• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.6 MSDT ( Management Style Diagnostic Test )

MSDT adalah test yang digunakan untuk mengukur Gaya Kepemimpinan seseorang yang didasarkan pada teori 3 Dimensi yang dikemukakan oleh W.J Reddin. Profesor Bill Reddin telah melakukan terobosan untuk ke tingkat selanjutnya dari teori kepemimpinan yang praktis. Ia mengembangkan metode yang relatif sederhana untuk mengukur

“tuntutan situasional” yaitu, hal – hal yang menentukan bagaimana seorang manajer harus bertindak secara efektif.

Model Reddin ini berdasarkan dua dimensi dasar dari kepemimpinan yang diidentifikasi oleh pelajar dari Ohio State. Dua dimensi dasar tersebetu adalah Orientasi Tugas (Task - Orientation) dan Orientasi Hubungan

(Relationship - Orientation). Namun Reddin memperkenalkan dengan apa yang disebut dimensi ketiga yaitu Efektivitas (Effectivenness). Efektivitas adalah apa yang dihasilkan ketika seseorang menggunakan gaya kepemimpinan yang tepat untuk situasi tertentu.

Reddin kemudian mengidentifikasi ada empat gaya kepemimpinan dalam efektivitas yang tinggi dan 4 gaya dalam efektivitas yang rendah, yang mana gaya efektivitas kepemimpinan mana yang sesuai dengantuntutan situasi. Jadi seorang manager harus dapat menunjukkan Orientasi Tugas (Task - Orientation) yang tinggi dan Orientasi Hubungan (Relationship - Orientation) yang rendah dimana gaya yang diperlukan tersebut telah dikenal sebagai otokrat Kebajikan (Benevolent Autocrat), sementara seorang manajer yang menerapkan gaya tersebut dimana situasi tidak menyebutnya karena itu dia diberi label sebagai otokrat(Autocrat).

Pada dasarnya, mengetahui gaya kepemimpinan dapat membantu kita untuk mengadopsinya dalam situasi yang berbeda. Meskipun mungkin ada satu gaya kepemimpinan yang dominan secara keseluruhan bagi seseorang, dia tidak dapat hanya selalu menempel pada satu gaya tertentu saja. Beralih diantara gaya kepemimpinan diperlukan dalam berbagai situasi manajemen proyek untuk meraih sukses.

Bill Reddin memperkenalkan model gaya kepemimpinan yang berisi empat tipe dasar, yaitu :

1. Hubungan orientasi (Relationship Orientation) tinggi dan hubungan tugas (Task Orientation) tinggi yang disebut Type Terpadu(Integrated Type).

2. Hubungan orientasi (Relationship Orientation) tinggi dan hubungan tugas (Task Orientation) yang rendah yang disebut Type Istimewa (Related Type).

3. Hubungan orientasi(Relationship Orientation) yang rendah dan hubungan tugas (Task Orientation) yang tinggi yang disebut Type Berdedikasi (Dedicated Type).

4. Hubungan orientasi (Relationship Orientation) yang rendah dan hubungan tugas (Task Orientation) yang rendah yang disebut Type Terpisah (Separated Type).

Selanjutnya, dengan mengukur tingkat efektivitas setiap gaya Reddin, model dasar ini dikembangkan mennjadi 8 gaya kepemimpinan.

Gambar 2.15 Diagram 8 Gaya Kepemimpinan

Tabel dibawah ini menunjukkan gaya kepemimpinan yang Kurang Efektif dan yang lebih Efektif setiap tipe dasar

Tabel 2.1 8 Gaya Kepemimpinan

Less Effective (Kurang Efektif) Basic type (tipe dasar) More Effective (Lebih Efektif)

Desserter SEPARATED Bureaucratic

Autocratic DEDICATED Benevolent Autocratic

Compromiser INTEGRATED Executive

2.6.1Dasar Tipe Terpisah (Separated basic types)

a. Desserter : Gaya kepemimpinan kurang efektif (LESS EFFECTIVE LEADERSHIP STYLE)

Ini pada dasarnya adalah pendekatan hand – off atau laisser-faire : menghindari keterlibatan atau intervensi. Asumsi bersikap netral pada selama sehari, mencari jalan lain untuk menghindari pemberlakuan aturan, menjaga supervisor dan bawahannya; pencegahan perubahan dan perencanaan.

Kegiatan dilakukan oleh manajer, yang menggunakan pendekatan ini cenderung menjadi defensif. Seseorang yang mencapai nilai tertinggi mungkin akan merugikan untuk tugas – tugas manajerial atau mungkin telah mulai kehilangan minat dalam tugas – tugas tersebut. Ini tidak berarti mereka adalah manajer yang buruk hanya coba mempertahankan status quo.

b. Bureucratic : Gaya kepemimpinan yang lebih efektif (MORE EFFECTIVE LEADERSHIP STYLE)

Ini adalah pendekatan legalistik dan prosedural : kepatuhan terhadap aturan dan prosedur; penerimaan hirarki kewenangan; preferensi jalur komunikasi formal/ skor tinggi cenderung lebih sistematis. Mereka berfungsi baik dalam situasi terstruktur di mana

kebijakan yang jelas, aturan didefinisikan dengan baik dan menerapkan kriteria kinerja yang obyektif dan universal. Karena mereka bersikeras pada sistem rasional, manajer ini mungkin terlihat sebagai otokratis, kaku atau rewel. Karena ketergantungan mereka pada aturan dan prosedur, mereka hampir tidak dapat dibedakan dari manajer otokratis.

2.6.2Dasar Tipe Terhubung (Related Basic Types)

a. Missionary : Gaya kepemimpinan kurang efektif (LESS EFFECTIVE LEADERSHIP STYLE)

Gaya ini merupakan pendekatan yang afektif. Gaya ini menekankan pada suasana positif dan keserasian di tempat kerja. Pencetak skor paling tinggi sensitif dan peduli terhadap kebutuhan pribadi bawahannya. Mereka mencoba memberikan yang terbaik yang dapat mereka lakukan. Dukungan tingkah laku merupakan komponen positif dari gaya ini. Yang memiliki gaya ini mungkin akan menghindari atau mendamaikan jika terjadi konflik, mereka merasa tidak nyaman dalam memaksakan sesuatu dan menemukan kesulitan dalam menolak permintaan, atau membuat penilaian yang jujur.

b. Developer : Gaya Kepemimpinan yang lebih efektif ( MORE EFFECTIVE LEADERSHIP STYLE )

Gaya ini merupakan pasangan tujuan dari gaya misionaris. Tujuannya dalam arti bahwa kepedulian terhadap seseorang dilakukan dengan profesional. Gaya ini mengijinkan bawahan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan diberi kesempatan untuk mengekspresikan pandangan mereka dan untuk mengembangkan potensi mereka. Kontribusi mereka yang memiliki gaya ini diakui dan diberi perhatian lebih terhadap pengembangan mereka. Mereka yang memiliki skor tertinggi cenderung optimis tentang keinginan orang - orang yang ingin berkerja dan menghasilkan sesuatu. Pendekatan mereka pada bawahan adalah kolegial. Mereka ingin berbagi pengetahuan dan keahlian dengan bawahana mereka dan bangga dalam menemukan dan mempromosikan bakat.

2.6.3Dasar Tipe Berdedikasi (Dedicated Basic Types)

a. Autocratic : Gaya Kepemimpinan kurang Efektif ( LESS EFFECTIVE LEADERSHIP STYLE )

Ini adalah intruksi dan pengendalian pendekatan. Kepedulian untuk produksi dan output melampaui hubungan dan kepedulian terhadap pekerja. Manajer ynag mendapatkan skor tinggi cenderung bersifat formal. Mereka memberikan tugas kepada bawahan dan melihat pelaksanaannya dengan ketat.kesalahan tidak ditoleransi, dan penyimpangan terhadap tujuan atau perintah lain adalah dilarang. Mereka membuat keputusan secara sepihak dan merasa tidak perlu

untuk menjelaskan atau membenarkan keputusan tersebut. Mereka meminimalisaski interaksi dengan orang lain, atau membatasi komunikasi hanya untuk komunikasi yang penting dari tugas yang dikerjakannya. Mereka mempercayai pada tanggung jawab individu dan mempertimbangkan pertemuan kelompok adalah membuang waktu. Mereka cenderung formal, lugas dan kritis. Oleh karena itu, meraka biasanya dianggap sebagai seseorang yang dingin dan sewenang – wenang.

b. Benevolent Autocratic : gaya kepemimpinan lebih efektif (MORE EFFECTIVE LEADERSHIP STYLE )

Gaya ini adalah pasangan yang komunikatif dari gaya autocratic. Sesoeorang yang memiliki skor tinggi dari gaya ini biasanya dilihat sebagai master tugas yang mendedikasikan diri mereka untuk tercapainya target produksi. Mereka menikmati dalam hal menangani masalah operasinal dan mungkin kurang memiliki kesabaran dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan orang lain (public relation). Mereka tetap berhubungan dengan bawahan mereka, memberi intruksi / memerintahkan bawahan mereka, dan membantu bawahan dalam mengatasi masalah operasional. Mereka menyusun pekerjaan sehari hari, menetapkan tujuan untuk memberikan perintah atau mendelegasikannya dengan perusahaan akuntan. Mereka tidak akan ragu untuk disiplin atau

memberikan teguran, tetapi melakukannya secara adil dan tanpa menimbulkan kemarahan dari bawahannya.

2.6.4Dasar Tipe Terpadu (Integrated Basic Types)

a. Compromiser : Gaya kepemimpinan yang kurang efektif (LESS EFFECTIVE LEADERSHIP STYLE)

Merupakan orientasi dari hubungan manusia dan orientasi tugasnya. Namun ada kesulitan dalam mengintegrasikan kedua hal tersebut. Oleh karena itu, orang yang termasuk ke dalam gaya ini biasanya akan terombang ambing antara tugas dengan hubungan manusia. Untuk mengurangi tekanan langsung, mereka mungkin akan mencoba untuk berkompromi dengan solusi atau kebijaksanaan. Mereka mungkin akan sensitif terhadap pertimbangan realitas yang mungkin akan sitemui, dan bersedia untuk menunda tugas yang mereka miliki untuk alasan apapun, baik itu internal maupun eksternal. penilaian yang realistis dari situasi mereka mungkin menjelaskan mengapa mereka tidak menggunakan pendekatan yang sebenarnya mereka sukai, yaitu pendekatan eksekutif.

b. Executive : Gaya Kepemimpinan Lebih Efektif (MORE EFFECTIVE LEADERSHIP STYLE)

Pendekatan ini mengintegrasikan orientasi tugas dan orientasi hugungan manusia dalam menanggapi permintaan realistis. Cara terbaik adalah digambarkan sebagai konsultatif, interaktif, dan

pendekatan pemecahan sebuah masalah. Pendekatan ini yang dituntut dalam mengelola operasi yang membutuhkan eksplorasi solusi alternatif, penyatuan sumber daya yang berbeda, dan mengintegrasikan perspektif yang berlawanan. Mereka mendukung pendekatan tim dalam perencanaan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Mereka merangsang komunikasi dengan bawahannya, sehingga dapat memperoleh saran dan ide – ide yang kolektif. Manajer yang menggunakan pendekatan ini biasanya dianggap sebagai motivator yang baik yang cenderung menangani koflik dengan terbuka da yang mencoba untuk mendapatkan komitmen bersama.

Dokumen terkait