• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Usaha Pengrajin Rotan di Lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Usaha Pengrajin Rotan di Lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan."

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK

Epi Suratmi (2010). Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Usaha Pengrajin Rotan di Lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan. Di bawah bimbingan dosen pembimbing Dra. Friska Sipayung, M.Si, Dr Ritha F Dalimunthe SE, M.Si (Ketua Departemen Manajemen), Ibu Dra. Marhaini M.Si (Penguji I), Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA (Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan. Teknik pengambilan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria, kriteria yang digunakan adalah karyawan yang bekerja sebagai pengrajin rotan. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda dan pengujian koefisien determinasi (R2)

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan. Secara parsial variabel kreativitas (X1) dan variabel Inovasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di Jl. Gatot Subroto Medan. Dan dari hasil penelitian variabel kreativitas paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan.

(3)
(4)

5. Ibu Dra. Friska Sipayung, MSi selaku dosen pembimbing, secara khusus penulis sampaikan ucapan terima kasih yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran dan nasehat kepada peneliti.

6. Ibu Dra. Marhaini, Msi selaku dosen penguji I yang selalu memberikan saran serta masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara khususnya Departemen Manajemen yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan segala bentuk urusan administrasi selama perkuliahan

8. Terimakasih yang tidak terhingga kepada kedua Orang Tuaku Ayahanda Samandi dan Ibunda juminah yang selalu memberikan nasehat, motivasi,

kepercayan serta kesabaran yang memacu penulis untuk melakukan yang terbaik dalam hidup ini. Skripsi ini kupersembahkan kepada Ayah dan Mama. 9. Buat kakaku Tini, Yanti, Erna dan abangku Bodi dan Ngaidi serta buat

keluarga besarku yang telah memberikan kehidupan yang berarti dan semangat yang tidak terhenti kepada penulis.

10.Terimakasih buat abang ku Pay ”Farid” yang yang memberikn motivasi, dukungan serta kesabaran selama ini.

11.Teman-teman terbaikku selama perkuliahan : Acy, si friend “Armand”, Bu shei_La, Jenk Dhu_ni, Lia, k’Dina, Tika n Susi, Terimakasih atas warna-warni kehidupan yang telah kalian beri, dan persahaban kita tak akan pernah lekang oleh waktu.

(5)

13. Dewwi, Dian, Yani serta buat semuanya. Terima kasih atas dukungannya dan tetap semangat menjalankan hidup.

14.Serta berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikannya secara berlipat ganda.

Penulis berharap semoga apa yang telah ditulis dalam skripsi yang sederhana ini dapat dipergunakan dan dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan dan masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Semoga Allah SWT senantiasa bersama kita.

Alhamdulillahirabbil’alamin

Medan, Maret 2010 Penulis

Epi Suratmi

(6)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ... B. Perumusan Masalah ... . C. Kerangka Konseptual ... D. Hipotesis ... E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian ... BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu ... B. Kreativitas

1. Pengertian Kreativitas ... 2. Ciri-ciri Orang yang Kreatif………

C. Inovasi ……….

D. Kinerja Karyawan ………... BAB III GAMBARAN UMUM USAHA

A. Gambaran Umum Jalan Gatot Subroto Medan ... B. Gambaran Umum Usaha Rotan

(7)

6. Afika Rattan ... 7. Mimin Rattan ...

Halaman

8. Alsha Rattan and furniture ... 34

9. Ridha Rattan ... 34

10.Kasdani Rattan ... 35

11.Marbun Rattan ... 35

12.Karya Rattan ... 35

C. Produk Yang Ditawarkan ... 37

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reabilitas 1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Reabilitas ... 42

B. Analisis Data ... 43

C. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 51

D. Analisis Regresi Linear Berganda ... 56

E. Pengujian Hipotesis ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65 DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Jumlah Karyawan Pengrajin dan Non Pengrajin ... Tabel 1.2 Defenisi Operasional Variabel ... Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert………...

Tabel 2.1 Ciri-ciri Kreativitas ………. Tabel 3.1 Jumlah Usaha Pengrajin Rotan ... Tabel 4.1 Item Total Statistic ... Tabel 4.2 Validitas Instrumen ... Tabel 4.3 Reliability Statistic ... Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Kreativitas ... Tabel 4.8 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Inovasi ... Tabel 4.9 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Kinerja Karyawan Tabel 4.10 One Sample Kolmogorov Smirnov Test ... Tabel 4.11 Coefficients (a) ... Tabel 4.12 Model Summary ... Tabel 4.13 Coefficients (a) ... Tabel 4.14 Analisis Regresi Linear Berganda ... Tabel 4.15 Hasil Uji F ... Tabel 4.16 Hasil Uji t ... Tabel 4.17 Pengujian Koefisien Determinasi ...

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ……… 7 Gambar 3.1 Denah Lokasi Jalan Gatot Subroto Medan …………... 30 Gambar 4.1 Histogram Dependent Variable (Kinerja Karyawan) … 51 Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

(10)

ABSTRAK

Epi Suratmi (2010). Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Usaha Pengrajin Rotan di Lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan. Di bawah bimbingan dosen pembimbing Dra. Friska Sipayung, M.Si, Dr Ritha F Dalimunthe SE, M.Si (Ketua Departemen Manajemen), Ibu Dra. Marhaini M.Si (Penguji I), Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA (Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan. Teknik pengambilan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria, kriteria yang digunakan adalah karyawan yang bekerja sebagai pengrajin rotan. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda dan pengujian koefisien determinasi (R2)

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan. Secara parsial variabel kreativitas (X1) dan variabel Inovasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di Jl. Gatot Subroto Medan. Dan dari hasil penelitian variabel kreativitas paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan.

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perdagangan bebas yang telah diterapkan di Indonesia mengharuskan industri-industri yang besar maupun yang kecil depat meningkatkan kompeten usahanya agar dapat bersaing dan bertahan di persaingan yang ketat di dunia usaha. Komponen yang ada di perusahaan dimaksimalkan untuk mencapai tujuan. Dan tidak terkecuali karyawan yang menjadi asset penting perusahaan. Perusahaan yang dinamis membutuhkan karyawan yang dinamis membutuhkan karyawan yang kompeten dalam bidangnya. Kinerja karyawan sangat dibutuhkan perusahaan dalam mendukung kinerja perusahaan.

Kinerja karyawan merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun kelompok. Menurut Mathis dan Jackson (2000:17) kinerja suatu organisasi dapat dilihat dari efektif produk tersebut dan bagaimana pelayanan organisasi dan diteruskan kepada pelanggan. Oleh karena itu kinerja yang maksimal dari setiap karyawan diperlukan dalam suatu perusahaan mengingat produk yang dihasilkan adalah berupa kepuasan pelanggan juga merupakan hal utama bagi perusahaan.

(12)

yang terbaik. Manusia yang kreatif mempunyai inisiatif yang tinggi dalam merubah suatu kondisi kearah yang lebih baik dan menguntungkan perusahaan.

Kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk berimaginasi dan menghasilkan ide-ide baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau menerapkan ide-ide yang sudah ada dengan cara yang belum dipikirkan sebelumnya. Ide-ide kreatif yang kemudian diproses melalui beberapa tahapan sehingga menghasilkan produk atau jasa atau model bisnis disebut inovasi ( Zimmerer 2008:57)

Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan variabel pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga berhasil. Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru dalam buku Revolusi Cara Belajar mengatakan bahwa ,” Gordon Dryden (2000: 185) Suatu ide adalah kombinasi baru dari unsur-unsur lama. Tidak ada elemen baru yang ada hanyalah kombinasi-kombinasi baru.” (www.pascaldaddy512.wordpress.com).

(13)

satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia.

Salah satu kunci meningkatkan daya saing dalam suatu perusahaan adalah mendorong laju inovasi sebuah perusahaan agar bisa bersaing, baik di tingkat lokal, nasional, dan lingkungan global. Tetapi pernyataan teoritis tersebut tidaklah mudah diterapkan di tingkatan empiris. Inovasi bukanlah sesuatu yang sederhana dan juga bukan suatu yang bisa diperoleh dengan mudah oleh setiap organisasi yang mempunyai gejala yang sama yaitu rendahnya daya saing.

Usaha-usaha yang memproduksi furniture dan kerajinan rotan merupakan salah satu bentuk UKM (Usaha Kecil Menengah). Namun dalam menjalankan usaha rotan tersebut, saat ini para pengrajin rotan dihadapkan pada beberapa masalah. Pada tahun 2008 lalu, Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) melaporkan setidaknya 144 perusahaan pengolahan rotan dari 426 unit usaha di sentra industri pengolahan rotan terbesar Cirebon, Jawa Barat bangkrut dan menjual seluruh asetnya akibat kesulitan mendapatkan pasok bahan baku rotan dari Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera (Zakyalhamzah.blogspot.com).

(14)

Kemerosotan di sektor pengolahan rotan terlihat sejak 3 tahun terakhir, dari tahun 2005 pengrajin rotan mengalami kenaikan biaya produksi akibat kekurangan bahan baku, hal ini akibat kebijakan ekspor rotan mentah yang membuat petani lebih memilih menjual bahan baku ke Cina dan Vietnam (www.bi.go.id).

Kekurangan bahan baku semakin menyulitkan pengrajin rotan karena adanya tindakan penyelundupan rotan ke Malaysia, Vietnam, dan Cina. Akibat tingginya volume bahan baku rotan yang mengalir ke luar negeri seperti Malaysia, Vietnam dan Cina membuat produksi furniture di negara tetangga tersebut semakin besar. Hal itu berimbas pada persaingan harga mebel rotan di pasar internasional serta semakin rendahnya kualitas produk furniture. Menurunnya daya saing produk furniture rotan Indonesia di pasar dunia, padahal Indonesia merupakan pemasok terbesar rotan dunia. Seiring dengan kelangkaan bahan baku rotan saat ini, maka kreativitas bagi karyawan sangat di butuhkan agar industri rotan tersebut tetap eksis di pasar. Untuk menghasilkan produk seperti yang diinginkan pelanggan diperlukan kreativitas dan inovasi bagi karyawan untuk memunculkan idi-ide mereka seperti melakukan inovasi terhadap produk rotan dengan kombinasi produk yang berbeda-beda yang belum pernah ada sebelumnya.

(15)

mengaku selain kesulitan bahan baku, pemasaran menjadi terhambat akibat krisis global saat ini. Kemerosotan ini juga dapat dilihat dari persaingan yang semakin ketat di dunia furniture. Barang impor yang memiliki kualitas yang lebih tinggi dan harga yang lebih terjangkau dan bersaing. Selain itu, terdapat barang furniture yang terbuat selain dari rotan seperti dari kayu, akar dan sebagainya.

Tabel 1.1 menggambarkan jumlah karyawan pengrajin dan non pengrajin pada usaha rotan yang ada di sepanjang JL. Gatot Subroto Medan.

Tabel 1.1

Jumlah karyawan pengrajin dan non pengrajin

No Nama Usaha Jumlah karyawan Jumlah

Pengrajin Non Pengrajin

1. Lestari Rattan and Furniture 6 2 8

2. Mulia Rattan 7 2 9

3. Subayak Rattan 7 1 8

4. Sejahtera Rattan 7 2 9

5. Pancur Simalem Rattan 6 2 8

6. Afika Rattan 6 1 7

7. Mimin Rattan 5 1 6

8. Alsha Rattan 6 2 8

9. Ridha Rattan 7 2 9

10. Kasdani Rattan 5 1 6

11. Marbun Rattan 6 2 8

12 Karya Rattan 5 1 6

Jumlah 73 19 92

Sumber : Pengusaha rotan di Jl. Gatot Subroto

Tabel 1.1 menunjukkan jumlah karyawan pengrajin di usaha rotan di sepanjang Jl. Gatot Subroto lebih banyak jika dibandingkan dengan karyawan non pengrajin. Berdasarkan latar belakang yang ada, maka penulis tertarik untuk menulis penelitian yang berjudul ”Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Usaha Pengrajin Rotan di Lingkungan Jalan Gatot Subroto

(16)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah: ”Apakah kreativitas dan inovasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan?”.

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan dan elaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survei literatur (Kuncoro, 2003:44).

(17)

cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang.

Keterkaitan antara kreativitas dan inovasi sangat penting bagi kinerja karyawan dalam suatu perusahaan. Hal tersebut berlaku untuk bisnis dalam semua industri. Akan tetapi kreativitas dan inovasi menjadi semacam ”Penentu” bagi bisnis kewirausahaan bersekala kecil. Pada kenyataannya, kreativitas dan inovasi sering menjadi jantung bagi kemampuan perusahaan kecil untuk dapat bersaing dengan pesaing mereka yang lebih besar.

Kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Tingkat keberhasilan suatu kinerja meliputi kuantitas kerja, ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, kuantitas kerja yang baik, pemanfaatan waktu dalam bekerja serta tingkat kesalahan dalam bekerja (Siswanto, 2002:235)

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kerangka konseptual

Sumber : Zimmerer dan Scarborough (2008) dan Siswanto (2002) diolah Inovasi

(X2)

Kinerja Karyawan (Y)

(18)

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah yaitu: ”Kreativitas dan inovasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini aalah: 1. Bagi Perusahaan

Memberikan tambahan informasi serta wawasan dan dapat menjadi bahan masukan bagi para karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan inovasinya.

2. Bagi Akademis

hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan dukungan empiris berkaitan dengan penelitian sejenis.

3. Bagi Penulis

(19)

F. Metode Penelitian

1. Batasan operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan yang dilakukan aleh peneliti. Penelitian yang dilakukan peneliti tarbatas bagaimana pengaruh variabel bebas (independent) yang merupkan kreativitas dan inovasi terhadap kinerja karyawan sebgai variabel terikat (dependent) pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan.

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sabagai berikut:

a) Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, terdiri dari :

X1= Kreativitas X2= Inovasi

b) Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Y= Kinerja karyawan

2. Defenisi Operasional Variabel

Berikut ini penjelasan dari masing-masing variabel sebagai berikut : 1.Kreativitas (X1)

(20)

2.Inovasi (X2)

Inovasi merupakan gabungan dari kemampuan, leadership (kepemimpinan), semangat enterprenuer/kewirausahaan dan komitmen. Oleh karena itu, setiap langkah yang dilakukan harus berdasar pada inovasi. Inovasi tidak hanya berurusan dengan pengetahuan baru dan cara-cara baru, tetapi juga dengan nilai-nilai, karena harus bisa membawa hasil yang lebih baik. Nilai-nilai ini berhubungan dengan cara pandang atau prespektif yang dimiliki oleh manusia atau kelompok sosial di masyarakat. selain melibatkan iptek baru, inovasi juga melibatkan cara pandang dan perubahan sosial.

3.Kinerja Karyawan (Y)

(21)

Tabel 1.2

Defenisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi Indikator Variabel Skala

ukur

Kreativitas (X1)

kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang.

Invasi merupakan "proses” dan/atau “hasil” pengembangan dan/atau pemanfaatan/mobilisasi

pengetahuan, keterampilan

(termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara

signifikan (terutama ekonomi dan sosial)

1. Ide Baru

2. Metode produksi yang baru

3. Mencari pasar baru 4. Perubahan

likert

Kinerja karyawan

(Y)

Sebuah kondisi karyawan yang mengakibatkan karyawan dapat bekerja lebih terarah dan maksimal

1. Kuantitas kerja 2. Kualitas kerja 3. Pemanfaatan waktu 4. Tingkat kesalahan

likert

Sumber: Zimmerer,et all (2008)Saputra (2009)dan Siswanto (2002) diolah 3. Pengukuran variabel

(22)

Tabel 1.3

Instrumen skala likert

No Alternatif jawaban Skor

1 Sangat setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (RG) 3

4 Tidak setuju (TS) 2

5 Sangat tidak setuju (STS) 1 Sumber: Sugiono(2005)

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yaitu : pada lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan. Waktu penelitian yaitu : Januari 2010 sampai dengan Maret 2010

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan yang bekerja usaha rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan sebanyak 92 orang

b. Sampel

(23)

6. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu : a. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari responden pada lokasi penelitian. Data perimer diperoleh dengan memberikan kuesioner dan wawancara kepada responden.

b. Data Skunder

Data yang diperoleh melalui studi pustaka, dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan data di perusahaan untuk mendukung penelitian ini.

7. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner

Kuesioer adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada setiap responden,yakni karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan.

b. Wawancara

Wawancara langsung kepada setiap pemilik usaha. c. Studi dokumentasi

Mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, jurnal, internet, yang berkaitan dengan penelitan.

8. Uji Validitas dan Reabilitas

(24)

instrumen dilakukan pada 30 karyawan perusahaan mebel (furniture) Budi perabot yang beralamat di Jl.Platina III Titi Papan Medan

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 13.0 dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. b. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.0, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid Dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnyadengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r alpha positif atau > r tabel, maka pernyataan reliabel.

b. Jika r alpha negatif atau < r tabel, maka pernyataan tidak reliabel. 9. Tehnik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh peulis berpedoman pada Sugiyono (2001: 181) bahwa untuk untuk menguji hipoteis dan menganalisis data penelitian yang bersifat hubungan maka dapat dianalisis dengan metode sebagai berikut:

a. Metode Analisis Deskriptif

(25)

b. Metode Analisis Kuantitatif

Metode yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Penulis menganalisis data dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda.

Menurut Sugiyono (2004:204) model regresi linier berganda digunakan:

Dimana:

Y = skor tingkat kinerja karyawan b0 = konstanta

b1,b2 = koofesien regresi

x1 = skor dimensi variabel kreativitas x2 = skor dimensi variabel inovasi e = standar error

c. Pengujian Hipotesis sebagai berikut:

1) Uji t (Parsial): untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh masing-maing varibel bebas, kreativitas dan inovasi terhadap kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan.

Kriteria pengujian sebagai berikut:

Ho : bi = b2 = 0 artinya tidak ada pengaruh variabel kreativitas dan inovasi terhadap kinerja karyawan.

(26)

Ha : bi ≠ b2 ≠ 0 artinya ada pengaruh variabel kreativitas dan inovasi terhadap kinerja karyawan.

Dengan kriteria pengambilan keputusn: H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α =5% Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α =5%

2) Usji F (Uji serentak): untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh kedua variabel bebas, kreativitas dan inovasi terhaap keberhasilan usaha. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut: - Ho : bi = b2 = 0 artinya tidak ada pengaruh variabel kreativitas dan

inovasi terhadap kinerja karyawan.

- Ha : bi ≠ b2 ≠ 0 artinya ada pengaruh variabel kreativtas dan inovasi terhadap kinerja karyawan.

Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α =5 % Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5 % 3). Pengujian Koefisien Determinan (R²)

(27)
(28)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Menurut Susanti (2008) melakukan penelitian dengan judul ”Hubungan Antara Berpikir Kreatif dan Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan Performansi Kerja” menunjukkan bahwa berpikir kreatif dan persepsi kerja mempunyai hubungan yang signifikan dengan Performansi kerja. Hal ini terlihat dari nilai korelasi sebesar 0,342 yang berarti hubungan berpikir kreatif dan persepsi kerja mempunyai korelasi sebesar 0,342 dan menunjukkan hubungan yang cukup kuat.

(29)

B. Kreativitas

1. Pengertian Kreativitas

Kreativitas merupakan memikirkan sesuatu, kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya (willmen46 blogs.htm).

Menurut West, kreativitas adalah penyatuan pengatahuan dari berbagai bidang pengalaman yang berlainan untuk menghasilkan ide-ide yang baru dan lebih baik. Kreativitas adalah salah satu bagian mendsar dari usaha manusia (Marizar 2005:10).

Dalam bukunya A Whack on the Side of the Head, Roger von Oech mendefenisikan 10 ”Kunci mental” (mental locks) yang membatasi kreativitas seseorang (Zimmerer, 2008:68)

1. Mencari satu jawaban yang ”tepat”. Kebanyakan sistem pendidikan yang mendarah daging adalah asumsi bahwa terdapat satu jawaban yang ”tepat” untuk masalah tertentu.

2. Berfokus untuk ”berfikir logis”. Logika adalah bagian yang sangat penting dalam proses kreatif, terutama dalam mengevaluasi ide dan menerapkannya.

(30)

4. Terus menerus berfikir praktis. Membayangkan jawaban yang tidak praktis terhadap pertanyaan-pertanyaan bagaimaa bila dapat menjadi batu loncatan yang sangat kuat terhadap ide-ide kretif.

5. Memandang permainan sebagai hal yang tidak berguna. Sikap yang menyukai permainan merupakan dasar dari berfikir kreatif.

6. Menjadi terlalu tersepesialisai. Menerapkan masalah ”pemasaran” atau ”produksi” atau bidang lain sebahai salah satu masalah yang berdiri sendiri (menyangkut bidang khusus) membatasi kemampuan untuk melihat Kemungkinan bagaimana masalah tersebut terkait dengan masalah lain.

7. Menghindari ambiguitas. Ambiguitas (makna ganda) dapat menjadi rangsangan kreatif yang sangat kuat, hal tersebut mendorong kita untuk”berpikir dengan cara berbeda” Menjadi sangat terperinci dalam situasi imajinatif cenderung melumpuhkan kreativitas.

8. Takut terlihat tolol. Pemikiran kreatif bukan tempat untuk konvensionalitas ide-ide jarang muncul dari lingkungan yang konvensional. Orang cendrung konvensional karena mereka tidak ingin terlihat bodoh.

(31)

10. Percaya bahwa ”saya tidak kreatif”. Beberapa orang membatasi dirinya karena merasa yakin bahwa kreativitas hanya dimiliki oleh Einsten, Beethoven, dan Davinci. Namun sering menjadi ramalan untuk menghakimi diri sendiri.

2. Ciri-ciri orang yang Kreatif:

a. Ingin tahu - orang yang selalu ingin tahu biasanya akan selalu berusaha untuk menjadi tahu, rasa ingin tahu yang besar bisa menjadi sumber motivasi untuk melakukan sesuatu. Orang yang kreatif selalu terlihat sibuk mengerjakan atau mencari sesuatu, mereka terlihat sangat antusias dengan apa yang dikerjakannya. Itu karena adanya dorongan rasa ingin tahu yang kuat.

b. Masalah - orang yang kreatif melihat permasalahan sebagai hal yang menarik, dan mau menerima permasalahan tersebut. Kita terbiasa melihat masalah sebagai halangan dan hal yang tidak bisa diterima. Sehingga kita selalu berusaha lari dari permasalahan daripada mencari pemecahannya. Orang yang kreatif tidak lari dari permasalahan, mereka malah asyik mencari-cari solusinya.

c. Menantang - orang yang kreatif tidak akan lari dan menghindar bila diberi tantangan. Banyak orang yang menjadi suksess setelah diberi tantangan dan menerima tantangan tersebut sebagai sebuah kesempatan.

(32)

menemukan hal-hal yang bisa membuat sesuatu jadi lebih baik. Semangat untuk membangun inilah yang membuat mereka menjadi kreatif.

e. Optimis - orang kreatif berkeyakinan bahwa setiap masalah pasti ada solusinya (mungkin tidak semua masalah), tidak ada tantangan yang terlalu besar baginya. Ini bukan berarti orang kreatif selalu bahagia dan tidak pernah merasa tertekan atau depresi, tapi mereka tidak membiarkan dirinya tenggelam dan berdiam diri menghadapi permasalahan.

f. Menilai - orang kreatif tidak gampang memberikan penilaian dan mengambil sikap akan suatu ide. Suatu ide besar pada awalnya seringkali dianggap sebagai ide yang gila. Jika kita cepat memberi penilaian bahwa ide tersebut gila dan tidak masuk akal, maka ide tersebut akan hilang dan tidak akan pernah menjadi kenyataan.

g. Kesulitan - dalam perjalanan menjadi kreatif tidak sedikit kesulitan yang akan menghadang, hal inilah yang membedakan orang yang menjadi kreatif dengan yang kurang kreatif. Orang kreatif melihat kesulitan sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan, semakin tinggi kesulitan yang dihadapi berarti akan semakin meningkat pula kemampuan jika bisa melewatinya.

(33)

bayangkan sebelumnya. Orang kreatif mempunyai pemikiran dan imajinasi yang flexibel dan tidak kaku sehingga mereka bisa melihat berbagai celah yang tak terlihat oleh kita.

Menurut Supriadi (1985) , ia mengidentifikasikan terdapat 24 Ciri Kepribadian Kreatif, yaitu :

a. Terbuka terhadap pengalaman baru b. Fleksibel dalam berpikir dan merespons

c. Bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan d. Menghargai fantasi

e. Tertarik kepada kegiatan-kegiatan kratif

f. Mempunyai pendapat sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain g. Mempunyai rasa ingin tahu yang besar

h. Toleran terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti i. Berani mengambil resiko yang diperhitungkan

j. Percaya diri sendiri dan mandiri

k. Memiliki tanggung jawab dan komitmen kepada tugas l. Tekun dan tidak mudah bosan

m.Tidak kehabisan akal dalam memecahkan masalah n. Kaya akan inisiatif

o. Peka terhadap situasi lingkungan

(34)

r. Tertarik kepada hal-hal yang abstrak, kompleks, holistik dan mengandung teka-teki

s. Memiliki gagasan yang orisinal t. Mempunyai minat yang luas

u. Menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan konstruktif sebagai pengembangan diriKritis terhadap pendapat orang lain

v. Senang mengajukan pertanyaan yang baik

w.Memiliki kesadaran etika-moral dan estetik yang tinggi.

Karakteristik orang yang kreatif (http://sap.gunadarama.ac.id) terdiri dari beberapa atribut seperti:

a. Terbuka dengan pengalaman.

b. Observasi (melihat suatu hal dari sudut pandang lain). c. Memiliki rasa penasaran tinggi.

d. Mau menerima dan mempertimbangkan pendapat berbeda. e. Independen dalam mengambil keputusan, pkiran dan tindakan. f. Percaya diri

g. Mau mengambil resiko terhitung. h. Sensitif terhadap masalah. i. Fleksibel.

j. Responsif terhadap pemikiran. k. Motivasi tinggi.

(35)

n. Bebas dari rasa takut dan gagal.

o. Memiliki daya pikat imajinasi yang baik. Tabel 2.1

Ciri-ciri Kreativitas Ciri-ciri Pokok Ciri-ciriyang Memungkinkan

Ciri-ciri Sampingan

1.Brpikir dari segala arah ( convergent thingking) 2.Berpikir ke segala arah

(divergent thingking) 3.Fleksibilitas koseptual

(kemampuan secara spontan mengganti cara

memandang,pendekatan, kerja yang tak jalan. 4.Orisinalitas (kemampuan

menelorkan ide yang asli bahkan mengejutkan) 5.Lebih menyukai

kompleksitas daripada simplisitas

6.Latar belakang hidup yang merangsang (hidup dalam 5.Lebih tertarik pada

konsep daripada detail

8.Tidak segera menolak ide atau gagasan baru 9.Arah hidup yang

(36)

menambah atau menciptakan nilai-nilai manfaat (social/ekonomik) (Gde Raka,2001). Untuk menghasilkan perilaku inofatif seseorang harus melihat inovasi secara mendasar sebagai proses yang dapat dikelola (John Adair,1996). (willmen46 blogs.htm)

Menurut West, inovasi tidak megisyaratkan hal yang baru secara absolut. Perubahan dapat dipandang sebagai suatu inovasi, jika perubahan tersebut baru bagi seseorang, klompok, atau organisasi yang memperkenalkannya (Marizar, 2005:10).

Inovasi (Webster’s College Dictionary) adalah pengenelan ke sesuatu yang baru. Orang yang inovatif ditandai oleh kecendrungannya memperkenalkan (dalam arti menerapkan) gagasan,metode, peralatan, prosedur,dan produk dan jasa baru yang lebih baik atau lebih bermanfaat (Nasution, 2001:21).

Definisi Inovasi (Amabile et al, 1996) adalah

a. Memperkenalkan ide baru, barang baru, pelayanan baru dan cara-cara baru yang lebih bermanfaat.

b. Cara baru untuk melakukan sesuatu yang mengarah kepada suatu perubahan dalam pemikiran, produk, proses, maupun organisasi.

c. Tujuan dari inovasi mengarah ke hal yang positif yaitu membuat sesuatu maupun seseorang untuk berubah menjadi lebih baik.

(37)

Howell dan Higgins (http://sap.gunadarama.ac.id) melihat bahwa inovasi bersumber dari:

Kejadian yang tidak diharapkan . a. Ketidak harmonisan.

b. Proses sesuai dengan kebutuhan. c. Perubahan pada industri dan pasar. d. Perubahan demografi.

e. Perubahan persepsi. f. Konsep pengetahuan dasa

D. Kinerja Karyawan

Siswanto (2002:235) kinerja adalah prestasi yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan :

Dalam pembahasan mengenai permasalaha kinerja maka tidak terlepas dari berbagai macam faktor-faktor yang mempengaruhinya.

a. Faktor Kemampuan

(38)

diharapkan. Oleh karena itu karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

b. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang karyawan dalam menghadapi situasi (situasion) kerja. Motivasi merupakan kondisi menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan

Menurut Mathis (2006:113) kinerja individual dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

a. Kemampuan individual untuk melakukan pekerjaan tersebut b. Tingkat usaha yang dicurahkan

c. Dukungan organisasi

(39)

BAB

III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Jalan Gatot Subroto Medan

Kota Medan merupakan ibu kota dari propinsi sumatera utara. Perkembangan kota Medan sendiri tidak terlepas dari karakteristik, ekonomi dan nilai historisnya, kota yang mengemban fungsi dan nilai sejarah yang luas, banyak kandungan sejarah yang terdapat dikota Medan di antaranya bangunan rumah Chong Afie dan Bangunan sejarah lainnya. Dengan begitu banyak nilai sejarah dan bangunan sejarah kota medan

menandakan bahwa Kota medan merupakan kota yang di akui keberadaannya. Kota Medan merupakan salah satu dari 3 (tiga) kota metroplolitan terbesar

yang ada di indonesia. Sebagai kota metropolitan, aktivitas perekonomian di Sumatera Utara banyak berpusat di kota Medan, diantaranya di Jalan Gatot Subroto yang merupakan kecamatan medan Petisah yang teletak di pusat kota medan, di sepanjang jalan gatot subroto terdapat berbagai pusat perkantoran, perdagangan dan pemukiman warga.

(40)
(41)

B. Gambaran Umum Usaha Rotan

1. Lestari Rattan and furniture

Toko Lestari Rattan and furniture berdiri sejak tahun 1989, yang didirikan oleh Bapak Ngatimin. Dengan bermodal kecil Bapak ngatimin memulai usahanya dengan gigih dan penuh kesabaran. Diawali dengan mengambil atau memesan produk dari pengusaha rotan lain untuk kemudian dijual kembali di tokonya yaitu Lestari Rattan and Furniture.

Hingga Pada tahun 1990 Bapak ngatimin mulai memproduksi rotan sendiri dengan mempekerjakan 8 (delapan) orang karyawan termasuk keluarganya. Istri dan anak bapak ngatimin ibu Rosmawati dan kartika sari biasanya membantu dalam hal melayani pembeli yang datang ke toko lestari Rattan and furniture dan 6 (orang) karyawan lainnya bekerja sebagai karyawan pengrajin. Bapak ngatimin memiliki pengalaman yang cukup baik dalam bidang usaha rotan tak lepas dari orang tuanya yang sampai sekarang masih aktif dalam usaha rotan, pengalaman yang baik itulah yang menjadi modal kuat yang membawa Bapak Ngatimin menuju sukses sekarang ini.

2. Mulia Rattan

(42)

3. Sibayak Rattan

Toko Sibayak Rotttan terletak dipusat kota Medan yaitu gatot subroto, yang dimiliki oleh Bapak leo,dengan 8 ( Delapan ) karyawan dia membuka usahanya dari nol hingga sekarang yang maju pesat,dengan berbagai kerajinan tangan yang terbuat dari rotan,usaha ini didirikan sejak tahun 1983, bapak leo sendiri mengawali usaha ini dari sejak dia di bangku sekolah,dia menekuninya karna dia ingin sekali berwiraswasta, dengan keuletannya akhirnya Bapak leo dapat membuka peluang usaha bagi para pemuda, dengan adanya usaha ini dia mampu mengurangi pengangguran.

4. Sejahtera Rattan

Usaha yang berawal dari usaha kecil hingga sekarang masih memiliki potensi yang sangat kuat bagi perindustrian kerajinan tangan, usaha yang dimiliki oleh Bapak budi ini dirintis sejak tahun 1985 yang memiliki peranan yang sangat membantu perekonomian keluarga maupun karyawannya. Dengan 9 ( Sembilan ) karyawan Bapak Budi mencoba merambah industri ini hingga mengeksport barang kerajinannya hingga luar daerah bahkan manca Negara,

5. Pancur Simalem Rattan

(43)

karyawan, usaha ini berkembang pesat dengan seiring bertambahnya para pekerja yang memiliki kerajinan yang sangat dominan disukai masyarakat.

6. Afika Rattan

Usaha Afika Rattan berdiri pada tahun 1975, keunggulan usaha ini sendiri memiliki orderan barang yang terkadang membuat pekerja kewalahan karna banyaknya pesanan, usaha ini dipimpin oleh Ibu Afika, dengan bimbingannya usaha ini maju sangat pesat, bermodalkan keterampilan Ibu 3 anak ini mengajarkan dengan keuletannya dalam mengolah Rotan menjadi kerajinan tangan yang memiliki bentuk yang sangat unik, tak kalah dengan usaha rotan lainnya usaha Afika Ratan ini pun merambah dunia Internasional, Dengan 7 ( Tujuh ) orang jumlah karyawan Afika Rattan ini mampu menghasilkan jutaan / bulannya, dengan penghasilan itu mampu untuk membuka usaka dibidang lainnya.

7. Mimin Rattan

(44)

8. Alsha Rattan and Furniture

Toko alsha Rattan and Furniture ini mengawali usahanya sejak tahun 1989, yang dimiliki oleh Ibu Alsha, usaha ini sendiri memiliki 8 ( Delapan ) orang karyawan, rotan-rotan terbaik hasil hutan ini mampu menarik minat masyarakat untuk membeli produk ini, keunggulan usaha ini memiliki ruang lingkup yang sangat luas sehingga mampu mencapai target yang diinginkan, bahkan terkadang melebihi dari omset yang biasnanya, dengan berjumlahkan delapan karyawan usaha ini berkembang sangat maju dibidangnya, Ibu Alsha membuka usaha ini karna tingginya peminat kerajinan rotan, berawal dari pesanan temannya ibu Alsha memiliki orderan yang hampir setiap hari dia dapat, akhirnya ibu Alsha membuka usaha ini dari pengalamanya yang berawal dari coba-coba namun hingga sekarang pengunjung yang datang tak pernah sepi.

9. Ridha Rattan

(45)

10. Kasdani Rattan

Usaha yang dimiliki Bapak Kasdani ini mulai beroperasi sejak Tahun 1978, dengan berjumlahkan 6 ( Enam ) orang karyawan Bapak Kasdani ini mampu menawarkan berbagai jenis produk barang yang berkualitas, Usaha Bapak Kasdani ini sendiri cukup mampu menarik simpati masyarakat yang sampai sekarang masik eksis ditengah ketatnya persaingan karna para konsumen sudah sangat mengenal usaha Bapak Kasdani ini, sebagian besar adalah para ibu-ibu rumah tangga, Bapak Kasdani sendiri membantu bekerja membuat kerajinan rotan tersebut.

11. Marbun Rattan

Toko Marbun Rattan berdiri pada Tahun 1890, yang dimiliki oleh Bapak Marbun, usaha ini sangat terkenal karna banyaknya berbagai bentuk barang yang ditawarkan, usaha ini sendiri memiliki 8 ( Delapan ) jumlah karyawan yang aktif dibidangnya, usaha Bapak Marbun ini maju pesat sejak banyaknya peminat kerajinan rotan, Banyaknya pesanan baik dari perkantoran maupun rumah membuat toko ini semakin maju.

12. Karya Rattan

(46)

produknya di swalayan dan supermarket. Bahkan beberapa prioduk yang dihasilkan Toko Kartya Rotan didistribusi ke Jawa,Sulawesi dan Bali.

Tabel 3.1

Bpk. leo Jl.Gatotsubroto No.425 Sumber: Hasil penelitian, 2010 (data diolah)

(47)

karyawan toko ( karyawan non pengrajin) dan 5 – 6 karyawan pengrajin. Dengan jumlah total keseluruhan karyawan pengrajin rotan yang ada di jalan Gatot Subroto sebanyak 92 orang. Dan tidak tertutup kemungkinan terjadi penambahan karyawan, khususnya untuk membuat keranjang parsel di hari-hari besar menjelang lebaran maupun tahun baru. karena permintaan konsumen terhadap keranjang tersebut biasanya meningkat.

C. Produk Yang Ditawarkan

Produk yang ditawarkan di usaha toko pengrajin rotan pada umumnya hampir sama dengan toko lainnya, namun kebanyakan dari toko-toko tersebut lebih banyak memproduksi perangkat kursi tamu atau kursi teras selain membuat barang-barang dari rotan lainnya. Karena menurut pemilik toko lebih menguntungkan memproduksi perangkat kursi tamu dan kursi teras karena lebih diminati oleh konsumen. Sedangkan untuk memproduksi furniture seperti lemari dan tempat tidur membutuhkan biaya produksi yang cukup mahal, namun tidak menutup kemungkinan untuk memproduksi lemari dan tempat tidur apabila ada pelanggan yang memesan furniture lemari atau tempat tidur.

Adapun Produk-produk dari rotan yang ditawarkan usaha toko pengrajin rotan sebagai berikut:

1. Kursi tamu (kursi teras) 2. Sekat (pembatas ruangan) 3. Kuda-kudaan (mainan anak)

(48)

5. Sofa

6. Perangkat meja makan 7. Kursi goyang ati 8. Kursi goyang anyaman 9. Hulahop

(49)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penulis dalam menganalisis dan mengevaluasi data menggunakan dua metode yaitu metode deskriptif dan metode kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat karakteristik responden penelitian, sedangkan analisis statistik digunakan untuk melihat dan mengetahui pengaruh variabel kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja Karyawan pada usaha Pengrajin Rotan di Lingkungan Jalan Gatot Subroto Medan.

A. Uji Validitas Dan Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika rangkaian penelitian dilakukan dengan baik. Perencanaan yang matang, dengan alat penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen penelitian dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 15.0 for windows dengan cara one shot method artinya pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner cukup dilakukan sekali.

1. Uji Validitas

(50)

a. Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid. b. Jika rhitung positif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

c. Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian. Nilai rtabel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikasi sebesar 5%, angka yang diperoleh = 0,3

VAR00001 60,8333 39,109 ,681 ,876

VAR00002 60,5667 42,185 ,497 ,884

VAR00003 60,4333 39,220 ,688 ,876

VAR00004 60,7000 40,838 ,686 ,878

VAR00005 60,7333 39,513 ,560 ,882

VAR00006 60,6000 42,386 ,434 ,886

VAR00007 60,0667 42,616 ,486 ,884

VAR00008 60,2667 39,926 ,609 ,879

VAR00009 60,3667 43,413 ,390 ,887

VAR00010 60,1333 42,809 ,445 ,885

VAR00011 60,8667 40,189 ,706 ,876

VAR00012 60,7667 40,737 ,526 ,883

VAR00013 60,7667 40,461 ,481 ,885

VAR00014 60,9667 39,275 ,445 ,890

VAR00015 61,2000 38,579 ,627 ,878

VAR00016 60,7333 40,754 ,595 ,880

Sumber : Hasil penelitian (Februari,2010) diolah

(51)

pada colom corrected item total correlation yang merupakan nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df =

30, sehinggan r (0,05:30), diperoleh rtabel adalah 0,361.

Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa terdapat semua butir pertanyaan yang menunjukkan valid. Pertanyaan yang valid dapat dilihat dari validitas instrumen berikut ini:

Tabel 4.2 Validitas Instrumen Corrected

Item-Total

Correlation rtabel Validitas

VAR00001 ,681 0.361 Valid

VAR00002 ,497 0.361 Valid

VAR00003 ,688 0.361 Valid

VAR00004 ,686 0.361 Valid

VAR00005 ,560 0.361 Valid

VAR00006 ,434 0.361 Valid

VAR00007 ,486 0.361 Valid

VAR00008 ,609 0.361 Valid

VAR00009 ,390 0.361 Valid

VAR00010 ,445 0.361 Valid

VAR00011 ,706 0.361 Valid

VAR00012 ,526 0.361 Valid

VAR00013 ,481 0.361 Valid

VAR00014 ,445 0.361 Valid

VAR00015 ,627 0.361 Valid

VAR00016 ,595 0.361 Valid

(52)

Pada Tabel 4.2 terlihat pada semua pertanyaan valid karena table R untuk sampel sebesar 30 sebesar 0,361, dan nilai Corrected item total correlation semua pertanyaan lebih besar dari 0,361. (Situmorang, 2008:44). 2. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 15.0 dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliable.

b. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan tidak reliable.

Tabel 4.3 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,888 16

Sumber : Hasil penelitian (Februari,2010) diolah

(53)

B. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan (kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 16 butir pertanyaan, yakni enam butir pertanyaan untuk vaiabel kreativitas (X1), empat butir pertanyaan untuk inovasi (X2), enam butir pertanyaan untuk kinerja karyawan pada usaha pengrajin rotan di Lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan yang dijadikan sebagai variabel Y. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di usaha rotan di lingkungan sepanjang jalan Gatot Subroto Medan sebanyak 95 orang dan sampel diambil dengan purposive sampling yang diambil hanya karyawan pengrajun saja sebyak 73 orang.

Penulis sebelum mengetahui hasil dari analisis statistik deskriptif, terlebih dahulu pembagian karakteristik responden sebagai berikut:

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Laki-Laki 70 95,8%

Perempuan 3 4,2%

Total 73 100 %

(54)

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden laki-laki sebanyak 70 orang atau 95,8% dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 3 orang atau 4,2 %. Hal ini menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dalam penelitian ini yaitu sebesar 95,8%.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik Jumlah Responden %

Usia

< 20 1 1,37%

21-30 23 31,5%

31-40 32 43,84%

41-50 15 20,55%

> 51 2 2,74%

Total 73 100

Sumber : Hasil penelitian (Februari,2010) diolah

(55)

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Karakteristik Jumlah Responden Persentase

Usia

< 1 5 6,85%

1 - <2 4 5,48%

2 - <3 14 19,19%

3 - <4 32 43,84%

> 4 18 24,66%

Total 73 100 Sumber : Hasil penelitian (Februari,2010) diolah

Berdasarkan Tabel 4.6 maka dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan lama menjadi karyawan pengrajin di usaha rotan < 1 tahun sebanyak 5 responden, lamanya menjadi karyawan pengrajin di usaha rotan antara 1 sampai 2 tahun sebanyak 4 responden, menjadi karyawan pengrajin di usaha rotan selama 2 sampai 3 tahun sebanyak 14 responden. Menjadi karyawan pengrajin di usaha rotan selama 3 sampai 4 tahun sebanyak 32 responden dan lamanya menjadi karyawan pengrajin di usaha rotan lebih dari 4 tahun sebanyak 18 responden.. Hal ini menunjukkan bahwa para responden umumnya telah karyawan pengrajin di usaha rotan telah cukup lama dengan bekerja lebih dari antara 3 sampai 4 tahun.

2. Analisis Deskriptif Variabel

(56)

berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada uasaha pengrajin rotan di Lingkungna jalan Gatot Subroto Medan.

a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kreativitas (X1).

Tabel 4.7

Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kreativitas

Butir Pertany

aan

Frekuensi Pendapat Responden (%) Sumber : Hasil penelitian (Februari,2010) diolah

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 73 orang responden untuk variabel Kreativitas pada Tabel 4.7 yaitu:

1) Pada pertanyaan pertama (Anda terbuka terhadap pengalaman baru) sebanyak 8 orang atau 11% yang menyatakan sangat setuju, 55 orang atau 75,3% menyatakan setuju, 8 orang atau 11 % menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 2,7 % menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

(57)

responden atau 4,1% yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

3) Pada pertanyaan ketiga (Anda memiliki gagasan dan ide yang berasal dari pemikiran Anda) sebanyak 11 orang atau 15,1% yang menyatakan sangat

setuju, 39 orang atau 53,4% menyatakan setuju, 20 orang atau 27,4% menyatakan kurang setuju, 3 responden atau 4,1% yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

4) Pada pertanyaan keempat (Anda mempunyai rasa ingin tahu yang besar) sebanyak 6 orang atau 8,2% yang menyatakan sangat setuju, 48 orang atau 65,8% menyatakan setuju, 15 orang atau 20,5% menyatakan kurang setuju, 4 orang atau 5,5 % menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju.

5) Pada pertanyaan kelima (Anda fleksibel dalam berpikir dan merespon) sebanyak 9 orang atau 12,3% yang menyatakan sangat setuju, 46 orang atau 63% menyatakan setuju, 15 orang atau 20,5% menyatakan kurang setuju, 3 responden atau 4,1% yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

6) Pada pertanyaan keenam (Anda menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat sebagai pengembangan kemampuan Anda) sebanyak 12 orang atau

(58)

b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Inovasi (X2).

Tabel 4.8

Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Inovasi

Butir Pertany

aan

Frekuensi Pendapat Responden (%)

Total (%)

Sumber : Hasil penelitian (Februari,2010) diolah

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 73 orang responden untuk variabel Inovasi pada Tabel 4.8 yaitu:

1) Pada pertanyaan pertama (Anda mempunyai keinginan untuk menghasilkan produk yang labih bervariatif.) sebanyak 4 orang atau 5,5 % yang menyatakan sangat setuju, 45 orang atau 61,6 % menyatakan setuju, 18 orang atau 24,2% menyatakan kurang setuju, 6 orang atau 8,2 % menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

2) Pada pertanyaan kedua (Anda suka melakukan hal-hal yang baru yang lebih ekspresif) sebanyak 14 orang atau 19,2% yang menyatakan sangat setuju, 37 orang atau 50,7% menyatakan setuju, 21 orang atau 28,8% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 1,4% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju.

(59)

menyatakan kurang setuju, 6 orang atau 8,2% menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

4) Pada pertanyaan keempat (Anda mencari pasar baru dalam meningkatkan penjualan) sebanyak 6 orang atau 8,2% yang menyatakan sangat setuju, 48 orang atau 65,8% menyatakan setuju, 15 orang atau 20,5% menyatakan kurang setuju, 4 responden atau 5,5%yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju.

c. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan

(Y).

Tabel 4.9

Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan

Butir Pertany

aan

Frekuensi Pendapat Responden (%)

Total (%)

Sumber : Hasil penelitian (Februari,2010) diolah

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 73 orang responden untuk variabel periklanan pada Tabel 4.9 yaitu:

(60)

responden atau 1,4% yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

2) Pada pertanyaan kedua (tingkat prestasi anda dalam perusahaan meningkat) sebanyak 26 orang atau 35,6% yang menyatakan sangat setuju, 38 orang atau 52,1% menyatakan setuju, 8 orang atau 11% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 1,4% yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

3) Pada pertanyaan ketiga (anda disiplin dalam melakukan pekerjaan) sebanyak 30 orang atau 41,1% yang menyatakan sangat setuju, 36 orang atau 49,3% menyatakan setuju, 7 orang atau 9,6 % menyatakan kurang setuju, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju.

4) Pada pertanyaan keempat (Anda dalam bekerja Akurat dan jarang membuat kesalahan) sebanyak 18 orang atau 24,7 % yang menyatakan sangat setuju, 48 orang atau 65,8% menyatakan setuju, 5 orang atau 6,8% menyatakan kurang setuju, 2 responden atau 2,7% yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

(61)

6) Pada pertanyaan keenam (Anda bertindak capat dan efektif di semua kondisi) sebanyak 21 orang atau 28,8% yang menyatakan sangat setuju, 44 orang atau 60,3 % menyatakan setuju, 8 orang atau 11 % menyatakan kurang setuju, tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

C. Hasil Uji Asumsi Klasik Dasar Regresi

1. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal yakni tidak menceng ke kiri atau ke kanan.

a. Analisis grafik

Gambar 4.1 Histogram Dependent Variabel ( Kinerja Karyawan ) Sumber : Hasil penelitian (Februari,2010) diolah

(62)

Pada Gambar 4.1 histogram menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut yang tidak menceng kekiri ataupun ke kanan.

Cara lain melihat uji normalitas dengan grafik adalah dengan melihat gambar normal p-p plot of regression standardized residual. Pada Grafik 4.2 terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal.

Gambar 4.2 Normal P-P Plot of regression Standardized Residual Dependent Variabel (Kinerja Karyawan)

Sumber : Hasil penelitian (Februari,2010) diolah

Observed Cum Prob

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

(63)

2). Analisis Statistik

Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji kolmogorv-Smirnov dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak.

Tabel 4.10

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 73

Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000

Std. Deviation 1,69644010

Most Extreme Differences

Absolute ,074

Positive ,074

Negative -,046

Kolmogorov-Smirnov Z ,631

Asymp. Sig. (2-tailed) ,821

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Sumber : Hasil olahan SPSS 15.0 for windows (Februari 2010) Pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa variabel residual berdistribusi normal, karena terlihat nilai Unstandardized Residual Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.821 hal ini berarti nilai Symp. Sig (2-tailed) lebih besar dari nilai signifikan dengan nilai 0,05

b. Uji Multikolinearitas

(64)

Tabel 4.11 Coefficients(a)

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF

1 (Constant)

Kreativitas ,712 1,405

Inovasi ,746 1,341

a Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber : Hasil penelitian (Februari,2010) diolah

Berdasarkan Tabel 4.11 diatas, kedua variabel dependen tersebut memiliki VIF < 5, maka tidak terdapat adanya gejala multikolinearitas pada persamaan regresi linear berganda ini.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi menunjukkan adanya kondisi yang berurutan antara gangguan atau distribusi yang masuk dalam regresi. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (Singgih :2000 ).

Tabel 4.12 Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 ,864(a) ,651 ,625 1,72050 1,511

a Predictors: (Constant), Inovasi, Kreativitas b Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber : Hasil penelitian (Februari,2010) diolah

(65)

Oleh karena du (1.475) < dw hitung (1.551) < 2.325 maka di dalam model regresi ini idak terdapat adanya autokorelasi positif maupun negatif.

d. Uji heterokedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan dalam sebuah model regresi, dengan tujuan bahwa apakah suatu regresi tersebut terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari setiap pengamatan ke pengamatan lainnya berbeda, maka disebut heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk menguji ada tidaknya situasi heteroskedastisitas dalam varian error terms untuk model regresi. Dalam penelitian ini akan digunakandua metode, yaitu:

1). Metode chart (Diagram Scatterplot), dengan dasar pemikiran bahwa :

a). Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (poin-poin), yang ada membentuk suatu pola tertentu yang beraturan (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.

b). Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar keatas dan dibawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Berdasarkan keterangan diatas maka ada variabel dari penelitian ini terdapat heteroskedastisitas. (lampiran 2)

2). Uji Glejser

(66)

melalui dua cara yaitu cara grafik dan cara statistik dengan menggunakan uji Glejser melalui program SPSS 15 for windows.

Tabel 4.13 Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error

1 (Constant) 1,409 1,338 1,054 ,296

Kreativitas ,038 ,061 ,095 ,625 ,534

Inovasi -,152 ,078 -,295 -1,958 ,054

Kinerja_Karyawan ,055 ,068 ,126 ,805 ,423

a Dependent Variable: absut

Sumber : Hasil penelitian (Februari,2010) diolah

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (absut). Hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel kreativitas dan Inovasi masing-masing lebih besar dari tingkat signifikansi (α) = 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas dalam model regresi ini.

D. Analisis Regresi Linier Berganda

(67)

Tabel 4.14

Analisis Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error

1 (Constant) 9,864 2,033 4,851 ,000

Kreativitas ,354 ,098 ,384 3,624 ,001

Inovasi ,445 ,126 ,374 3,535 ,001

a Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber : Hasil penelitian (Januari,2009) diolah

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.14 Kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y1= 9,864 + 0,354X1 + 0,445X2 + e

Dimana:

Y1 = Kinerja Karyawan Pengrajin Rotan X1 = Variabel Kreativitas

X2 = Variabel Inovasi e = standar error a. Interpretasi Model :

1). Konstanta bernilai 9,864 menunjukkan jika variabel independen yang terdiri dari variabel kreativitas dan inovasi tetap, maka kinerja karyawan pengrajin rotan di Jl Gatot Subroto akan mengalami perubahan sebesar 9,864.

(68)

3). Variabel Inovasi (X2) terhadap kinerja karyawan pengrajin rotan di Jalan AGtot Subroto bernilai 0,445. Hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan variabel Inovasi sebesar 1 satuan, maka kinerja karyawan pengrajin rotan di Jalan Gatot Subroto akan meningkat sebesar 0,445..

E. Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F (uji serentak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifiken variabel bebas (X1, X2) berupa variabel kreativitas dan inovasi dan variabel terikat (Y) berupa Kinerja karyawan

pengrajin rotan di usaha rotan di sepanjang Jl. Gatot Subroto Medan

Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut: H0 : b1 = b2 = 0, Artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif

dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2) berupa variabel kreativitas dan inovasi dan variabel terikat (Y) berupa Kinerja karyawan pengrajin rotan di usaha rotan di

sepanjang Jl. Gatot Subroto Medan

H0 : b1 ≠ b2 0, Artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X1, X2) berupa variabel kreativitas dan inovasi dan variabel terikat (Y) berupa Kinerja karyawan pengrajin rotan di usaha rotan di

sepanjang Jl. Gatot Subroto Medan

Peneliti dalam menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

(69)

df (penyebut) = n-k Keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 73 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh:

1)df (pembilang) = k-1 df (pembilang) = 3-1 = 2 2)dk (penyebut) = n-k dk (penyebut) = 73 - 3= 70

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 15,0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5% (2:70) = 3,88, dengan kriteria uji sebagai berikut:

H0 diterima bila Fhitung < Ftabel pada α = 5% H0 ditolak bila Fhitung > Ftabel pada α = 5%

Tabel 4.15 Hasil Uji F ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 163,749 2 81,875 27,659 ,000(a)

Residual 207,209 70 2,960

Total 370,959 72

a Predictors: (Constant), Inovasi, Kreativitas b Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber: Hasil Penelitian (Februari, 2010) diolah

(70)

berupa variabel kinerja karyawan pengrajin rotan pada usaha rotan di sepanjang Jl. Gatot Subroto Medan.

Variabel bebas yang terdiri dari variabel kreativitas (X1), inovasi (X2), berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y) berupa kinerja karyawan pengrajin rotan pada usaha rotan di sepanjang Jl. Gatot Subroto Medan. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitasnya (sig) (0,00) lebih kecil dari taraf signifikansinya (0,05). Dengan demikian dapat disimpulakan model persamaan tersebut diterima dan memiliki pengaruh secara bersama-sama dan signifikan. 2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel bebas ((X1, X2) berupa variabel kreativitas dan inovasi dan variabel terikat (Y) berupa Kinerja karyawan pengrajin rotan di usaha rotan di sepanjang Jl.

Gatot Subroto Medan

Model hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari variabel kreativitas

(X1), inovasi (X2), tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) berupa Kinerja karyawan pengrajin rotan di usaha rotan di sepanjang Jl. Gatot Subroto Medan.

H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari variabel kreativitas

(X1), inovasi (X2), mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) berupa Kinerja karyawan pengrajin rotan di usaha rotan di sepanjang Jl. Gatot Subroto Medan.

(71)

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%

H0 ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5%

Nilai thitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 15,0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tingkat α = 5% yakni yang diperoleh dengan deraja bebas = df – k (df = jumlah sampel dan k = jumlah variabel keseluruhan) yaitu df1 = 3 - 1 = 2, dan df2 = 73 - 3 = 70. uji thitung yang dilakukan adalah uji dua arah maka ttabel yang digunakan adalah t 5% atau t0,05 (70) = 2,662

Tabel 4.16 Hasil Uji t

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error

1 (Constant) 9,864 2,033 4,851 ,000

Kreativitas ,354 ,098 ,384 3,624 ,001

Inovasi ,445 ,126 ,374 3,535 ,001

a Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber: Hasil Penelitian (Februari, 2010) diolah a. Pengujian terhadap variabel kreativitas

Hasil pengolahan data diketahui bahwa variabel kreativitas mempunyai probabilitas tingkat kesalahan 0.001 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05. dan nilai t-hitung (3,624) > t-tabel (2,662). Dengan demikian, maka H1 diterima. Hal ini berarti variabel kreativitas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pengrajin rotan di usaha rotan di sepanjang Jl. Gatot Subroto Medan.

(72)

Hasil pengolahan data diketahui bahwa variabel inovasi mempunyai probabilitas tingkat kesalahan 0.001 lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05. dan nilai t-hitung (3,525) < t-tabel (2,662). Dengan demikian, maka H0 diterima. Hal ini berarti variabel inovasi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Variabel kreativitas dan inovasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pengrajin rotan di usaha rotan di sepanjang Jl. Gatot Subroto Medan. Variabel yang dominan mempengaruhi kinerja karyawan pengrajin rotan di usaha rotan di sepanjang Jl. Gatot Subroto Medan. adalah variabel kreativitas.

3. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

(73)

Tabel 4.17

Pengujian Koefisien Determinasi Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 ,864(a) ,651 ,625 1,72050 1,511

a Predictors: (Constant), Inovasi, Kreativitas b Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber : Hasil penelitian (Februari,2010) diolah

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah karyawan pengrajin dan non pengrajin
Gambar 1.1 Kerangka konseptual
 Tabel 1.2  Defenisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Jumlah Usaha Pengrajin Rattan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, tujuan dari penelitian yang dicapai adalah untuk mengetahui apakah analisis rasio keuangan yang terdiri dari

Ingin mengetahui pendapat anggota yang terlibat dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Surakarta periode 2012 tentang nilai-nilai pendidikan Islam

Tujuan utama dari penulisan ini adalah menampilkan informasi sembilan planet di dalam tata surya (merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus, pluto) yang

The literature review contains some theories related to the research including perception, reading, pre-reading activities in teaching and learning process, the types of

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. UNIT

Database ini juga berguna dalam me-record data interval kerusakan yang terjadi pada spare part, sehingga dapat membantu pihak perusahaan untuk tetap memperkirakan

Menurut penulis bahwa isi dari kedua pasal dari aturan hukum tidak konsisten, yaitu menurut pasal 13 UUJN, Notaris yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau

Radiografi panoramik dapat digunakan untuk mengetahui rata-rata ketebalan korteks mandibula pada pria dan wanita suku Batak ditinjau menggunakan radiografi panoramik dan untuk