• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

3. Dari Media Cetak (Surat Kabar, Majalah, Baliho, Selebaran)

3.3. PERILAKU POLITIK BURUH TEBU

Perilaku politik tidaklah merupakan sesuatu yang berdiri sendiri tetapi mengandung keterikatan dengan hal lain, baik faktor internal maupun faktor eksternal yang menyangkut lingkungan alam maupun lingkungan sosial budaya.

Tabel 13

Jawaban Responden Mengenai Pilihan Pasangan Calon Walikota Dalam Pemilukada 2010 Putaran Ke-2

No Jawaban Jumlah Persentase

1. H. Muhammad Idaham - Timbas 39 65 2. Zefri Januar Pribadi – Baskami Ginting 21 35

Jumlah 60 100

Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat bahwa pasangan H. Muhammad Idaham – Timbas memperoleh suara terbanyak yakni sebesar 65% dari jumlah responden. Kemudian pasangan Zefri Januar Pribadi – Baskami Ginting memperoleh suara sebesar 35% dari jumlah responden.

H. Muhammad Idaham merupakan sosok yang cukup dikenal dikalangan masyarakat binjai, hal ini disebabkan karena sebagian besar karir pekerjaannya dihabiskan dikota Binjai. Lulusan terbaik dari Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara pada tahun 2003 ini memulai karirnya sebagai camat Kuala Kab.Langkat pada tahun 1980 dan karirnya semakin lama semakin meningkat, ini terbukti dengan pernahnya Idaham menduduki posisi penting di pemerintahan kota Binjai, seperti Camat Binjai Selatan pada tahun 1984, Camat Binjai Kota pada tahun 1986, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai pada tahun 1992, Kepala Bapedda Kota Binjai pada tahun 1999, dan Sekertaris Daerah Kota Binjai Tahun 2000, serta puncaknya sebelum menjadi walikota Binjai H. Muhammad Idaham pernah menjadi wakil walikota Binjai pada tahun 2005. Karir yang dimulai dari bawah membuat masyarakat meyakini bahwa Idaham dapat melihat masyarakat kelas menengah kebawah khususnya para buruh.

H. Muhammad Idaham telah mendapat berbagai penghargaan seperti Camat terbaik Kota Binjai saat menjabat Camat Binjai Selatan pada tahun 1985 dan Camat terbaik Kota Binjai saat menjabat Camat Binjai Kota pada tahun 1987. Pada tahun 1993 dia juga memperoleh penghargaan Satyalencana Karya Satya 10 tahun dari presiden Soeharto, dan Satyalencana Karya Satya 20 tahun dari presiden Megawati Soekarno Putri pada tahun 2003. Sedangkan Zefri Januar Pribadi yang merupakan ipar dari Ali Umri walikota sebelumnya merupakan anggota DPRD Sumut yang tidak memiliki rekam jejak seperti Muhammad Idaham, bahkan Zefri Januar Pribadi pernah dilaporkan oleh sebuah LSM karena masalah ijasahnya sewaktu mencalonkan diri sebagai anggota DPRD.

Hal inilah yang menjadi dasar bagi buruh tebu pemilih di PTPN 2 Kebun Sei Semayang dalam menjatuhkan pilihannya dalam pemilukada Binjai tahun 2010 yang lalu. Terlepas dari bagaimana pengaruh media didalam mengenalkan

calon ataupun ketokohan dari calon tersebut, buruh tebu di PTPN 2 Kebun Sei Semayang meninginkan adanya perubahan yang signifikan terhadap pembangunan dikota Binjai khususnya meningkatkan kesejahteraan hidup para buruh.

Tabel 14

Alasan Responden Memilih Calon Walikota

No Jawaban Jumlah Presentase

1. Tokoh 35 58,3

2. Visi dan Misi 25 41,7

Jumlah 60 100

Sumber: Data Kuesioner 2012

Berdasarkan tabel 14 dapat diketahui bahwa buruh tebu PTPN 2 Kebun Sei Semayang cenderung memilih calon dengan alasan ketokohan dari calon tersebut yaitu sebanyak 58,3% responden dan diikuti karena visi dan misi pasangan calon tersebut sebanyak 41,7%.

Tingkat pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan politik, sesorang yang memiliki pendidikan yang baik maka kesadaran berpolitiknya akan lebih tinggi dibandingkan orang yang berpendidikan rendah. Dari tabel diatas dapat dilihat bagaimana buruh tebu pemilih di PTPN 2 Kebun Sei Semayang belum dapat berpikir secara rasional, karena mereka menjatuhkan pilihannya dengan melihat ketokohan atau kepribadian dari pasangan calon walikota bukan visi dan misinya, karena sebagian buruh menganggap visi dan misi dari pasangan walikota hanya janji saja dan tidak ada realisasinya.

Media massa memiliki peran dalam memunculkan kepribadian dari suatu calon, pemberitaan-pemberitaan di Koran, baliho dan radio membantu responden untuk lebih mengenal para kandidat. Tetapi berdasarkan penelitian dilapangan

para buruh pemilih di PTPN 2 Kebun Sei Semayang lebih sering diskusi, mencari tau, bertukar pikiran dengan rekan kerja mereka karena mereka merasa lebih menemukan kecocokan bila berbicara dengan rekan kerja dibandingkan dengan orang lain.

Tabel 15

Jawaban Responden Mengenai Kedekatan Personal Dengan calon yang dipilih

No Jawaban Jumlah Presentase

1. Ya - -

2. Tidak 60 100

Jumlah 60 100

Sumber: Data Kuesioner 2012

Berdasarkan hasil penelitian, tidak ada seorangpun yang memiliki kedekatan personal dengan calon yang dipilih. Responden mengenal calon yang mereka pilih melalui media massa seperti Koran, selebaran maupun spanduk. Responden juga dapat lebih mengenal pasangan calon dengan mencari tau informasi calon dari rekan kerja mereka.

Latar belakang keluarga dari pasangan calon membantu buruh untuk dapat lebih mengenal calon tersebut, Zefri Januar Pribadi yang merupakan ipar dari walikota sebelumnya menjadi nilai tambah bagaimana buruh dapat mengenal calon ini, begitu juga dengan H. Muhammad Idaham yang oleh sebagian masyarakat mengenalnya berasal dari keluarga alim sehingga menjadikan Idaham cukup dikenal dikalangan masyarakat Binjai.

Tabel 16

Jawaban Responden Apakah Kesamaan Agama Mempengaruhi Pilihan Responden Dalam Pemilukada 2010

No Jawaban Jumlah Presentase

1. Ya 43 71,7

2. Tidak 17 28,3

Jumlah 60 100

Sumber: Data Kuesioner 2012

Dari tabel 16 menunjukkan bagaimana faktor kesamaan agama mempengaruhi buruh dalam memilih pasangan calon Walikota. Dari 60 responden terdapat 43 orang buruh (71,7%) yang memilih calon berdasarkan persamaan agama. Dan hanya 17 orang buruh (28,3%) yang tidak dipengaruhi oleh faktor agama.

Buruh tebu pemilih di PTPN 2 Kebun Sei Semayang menganggap agama merupakan faktor penting didalam memberikan dukungan kepada pasangan calon walikota. Pada pemilukada binjai 2010, agama sangat mempengaruhi pilihan politik buruh tebu PTPN II kebun sei semayang. Ini terlihat bagaimana 71,7% buruh memilih karena kesamaan agama dirinya dengan agama calon yang dipilihnya, dan hanya 28,3 % responden yang tidak memilih karena kesamaan agama.

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, ditemukan bahwa buruh tebu pemilih di PTPN 2 Kebun Sei Semayang yang beragama Kristen Protestan berharap ada pasangan calon yang beragama Kristen, sehingga mereka dapat menjatuhkan pilihan kepada pasangan calon tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa agama merupakan isu yang sangat sensitif, sehingga sering dijadikan alat oleh pasangan calon dimana saja untuk menarik suara masyarakat dan menjatuhkan lawan politiknya, masih banyaknya masyarakat yang belum dapat berfikir secara rasional membuat faktor agama menjadi alat dan isu yang sering diangkat di kehidupan politik.

Tabel 17

Jawaban Responden Apakah Pendidikan Calon Mempengaruhi Responden Dalam Pemilukada 2010

No Jawaban Jumlah Persentase

1 Ya 6 10

2 Tidak 54 90

Jumlah 60 100

Sumber: Data Kuesioner 2012

Berdasarkan Tabel 17 dapat dilihat bahwa faktor tingkat pendidikan dari calon Walikota juga menjadi alasan bagi para buruh dalam menentukan pilihannya, dimana terdapat 54 buruh (90%) yang tidak melihat para calon berdasarkan tingkat pendidikan yang mereka miliki, dan hanya 6 orang buruh (10%) saja yang menganggap bahwa tingkat pendidikan para calon menjadi alasan mereka memilih calon tersebut. H.Muhammad Idaham yang merupakan lulusan terbaik dari Universitas Medan Area pada tahun 2003 juga tidak dilihat oleh responden sebagai faktor didalam menjatuhkan pilihannya.

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan sumber daya manusia, baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Tetapi responden yang mayoritas berpendidikan terakhirnya smp dan sma tidak terlalu memperhatikan karir pendidikan dari calon walikota, karena mereka berpendapat tingkat pendidikan tidak menentukan baik atau buruknya seseorang untuk menjadi pemimpin.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Buruh tebu di PTPN II mayoritas memilih H. Muhammad Idaham – Timbas sebagai pasangan calon yang menjadi walikota dan wakil walikota binjai dibandingkan pasangan Zefri Januar Pribadi – Baskami Ginting. Hal ini dapat dilihat dari tabel 12 yaitu dengan persentase 65% bagi H. Muhammad Idaham – Timbas. Hal ini disebabkan karena buruh memandang Idaham dan Timbas merupakan sosok yang kharismatik untuk menjadi walikota dan wakil walikota binjai. Para buruh berharap dengan terpilihnya Idaham dan Timbas dapat memberikan perubahan di pemerintahan dan meningkatkan kesejahteraan para buruh, khususnya buruh di PTPN II kebun sei semayang.

2. Ketokohan, visi dan misi pasangan calon menjadi alasan bagi buruh tebu di PTPN II kebun sei semayang dalam menjatuhkan pilihannya. Para responden mayoritas masih memilih calon berdasarkan sosok ataupun ketokohan dari calon tersebut. Ini dapat dilihat dari tabel 13 dimana persentase responden yang memilih berdasarkan sosok calon sebanyak 58,3%, dan 41,7% responden yang memilih berdasarkan visi dan misi dari calon tersebut. Selain ketokohan dan visi misi pasangan calon, agama merupakan faktor yang sangat penting, karena kesamaan agama antara pemilih dengan pasangan calon sangat mempengaruhi pilihan politik buruh tebu PTPN 2 Kebun Sei Semayang. Pada pemilukada kota Binjai tahun 2010 yang lalu tidak ada pasangan calon walikota yang beragama diluar Islam, sehingga hal ini sangat disayangkan oleh responden yang beragama Kristen, karena mereka beranggapan bila ada pasangan calon yang beragama Kristen maka pasangan tersebut akan lebih memperhatikan kebutuhan-kebutuhan diluar pekerjaan seperti bantuan terhadap gereja-gereja.

4. Serikat perkebunan merupakan sarana bagi buruh untuk menyampaikan aspirasi mereka, selain untuk melindungi buruh dari tindakan yang semena-mena dari perusahaa, serikat perkebunan juga berfungsi untuk menyampaikan kebutuhan buruh kepada pemerintah, pentingnya serikat perkebunan ini membuat semua buruh merupakan anggota dari serikat perkebunan ini, tetapi serikat ini tidak memihak atau mendukung pasangan calon walikota dan wakil walikota serta partai politik manapun.

B. Saran

1. Pada pemilukada Binjai tahun 2010 yang lalu, buruh tebu di PTPN 2 kebun Sei Semayang dalam memilih masih berdasarkan faktor kesamaan agama. Sikap buruh yang memberikan suara lebih dikarenakan agama merupakan suatu bukti atau fakta bahwa masih rendahnya tingkat pendidikan dan pemahaman politik yang didapatkan oleh masyarakat. Seharusnya masyarakat diajarkan untuk lebih kritis didalam menentukan pilihannya tanpa menghiraukan masalah agama. Masyarakat khususnya buruh harus lebih bijaksana memilih calon yang dianggap mampu menjadi pemimpin yang baik, karena itu demi kehidupan masyarakat yang lebih baik kedepannya.

2. Serikat perkebunan di PTPN 2 Kebun Sei Semayang merupakan organisasi yang digunakan sebagai wadah bagi buruh, dan setiap buruh merupakan anggota dari serikat perkebunan, karena serikat perkebunan adalah sarana buruh untuk menyampaikan keinginan dan aspirasi mereka kepada perusahaan ataupun pemerintah, melihat perannya yang begitu besar dikhawatirkan serikat perkebunan di PTPN 2 akan ditunggangi oleh partai dan organiasi politik, dan hal ini tidak boleh terjadi karena akan merusak sifat dari serikat perkebunan yang bersifat mandiri, demokratis dan bebas dari pengaruh partai politik, organisasi politik maupun organisasi lainnya. Serikat perkebunan harus mampu berdiri bebas tanpa adanya pengaruh dari pihak manapun sehingga tetap dapat menjadi organisasi yang melindungi buruh tebu di PTPN 2 Kebun Sei Semayang.

Dokumen terkait