• Tidak ada hasil yang ditemukan

URAIAN TEORITIS

II.4 Motivasi Belajar

II.4.1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu (KBBI, 2005:756). Motivasi adalah dorongan psiologis yang mengarahkan seseorang kea rah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono, motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.

Pada dasarnya semua orang mempunyai kemampuan untuk belajar, akan tetapi tidak semua orang belajar. Seseorang belajar karena ada dorongan, ada motif pada dirinya, atau dimotivasi oleh orang lain. Orang lain itu termasuk guru,

dimana salah satu tugas guru yang utama adalah dengan segala macam cara yang dapat dilakukannya mampu membantu siswa agar ia dapat menguasai bahan pelajaran yang diberikan menurut kurikulum. Motif adalah dorongan, hasrat, keinginan, atau tenaga penggerak lainnya yang ebrasal dari diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah penggerakan atau kegiatan untuk mengerakkan dorongan yang terdapat pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Seseorang mungkin mampu untuk melakukan sesuatu, tetapi tidak akan melakukannya apabila tidak ada motif pada dirinya atau tidak dimotivasi.

Motivasi adalah suatu syarat yang amat penting dalam belajar. Gedung dibuat, guru disediakan alat belajar lengkap dengan harapan supaya siswa masuk sekolahd engan bersemangat. Tetapi semua itu akan sia-sia jika siswa tidak ada motivasi untuk belajar. Motivasi dalam belajar tidak lagi merupakan suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai sesuatu yang menggerakkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar (Tim Dosen, 2007:35-36).

Menurut Anderson C.R. Dan Faust G.W. motivasi dalam belajar dapat dilihat dari karakteristik peningkatan belajar siswa yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, kemampuan, serta disiplin. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar menampakkan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Mereka memusatkan sebanyak mungkin energi fisik maupun psikis terhadap kegiatan, tanpa mengenal perasaan bosan, apalagi meneyrah. Sebaliknya terjadi pada siswa memiliki motivasi rendah, maka menampakkan keengganan, cepat bosan dan berusaha menghindar dari kegiatan belajar (Tim Dosen 2007:67).

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya.

Seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi instrinsik yang sangat penting dalam aktifitas belajar. Namun, seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi ekstrinsik yang diharapkan. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik diperlukan bila motivasi instrinsik tidak ada dalam diri seseorang sebagai subjek belajar.

II.4.2 Jenis Motivasi

Setiap individu yang dilahirkan pada hakekatnya telah membawa dorongan-dorongan atau motif-motif tertentu khususnya. Motif yang berhubungan dengan kelangsungan hidup individu tersebut. Namun motivasi bukan hanya sekedar motivasi untuk memenuhi kebutuhan hidup atau organisme saja, tetapi disamping itu masih ada motivasi lain untuk mengkaji lebih luas, bentuk ini diungkapkan jenis-jenis motivasi yaitu:

- Motivasi yang didasarkan pada motif dasar

- Motivasi yang didasarkan pada motif yang dipelajari.

Belajar memerlukan motivasi. Motivasi merupakan suatu kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan, termasuk belajar.

Adapun cirri motivasi belajar siswa adalah giat belajar, sering mengulang pelajaran, sering berdiskusi, dan lain sebagainya. Secara umum motivasi terbagi atas 2 (dua) yaitu intrinsic dan ekstrinsik (Tim Dosen 2007:39-44).

a. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila siswa menempatkan tujuan belajarnya di luar factor-faktor situasi belajar. Siswa belajar karena ingin mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya.

Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik juga diperlukan agar siswa mau belajar. Berbagai macam cara dilakukan agar siswa termotivasi untuk belajar. Guru yang berhasil mengajar adlah guru yang padnai membangkitkan minat siswanya dalam belajar, dengan memanfaatkan motivasi ekstrinsik dalam ebrbagai bentuk.

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Misalnya seseorang akan giat belajar karena diberitahukan bahwa sebentar lagi ada ujian; orang akan membaca sesuatu karena diberitahukan bahwa hal itu harus dilakukannya sebelum dia dapat melakukan pekerjaan dan lain sebagainya.

b. Motivasi instrinsik

Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi instrinsik bila tujuannya

inheren dengan situasi belajar dan bertemu dengan kebutuhan serta tujuan anak didik untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran, bukan karena keinginan lain seperti ingin mednapat pujian, nilai yang tinggi, hadiah, dan sebagainya.

Perlu ditegaskan bahwa siswa yang memiliki motivasi instrinsik cenderung akan menjadi orang yang terdidik, berpengetahuan, mempunyai keahlian dalam bidang tertentu. Gemar belajar adalah aktivitas yang tak pernah sepi dari kegiatan siswa yang memiliki motivasi instrinsik. Dorongan untuk belajar bersumber pada kebutuhan, yang berisikan keharusan untuk menjadi orang terdidik dan berpengetahuan.

Motivasi instrinsik adalah motivasi yang berfungsinya tidak perlu dirangsang dari laur. Memang dari dalam diri individu itu sendiri telah ada dorongan tersebut. Misalnya orang yang gemar membaca dan tidak usah ada yang mendorongnya dalam mencari buku untuk dibacanya; orang yang rajin serta bertangung jawab tidak hanya menanti komando atau perintah untuk memulai kegiatan belajarnya.

BAB III

Dokumen terkait