• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIVASI INTERNAL

Dalam dokumen TEORI ORGANISASI KLASIK (Halaman 35-39)

Teori kebutuhan/Kepentingan

Teori kepentingan dipandang sebagai suatu bentuk dari motivasi internal karena keinginan dan kepentingan seorang individu berada pada dirinya sendiri. Motivasi untuk mengerjakan sesuatu diperoleh dari kekuatan yang ada dalam dirinya sendiri. Yang bersangkutan benar-benar menyadari beberapa kepentingannya, orang lain dibawah kesadarannya.

Fakta persetujuan umum tentang teori kepentingan yaitu:

Tidak ada sesuatu kepentingan yang pernah dapat dipenuhi secara sempurna, karena itu, bagaimana pemenuhan hanya merupakan sesuatu yang penting yang dibutuhkan sebelum kepentingan lainnya mampu untuk muncul Kepentingan itu berubah secara konstan dalam diri individu, dan seringkali

tersembunyi dari kesadaran seseorang.

Semenjak kepentingan seringkali dihubungkan dengan golongan, seringkali kepentingan tersebut saling bergantung. Contohnya, bagaimana seseorang dapat memenuhi kepentingan biologisnya akan makan, seringkali akan tergantung pada kepentingan sosialnya seperti yang ditentukan oleh status sosial-ekonominya. (Gullet&Hicks, 1987: 452-453)

Hirarki Maslow pada teori Kepentingan

Salah satu dari teori motivasi manusia yang sangat terkenal disusun oleh Abraham H. Maslow pada tahun 1934. Teori maslow didasarkan pada batasan sebagai berikut:

dari tingkat kebutuhan yang terendah fisiologis sampai keamanan, kecintaan (sosial), penghargaan (ego), dan akhirnya pelaksanaan sendiri. Hirarki ini ‘potensi dasar’ atas pemuasan yang mendesak yang berarti bahwa kebutuhan yang mendesak akan menguasai manusia atau perhatian individu sementara kebutuhan yang kurang dari ‘potensi dasar’ diminumkan atau kurang dipentingkan, bahkan dilupakan.

Manusia memiliki keinginan yang tidak ada putus-putusnya, karena itu, semua kebutuhan adalah tidak pernah dapat dipenuhi secara sempurna. Begitu kebutuhan itu dipenuhi, potensi dasarnya menjadi berkurang, dan kebutuhan lainnya muncul menggantikannya. Hal inilah yang mendorong manusia untuk selalu ingin memenuhi segala jenis kebutuhannya.

Sesekali suatu kebutuhan dapat dipenuhi dengan agak baik, tidak lama setelah memotivasi tingkah laku. Manusia sleanjutnya didorong oleh tingkah ketidakpuasan yang lebih tinggi berikutnya, akan tetapi ia dapat didorong dalam suatu tujuan yang sebaliknya jika suatu tingkat kepentingan yang lebih rendah terancam.

Kebutuhan itu adalah saling tergantung dan saling melengkapi. Sejak suatu kebutuhan tidak menghilang ketika yang lainnya muncul, semua kepentingan cenderung untuk dipenuhi sebagian saja dalam setiap bidangnya. (Gullet&Hicks, 1987: 453-456)

Hirarki kebutuhan:

Teori kebutuhan pada awalnya merupakan teori yang timbul atas penelitian yang dilakukan dalam sebuah perusahaan. Dimana mencoba menjawab tentang pola hubungan antara perilaku seseorang dengan kebutuhannya pada saat itu, dan ternyata dicapai kesimpulan bahwa perilaku seseorang pada saat tertentu biasanya ditentukan oleh kebutuhan yang paling kuat. Oleh karena itu penting bagi seorang manajer untuk memahami kebutuhan yang umumnya paling penting bagi manusia.

Kemudian untuk menentukan kebutuhan apa saja yang paling kuat dan penting, Abraham Maslow mencoba menyusunnya dalam suatu hirarki kebutuhan (Hersey dan Balnchard, 1987: 30-35)

Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis terlihat berada pada puncak hirarki karena cenderung memiliki kekuatan paling besar sampai hal itu terpenuhi. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan pokok manusia untuk mempertahankan hidupnya (makanan, pakaian, dan tempat tinggal). Pada umumnya aktivitas seseorang berada pada level ini apabila kebutuhan pokok tersebut belum terpenuhi dan karenanya kebutuhan lain kurang memotivasinya. Apabila kebutuhan fisiologis terpenuhi maka kebutuhan lain akan menjadi penting dan kebutuhan ini akan memotivasi dan mendominasi perilaku

orang yang bersangkutan Kebutuhan Rasa Aman (Security)

Apabila kebutuhan fisiologis terpeuhi, maka kebutuhan akan rasa aman atau sekuriti akan menjadi lebih penting. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk terbebas dari ancaman fisik dan perampasan kebutuhan pokok fisiologis, dengan kata lain ini merupakan kebutuhan akan perlindungan diri.

Kebutuhan Sosial (Afiliation)

Setelah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpenuhi secukupnya, selanjutnya timbul kebutuhan sosial atau afiliasi yang mendominasi struktur kebutuhan. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, mereka memiliki kebutuhan untuk berafiliasi dan untuk diterima dalam berbagai kelompok. Apabila kebutuhan sosial sangat dominan, seseorang akan berusaha keras untuk membina hubungan yang berarti dengan orang lain. Penghargaan

Setelah orang-orang mulai dapat memenuhi kebutuhan untuk berafiliasi, mereka pada umumnya menginginkan lebih dari sekedar menjadi anggota kelompoknya. Selanjutnya mereka merasa membutuhkan penghargaan (harga diri dan pengakuan dari orang lain). Orang-orang pada umumnya memiliki kebutuhan akan penilaian yang tinggi tentang diri sendiri yang benar-benar di dasarkan atas kenyataan pengakuan dan rasa hormat dari orang lain. Pemenuhan kebutuhan penghargaan ini menimbulkan rasa yakin atas diri sendiri, prestise, kuasa dan kontrol. Mulai ada perasaan bahwa mereka bermanfaat dan memiliki pengaruh terhadap lingkungannya. Merujuk pada kondisi saat ini, sebagian dari masalah-masalah sosial yang dihadapi dewasa ini boleh jadi berakar pada keputusasaan untuk memenuhi kebutuhan akan penghargaan.

Perwujudan diri

Perwujudan diri adalah kebutuhan untuk memaksimalkan potensi, apapun potensi itu. Perwujudan diri merupakan keinginan untuk menjadi orang yang dirasakan mampu mewujudkannya dan cara pengungkapan perwujudan diri dapat berubah sepanjang daur kehidupan.

Ada hal yang menarik dari hirarki kebutuhan yang disampaikan oleh Abraham Maslow, yaitu

Maslow, dia tidak mengharuskan semua orang mengikuti pola seperti yang diuraikannya. Maslow sendiri tidaklah bermaksud menyatakan bahwa hirarki itu berlaku universal. Maslow merasa bahwa hal itu merupakan pola khusus yang berlangsung setiap saat. Tetapi Maslow menyadari bahwa terdapat banyak pengecualian terhadap kecenderungan itu. Disamping itu, dalam membicarakan dominasi suatu kategori kebutuhan

dibanding yang lain, secara hati-hati telah digunakan ungkapan-ungkapan seperti ‘apabila suatu level kebutuhan telah terpenuhi secara memadai, selanjutnya timbul kebutuhan lain yang lebih dominan’. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan kesan bahwa suatu level kebutuhan harus benar-benar dipenuhi sebelum timbul kebutuhan lain yang lebih penting. Dalam kenyataannya, semua orang pada umumnya cenderung merasa tidak benar-benar dapat memenuhi kebutuhan pada setiap level, dengan kebutuhan lebih cenderung terjadi pada level fisiologis dan rasa aman daripada level kebutuhan sosial, penghargaan, dan perwujudan diri.

C. McClelland dan John W. Atkinson telah membuktikan dalam penelitian mereka bahwa kadar motivasi dan upaya meningkatkan sampai kemungkinan berhasil mencapai 50 persen, kemudian mulai menurun meskipun kemungkinan untuk berhasil itu terus menaik. Hubungan ini dapat dilukiskan dalam bentuk kurve lonceng. (Hersey dan Blanchard, 1982: 22)

TEORI ORGANISASI KLASIK

Penciptaan birokrasi tidak lain untuk memberi birokrasinya struktur, kesetabilan dan peraturan. Jika orgnisasi manusia itu tanpa struktur, tanpa kesetabilan dan peraturan. tentunya akan menderita kekacaubalauan. Birokrasi banyak di dapat dalam organisasi politik keagamaan, perdagangan, militer, pendidikan dan organisasi lainnya.

Dalam dokumen TEORI ORGANISASI KLASIK (Halaman 35-39)

Dokumen terkait