• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

B. Deskripsi Hasil Penelitian

2. Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap

Hasil penelitian mengenai motivasi kerja guru tidak tetap dengan jumlah 27 angket dan jumlah penyataan 42 butir dengan skor yang diberikan pada setiap butir pernyataan maksimal 4 dan minimal 0 yang diberikan kepada para guru, memperoleh skor minimum sebesar 85 dan skor maksimum sebesar 140, mean

sebesar 120.1, median 123,0, modus 97.0 dan standar deviasi 16.49. Selanjutnya menentukan jumlah interval kelas (K) dengan n = 27 responden maka:

K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 27

= 5,72 (dibulatkan menjadi 6)

Langkah selanjutnya menentukan rentang data, yaitu skor tertinggi - skor terendah, maka 140 - 85 = 55 dan untuk panjang kelas yaitu rentang data dibagi jumlah kelas, maka 55/6 = 9,2 dibulatkan menjadi 9. Berdasarkan penghitungan di atas dengan nilai K = 6 dan nilai i = 9, maka tabel distribusi frekuensinya adalah sebagai berikut.

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap

No. Interval frekuensi Persentase 1 135.0 - 144.0 8 29.6% 2 125.0 - 134.0 4 14.8% 3 115.0 - 124.0 7 25.9% 4 105.0 - 114.0 1 3.7% 5 95.0 - 104.0 6 22.2% 6 85.0 - 94.0 1 3.7% Jumlah 27 100.0%

Gambar 8. Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap

Langkah selanjutnya yaitu penentuan kecenderungan variabel. Setelah nilai minimum (X ) dan nilai maksimum (X ) diketahui yaitu 16 dan 64, maka

mencari standar deviasi ideal (SDi) dengan rumus Sdi = 1/6 (Xmax-Xmin). Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal variabel motivasi kerja guru tetap adalah 105. Standar deviasi ideal adalah 21. Dari perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 5 kelas sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan, adapun distribusi kecenderungan variabel motivasi kerja guru tidak tetap berikut

Tabel 11. Distribusi Kecenderungan Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap

No Skor Frekuensi Kategori

Frekuensi Persentase % 1 ≥ 142,81 0 0% Sangat Tinggi 2 117,61- 142,80 18 66,7% Tinggi 3 92,41-117,60 8 29,6% Sedang 4 67,21-92,40 1 3,7% Rendah 5 ≤ 67,20 0 0% Sangat Rendah Total 27 100%

Tabel 11 di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram pie berikut Sangat Tinggi : X > M + 1,5 SD

Tinggi : M + 0,5 SD < X ≤ M + 1,5 SD Sedang : M –0,5 SD < X ≤ M + 0,5 SD Rendah : M –1,5 SD < X ≤ M – 0,5 SD Sangat Rendah : X ≤ M – 1,5 SD

Gambar 9. Distribusi Kecenderungan Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap

Berdasarkan tabel 11 dan gambar 9 di atas menunjukkan kecenderungan variabel motivasi kerja guru tidak tetap pada kategori sangat tinggi tidak ada, kemudian pada kategori tinggi sebanyak 18 orang sebesar 66,7%, pada kategori sedang sebanyak 8 orang sebesar 29,6%, pada kategori rendah sebanyak 1 orang sebanyak 3,7%, dan pada kategori sangat rendah tidak ada. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kecenderungan motivasi kerja guru tetap yayasan pada kategori Tinggi.

Motivasi kerja guru tidak tetap di Sekolah Dasar Muhammadiyah Se-Kabupaten Banyumas dapat dijelaskan dengan empat indikator yaitu, indikator tanggungjawab, indikator prestasi, indikator pengembangan diri dan indikator kemandirian. Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing indikator:

1) Indikator tanggungjawab

Data indikator tanggungjawab diperoleh melalui angket dengan 12 butir pernyataan dan jumlah responden 27 guru tidak tetap. Berdasarkan perhitungan dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan data indikator tanggungjawab sebagai berikut:

Tabel 12. Distribusi Kecenderungan Indikator Tanggungjawab

No Skor Frekuensi Kategori Frekuensi Persentase % 1 ≥ 40,81 4 14,8% Sangat Tinggi 2 33,61- 40,80 14 51,9% Tinggi 3 26,41-33,60 8 29,6% Sedang 4 19,21-26,40 1 3,7% Rendah 5 ≤ 19,20 0 0% Sangat Rendah Total 48 100%

Berdasarkan distribusi kecenderungan indikator tanggungjawab tersebut dapat digambarkan diagram pie sebagai berikut:

Berdasarkan tabel dan gambar tersebut menunjukkan frekuensi kecenderungan indikator tanggungjawab pada guru tidak tetap dalam kategori sangat tinggi sebesar 14,8%, kategori tinggi sebesar 51,9%, kategori sedang sebesar 29,6%, dan pada kategori rendah sebesar 3,7%. Dengan demikian dari hasil yang diperoleh dari tabel dan diagram di atas dapat dikatakan bahwa kecenderungan indikator tanggungjawab guru tidak tetap pada kategori tinggi

2) Indikator Prestasi

Data indikator tprestasi diperoleh melalui angket dengan 8 butir pernyataan dan jumlah responden 27 guru tidak tetap. Berdasarkan perhitungan dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan data indikator prestasi sebagai berikut:

Tabel 13. Distribusi Kecenderungan Indikator Prestasi

No Skor Frekuensi Kategori

Frekuensi Persentase % 1 ≥ 27,21 2 7,4% Sangat Tinggi 2 22,41-27,20 11 40,7% Tinggi 3 17,61-22,40 9 33,3% Sedang 4 12,81-17,60 5 18,5% Rendah 5 ≤ 12,80 0 0% Sangat Rendah Total 27 100%

Berdasarkan distribusi kecenderungan variabel motivasi kerja guru tidak tetap pada indikator prestasi tersebut dapat digambarkan diagram pie sebagai berikut:

Gambar 11. Distribusi Kecenderungan Indikator Prestasi

Berdasarkan tabel dan gambar tersebut menunjukkan frekuensi kecenderungan indikator prestasi pada guru tidak tetap dalam kategori sangat tinggi sebesar 7,4%, kategori tinggi sebesar 40,7%, kategori sedang sebesar 33,3%, dan pada kategori rendah sebesar 18,5%. Dengan demikian dari hasil yang diperoleh dari tabel dan diagram di atas dapat dikatakan bahwa kecenderungan indikator prestasi guru tidak tetap pada kategori tinggi

3) Indikator pengembangan diri

Data indikator pengembangan diri diperoleh melalui angket dengan 17 butir pernyataan dan jumlah responden 27 guru tidak tetap. Berdasarkan perhitungan dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan data indikator

Tabel 14. Distribusi Kecenderungan Indikator Pengembangan Diri No Skor Frekuensi Kategori Frekuensi Persentase % 1 ≥ 57,81 0 0% Sangat Tinggi 2 47,61- 57,80 18 66,7% Tinggi 3 37,41-47,60 2 7,4% Sedang 4 27,21-37,40 7 25,9% Rendah 5 ≤ 27,20 0 0% Sangat Rendah Total 27 100%

Berdasarkan distribusi kecenderungan indikator pengembangan diri tersebut dapat digambarkan diagram pie sebagai berikut:

Gambar 12 Distribusi Kecenderungan Pengembangan Diri

Berdasarkan tabel dan gambar tersebut menunjukkan frekuensi kecenderungan indikator pengembangan diri pada guru tidak tetap dalam kategori tinggi sebesar 66,7%, kategori sedang sebesar 7,4%, dan pada kategori rendah sebesar 25,9%. Dengan demikian dari hasil yang diperoleh dari tabel dan diagram

4) Indikator Kemandirian

Data indikator kemandirian diperoleh melalui angket dengan 5 butir pernyataan dan jumlah responden 27 guru tidak tetap. Berdasarkan perhitungan dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan data indikator kemandirian sebagai berikut:

Tabel 15. Distribusi Kecenderungan Indikator Kemandirian

No Skor Frekuensi Kategori Frekuensi Persentase % 1 ≥ 17,01 7 25,9% Sangat Tinggi 2 14,01- 17,00 12 44,4% Tinggi 3 11,01-14,00 1 3,7% Sedang 4 8,01-11,00 7 25,9% Rendah 5 ≤ 8,00 0 0% Sangat Rendah Total 48 100%

Berdasarkan distribusi kecenderungan indikator kemandirian tersebut dapat digambarkan diagram pie sebagai berikut:

Berdasarkan tabel dan gambar tersebut menunjukkan frekuensi kecenderungan indikator indikator kemandirian pada guru tidak tetap dalam kategori sangat tinggi sebesar 25,9%, kategori tinggi sebesar 44,4%%, kategori sedang sebesar 3,7%, dan pada kategori rendah sebesar 25,9%. Dengan demikian dari hasil yang diperoleh dari tabel dan diagram di atas dapat dikatakan bahwa kecenderungan indikator indikator kemandirian guru tidak tetap pada kategori tinggi

3. Perbedaan Motivasi Kerja Guru Tetap Yayasan dan Guru Tidak Tetap

Dokumen terkait