• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Perlunya mengetahui motivasi merupakan salah satu alasan penting meskipun penelitian tentang motivasi yang dilakukan manusia relatif terlambat. Ketidakingintahuan tentang motivasi menggejala sehingga penelitian tersebut tidak perlu dilaksanakan dan menunjukkan nilai kebenaran yang jelas. Bahkan, seringkali hasilnya terlihat mengagumkan, atau diabaikan apabila dianggap tidak praktis untuk diterapkan atau dipresentasikan. Motivation is an inner drive that directs behavior

toward goals. A need - the difference between a desired state and an actual condition - is a major influencer of motivation and thus a component of many motivation theories. A goal is a desired end result that, when attained, may help satisfy a need. Both needs and goals can be motivating. Motivation explains why we do what we do ; at times, a lack of motivation explains why we avoid doing what we should do. (Gatewood, Taylor, and Ferrel, 1995:460).

Berikut adalah pengertian motivasi dari para ahli (Sofyandi, 2008:100-102)

a. Mc. Donald menyebutkan bahwa motivasi sebagai perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan.

b. Sardiman menyebutkan motif dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.

c. Azwar mengatakan motivasi adalah rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang atau sekolompok masyarakat yang mau berbuat dan bekerjasama secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut teori Frederich Herzberg ada dua faktor yang berperan sebagai motivator terhadap karyawan, yakni:

1) Keberhasilan 2) Pengakuan 3) Tanggung Jawab

4) Advancement

2. Kriteria mengukur motivasi (menurut Siagir dalam Siswanto 2001:269) a. Penghargaan (recognition)

Penghargaan atas suatu kinerja yang telah dicapai seseorang akan merupakan perangsang yang kuat. Penghargaan atas suatu kinerja, akan memberikan kepuasan batin yang lebih tinggi daripada penghargaan dalam bentuk materi atau hadiah. Penghargaan dalam bentuk piagam penghargaan atau medali, dapat menjadikan perangsang yang lebih kuat dibandingkan dengan hadiah berupa uang atau barang.

b. Tantangan (challenge)

Adanya tantangan yang dihadapi, merupakan perangsang kuat bagi manusia untuk mengatasinya. Suatu sasaran yang tidak menantang atau dengan mudah dapat dicapai biasanya tidak mampu menjadi perangsang, bahkan cenderung menjadi kegiatan rutin. Tantangan demi tantangan biasanya akan menumbuhkan kegairahan untuk mengatasinya.

c. Tanggung jawab (responsibility)

Adanya rasa ikut memiliki (sense of belonging) akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa bertanggung jawab. Dalam hal ini Total Quality Control atau dalam istilah indonesianya Peningkatan Mutu Terpadu (PMT) yang bermula dari Negara jepang, berhasil memberikan tekanan pada tenaga kerja,bahkan setiap

tenaga kerja dalam tqahapan proses produksi telah turut menyumbang,suatu proses.

d. Pengembangan (development)

Pengembangan kemampuan seseorang, baik dari pengalaman kerja atau kesempatan untuk maju, dapat merupakan perangsang kuat bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih giat atau lebih bergairah. Apalagi jika pengembangan dikaitkan dengan kinerja atau produktivitas.

e. Keterlibatan (involvement)

Rasa ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan atau bentuknya, dapat pula kotak saran dari tenaga kerja.

f. Kesempatan (opportunity)

Kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karier yang terbuka, dari tingkat bawah sampai tingkat manajemen puncak merupakan perangsang yang cukup kuat bagi tenaga kerja. Bekerja tanpa harapan atau kesempatan untuk meraih kemajuan atau perbaikan nasib, tidak akan merupakan perangsang untuk berkinerja atau bekerja produktif.

3. Manfaat Motivasi

Secara singkat, manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah : pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang sudah ditentukan, serta orang akan senang melakukan pekerjaannya. Sesuatu yang

dikerjakan karena ada motivasi yang mendorongnya akan membuat orang senang mengerjakannya. Orang pun akan merasa dihargai/diakui. Hal ini terjadi karena pekerjaannya itu betul-betul berharga bagi orang yang termotivasi.

4. Bentuk Motivasi

a. Kompensasi bentuk uang

Salah satu bentuk yang paling sering diberikan kepada tenaga kerja adalah berupa kompensasi. Kompensasi yang diberikan kepada tenaga kerja biasanya berwujud uang. Kompensasi sebagai kekuatan untuk memberi motivasi selalu memilki reputasi atau nama baik dan memang sudah layaknya demikian. Kompensasi berupa uang merubah tenaga kerja sebagai tenaga yang rajin. b. Pengarahan dan pengendalian

Pengarahan artinya menentukan apa yang harus mereka kerjakan atau tidak mereka kerjakan. Sedangkan pengendalian ialah menentukan bahwa tenaga kerja harus mengerjakan hal-hal yang telah diinstrusikan. Sebenarnya dua hal tersebut sebagai perangsang telah berkembang dan dianut oleh berbagai perusahaan sejak beradab-adab lamanya. Kini hal tersebut masih digunakan manajer untuk memotivasi kepada tenaga kerja.

c. Penetapan pola kerja yang efektif

Pola kerja yang kurang sesuai dengan porsi dan komposisi diakui merupakan masalah berat. Hal ini bisa menjadi lebih negatif karena tenaga kerja makin lama lebih muda dan berpendidikan lebih tinggi ketimbang masa-masa sebelumnya.

d. Kebajikan

Kebajikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang diambil dengan sengaja oleh manajemen untuk mempengaruhi sikap atau perasaan para tenaga kerja. Dengan kata lain, kebijakan yaitu usaha untuk membuat tenaga kerja bahagia. 5. Model Motivasi

Banyak pakar Barat yang menjelaskan model motivasi. Diantara mereka adalah: Abraham Maslow, Frederick Herzberg, dan Mc Leland

a. Model Maslow

Model ini sering disebut dengan model hierarki kebutuhan. Karena menyangkut kebutuhan manusia, maka teori ini digunakan untuk menunjukkan kebutuhan seseorang yang harus dipenuhi agar dia termotivasi untuk bekerja. Menurut maslow ada 5 kebutuhan manusia:

1) Kebutuhan Fisik

Misalnya makanan, minuman, istirahat, dan seks. Kebutuhan inilah yang menjadi kebutuhan utama yang wajib dipenuhi oleh tiap–tiap individu. 2) Kebutuhan keamanan

Tiap individu mendambakan keamanan bagi dirinya, termasuk keluarganya. Setelah kebutuhan utama terpenuhi, timbul perasaan perlunya pemenuhan keamanan.

Tiap manusia senantiasa merasa perlu pergaulan dengan sesame manusia lain. Selama hidup manusia di dunia ini tak mungkin lepas dari bantuan pihak lain.

4) Kebutuhan harga diri

Tiap manusia mendambakan penghormatan dan penghargaan. Itulah sebabnya orang berusaha melakukan pekerjaan/kegiatan yang memungkinkan ia mendapat penghormatan/penghargaan masyarakat. Misalnya : juara di bidang inju, main bola, dan lain sebagainya.

5) Kebutuhan aktualisasi diri

Senantiasa percaya pada diri sendiri. Inilah kebutuhan puncak paling tinggi, sehingga seseorang ingin mempertahankan prestasinya secara optimal.

b. Model Herzberg

Di sini oleh Federick Hezberg, kebutuhan disebut dengan istilah two-factor view. Menurut dia, kepuasan manusia terdiri atas dua hal, yaitu puas dan tidak puas. Selanjutnya Pittsburgh melakukan studi yang kemudian melahirkan teori two factor, yaitu: 1.motivator. Di sini ada kepuasan kerja atau persaan positif. 2. Hygiene. Di sini ada perasaan negative/tidak puas. Menurut teori ini kita harus menciptakan dan meningkatkan faktor motivator dan mengurangi yang menimbulkan ketidakpuasan di kalangan karyawan yaitu:

1) Kebijakan dan administrasi perusahaan 2) Pengawasan

4) Kondisi kerja 5) Gaji

6) Hubungan dengan rekan kerja 7) Kehidupan pribadi

8) Hubungan dengan bawahan 9) Status, dan keamanan

Beberapa faktor yang sering memberikan kepuasaan kepada karyawan, yaitu : 1) Tercapainya tujuan

2) Pengakuan

3) Pekerjaan itu sendiri 4) Pertanggungjawaban 5) Peningkatan

6) Pengembangan

Oleh karena itu, untuk meningkatkan motivasi maka manajer harus menghilangkan rasa ketidakpuasan.

c. Model Mc cleand

Model ini sangat menekankan 3 kebutuhan yang penting, yaitu:

1) Achievement, artinya adalah adanya keinginan untuk mencapai tujuan lebih baik daripada sebelumnya.

2) Affliation, artinya adalah kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain 3) Power, artinya adalah kebutuhan kekuasaan, yang mendorong seseorang

D. Kinerja Karyawan

Dokumen terkait