• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil yang di peroleh selama melakukan penelitian, sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka penulis kemudian memberikan saran kepada kyai, dewan asatidz, pengurus dan santri yang ada di pondok pesantren untuk mengatasi kendala yang di hadapi dalam implementasi pendidikan karakter sebagai berikut:

93

a. Kepada asatidz dan pengurus muhadhrah khususnya selalu membina dan memberi dukungan kepada santri dalam kegiatan muhadhrah.

b. Berusaha melakukan upaya-upaya peningkatan kegiatan muhadharah kepada santri.

c. Mempertahankan kegiatan muhadharah sehingga apa yang diharapkan oleh Pondok Pesantren Bina Insani kepada santri terdapat keselarasan.

d. Jangan membuat keputusan sendiri dalam memberi hukuman kepada santri

e. Ikut berperan aktif dalam kegiatan muhadharah. 2. Untuk santri

a. Bersungguh-sungguhlah dalam mengikuti kegiatan yang ada di dalam pesantren.

b. Taat dan selalu disiplin dalam kegiatan muhadharah.

c. Ikhlas dan terima sanksi apabila berbuat salah dan melanggar. d. Tepat waktu dalam mengikuti kegiatan muhadharah

94

DAFTAR PUSTAKA

Adha, Kholifatul. 2014. Panduan Mudah Public Speaking. Yogyakarta:PT Buku Kita.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahanya. Jakarta: PT. Syamil Cipta Media.

. 2005. Pembakuan Sarana Pendidikan (Penyelenggaraan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun pada Pondok Pesantren Salafiyah Tingkat Wustho). Jakarta: Depag.

Fanani, Burhan. 2013. Buku Pintar Menjadi MC, Pidato, Penyiar Radio & Televisi. Yogyakarta: Araska.

Ghazali, Bahri. 2001. Pesantren Berwawasan Lingkungan. Jakarta: CV. Prasasti. Hakim, Rachman. 2010. Kiat Jitu Mahir Pidato. Yogyakarta: Shira Media. Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jayanti, Reni Dwi. 2012. Dahsyatnya Pidato Praktek Public Speaking dan Master

of Ceremony (MC) yang Dahsyat. Jakarta: Media Books. Khayyirah, Balqis. 2013. Cara Pintar Berbicara Cerdas di Depan Publik.

Jogjakarta: Diva Press.

Kurniasari, Anna Nurlaila. 2014. Sarikata Bahasa dan Sastra Indonesia Super komplet. Yogyakarta: CV. Solusi Distribusi.

Ma’arif, Zaenal. 2007. Komunikasi Etika dan Hubungan Antar Manusia. Semarang: Duta Nusindo.

Moleong, Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : RT Remaja Rosdakarya.

Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Kamus Al-Munawwir. Arab Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Progresif.

Prawira, Purwa Atmaja. 2013. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Ramayulis, 2004. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

95

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Syam, Yunus Hanis. 2004. Kiat Sukses Berpidato. Jogjakarta: Media Jenius Lokal.

Taufiq, Muhammad Izzuddin. 2006. Panduan Lengkap & Praktis Psikologi Islam. Jakarta: Gema Insani.

Uno, Hamzah. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Yunus, Mahmud. 2010. Kamus Arab Indonesia. Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa Dzurriyyah.

96

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk pengasuh, ustad dan ustadzah, pengurus Pondok Pesantrn Modern Bina Insani I. Identitas Informan : 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Jabatan : 4. Waktu Wawancara : II. Sasaran Wawancara :

1. Kegiatan Muhadharah yang diselenggarakan pengasuh, ustad dan ustdzah, dan pengurus bagi seluruh santri

2. Motivasi yang diberikan kepada seluruh santri dalam mengikuti kegiatan Muhadharah

3. Implementasi kegiatan Muhadharah bagi santri dalam kehidupan sehari-hari

III.Butir-butir Pertanyaan :

1. Apa pengertian Muhadharah menurut anda? 2. Apakah tujuan diadakanya kegiatan Muhadharah?

3. Bagaimana implementasi kegitan Muhadharah di Pondok Pesantren Modern Bina Insani?

4. Siapa saja yang mengikuti kegiatan Muhadharah?

5. Bagaimanakah peranan pembimbing dalam pelaksanaan kegiatan Muhadharah?

6. Bagaimana respon dan peran santri dengan adanya kegiatan Muhadharah di Pondok Pesantren Modern Bina Insani?

7. Apakah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi santri dalam mengikuti kegiatan Muhadharah di Pondok tersebut?

8. Bagaimana anda mengimplementasikan kegiatan Muhadharah kepada santri?

PEDOMAN WAWANCARA

97 I. Identitas Informan : 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Jabatan : 4. Waktu Wawancara : II. Sasaran Wawancara :

1. Kegiatan Muhadharah yang diselenggarakan pengasuh, ustad dan ustdzah, dan pengurus bagi seluruh santri.

2. Motivasi yang diberikan kepada seluruh santri dalam mengikuti kegiatan Muhadharah.

3. Implementasi kegiatan Muhadharah bagi santri dalam kehidupan sehari-hari

III.Butir-butir Pertanyaan :

1. Apa pengertian Muhadharah menurut anda?

2. Apa manfaat dan tujuan yang anda dapat dalam mengikuti Muhadharah?

3. Kapankah kegiatan Muhadharah dilaksanakan? dan apakah anda selalu mengikuti kegiatan tersebut?

4. Apakah kegiatan Muhadharah terlaksana secara efektif? 5. Apa yang anda rasakan ketika mengikuti Muhadharah? 6. Apa yang memotivasi diri anda dalam mengikuti kegiatan

Muhadharah?

7. Hambatan apa yang anda hadapi dalam mengikuti kegiatan Muhadharah?

8. Apakah ada hukuman bagi yang tidak mengikuti kegiatan Muhadharah?

9. Bagaimanakah peranan pembimbing terhadap santri dalam pelaksanaan kegiatan Muhadhharah?

10. Bagaimana cara mengimplemetasikan kegiatan Muhadharah menurut anda?

Transkip Wawancara Nomor Data : 01

98

Hari, tanggal : Kamis, 18 Agustus 2016 Nama Informan : Muhsoni

Kode Informan : MS

Tempat Wawancara : Kediaman MH

Bukti : Rekaman Wawancara

Peneliti : Apa pengertian Muhadharah menurut anda?

Pengasuh : Muhadharah adalah kegiatan ekstrakulikuler yang diwajibkan di PPM Bina Insani, muhadharah telah dicetuskan sejak awal tahun 1992, adapun diadakan kegiatan ini guna melatih berpidato atau retorika. Seperti diketahui, bahwa pesantren ini dikenal dengan bahasa asing yaitu bahasa Inggris dan bahasa Arab. Jadi, di pesantren ini menggunakan 4 bahasa dalam berpidato antara lain bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Indonesia, dan bahsa Jawa. Dalam melatih 4 bahsa tersebut, mereka dilatih berbicara dan mendengarkan terutama bahsa Arab dan bahasa Inggris. Sebab belajar bahasa asing itu kuncinya ada dua yaitu lidah harus sering mengucap dan telinga harus sering mendengar. Kegiatan muhadharah dilaksanakan pada malam minggu.

Peneliti : Apakah tujuan diadakanya kegiatan Muhadharah?

Pengasuh : Agar seluruh santri dapat menguasai bagaimana cara berpidato yang baik dan benar. Selain itu, bisa belajar bagaimana menguasai teks pidato, bagaimana tidak grogi ketika maju di depan, dan bagaimana cara mengekspresikan mimik wajah yang benar ketika menyampaikan sebuah pidato kepada orang bnayak.

Peneliti : Bagaimana implementasi kegitan Muhadharah di Pondok Pesantren Modern Bina Insani?

Pengasuh : Adapun penerapan kegiatan muhadharah seluruh santri berperan aktif dalam mengikuti kegiatan muhadharah setiap malam minggu, dengan tugas masing-masing yang sudah diberikan kepada segenap pengurus.

Peneliti : Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam kegiatan Muhadharah? Pengasuh : Kelebihan: santri sudah ikut berpartisipasi atau mengikuti kegiatan muhadharah yang sudah ditetapkan dan dijadwalkan di pesantren, mampu berpidato dengan menggunakan 4 bahsa (Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Jawa). Kekurangan: masih lemah dalam menguasai kosa kata bahasa

99

asing, masih menyontoh teks pidato kakak kelas yang dahulu, masih banyak kekurangan dalam membuat isi teks pidato dengan bahasa asing

Peneliti : Siapa saja yang mengikuti kegiatan Muhadharah?

Pengasuh : Kegiatan muhadahrah wajib diikuti seluruh santri putra maupun santri putri. Tapi biasanya untuk kelas 3 SMP dan SMA sudah dibebaskan dari semua kegiatan ekstrakulikuler di pesantren. Supaya mereka lebih fokus ke pelajaran yanag akan di ujiankan. Peneliti : Bagaimanakah peranan pembimbing/pengasuh dalam pelaksanaan

kegiatan Muhadharah?

Pengasuh : Kalau saya ya hanya memantau saja mbak….. biasanya yang lebih berperan aktif pengurusnya.

Peneliti : Bagaimana respon dan peran santri dengan adanya kegiatan Muhadharah di Pondok Pesantren Modern Bina Insani?

Pengasuh : Macam-macam mbak, ada yang takut maju, males membuat naskah, grogi ketika maju, bahkan kebanyakan berbagai macam alasan agar tidak mengikuti kegiatan pidato tersebut. Kalau peran, Alhamdulillah berjalan dengan lancar.

Peneliti : Apakah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi santri dalam mengikuti kegiatan Muhadharah di Pondok tersebut? Pengasuh : Memeberikan arahan-arahan yang positif yang paling penting anak itu jangan dimarahi ketika berbuat salah. Tetapi diberikan nasehat yang baik dan benar kemudian yang besar memberikan contoh yang benar kepada juniornya.

Peneliti : Bagaimana anda mengimplementasikan kegiatan Muhadharah kepada santri?

Pengasuh : Biasanya ketika hari besar (Idul Adha) atau hari-hari besar di pesantren mengadakan beberapa macam perlombaan bagi seluruh santri yang wajib diikuti. Nanti akan diumumkan pemenangnya. Dari pemenang perlombaan yang diikuti akan memberikan motivasi dan arahan-arahan bagi santri lain yang belum berkesmpatan mendapatkan juara agar terus berlatih dan mendalami kegiatan-kegiatan yang ada di pesantren ini. Dengan semacam itulah semoga kedepannya akan terus berkembang yang lebih baik.

100

Transkip Wawancara Nomor Data : 02

Hari, tanggal : Jum’at, 19 Agustus 2016 Nama Informan : Istiana

Kode Informan : IT

Tempat Wawancara : Depan Kelas

Bukti : Vidio Wawancara

Peneliti : Apa pengertian Muhadharah menurut anda?

Isti’ana : Suatu kegiatan dimana diwajibkan kepada seluruh santri Bina

Insani baik putra maupun putri untuk melatih bagaimana cara berpidato, bagaimana cara mengungkapkan pikiran dengan memberi tausiah kepada teman-teman sebayanya.

Peneliti : Apakah tujuan diadakanya kegiatan Muhadharah?

Isti’ana : Adapun tujuan muhadharah di sini ialah agar setiap santri itu

terbiasa melatih keberanian, berbicara di depan umum, karena melatih keberanian di depan umum itu tidak gampang.

Peneliti : Bagaimana implementasi kegitan Muhadharah di Pondok Pesantren Modern Bina Insani?

Isti’ana : Di Pondok Bina Insani ini kegiatan muhadharah seminggu sekali

setiap malam minggu di gilir tiap bulan per kelas semua santri harus dapat jatah maju sekali, bagi santri yang tidak dapat jatah pidato mendapat tugas lain seperti dekor, mengambil intisari, MC, tilawah, dan lain sebagainya yang sudah ditetapkan oleh pengurus masing-masing kelas.

Peneliti : Siapa saja yang mengikuti kegiatan Muhadharah?

Isti’ana : Kegiatan muhadharah dilaksanakan bagi seluruh santri baik purta

maupun putri kelas 1,2 SMP dan 1 SMA, kalau yang kelas 2 SMA itu sebagai pembingbing atau pengurus, sedangkan yang kelas 3 SMP dan SMA semester 1 masih ikut kegiatan muhadharah tersebut, tetapi semester 2 sudah dibebaskan tidak ikut kegiatan tersebut bahkan semua kegiatan yang ada di pondok ini. Karena biar fokus untuk belajar dan Persian ujian UN.

101

Peneliti : Bagaimanakah peranan pembimbing dalam pelaksanaan kegiatan Muhadharah?

Isti’ana : Adapun pembimbing di sini (pengurus) kelas 11 adanya

pembimbing ya untuk mengasih nilai, mengoreksi teks, opak-opyak, dan lain sebagainya.

Peneliti : Bagaimana respon dan peran santri dengan adanya kegiatan Muhadharah di Pondok Pesantren Modern Bina Insani?

Isti’ana : Pada awalnya khususnya kelas 1 pada takut ketika mendengar ada

kegiatan muhadahrah, apa itu muhadharah? Pidato dengan menggunakan 4 bahasa Arab, Inggris, itu pada takut tetapi lama-kelamaan pengertian ustadzah dan pengurus dan dibimbing insyaallah kendalanya semakin menurun.

Peneliti : Apakah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi santri dalam mengikuti kegiatan Muhadharah di Pondok tersebut?

Isti’ana : Motivasi yang dilakukan pada santri agar tidak takut dengan cara

memberikan motivasi, pengarahan seperti ini-ini, dikasih manfaat kalu pidato itu harus PD, berani berbicara. Di dalam kelas juga ada

pelajaran muthola’ah dimana untuk melatih keberanian anak-anak

untuk berpidato.

Peneliti : Apakah ada hukuman bagi santri yang tidak hafal pidato?

Isti’ana : Kalau hukuman itu ada, tapi tergantung dari anak itu. Mungkin

jika tidak hafal 1 kali mungkin itu dikasih dispensasi tapi kalau minggu ke 2,3 dan seterusnya belum hafal juga maka di kasih hukuman berdiri atau ditaruh di kelas lain atau di santri putra, tpi kalau masih bandel atau males nanti dilaporkan ke asatid-asatizah untuk diberi pengarahan yang baik.

Peneliti : Bagaimana anda mengimplementasikan kegiatan Muhadharah kepada santri?

Isti’ana : Dulu pernah tahun kemaren 1 bulan sekali semua seluruh santri

dikumpulkan jadi satu, kemudian ada yang berkhitobah adalah ustad/ustadzah untuk memotivasi dan mengevaluasi dari bulan kemaren mengenai kelasalahan dan kekurangan itu seperti biar lebih baik lagi dari masalah keamanan, kesehatan, dan lain debagainya.

102

Transkip Wawancara Nomor Data : 03

Hari, tanggal : Sabtu, 20 Agustus 2016 Nama Informan : Aris Rif’an

Kode Informan : AR

Tempat Wawancara : Kantor Sekolah

Bukti : Vidio Wawancara

Peneliti : Apa pengertian Muhadharah menurut anda?

Rif’an : Muhadharah yaitu latihan pidato untuk melatih mental anak-anak,

santri-santri, siswa-siswi suapaya dapat atau mempunyai mental untuk berani berbicara di depan orang banyak seperti itu. Di kegiatan muhadharah itu bukan hanya pidato saja tetapi banyak juga tugas-tugas yang lain. Kegiatan muhadharah mempunya ruang-ruang, setiap ruang dibagai 4 kelompok: A, B, C, D. perkelompok digilir setiap minggunya. Misalnya minggu pertama kelompok A mendapat tugas protocol/MC, kelompok B tugas sholawatan, kelompok C tugasnya dekorasi, dan kelompok D tugas pidato. Begitu seterusnya, nanti bergilir tugasnya.

Peneliti : Ada berapa bahasa yang digunakan dalam kegiatan Muhadharah?

Rif’an : Mengenai bahasa, untuk bahasa yang digunakan untuk berpidato

ada 4 bahasa ada bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Jawa. Tapi untuk kelas 7 dan 10 berhubung masih awal jadi untuk pidato bahasa asing hanya pembukaan dan penutupan saja. Tapi kalau bahasa Indonesia dan bahasa Jawa sudah sama isinya. Kalau kelas 8 dan 9 untuk bahasa asingnya sudah diwajibkan untuk menghafal dengan isinya., dari pembukaan, isi sampai penutupan sudah diwajibkan hafal. Dan bagi santri yang belum bisa berpidato atau bisa tetapi hanya sedikit menghafalkan, juga ada sangsinya untuk berdiri sambil menghafalkan, ada juga dikirim ke ruang lain, bahkan dikirim ke ruang anak putra, begitu sebaliknya jika santri putra yang tidak hafal berkali-kali. Agar mendidik santri supaya peserta muhadharah disiplin.

103

Rif’an : Banyak. Melatih anak-anak untuk berani berbicara di depan orang

banyak, selain itu melatih santri untuk belajar menjadi da’i, kan tujuannya untuk mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan seperti itu. Melatih mental. Karna tidak gampang terus biar tidak canggung juga.

Peneliti : Bagaimana implementasi kegitan Muhadharah di Pondok Pesantren Modern Bina Insani?

Rif’an : Kegiatan muhadharah sifatnya wajib diikuti oleh seluruh santri.

Jadi seluruh santri ikut berperan aktif dalam mengikuti kegiatan tersebut.

Peneliti : Siapa saja yang mengikuti kegiatan Muhadharah?

Rif’an : Seluruh santri baik putra maupun santri putri

Peneliti : Bagaimanakah peranan pembimbing dalam pelaksanaan kegiatan Muhadharah?

Rif’an : Bagi asatid/zh hanya sekedar untuk membimbing dan

mengarahkan pengurus, selebihnya pengurus yang mengoreksi teks pidatonya anak-anak, tugas-tugas lain juga yang mengurus pengurus.

Peneliti : Bagaimana respon dan peran santri dengan adanya kegiatan Muhadharah di Pondok Pesantren Modern Bina Insani?

Rif’an : Ya…. Banyak respon positifnya dan ada negatifnya tetapi sedikit.

respon posistif seperti santri senang mengekspresikan bagaimana berbicara di depan orang banyak, tetapi ada juga yang kesulitan, keberatan, masih kecil banyak suruh kegiatan lain, ingin pulang banyak yang seperti itu.

Peneliti : lebih efektif mana antara kegiatan muhadharah disantri putra dengan santri putri?

Rif’an : Kalau putri itu lebih aktif dari pada putra. Kalau putra banayk

hambatan-hambatan. Terkadang dari pengurus sendiri kurang semangat untuk bagi tugas kepada anak-anak terkadang telat membuat teks, ketika waktu tampil muhadharah banayk yang tidak hafal dan seenaknya sendiri dalam berpidato.

Peneliti : Apakah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi santri dalam mengikuti kegiatan Muhadharah di Pondok tersebut?

Rif’an : Dewan asatid/zh mengadakan acara di hari-hari besar seperti

Maulid Nabi (lomba Speack Contest) untuk membuat teks pidato 4 bahasa dimana orang-orang yang menjadi juara-juara dari

104

kelompok pidato dari tiap minggu itu mewakilkan untuk lomba pidato dalam perlombaan tersebut.

Peneliti : Bagaimana anda mengimplementasikan kegiatan Muhadharah kepada santri?

Rif’an : Selain itu juga ada setiap habis asar ada Qodhoi’ul A’mal, yaitu

pembacaan fadhilah-fadhilah/ amalan-amalan itu, pengurus yang membagi jadwalnya kepada santri-santri yang memang sanggup/ berani setiap habis asar untuk menyampaikan fadhilah-fadhilah itu, misalnya fadhilah sholat duha, sholat berjamaah dan lain sebagainya. Untuk tempatnya di masjid. Karna sehabis sholat asar

itu dzikiran, baca Asma’ul Husna, dan amalan-amalan itu kira-kira

5 menit lamanya. Untuk yang mendapat tugas biasanya diambil dari yang sudah besar seperti kelas 9, 10, 11 masalahnya yang bisa berbicara di depan umum yang sudah dapat dimengerti/ dapat berbicara dengan jelas, kalau kelas tujuh kan masih samar-samar. Santri sering mengikuti lomba-lomba MAPSI, OASE. Dan lain sebagainya. Biasanya dari cabang lomba-lomba ada lomba pidato. Besok senin itu ada lomba MAPSI itu juga mengikutkan banyak mengikutkan peserta lomba baik putra maupun putri.

Peneliti : Apakah setiap mengikuti perlombaan mendapatkan juara?

Rif’an : Iya, mungkin bisa dilihat pialanya di situ (di etalase) hampir

setiap perlombaan itu, sini menjadi juara umun.

Peneliti : Apakah harapan untuk kedepannya bagi santri setelah mengikuti kegiatan Muhadharah di Pesantren?

Rif’an : Harapan kedepannya ya… karena belum ada santri yang menjadi

da’i, maka harapannyanya ada salah satu atau salah dua yang

105

Transkip Wawancara Nomor Data : 04

Hari, tanggal : Minggu, 21 Agustus 2016 Nama Informan : Edi Yusuf

Kode Informan : EY

Tempat Wawancara : Halaman Pondok

Bukti : Vidio Wawancara

Peneliti : Apa pengertian Muhadharah menurut anda?

Edi : Muhadarah yaitu berpidato atau berbicara dihadapan orang banyak

Peneliti : Apakah tujuan diadakanya kegiatan Muhadharah?

Edi : Untuk melatih mental anak dan menumbuhkan rasa percaya diri mereka

Peneliti : Bagaimana implementasi kegitan Muhadharah di Pondok Pesantren Modern Bina Insani?

Edi : Muhadharah biasanya dilakukan setiap seminggu sekali, yaitu pada malam minggu

Peneliti : Siapa saja yang mengikuti kegiatan Muhadharah?

Edi : Seluruh santri kelas 1, 2 SMP dan SMA, kelas 2 SMA menjadi pembimbing.

Peneliti : Bagaimanakah peranan pembimbing dalam pelaksanaan kegiatan Muhadharah?

Edi : Pembimbing memberikan pengarahan kepada anak-anak bahwasannya, sebelum berpidato santri harus mengumpulkan teks pidato terlebih dahulu untuk dikoreksi oleh pembimbing. Setelah itu setoran agar tau kesalahan anak sebelum maju ke panggung untuk berpidato sehingga pidatonya bisa maksimal

Peneliti : Bagaimana respon dan peran santri dengan adanya kegiatan Muhadharah di Pondok Pesantren Modern Bina Insani?

106

Edi : Respon anak-anak (santri) berbeda-beda. Ada yang malah takut, ada yang senang, dan ada yang senang dengan adanya kegiatan muhadharah tersebut.

Peneliti : Apakah ada kendala/hambataan bagi santri dalam mengikuti kegiatan Muhadharah?

Edi : Ada, mengkin kendalanya bisa dari malasnya menghafal teks pidato, kemampuan berbahasa asing bagi para santri yang masih minim terutama kelas 1, dan kurang minat dalam berpidato

Peneliti : Apakah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi santri dalam mengikuti kegiatan Muhadharah di Pondok tersebut? Edi : Dari segenap pengurus memberikan tips-tips dan memberikan

motivasi santri agar tidak malu berpidato di depan santri lain dan memberikan semangat buat anak-anak (santri) untuk membuat dan menghafal teks pidato yang baik dan benar.

Peneliti : Bagaimana anda mengimplementasikan kegiatan Muhadharah kepada santri?

Edi : Dapat mengikuti berbagai berlombaan salah satunya lomba berpidato. Baik yang diselenggarakan oleh pengurus maupun pemerintah seperti MAPSI

Peneliti : Harapan untuk kedepannya setelah mengikuti kegiatan Muhadharah?

Edi : Semoga dengan adanya kegiatan muhadharah ini santri bisa menjadi seorang mubalig-mubalighah, dan ketika terjun di masyarakat santri diamanati untuk menjadi da’i mereka tidak kaget karena mereka sudah dilatih mentalnya dan percaya diri di depan orang banyak.

107

Transkip Wawancara Nomor Data : 05

Hari, tanggal : Senin, 22 Agustus 2016 Nama Informan : Dwima Nur Fauzia Kode Informan : DNF

Tempat Wawancara : Depan Kelas

Bukti : Vidio Wawancara

Peneliti : Apa pengertian Muhadharah menurut anda?

Dwima : Pidato yang terdiri dari beberapa bahasa di Bina Insani terdapat 4 bahasa yaitu Bahasa Inggris , Jawa, Arab, dan Indonesia

Peneliti : Apakah tujuan diadakanya kegiatan Muhadharah?

Dwima : Untuk melatih mental santri dalam berbicara di depan umum juga meningkatkan kebahasaan di pondok pesantren ini.

Peneliti : Bagaimana implementasi kegitan Muhadharah di Pondok Pesantren Modern Bina Insani?

Dwima : Kegiatan muhadharah dilaksanakan pada malam minggu dan pada malam itu anak-anak melakukannya seperti pidato, mengambil intisari, menampilkan hiburan, dan juga macam- macam tugas. Peneliti : Siapa saja yang mengikuti kegiatan Muhadharah?

Dwima : Santri kelas 1,2 SMP dan SMA namun kelas 2 SMA menjadi pembimbing muhadharah, sedangkan bagi kelas 3 SMP dan SMA setelah semester 2 sudah tidak mengikuti kegiatan muhadharah lagi.

Peneliti : Bagaimanakah peranan pembimbing dalam pelaksanaan kegiatan Muhadharah?

Dwima : Sebelum anak-anak berpidato, pidato tersebut dikumpulkan terlebih dahulu untuk dikoreksi dan batasan waktu pengumpulan pidato hari selasa sore.

Peneliti : Bagaimana respon dan peran santri dengan adanya kegiatan Muhadharah di Pondok Pesantren Modern Bina Insani?

108

Dwima : Mereka menganggap muhadharah adalah hal yang menakutkan. Padahal sebenarnya muhadharah adalah kegiatan yang menyenangkan jika mereka menyadari bahwa banyak hal positif yang bisa kita dapatkan dari kegiatan tersebut seperti keberanian dan percaya diri.

Peneliti : Apakah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi santri dalam mengikuti kegiatan Muhadharah di Pondok tersebut? Dwima : Seperti kakak-kakak pengurus yang selalu memberikan tips-tips

untuk membuat dan cepat menghafal teks pidato, memberikan kosa kata bahasa asing untuk memberikan kemudahan dalam membuat

Dokumen terkait