

h) Kebidanan komunitas ; bidan memberikan asuhan yang

bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga, kelompok dan

masyarakat sesuai dengan budaya setempat.

i) Asuhan pada ibu/wanita dengan gangguan reproduksi ;

melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan

gangguan sistem reproduksi.

Sedangkan berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan

(Permenkes) Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan

Penyelenggaraan Praktik Bidan, kewenangan yang dimilki bidan

meliputi :

a) Kewenangan Normal, meliputi :

1) Pelayanan kesehatan ibu

2) Pelayanan kesehatan anak

3) Pelayan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana

b) Kewenangan dalam menjalankan program pemerintah

c) Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang

tidak memilki dokter

Seorang bidan dimasa sekarang dituntut memiliki

kompetensi dalam memberikan pelayanan kebidanan.Hal ini semua

(28)

commit to user

ilmu kebidanan, keterampilan tambahan dan perkembangannya

juga mampu bersikap profesional sesuai dengan kode etik yang

telah ditetapkan. Dari penjelasan tentang minat dan bidan diatas,

maka minat menjadi bidan mempunyai pengertian sebagai rasa

suka atau ketertarikan untuk menjadi bidan yang kompeten, dapat

menjalankan tugasnya sesuai standar pelayanan kebidanan dan

kompetensi bidan , dapat mengembangkan ilmunya, dan selalu

mematuhi kode etik kebidanan dalam menjalankan tugasnya

tersebut ( Syofyan, 2005 ).

2. Motivasi Belajar Mahasiswa

a. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan

individu tersebut bertindak atau berbuat.Motivasi merupakan dorongan

yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan

perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi

kebutuhannya.Motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan

dan kemauan untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan dalam

rangka mencapai tujuan tertentu (Uno, 2007).

Motivasi diterapkan dalam berbagai kegiatan, termasuk dalam

belajar.Motivasi dalam belajar memiliki peranan yang penting, karena

keberadaannya sangat diperlukan untuk menimbulkan perbuatan

(29)

commit to user

belajar kepada tujuan yang jelas yang diharapkan dapat dicapai

(Uno,2007).

Menurut Sukmadinata (2003), motivasi belajar dapat diartikan

sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan

perilaku peserta didik untuk belajar. Motivasi belajar merupakan

konstruksi psikologis yang penting dalam mempengaruhi tindakan

belajar.

Syah (2005), menyatakan bahwa motivasi belajar dapat

dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi

intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa

sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar berupa

hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan

akan cita-cita. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan

yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk

melakukan kegiatan belajar, yang berupa pujian, adanya penghargaan,

lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik,

hukuman, peraturan atau tata tertib sekolah, suri teladan orangtua dan

guru. Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat internal

maupun eksternal, akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa

dalam melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajaran baik di

institusi pendidikan maupun di rumah.

Syah (2005) menambahkan bahwa dalam perspektif kognitif,

(30)

commit to user

intrinsikkarena lebih murni dan tidak bergantung pada dorongan atau

pengaruh orang lain. Dorongan mencapai prestasi dan dorongan

memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk masa depan, misalnya,

memberi pengaruh lebih kuat dibandingkan dengan dorongan hadiah

atau dorongan keharusan dari orangtua dan guru.

Motivasi intrinsik yang terdapat dalam diri peserta didik akan

menimbulkan kesadaran peserta didik untuk belajar sendiri. Kesadaran

itu dilatar belakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata

pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan bermanfaat di

masa yang akan datang. Peserta didik yang yang memiliki motivasi

intrinsik cenderung akan menjadi orang yang terdidik, berpengetahuan,

dan mempunyai keahlian bidang tertentu (Djamarah, 2008).

Sukmadinata (2003) memberi pengertian motivasi belajar

adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri yang

menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan

memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai

tujuan.Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah

atau semangat dalam belajar sehingga siswa yang bermotivasi kuat

memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar.

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

mempengaruhi.Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif

permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil praktik atau

(31)

commit to user

tujuan tertentu (Uno, 2007).Sedangkan menurut Nursalam (2008),

motivasi belajar dapat diartikan sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku peserta didik untuk

belajar.Motivasi belajar merupakan konstruksi psikologis yang penting

dalam mempengaruhi tindakan belajar. Hal tersebut terwujud melalui

empat cara, yaitu sebagai berikut :

1) Motivasi meningkatkan tingkat aktivitas dan energi peserta didik

2) Motivasi menggerakkan peserta didik kepada tujuan tertentu

3) Motivasi mempengaruhi strategi dan proses kognitif dari peserta

didik.

Adanya motivasi dalam belajar dapat disimpulkan dari

observasi tingkah laku. Ciri manifestasi peserta didik yang mempunyai

motivasi positif dipaparkan oleh Nursalam (2008), yaitu :

1) Memperlihatkan perhatian, dan ingin ikut serta dalam proses

pembelajaran

2) Bekerja keras dan memberikan waktu kepada usaha tersebut

3) Terus bekerja sampai tugas terselesaikan

Peserta didik yang tidak mempunyai minat terhadap

pendidikannya tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini

merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak

menyentuh kebutuhannya.Segala sesuatu yang menarik minat peserta

(32)

commit to user

selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya

(Djamarah,2008).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

Beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar menurut

Nursalam (2008) diantaranya adalah sebagai berikut :

1)Cita-cita dan Aspirasi

Cita-cita merupakan faktor pendorong yang dapat menambah

semangat sekaligus memberikan tujuan yang jelas dalam

belajar.Halini diindikasikan dengan :

a) sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas

b) kreativitas yang tinggi

c) berkeinginan untuk memperbaiki kegagalan yang pernah dialami

d) berusaha agar teman dan guru memiliki kemampuan bekerja sama

e) berusaha menguasai seluruh mata pelajaran

f) beranggapan bahwa semua mata pelajaran penting

2) Kemampuan peserta didik

Kemampuan yang dimaksud adalah segala potensi yang berkaitan

dengan intelektual atau intelegensi, termasuk kemampuan

psikomotor.

3) Kondisi peserta didik

Kondisi jasmani dan rohani yang sehat akan mendukung pemusatan

perhatian dan gairah dalam belajar.

(33)

commit to user

Kondisi lingkungan belajar dapat berupa keadaan alam, lingkungan

tempat tinggal, pergaulan, kemasyarakatan, dan lingkungan institusi

penyelenggara pendidikan.

5).Unsur-Unsur Dinamis dalam Pembelajaran

Peserta didik memiliki perasaan, perhatian, ingatan, kemauan, dan

pengalaman hidup yang turut mempengaruhi minat dan motivasi

dalam belajar baik secara langsung maupun tidak langsung.

6) Upaya pengajar dalam membelajarkan peserta didik

Pengajar merupakan salah satu stimulus yang sangat besar

pengaruhnya dalam memotivasi peserta didik untuk belajar.

Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami

perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan

kematangan psikologis, misalnya persepsi, kesan, tanggapan

intelegensia dan kecerdasan spiritual ( Nursalam, 2008 ).

c. Indikator Motivasi belajar

Menurut Uno (2007), hakikat motivasi belajar adalah dorongan

internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk

mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa

indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan

besar dalam keberhasilan peserta didik dalam belajar. Indikator

motivasi belajar diantaranya yaitu adanya keinginan berhasil, adanya

dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita

(34)

commit to user

menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif

sehingga memungkinkan seorang peserta didik dapat belajar dengan

baik.

d. Hubungan minat menjadi bidan dengan motivasi belajar mahasiswa

Minat merupakan rasa lebih suka atau rasa ketertarikan pada

suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Minat dapat di

ekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa

seseorang lebih menyukai sesuatu dari pada yang lain, dapat pula di

manifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Seorang

mahasiswa yang berminat terhadap pendidikan kebidanan maka

perhatiannya akan selalu tertuju pada keadaan-keadaan yang

berhubungan dengan dunia kesehatan atau kebidanan ( Slameto, 2003 ).

Mahasiswa pendidikan bidan yang memiliki minat yang tinggi

untuk menjadi bidan, cenderung memilki motivasi belajar yang tinggi

karena bidan harus memiliki kecakapan yang sesuai standar, baik

standar pengetahuannya maupun standar ketrampilannya. Hal ini dapat

mendorong mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan materi ajarnya saat

menempuh pendidikan kebidanan, guna mencapai standar pengetahuan

dan ketrampilan klinisnya tersebut sehinga dapat meningkatkan

(35)

commit to user

B. Kerangka Konsep

Minat merupakan suatu aspek psikis yang dapat ditumbuhkan dan

dikembangkan pada diri seseorang, seperti hal nya dengan minat menjadi

bidan yang juga dapat ditumbuh kembangkan sejalan dengan proses

pembelajaran, dan untuk menjadi seorang bidan harus memilikikecakapan

yang sesuai standar, baik standar pengetahuannya maupun standar

keterampilan. Hal ini yang dapat memotivasi mahasiswa untuk melakukan

aktivitas belajar guna memenuhi kebutuhan materi ajarnya agar kecakapan

yang sesuai standar untuk menjadi bidan dapat terpenuhi.

C. Hipotesis

Ada hubungan antara minat menjadi bidan dengan motivasi belajar mahasiswa. Minat menjadi

c. Adanya dasar minat dan pengalaman masa lampau (pengalaman praktik klinik I) d. Adanya informasi-informasi

e. Adanya interaksi dengan lingkungan f. Adanya kebutuhan / keinginan.

Standar

Keterangan = Tidak diteliti Variabel bebas

(36)

commit to user BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik,

dengan rancangan penelitian secara cross sectional. Penelitian analitik

adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

fenomena itu terjadi.Rancangan cross sectional artinya, baik untuk variabel

bebas (independent variable) maupun variabel terikat (dependent variable)

dilakukan secara bersama-sama (Notoatmodjo, 2002).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Akademi kebidanan Yogyakarta pada

bulan Januari - Juli 2012.

C. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akademi Kebidanan

Yogyakarta tingkat II (semester 4), tahun akademik 2010 – 2011 dengan

jumlah 60 mahasiswa.

D.Sampel dan Tekhnik Sampilng

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

Nonprobability Sampling, dengan tehniktotalsamplingyaitusampel penelitian

ini di ambil dari seluruh jumlah mahasiswa Akademi Kebidanan Yogyakarta

(37)

commit to user

E. Pengalokasian Subyek

Cara pengalokasian subjek dalam penelitian ini tidak berdasarkan

atas perhitungan besar sampel minimal representatif, tetapi semua yang

menjadi anggota sampel dijadikan subjek dalam penelitian ini, sampelnya

adalah 60 mahasiswa.

F. Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1. Definisi Operasional Hubungan Minat Menjadi Bidan dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Diploma III Kebidanan

No Variabel Definisi operasional Skala

1. Bebas :

Minat menjadi bidan Rasa ketertarikan mahasiswa Interval untuk menjadi bidan.

pernyataan berupa kuesioner.Dalam penelitian ini terdapat dua

kuesioner, yaitu:

a) Kuesioner motivasi belajar dengan skala Likert menggunakan

kuesioner baku.

b) Kuesioner minat menjadi bidan

Kuesioner untuk mengetahui minat menjadi bidan di

(38)

commit to user

pernyataan favourable dan 11 butir pernyataan unfavourable,

dengan empat alternatif jawaban yaitu : SS (Sangat Setuju), S

(Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju).

Skor yang diberikan untuk pernyataan positif (favorable) yaitu

SS: 4, S: 3, TS: 2, STS: 1, sedangkan untuk pernyataan negatif

(unfavorable) yaitu SS: 1, S: 2, TS: 3, STS: 4 (Hidayat, 2007).

Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan

pada 30mahasiswa Akademi Kebidanan Yogyakarta tahun

akademik2011/2012 maka terdapat 3 item pernyataan kuesioner

minat menjadi bidan yangdigugurkan karena dinyatakan tidak

valid yaitu item nomor 14, 29, dan 30.Item pernyataan yang tidak

valid tidak dipergunakan dalam penelitian ini karena item soal

sudah memenuhi tiap-tiap indikator.Sehingga jumlah item

pernyataan kuesioner yang valid yaitu 29.Dengandemikian,

kuesioner yang telah valid disusun dengan rincian kisi-kisi

sebagaiberikut :

Tabel 3.2 : Kisi-Kisi Kuesioner Minat

(39)

commit to user 2. Cara Pengambilan Data

Pengumpulan data yang dilakukan melalui kuesioner dilakukan

dengan cara penelitimenjelaskan kepada responden cara mengisi

kuesioner, kemudian responden dimohon kesediaannya mengisi

kuesioner. danpeneliti mengambil kembali kuesioner yang telah diisi

oleh responden. Semua data yang diperoleh melalui observasi dan

kuesioner dikumpulkan dan diperiksa.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

1) Uji Validitas

Uji validitas instrument dalam penelitian ini menggunakan korelasi antar

butir Pearson Product Moment, uji validitas dalam penelitian ini

bertujuan untuk mengukur validitas kuesioner tentang minat menjadi

bidan.

Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS

version 16.0 For Windowssehingga menghasilkan nilai korelasi dan

signifikansi. Suatu item pernyataan dikatakan valid apabila memiliki nilai

rhitung> rtabel berarti valid, demikian sebaliknya, dan agar diperoleh

distribusi nilai hasil yang mendekati normal, maka sebaiknya jumlah

responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang (Notoatmodjo, 2007).

Uji validitas instrumen pada penelitian ini dilaksanakan melalui

uji coba kuesioner pada 30 mahasiswa D IV Kebidanan Fakultas

(40)

commit to user

pernyataan dengan taraf kemaknaan 5 % maka didapatkan besar >

rtabeladalah 0,355, jadi suatu item pernyataan apabila nilai rhitung> 0,355

berarti valid.

Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan, didapatkan hasil

bahwa dari 32 item pernyataan kuesioner minat menjadi bidan terdapat

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.Uji reliabilitas

instrumen menggunakan teknik Alfa Cronbachdengan rumus sebagai

berikut:

Suatu item pernyataan dikatakan reliabel apabila memiliki nilai

alpha > 0,7 (Riwidikdo, 2009). Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas

(41)

commit to user

bidan yang terdiri dari 29 item pernyataan didapatkan besarnya koefisien

reliabilitas = 0,858, dengan demikianmaka kuesioner minat menjadi

bidan dinyatakan reliabel.

I. PengolahandanAnalisis Data

1) Pengolahan data

Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data.

Langkah-langkah pengolahan data yang dapat dilakukan menurut

( Budiarto, 2001) , adalah :

a) Editing, adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan

b) Coding, kegiatan memberi kode numerik (angka) terhadap data pada

semua variabel

c) Data Entry, kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master tabel atau database komputer.

d) Tabulating, adalah kegiatan pengorganisasian data sedemikian rupa

agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk

disajikan dan dianalisis .

e) Melakukan pengolahan data dengan analisis statistik.

2) Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan alat bantu komputer

(42)

commit to user

dan langkah-langkah analisis data yang akan dilakukan sebagai berikut :

a. Analisis Univariat

Menganalisis tiap-tiap variabel penelitian yang ada secara

deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi minat menjadi bidan

dan motivasi belajar mahasiswa

b. Analisis Bivariat

Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan pada kedua

variabel, antara variabel bebas dengan variabel terikat.Pada penelitian

ini dilakukan analisis korelasi minat menjadi bidan denganmotivasi

belajar mahasiswa. Uji analisis yang digunakan adalah korelasipearson

product moment :

XY = Jumlah perkalian skor total item dengan skor total

N = Jumlah sampel/responden

Hasil perhitungan korelasi product moment dibandingkan dengan

r tabel, dengan taraf kesalahan 5%. Bila nilai r hitung > r tabeldan p-value

(43)

commit to user

< p-tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima(Sugiyono, 2007), dalam

penelitian ini dengan jumlah responden 60 maka r table = 0,254 dan

nilaip-tabel = 0,05, jadi apabila r hitung> 0,254 dan p-value > 0,05 maka hipotesis

diterima.Untuk

r

xymerupakan nilai kooefisien korelasi dan untuk

memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi dapat ditentukan

berdasarkan tabel koefisien korelasi yaitu antara interval koefisien

dengan tingkat hubungan, dan untuk tabel tersebut dapat dilihat pada

lampiran.

Selanjutnya, untuk menentukan besar kecilnya sumbangan efektif

variabel minat menjadi bidan terhadap variabel motivasi belajar dapat

ditentukan dengan rumus Koefisien Determinan berikut (Sugiyono,

2010) :KD = (r2) x 100%

Keterangan :

KD = Koefisien Determinan

r = nilai koefisien korelasi product moment

c. Normalitas Data

Syarat dilakukan pearson product moment dengan skala interval

adalah data sudah berdistribusi normal. Uji normalitas data dengan

menggunakan uji one sampel kolmogrov – smirnov. Keluaran hasil uji

adalah dengan melihat z hitung yang dibandingkan dengan z tabel, bila

z hitung < z tabel artinya z hitung masih diantara nilai – 1,96 sampai

dengan 1,96 maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.

(44)

commit to user

signifikasi atau probabilitas (p value )apabila nilai signifikasi > 0,05(α :

5%) maka data dalam distribusi normal ( karena Ho dari pengujian

adalah data berdistribusi normal, dan signifikasi atau p > 0,05, maka

Ho diterima ). Dalam penelitian ini berdasarkan hasil uji one sampel

kolmogrov –smirnov didapatkan nilai signifikansi atau p value=0,904,

(45)

commit to user BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15-16 Juni 2012 pada

mahasiswa semester IV Akademi Kebidanan Yogyakarta yang berjumlah 60

mahasiswa. Akademi Kebidanan Yogyakartadidirikan pada tanggal 11

Agustus 2004 berlokasi di Jl.Parangtritis Km 6, Sewon, Bantul,

Yogyakarta.Akademi Kebidanan Yogyakarta merupakan lembaga pendidikan

tinggi bidang kesehatan yang di selenggarakan oleh Yayasan Bhakti Sosial di

Yogyakarta dengan izin dari Menteri Pendidikan Nasional RI

No.68/D/O/2005 dan dari Departemen Kesehatan RI Nomor

HK.03.2.4.1.00630 memiliki visi membentuk tenaga bidan professional dan

mandiri yang berakhlak mulia dan di jiwai oleh semangat pengabdian serta

mampu memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mewujudkan derajat

kesehatan yang tinggi khususnya kepada perempuan.

Program pembelajaran dan kegiatan proses belajar mengajar di

Akademi Kebidanan Yogyakarta terdiri dari pembelajaran teori 40% yang

dilaksanakan di ruang kuliah dan pembelajaran praktik 60 % yang meliputi

praktik laboratorium yang dilaksanakan di laboratorium kebidanan milik

kampus dan praktik lapangan meliputi praktik keterampilan dasar klinik,

praktik kebidanan komunitas dan praktik klinik kebidanan di luar kampus di

(46)

commit to user

Umum Daerah, Rumah Sakit Bersalin Swasta dan Bidan praktik Swasta.

Program pembelajaran diperbanyak praktik kebidanan dimaksudkan agar

mahasiswa lulusan dapat menjadi bidan yang memilki kompetensi dalam

memberikan pelayanan asuhan kebidanan dengan profesional dan mandiri.

B. Analisis Univariat

Pembahasan mengenai analisis univariat dilakukan pada tiap variabel

penelitian, dalam penelitian inididapatkan hasil analisis sebagai berikut:

1. Minat menjadi Bidan

Pengumpulan data penelitian pada variabel minat menjadi bidan

dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 29 item pernyataan yang

valid dengan alternatif jawaban SS, S, TS, dan STS. Jumlah skor maksimal

jika mahasiswa menjawab dengan skor 4 untuk seluruh item pernyataan

adalah 116 dan jumlah skor minimal apabila menjawab skor 1 untuk

seluruh item pernyataan adalah 29. Dari hasil skoring jawaban kuesioner

minat menjadi bidan, skor tertinggi adalah 112 sedangkan skor terendahnya

adalah 81, dengan nilai meandidapatkan 98,23; median : 98,5; modus : 96

dan standar deviasi : 6,69.

Tabel 4.1.Distribusi Frekuensi Minat menjadi bidan pada mahasiswa semester IV DIII Akademi Kebidanan Yogyakarta

Rentang Skor Frekuensi Persentase

(47)

commit to user

Data variabel minat menjadi bidan pada tabel di atas

menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada rentang skor

100-105 yaitu sebesar 35% dan nilai rentang skor terkecil yaitu pada

rentang skor 81-87 sebesar 5 %.

2. Motivasi Belajar

Pengumpulan data penelitian pada variabel motivasi belajar

dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 38 item pernyataan

yang valid dengan alternatif jawaban SS, S, TS, dan STS. Jumlah skor

maksimal jika mahasiswa menjawab dengan skor 4 untuk seluruh item

pernyataan adalah 152 dan jumlah skor minimal apabila menjawab skor

1 untuk seluruh item pernyataan adalah 38. Dari hasil skoring jawaban

kuesioner motivasi belajar, skor tertinggi adalah 148 sedangkan skor

terendahnya adalah 116, dengan nilai meandidapatkan 124,18; median :

132,5; modus : 130 dan standar deviasi : 7,45.

Tabel 4.2.Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar pada mahasiswa semester IV DIII Akademi Kebidanan Yogyakarta

Rentang Skor Frekuensi Persentase

Sumber : Data Primer Diolah tahun 2012

Data variabel motivasi belajar pada tabel di atas menunjukkan

(48)

commit to user

sebesar 36,67% dan nilai rentang skor terkecil yaitu pada rentang skor

143-148 sebesar 4 %.

C. Hubungan minat menjadi bidan dengan motivasi belajar

Analisis hubungan antara minat menjadi bidan dengan motivasi

belajar dilakukan dengan analisis korelasi pearsonproduct moment.

Analisis data menggunakan perangkat komputer program SPSS 16.

Tabel 4.3Hasil Analisis Minat menjadi bidanMotivasi belajar

Minat menjadi bidan1rhitung.269*

p-value = .0038

Motivasi belajarrhitung.269* 1

. p-value = .003

Sumber : Data Primer Diolah tahun 2012

Berdasarkan hasil perhitungan analisis diatas, diperoleh harga

r=0,269.Kemudian dibandingkan dengan rtabeluntuk kesalahan 5% (0,05)

dengan derajatkebebasan (dk) = n-2 = 60-2 = 58, maka diperoleh rtabel= 0,254,

karena hargarhitunglebih besar dari rtabel(0,269.> 0,254) dan nilai signifikansi

atau p-value adalah 0,0038 < 0,05maka Hoditolak dan Ha diterima, artinya ada

hubungan antara minat menjadi bidan denganmotivasi belajar pada mahasiswa

Akademi kebidanan Yogyakarta, akan tetapi nilai rhitung sebesar 0,269apabila

diterapkan dalam tabel koefisien korelasi, maka nilai r berada pada interval

(49)

commit to user

Untuk menentukan besar kecilnya sumbangan efektif variabel minat

menjadi bidan terhadap variabel motivasi belajar dapat ditentukan dengan

rumus koefisien determinan berikut :

r2= (r2) x 100%

r2= (0,269)2 x 100%

r2= 7,236%

Dalam analisis koefisien korelasi ini juga didapatkan koefisien

determinasi (r2) sebesar 7,236 ini berarti hanya 7,236%minat menjadi bidan

(50)

commit to user BAB V

PEMBAHASAN

A. Minat Menjadi Bidan

Hasil penelitian minat menjadi bidan berdasarkan perhitungan nilai

presentase dapat diketahui rentang skor terbanyak dari data minat menjadi bidan

adalah rentang skor 100-105 yaitu sebanyak 35 %, dan dengan mencermati

jawaban responden pada rentang skor 100-105, skor nilai setiapitem pernyataan

rata-rata dapat dijawab dengan baik oleh responden.

Hal ini didukung oleh Slameto (2003), bahwa minat merupakan suatu rasa

ketertarikan yang dapat di ekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai sesuatu dari yang lain dan hal ini

dapat pula di manifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Suatu

aktivitas akan dilakukan atau tidak, sangat tergantung sekali oleh minat

seseorang terhadap aktivitas tersebut, hal ini dapat dilihat bahwa minat

merupakan motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas. Seseorang yang

memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian

yang lebih besar terhadap subyek tersebut, sebagai contoh seseorang yang

berminat terhadap pendidikan kebidanan maka perhatiannya akan selalu tertuju

pada keadaan-keadaan yang berhubungan dengan dunia kesehatan atau kebidanan,

sehingga untuk mewujudkan keinginannya tersebut maka pendidikan kebidanan

(51)

commit to user

B. Motivasi Belajar

Hasil penghitungan data pada variabel motivasi belajar paling banyak

padarentang skor 112-119 yaitu sebesar 33,04 %. Hal ini dapat disebabkan karena

adanyabeberapa indikator yang dapat menunjukkan motivasi belajar dalam diri

seseorang.Menurut Uno (2007), motivasi belajar terdiri dari beberapa indikator

yaituadanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam

belajar,adanyaharapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam

belajar, adanyakegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan

belajar yang kondusif yang tercakup dalam 38 item pernyataan.

Data tersebut menunjukkan bahwa responden rata-rata dapat menjawab

pernyataan dengan cukup baik dan dapat di katakana responden telah memiliki

motivasi belajaryang cukup baik untuk memulai suatu kegiatan khususnya

aktivitas belajar danmengikuti pembelajaran dengan penuh semangat. Hal ini

sesuai dengan Sukmadinata ( 2003 ) bahwa motivasi belajar merupakan dorongan

mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku peserta didik untuk belajar.

Motivasi belajar adalah salah satu faktor instrinsik yang cenderung akan

lebihmemberikan hasil positif dalam proses belajar untuk meraih prestasi yang

terbaik.Keadaan ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Nursalam (2008)

yangmenyatakan bahwa motivasi belajar merupakan konstruksi psikologis yang

pentingdalam mempengaruhi tindakan belajar yang akan meningkatkan minat

peserta didikterhadap aktivitas tertentu termasuk belajar dan menjaga keajegan

terhadap aktivitastersebut sehingga mampu menggerakkan peserta didik dalam

(52)

commit to user

C. Hubungan Minat Menjadi Bidan dengan Motivasi Belajar Mahasiswa

Berdasarkan hasil analisis korelasi yang dilakukan, dapat diterangkan

bahwa terdapat hubungan antara minat menjadi bidan dengan motivasi belajar

mahasiswa Akademi kebidanan Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari nilai rhitung

sebesar 0,269 > rtabel sebesar 0,254 dengan nilai p sebesar 0,0038 lebih kecil dari

0,05. Hasil tersebut sesuai dengan teori Sandjaja (2008) bahwa suatu aktivitas

akan dilakukan atau tidak sangat tergantung sekali oleh minat seseorang, hal ini

dapat dilihat bahwa minat merupakan penggerak yang kuat untuk melakukan

suatu aktivitas. Ini berarti minat sangat berhubungan dengan nilai–nilai yang

membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya.

Minat merupakan aspek psikologis seseorang untuk menaruh perhatian

yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan untuk

melaksanakan kegiatan tersebut.Beberapa ahli berpendapat bahwa minat dapat

dibentuk dengan jalan memberikan pengalaman yang berhubungan dengan subjek,

misalnya dalam kebidanan pengalaman tentang praktik klinik, memberikan

informasi-informasi mengenai subyek yang menjadi pilihannya,seperti dengan

memberikan informasi yang meliputi, apa itu bidan, peran dan fungsi bidan,

bagaimana prosedur untuk menjadi bidan, prasarat apa yang harus dimiliki, serta

kompetensi apa yang harus dicapai dalam pendidikan kebidanan. Proses belajar

akan berjalan lancar jika disertai dengan minat ( Slameto, 2003).

Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan

kegairahan belajar mahasiswa dalam rentangan waktu tertentu. Oleh karena itu

(53)

commit to user

juga dukungan dari berbagai pihak dan pemahaman yang lebih mendalam tentang

makna bidan itu sendiri bagi para mahasiswa ( Dimyati, 2002 ).

Minat menjadi bidan mempunyai peranan penting dalam proses belajar,

mahasiswa yang mempunyai minat menjadi bidan akan merasa senang dan

terpanggil untuk lebih giat belajar, dan karena faktor tersebut sangat berpengaruh

untuk mewujudkan suatu aktivitas seperti belajar, minat yang tingi akan semakin

menguatkan atau meneguhkan seseorang untuk melakukan atau berbuat dalam apa

yang di inginkan sehingga seorang mahasiswa dengan minat yang tinggi untuk

menjadi bidan akan jauh lebih bersemangat atau termotivasi untuk belajar, dan

sebaliknya seseorang yang tidak berminat tidak akan termotivasi, seperti pendapat

Sardiman ( 2007 ) bahwa proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai

minat yang tinggi yang mendorong untuk melakukan kegiatan belajar tersebut.

Sejalan dengan teori Djamarah (2008) yang mengemukakan bahwa peserta

didik yang tidak mempunyai minat terhadap pendidikan yang dipilihnya tidak

akan mempunyai motivasi belajar, dan apabila tidak mempunyai motivasi belajar

maka tidak akan mungkin akan melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan

pertanda bahwa sesuatu yang dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya.

Selain minat ada beberapa faktor yang mendukung mahasiswa untuk

belajar demi tercapainya cita-cita menjadi bidan, yaitu didukung oleh faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal muncul dari dalam diri mahasiswa itu

sendiri, baik secara fisik maupun secara psikis, misalnya dalam proses

pembelajaran ada suatu ketertarikan dan antusias dari mahasiswa untuk

(54)

commit to user

hal tersebut dapat lebih memudahkan mahasiswa dalam menerima materi yang

disampaikan, sedangkan faktor eksternal merupakan pendukung munculnya

motivasi belajar mahasiswa seperti lingkungan belajar yang konduksif.

Meskipun memiliki terdapat hubungan antara minat menjadi bidan dengan

motivasi belajar, hubungan ini memiliki tingkat keeratan yang rendah, selain itu

didapatkan nilai koefesien determinasi (r2) sebesar 7,23%, berarti hanya 7,23 %

motivasi belajar dipengaruhi oleh minat menjadi bidan.

Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami

perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan

psikologis, misalnya persepsi, kesan, tanggapan intelegensia dan kecerdasan

spiritual.Kecerdasan spiritual memiliki peranan cukup besar terhadap tinggi

rendahnya motivasi belajar mahasiswa, selain faktor minat menjadi bidan, hal ini

sesuai dengan penelitian Sukmawati (2009) menyatakan bahwa kecerdasan

spiritual yang tinggi memberikan pengaruh yang sangat besar dalam membantu

meningkatkan motivasi peserta didik. Sehingga dengan adanya peningkatan

kecerdasan spiritual akan terjadi perubahan sikap dari motivasi belajar yang

rendah menjadi memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Selain itu menurut (Nursalam,2008) upaya pengajar dalam proses

pembelajaran mahasiswa merupakan salah satu stimulus yang sangat besar

pengaruhnya dalam memotivasi peserta didik untuk belajar, misalnya saat

penyampaian materi dosen menggunakan media pembelajarn yan menarik dan

(55)

commit to user

Pada penelitian ini berdasarkan hasil analisis data didapatkan kesimpulan

bahwa hubungan antara minat menjadi bidan dengan motivasi belajar pada

mahasiswa DIII Akademi kebidanan Yogyakarta masih tergolong rendah, oleh

karena itu diperlukan upaya meningkatkan atau membangkitkanminatmahasiswa

untuk menjadi bidan, upaya meningkatkan minat menjadi bidan dapat dilakukan

sejalan dengan proses pembelajaran mahasiswa, seperti dengan memberikan

pengalaman menjadi bidan, baik itu bidan di rumah sakit maupun bidan praktik

mandiri yang dapat diberikan pada praktik klinik kebidanan, dengan mahasiswa

mengikuti atau merasakan praktik menjadi bidan ini maka mahasiswa akan

tersadar bahwa tugas bidan memerlukan tanggung jawab yang besar yaitu bidan

harus memilki kompetensi untuk menjalankan tugasnya tersebut, dan untuk

mendapatkan kompetensi tersebut maka mahasiswa selama pendidikanya harus

belajar dengan sungguh-sungguh, jadi mahasiswa yang pada mulanyakurang

berminat masuk pendidikan kebidanan tetapi dengan adanya pengalaman dan

belajar kemudian dapat benar-benar tertarik untuk menjadi seorang bidan yang

profesional. Minat tidak timbul secara tiba-tiba tetapi minat terkait dengan

partisipasi, pengalaman, kebiasaan, seperti seorang bidan tidak tiba-tiba dilahirkan

menjadi bidan tetapi dengan pengalaman dan belajarnya kemudian timbul minat

menjadi bidan.Mahasiswa dengan minat yang tinggi terhadap pilihan pendidikan

maka akan timbul motivasi belajar yang tinggi pula dan sebaliknya minat yang

rendah akan menimbulkan ketidaktertarikan dalam belajar atau motivasi

(56)

commit to user

Pada penelitian ini, memiliki keterbatasanseperti , peneliti tidak dapat

menilai jawaban dari responden apakah jawaban yang di berikan responden

benar-benar sesuai dengan keadaan masing-masing responden. Beberapa responden

menjawab kuesioner dengan tidak sungguh-sungguh atau hanya mencontoh

(57)

commit to user BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Minat mahasiswa terhadap Pendidikan Diploma III Kebidanan

menghasilkan nilai mean yang tinggi yaitu sebesar 98,23 dari nilai 81

hingga 112 dan standar deviasi sebasar 6,69.

2. Motivasi belajar mahasiswa Pendidikan Diploma III

Kebidananmenunjukkan nilai mean yang tinggi yaitu sebesar 124,18

dari nilai 116 hingga 148 dan standar deviasi sebesar 7,45.

3. Terdapat hubungan antara minat menjadi bidan dengan motivasi

belajar mahasiswa PendidikanDiploma III kebidanan, yang ditunjukan

dengan nilai koefisien korelasi rhosebesar 0,269 dan nilai p-value

sebesar 0,0038.

B. Saran

1. Mahasiswa Program Studi D III Kebidanan

Mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan minat untuk benar-benar

menjadi bidan yang profesional dengancara mahasiswa dianjurkan

untuk ikut berpartisipasi dalam hal yang berkaitan dengan kebidanan,

agar lebih termotivasi untuk belajar.

2. Tenaga pendidik Program Studi D III Kebidanan

Diharapkan mampu menumbuhkan motivasi dan semangat mahasiswa

untuk belajar dengan cara memberikan informasi tentang kebidanan

(58)

commit to user

harus di miliki bidan, sertamenjelaskan manfaat dari suatu mata kuliah

dan memberikan tugas-tugas.

3. Orang tua mahasiswa Program Studi D III Kebidanan

Diharapkan mampu menumbuhkan motivasi mahasiswa dengan cara

memberi perhatianterhadap hasil belajar serta dorongan semangat untuk

terus belajar.

4. Peneliti selanjutnya

Diharapakan dapat melanjutkan penelitian tentang minat menjadi bidan

dengan motivasi belajar, seperti dengan menambah variabel yang lebih

komplek dengan jumlah sampel yang lebih besar atau menggunakan

desain penelitian yang berbeda sehingga hasil penelitian lebih

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional ..................................................................
Gambar 1. Kerangka Konsep   ...................................................................
Tabel  3.1. Definisi Operasional Hubungan Minat Menjadi Bidan dengan
Tabel 3.2 : Kisi-Kisi Kuesioner Minat
+5

Referensi

Dokumen terkait

Apabila dalam pembelajaran matematika menerapkan model cooperative learning tipe TSTS dengan media grafis serta memperhatikan langkah- langkah secara tepat, maka dapat

Kemudian dalam pasal 33 ayat 2 yang berbunyi, “Cabang-cabang produksi yang bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”, dan dilanjutkan pada pasal

Perhatikan dua gambar persegi panjang berikut ini.. Suku pertama dan ketiga disebut suku sejenis, suku kedua dan keempat disebut suku sejenis. Penjumlahan dua atau lebih

Di dalam dokumen Rencana Kinerja ini ditetapkan Rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Dokumen Rencana

Jika perkumpulan ini dibubarkan maka pengurus berkwajiban untuk mengatur dan membereskan semua bentuk tanggungan perkumpulan (Administrasi dan kekayaan)

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menguji pengaruh kompetensi, independensi, pengalaman dan etika auditor secara simultan terhadap kualitas audit, (2) menguji pengaruh

Hasil survey lapangan yang berupa data titik-titik posisi koordinat digunakan untuk menggambar area objek dalam bentuk shapefile pada aplikasi ArcMap dan kemudian

Berdasarkan hasil penelitian tumbuhan daun seruni (Wedelia biflora Linn) mengandung senyawa alkaloid, steroid, terpenoid, fenol, saponin dan termasuk senyawa flavonoid