• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM USAHA

B. Gambaran Umum Usaha Rotan

2. Mulia Rattan

3. Subayak Rattan 7 1 8

4. Sejahtera Rattan 7 2 9

5. Pancur Simalem Rattan 6 2 8

6. Afika Rattan 6 1 7 7. Mimin Rattan 5 1 6 8. Alsha Rattan 6 2 8 9. Ridha Rattan 7 2 9 10. Kasdani Rattan 5 1 6 11. Marbun Rattan 6 2 8 12 Karya Rattan 5 1 6 Jumlah 73 19 92

Sumber : Pengusaha rotan di Jl. Gatot Subroto

Tabel 1.1 menunjukkan jumlah karyawan pengrajin di usaha rotan di sepanjang Jl. Gatot Subroto lebih banyak jika dibandingkan dengan karyawan non pengrajin. Berdasarkan latar belakang yang ada, maka penulis tertarik untuk menulis penelitian yang berjudul ”Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Usaha Pengrajin Rotan di Lingkungan Jalan Gatot Subroto

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah: ”Apakah kreativitas dan inovasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan?”.

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan dan elaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survei literatur (Kuncoro, 2003:44).

Kewirausahaan merupakan hasil dari proses disiplin dan sistematis dalam menerapkan kreativitas dan inovasi terhadap kebutuhan dan peluang di pasar. Ini termasuk menerapkan strategi terfokus terhadap ide dan pandangan baru untuk menciptakan produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan pelanggan atau memecahkan masalah mereka. Dalam melaksanakannya, lebih dari sekedar berfikir sembarangan di bidang penemuan peralatan baru. Jutaan orang memeliki ide baru mengenai produk dan jasa baru atau berbeda, akan tetapi sebagian besar dari mereka tidak melakukan apapun terhadap idenya. Wirausahawan adalah mereka yang menghubungkan ide kreatif dengan tindakan dan struktur bisnis tertentu untuk mencapai keberhasilan dalam suatu usaha. Menurut Zimmerer (2008:57) kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan

cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang.

Keterkaitan antara kreativitas dan inovasi sangat penting bagi kinerja karyawan dalam suatu perusahaan. Hal tersebut berlaku untuk bisnis dalam semua industri. Akan tetapi kreativitas dan inovasi menjadi semacam ”Penentu” bagi bisnis kewirausahaan bersekala kecil. Pada kenyataannya, kreativitas dan inovasi sering menjadi jantung bagi kemampuan perusahaan kecil untuk dapat bersaing dengan pesaing mereka yang lebih besar.

Kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Tingkat keberhasilan suatu kinerja meliputi kuantitas kerja, ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, kuantitas kerja yang baik, pemanfaatan waktu dalam bekerja serta tingkat kesalahan dalam bekerja (Siswanto, 2002:235)

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kerangka konseptual

Sumber : Zimmerer dan Scarborough (2008) dan Siswanto (2002) diolah Inovasi (X2) Kinerja Karyawan (Y) Kreativitas (X1)

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah yaitu: ”Kreativitas dan inovasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini aalah: 1. Bagi Perusahaan

Memberikan tambahan informasi serta wawasan dan dapat menjadi bahan masukan bagi para karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan inovasinya.

2. Bagi Akademis

hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan dukungan empiris berkaitan dengan penelitian sejenis.

3. Bagi Penulis

Memberikan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah dan menambah wawasan penulis serta mengetahui pengaruh kreativitas dan inovasi untuk mencapai kinerja karyawan.

F. Metode Penelitian 1. Batasan operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan yang dilakukan aleh peneliti. Penelitian yang dilakukan peneliti tarbatas bagaimana pengaruh variabel bebas (independent) yang merupkan kreativitas dan inovasi terhadap kinerja karyawan sebgai variabel terikat (dependent) pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan.

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sabagai berikut:

a) Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, terdiri dari :

X1= Kreativitas X2= Inovasi

b) Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Y= Kinerja karyawan

2. Defenisi Operasional Variabel

Berikut ini penjelasan dari masing-masing variabel sebagai berikut : 1.Kreativitas (X1)

Kreativitas merupakan sesuatu kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatife berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya, yang lebih orisinil dan fleksibel.

2.Inovasi (X2)

Inovasi merupakan gabungan dari kemampuan, leadership (kepemimpinan), semangat enterprenuer/kewirausahaan dan komitmen. Oleh karena itu, setiap langkah yang dilakukan harus berdasar pada inovasi. Inovasi tidak hanya berurusan dengan pengetahuan baru dan cara-cara baru, tetapi juga dengan nilai-nilai, karena harus bisa membawa hasil yang lebih baik. Nilai-nilai ini berhubungan dengan cara pandang atau prespektif yang dimiliki oleh manusia atau kelompok sosial di masyarakat. selain melibatkan iptek baru, inovasi juga melibatkan cara pandang dan perubahan sosial.

3.Kinerja Karyawan (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan yang merupakan kemampuan karyawan dalam melaksanakan dan menjalankan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan . Siswanto (2002:235) Kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Ruang lingkup penelitian ini adalah kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan.

Tabel 1.2

Defenisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi Indikator Variabel Skala

ukur

Kreativitas (X1)

kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. 1. Ingin Tahu 2. Optimis 3. Fleksibel 4. Mencari solusi dari masalah 5. Orisinal 6. Suka berimajinasi likert Inovasi (X2)

Invasi merupakan "proses” dan/atau “hasil” pengembangan dan/atau pemanfaatan/mobilisasi

pengetahuan, keterampilan

(termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara

signifikan (terutama ekonomi dan sosial)

1. Ide Baru

2. Metode produksi yang baru

3. Mencari pasar baru 4. Perubahan

likert

Kinerja karyawan

(Y)

Sebuah kondisi karyawan yang mengakibatkan karyawan dapat bekerja lebih terarah dan maksimal

1. Kuantitas kerja 2. Kualitas kerja 3. Pemanfaatan waktu 4. Tingkat kesalahan

likert

Sumber: Zimmerer,et all (2008)Saputra (2009)dan Siswanto (2002) diolah 3. Pengukuran variabel

Penelitian ini menggunakan sekala likert yang digunakan untuk mengukur sifat, pendapat, dan persepsi seseorang ataupun kelompok tentang fenomena sosial (Sugiono, 2005:104). Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 di lihat pada tabel berikut:

Tabel 1.3

Instrumen skala likert

No Alternatif jawaban Skor

1 Sangat setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (RG) 3

4 Tidak setuju (TS) 2

5 Sangat tidak setuju (STS) 1 Sumber: Sugiono(2005)

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yaitu : pada lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan. Waktu penelitian yaitu : Januari 2010 sampai dengan Maret 2010

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan yang bekerja usaha rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan sebanyak 92 orang

b. Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan kriteria tertentu (Sugiono,2005). Kriteria sampel pada penelitian ini adalah karyawan usaha rotan sebagai pengrajin di JL. Gatot Subroto sebanyak 73 orang.

6. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu : a. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari responden pada lokasi penelitian. Data perimer diperoleh dengan memberikan kuesioner dan wawancara kepada responden.

b. Data Skunder

Data yang diperoleh melalui studi pustaka, dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan data di perusahaan untuk mendukung penelitian ini.

7. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner

Kuesioer adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada setiap responden,yakni karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan.

b. Wawancara

Wawancara langsung kepada setiap pemilik usaha. c. Studi dokumentasi

Mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, jurnal, internet, yang berkaitan dengan penelitan.

8. Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas digunakan oleh penulis untuk mengukur data valid atau tidak valid dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Pengujian validitas

instrumen dilakukan pada 30 karyawan perusahaan mebel (furniture) Budi perabot yang beralamat di Jl.Platina III Titi Papan Medan

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 13.0 dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. b. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.0, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid Dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnyadengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r alpha positif atau > r tabel, maka pernyataan reliabel.

b. Jika r alpha negatif atau < r tabel, maka pernyataan tidak reliabel. 9. Tehnik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh peulis berpedoman pada Sugiyono (2001: 181) bahwa untuk untuk menguji hipoteis dan menganalisis data penelitian yang bersifat hubungan maka dapat dianalisis dengan metode sebagai berikut:

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode ini digunakan untuk megumpulkan dan menafsirkan data yang ada melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas dan inovasi dalam kinerja karyawan.

b. Metode Analisis Kuantitatif

Metode yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Penulis menganalisis data dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda.

Menurut Sugiyono (2004:204) model regresi linier berganda digunakan:

Dimana:

Y = skor tingkat kinerja karyawan b0 = konstanta

b1,b2 = koofesien regresi

x1 = skor dimensi variabel kreativitas x2 = skor dimensi variabel inovasi e = standar error

c. Pengujian Hipotesis sebagai berikut:

1) Uji t (Parsial): untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh masing-maing varibel bebas, kreativitas dan inovasi terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan.

Kriteria pengujian sebagai berikut:

Ho : bi = b2 = 0 artinya tidak ada pengaruh variabel kreativitas dan inovasi terhadap kinerja karyawan.

Ha : bi ≠ b2 ≠ 0 artinya ada pengaruh variabel kreativitas dan inovasi terhadap kinerja karyawan.

Dengan kriteria pengambilan keputusn: H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α =5% Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α =5%

2) Usji F (Uji serentak): untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh kedua variabel bebas, kreativitas dan inovasi terhaap keberhasilan usaha. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut: - Ho : bi = b2 = 0 artinya tidak ada pengaruh variabel kreativitas dan

inovasi terhadap kinerja karyawan.

- Ha : bi ≠ b2 ≠ 0 artinya ada pengaruh variabel kreativtas dan inovasi terhadap kinerja karyawan.

Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α =5 % Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5 % 3). Pengujian Koefisien Determinan (R²)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarya pengaruh variabel bebas yang diteliti (X1,X2) yaitu kreativitas dan inovasi terhadapvariabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y) koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan (0 < R² < 1). Hal ini berarti bila R² = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat dan bila R² mendekati satu menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Menurut Susanti (2008) melakukan penelitian dengan judul ”Hubungan Antara Berpikir Kreatif dan Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan Performansi Kerja” menunjukkan bahwa berpikir kreatif dan persepsi kerja mempunyai hubungan yang signifikan dengan Performansi kerja. Hal ini terlihat dari nilai korelasi sebesar 0,342 yang berarti hubungan berpikir kreatif dan persepsi kerja mempunyai korelasi sebesar 0,342 dan menunjukkan hubungan yang cukup kuat.

Menurut Saputra (2009) melakukan penelitian tentang ”Inovasi” berdasarkan penelitian yang diperoleh bahwa inovasi merupakan salah satu aktivitas yang di zaman sekarang menjadi sangat penting. Hal ini karena inovasi seringkali merupakan jaminan bisnis dalam memperoleh keunggulan di pasar. Namun, tidak semua dapat menjalankan inovasi dengan baik. Untuk melakukan suatu inovasi, seringkali perusahaan harus melakukan perubahan besar, mulai dari mengubah prosedur, struktur organisasi, mengubah model bisnis, bahkan membentuk unit bisnis yang baru. Menurut Midgley (dalam Saputra, 2009) untuk menentukan perubahan seperti apa yang dibutuhkan oleh organisasi, maka terlebih dulu harus dipahami mengenai tantangan apa yang dihadirkan oleh inovasi.

B. Kreativitas

1. Pengertian Kreativitas

Kreativitas merupakan memikirkan sesuatu, kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya (willmen46 blogs.htm).

Menurut West, kreativitas adalah penyatuan pengatahuan dari berbagai bidang pengalaman yang berlainan untuk menghasilkan ide-ide yang baru dan lebih baik. Kreativitas adalah salah satu bagian mendsar dari usaha manusia (Marizar 2005:10).

Dalam bukunya A Whack on the Side of the Head, Roger von Oech mendefenisikan 10 ”Kunci mental” (mental locks) yang membatasi kreativitas seseorang (Zimmerer, 2008:68)

1. Mencari satu jawaban yang ”tepat”. Kebanyakan sistem pendidikan yang mendarah daging adalah asumsi bahwa terdapat satu jawaban yang ”tepat” untuk masalah tertentu.

2. Berfokus untuk ”berfikir logis”. Logika adalah bagian yang sangat penting dalam proses kreatif, terutama dalam mengevaluasi ide dan menerapkannya.

3. Mengikuti peraturan secara membabi buta. Sejak masih sangat kecil kita belajar untuk Tidak ”mewarnai di luar garis” dan kita menghabiskan hidup kita secara membabibuta mematuhi peraturan-peraturan seperti itu. Kadang-kadang kreativitas bergantung pada kemampuan kita melanggar aturan yang ada sehingga kita dapat melihat cara-cara baru melakukan sesuatu.

4. Terus menerus berfikir praktis. Membayangkan jawaban yang tidak praktis terhadap pertanyaan-pertanyaan bagaimaa bila dapat menjadi batu loncatan yang sangat kuat terhadap ide-ide kretif.

5. Memandang permainan sebagai hal yang tidak berguna. Sikap yang menyukai permainan merupakan dasar dari berfikir kreatif.

6. Menjadi terlalu tersepesialisai. Menerapkan masalah ”pemasaran” atau ”produksi” atau bidang lain sebahai salah satu masalah yang berdiri sendiri (menyangkut bidang khusus) membatasi kemampuan untuk melihat Kemungkinan bagaimana masalah tersebut terkait dengan masalah lain.

7. Menghindari ambiguitas. Ambiguitas (makna ganda) dapat menjadi rangsangan kreatif yang sangat kuat, hal tersebut mendorong kita untuk”berpikir dengan cara berbeda” Menjadi sangat terperinci dalam situasi imajinatif cenderung melumpuhkan kreativitas.

8. Takut terlihat tolol. Pemikiran kreatif bukan tempat untuk konvensionalitas ide-ide jarang muncul dari lingkungan yang konvensional. Orang cendrung konvensional karena mereka tidak ingin terlihat bodoh.

9. Takut salah dan gagal. Orang-orang kreatif menyadari bahwa mencoba sesuatu yang baru sering kali mengarah pada kegagalan, akan tetapi mereka tidak melihat kegagalan sebagai akhir. Hal itu mencerminkan pengalaman pengalaman belajar yang mengarah pada kesuksesan.

10. Percaya bahwa ”saya tidak kreatif”. Beberapa orang membatasi dirinya karena merasa yakin bahwa kreativitas hanya dimiliki oleh Einsten, Beethoven, dan Davinci. Namun sering menjadi ramalan untuk menghakimi diri sendiri.

2. Ciri-ciri orang yang Kreatif:

a. Ingin tahu - orang yang selalu ingin tahu biasanya akan selalu berusaha untuk menjadi tahu, rasa ingin tahu yang besar bisa menjadi sumber motivasi untuk melakukan sesuatu. Orang yang kreatif selalu terlihat sibuk mengerjakan atau mencari sesuatu, mereka terlihat sangat antusias dengan apa yang dikerjakannya. Itu karena adanya dorongan rasa ingin tahu yang kuat.

b. Masalah - orang yang kreatif melihat permasalahan sebagai hal yang menarik, dan mau menerima permasalahan tersebut. Kita terbiasa melihat masalah sebagai halangan dan hal yang tidak bisa diterima. Sehingga kita selalu berusaha lari dari permasalahan daripada mencari pemecahannya. Orang yang kreatif tidak lari dari permasalahan, mereka malah asyik mencari-cari solusinya.

c. Menantang - orang yang kreatif tidak akan lari dan menghindar bila diberi tantangan. Banyak orang yang menjadi suksess setelah diberi tantangan dan menerima tantangan tersebut sebagai sebuah kesempatan.

d. Tidak puas - orang kreatif tidak pernah menerima begitu saja hal-hal yang dianggapnya salah. Hal ini membangkitkan motivasi untuk mencari dan

menemukan hal-hal yang bisa membuat sesuatu jadi lebih baik. Semangat untuk membangun inilah yang membuat mereka menjadi kreatif.

e. Optimis - orang kreatif berkeyakinan bahwa setiap masalah pasti ada solusinya (mungkin tidak semua masalah), tidak ada tantangan yang terlalu besar baginya. Ini bukan berarti orang kreatif selalu bahagia dan tidak pernah merasa tertekan atau depresi, tapi mereka tidak membiarkan dirinya tenggelam dan berdiam diri menghadapi permasalahan.

f. Menilai - orang kreatif tidak gampang memberikan penilaian dan mengambil sikap akan suatu ide. Suatu ide besar pada awalnya seringkali dianggap sebagai ide yang gila. Jika kita cepat memberi penilaian bahwa ide tersebut gila dan tidak masuk akal, maka ide tersebut akan hilang dan tidak akan pernah menjadi kenyataan.

g. Kesulitan - dalam perjalanan menjadi kreatif tidak sedikit kesulitan yang akan menghadang, hal inilah yang membedakan orang yang menjadi kreatif dengan yang kurang kreatif. Orang kreatif melihat kesulitan sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan, semakin tinggi kesulitan yang dihadapi berarti akan semakin meningkat pula kemampuan jika bisa melewatinya.

h. Flexibel - kita sering terkagum-kagum bagaimana orang kreatif menyelesaikan suatu hal yang kita anggap sangat sulit, begitu mudahnya mereka melihat permasalahan dan menghasilkan solusinya. Mereka menyelesaikan permasalahan dengan cara yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh kita, cara mereka menyesaikan masalah tersebut seringkali terlihat sangat sederhana, tidak berbelit-belit dan rumit seperti yang kita

bayangkan sebelumnya. Orang kreatif mempunyai pemikiran dan imajinasi yang flexibel dan tidak kaku sehingga mereka bisa melihat berbagai celah yang tak terlihat oleh kita.

Menurut Supriadi (1985) , ia mengidentifikasikan terdapat 24 Ciri Kepribadian Kreatif, yaitu :

a. Terbuka terhadap pengalaman baru b. Fleksibel dalam berpikir dan merespons

c. Bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan d. Menghargai fantasi

e. Tertarik kepada kegiatan-kegiatan kratif

f. Mempunyai pendapat sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain g. Mempunyai rasa ingin tahu yang besar

h. Toleran terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti i. Berani mengambil resiko yang diperhitungkan

j. Percaya diri sendiri dan mandiri

k. Memiliki tanggung jawab dan komitmen kepada tugas l. Tekun dan tidak mudah bosan

m.Tidak kehabisan akal dalam memecahkan masalah n. Kaya akan inisiatif

o. Peka terhadap situasi lingkungan

p. Lebih berorientasi ke masa kini dan masa depan daripada masa lalu q. Memiliki citra diri dan stabilitas emosional yang baik

r. Tertarik kepada hal-hal yang abstrak, kompleks, holistik dan mengandung teka-teki

s. Memiliki gagasan yang orisinal t. Mempunyai minat yang luas

u. Menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan konstruktif sebagai pengembangan diriKritis terhadap pendapat orang lain

v. Senang mengajukan pertanyaan yang baik

w.Memiliki kesadaran etika-moral dan estetik yang tinggi.

Karakteristik orang yang kreatif (http://sap.gunadarama.ac.id) terdiri dari beberapa atribut seperti:

a. Terbuka dengan pengalaman.

b. Observasi (melihat suatu hal dari sudut pandang lain). c. Memiliki rasa penasaran tinggi.

d. Mau menerima dan mempertimbangkan pendapat berbeda. e. Independen dalam mengambil keputusan, pkiran dan tindakan. f. Percaya diri

g. Mau mengambil resiko terhitung. h. Sensitif terhadap masalah. i. Fleksibel.

j. Responsif terhadap pemikiran. k. Motivasi tinggi.

l. Kemampuan untuk konsentrasi. m. Slektif.

n. Bebas dari rasa takut dan gagal.

o. Memiliki daya pikat imajinasi yang baik. Tabel 2.1

Ciri-ciri Kreativitas Ciri-ciri Pokok Ciri-ciriyang Memungkinkan

Ciri-ciri Sampingan 1.Brpikir dari segala arah

( convergent thingking) 2.Berpikir ke segala arah

(divergent thingking) 3.Fleksibilitas koseptual

(kemampuan secara spontan mengganti cara

memandang,pendekatan, kerja yang tak jalan. 4.Orisinalitas (kemampuan

menelorkan ide yang asli bahkan mengejutkan) 5.Lebih menyukai

kompleksitas daripada simplisitas

6.Latar belakang hidup yang merangsang (hidup dalam lingkungan yang dapat menjadi contoh)

7.Kecakapan dalam banyak hal (multiple skills)

1.Kemampuan untuk bekerja keras. 2.Berpikir mandiri 3.Pantang menyerah 4.Mampu berkomunikasi dengan baik 5.Lebih tertarik pada

konsep daripada detail (segi-segi kecil) 6.Keinginan tahu

intelektual. 7.Kaya humor dan

fantasi

8.Tidak segera menolak ide atau gagasan baru 9.Arah hidup yang

mantap

1.Tidak mengambil pusing apa yang dipikirkan orang lain.

2.Kekacauan psikologis

Sumber: Nasution et all (2002)

C. Inovasi

Inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam situasi yang baru. Konsep kebaruan ini berbeda bagi kebanyakan orang karena sifatnya relative (apa yang dianggap baru oleh seseorang atau pada suatu konteks dapat menjadi sesuatu yang meruapakan lama bagi orang lain dalam konteks lain). Inovasi adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang

menambah atau menciptakan nilai-nilai manfaat (social/ekonomik) (Gde Raka,2001). Untuk menghasilkan perilaku inofatif seseorang harus melihat inovasi secara mendasar sebagai proses yang dapat dikelola (John Adair,1996). (willmen46 blogs.htm)

Menurut West, inovasi tidak megisyaratkan hal yang baru secara absolut. Perubahan dapat dipandang sebagai suatu inovasi, jika perubahan tersebut baru bagi seseorang, klompok, atau organisasi yang memperkenalkannya (Marizar, 2005:10).

Inovasi (Webster’s College Dictionary) adalah pengenelan ke sesuatu yang baru. Orang yang inovatif ditandai oleh kecendrungannya memperkenalkan (dalam arti menerapkan) gagasan,metode, peralatan, prosedur,dan produk dan jasa baru yang lebih baik atau lebih bermanfaat (Nasution, 2001:21).

Definisi Inovasi (Amabile et al, 1996) adalah

a. Memperkenalkan ide baru, barang baru, pelayanan baru dan cara-cara baru

Dokumen terkait