• Tidak ada hasil yang ditemukan

Multi-Layer Design Sequence Diagram

Dalam dokumen BAB 2 LANDASAN TEORI (Halaman 53-60)

2.5 Sistem Informasi .1 Pengertian Sistem

2.5.5 Object-Oriented Analysis and Design (OOAD)

2.5.5.1 Unified Modeling Language (UML)

2.5.5.1.5 Multi-Layer Design Sequence Diagram

UML Sequence Diagram adalah jenis diagram interaksi yang menunjukkan dalam urutan dan bagaimana proses-proses beroperasi satu sama lain. Sequence diagram menunjukkan berbagai obyek dan class yang terlibat dalam scenario sistem dan urutan pesan yang ditukarkan antara obyek yang dibutuhkan untuk melaksanakan fungsi scenario (Lambow & Lavleen, 2012: 12).

Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2012: 345) pengembangan first-cut sequence diagram hanya berfokus pada class-class yang ada di problem domain layer. Setiap sistem akan membutuhkan view layer classes untuk menggambarkan layar input dan output untuk aplikasi. Multi-Layer Design Sequence Diagram terdiri dari data access Layer dan view layer untuk memastikan bahwa user interface yang

dikembangkan konsisten dengan desain aplikasi. Semua pesan masuk yang ada pada System Sequence Diagram harus ditangani oleh user interface (Satzinger, Jackson & Burd 2012: 349). Berikut merupakan contoh dari multi layer design sequence diagram.

Gambar 2.20 Contoh Multi Layer Design Sequence Diagram Sumber: Satzinger, Jackson & Burd (2012: 346) 2.5.5.1.6 User Interface

Menurut Satzinger, Jackson & Burd (2012: 189), user interface adalah inputs dan outputs yang secara langsung melibatkan pengguna sistem. User interface bisa untuk pengguna internal dan pengguna eksternal. Desain dari user interface bervariasi bergantung pada faktor-faktor seperti tujuan interface, karakteristik pengguna, dan karakteristik dari perangkat interface tertentu.

Gambar 2.21 Contoh User Interface

Sumber: Satzinger, Jackson & Burd (2012: 203)

2.6 7C Framework

Menurut Rayport dan Jaworski (2003:151), terdapat tujuh elemen dalam perancangan customer interface:

1. Context

Konteks berfokus pada bagaimana sebuah website dirancang. Konteks sebuah website harus mencakup keindahan (aesthethic) dan berfungsi dengan baik (function).

o Function

Function mempengaruhi penampilan sebuah website seperti kecepatan dan keandalan. Walaupun ini mempengaruhi penampilan dari halaman website secara keseluruhan, akan tetapi pembukaan halaman yang lambat akan mempengaruhi pengguna. Berikut adalah elemen kritikal dari penampilan dan desain function:

 Section Breakdown

Ini lebih mengarah ke subkomponen dari sebuah website, seperti halaman product, shopping cart, help, sitemap, dll.

 Linking Structure

Ini memudahkan pengguna bergerak dari satu halaman ke halaman yang lain, juga agar pengguna tidak kebingungan dalam mencari apa yang diinginkan.

 Navigation tools

Memfasilitasi pengguna untuk dapat menelusuri keseluruhan dari website tersebut.

 Speed

Menggunakan desain dan gambar-gambar yang sederhana untuk mengurangi waktu dalam mengakses website tersebut.

 Reliability

Kehandalan suatu website dinilai dari kinerjanya, seberapa sering website tersebut mengalami error atau down.

 Platform independence

Mengacu pada sebuah tindakan bagaimana agar suatu website dapat dijalankan atau diakses menggunakan semua browser, baik versi terbaru atau versi lama, baik internet dengan koneksi cepat maupun lambat.

 Media accessibility

Bagaimana agar suatu website dapat diakses ke berbagai platform, sebaiknya suatu website dirancang sesederhana mungkin agar dapat memenuhi kriteria ini.

o Aesthetic

Sebuah website diciptakan berdasarkan pilihan visual, seperti warna, grafik, gambar, jenis dan ukuran huruf. Beberapa hal yang penting mengenai aesthethic:

 Color scheme

Penggunaan warna yang konsisten dalam merancan suatu website sangat diperlukan agar pengguna merasa nyaman.

 Visual theme

Tema disesuaikan dengan isi website agar pengguna bisa mengetahui secara praktis apa isi dari website.

2. Content

Content berfokus kepada apa yang akan ditampilkan dalam website, seperti text, audio, video, graphic. Ada empat cara mengevaluasi content, yaitu:

o Offering mix

 Product-Dominant

Website tujuan utamanya menjual barang.  Information-Dominant

Website yang menjual informasi, dan biasanya menyediakan tools untuk pencarian topik.

 Service-Dominant

Website yang menyediakan pelayanan kepada pengguna dengan tidak memungut biaya.

o Appeal mix

Menggambarkan pesan promosi dari perusahaan. o Multimedia mix

Multimedia mix dari website adalah pilihan perancang tentang bagaimana cara menggabungkan text,audio,video,dan graphic.

o Timeliness mix

Menggambarkan pilihan website tersebut untuk peka terhadap waktu. 3. Community

Community adalah interaksi antar sesama pengguna website. Baik komunikasi secara one-to-one antar sesama pengguna maupun one-to-many dengan banyak pengguna. Ada tiga tipe community.

o Nonexistent

Website tidak memfasilitasi adanya interaksi antar pengguna, baik one-to-one maupun one-to-many.

o Limited

Website yang hanya menawarkan fasilitas untuk membaca dan mengirimkan informasi, tetapi tidak memiliki fasilitas untuk berinteraksi antar penggunanya.

o Strong

Website yang memfasilitasi penawaran komunitas yang kuat, seperti chatroom.

4. Customization

Customization adalah kemampuan dari website untuk menyesuaikan dirinya dengan pengguna. Customization yang diterima dan diatur oleh perusahaan disebut tailoring, sedangkan customization yang diterima dan diatur oleh pengguna disebut personalisation. Customization terdiri dari 3 bagian:

o Generic

Website mempunyai kemampuan rendah untuk melakukan customized.

o Moderately customized

Setiap kebiasaan dari user disimpan untuk ditampilkan kembali ketika user online.

o Highly customized

Membuat tampilan yang berbeda untuk setiap user, sesuai dengan keinginan masing-masing user.

5. Communication

Communication merupakan dialog antara website dengan

penggunanya.Klasifikasi komunikasi terbagi menjadi empat, yaitu: o One to Many, non Responding User

Situs ini mengirim komunikasi secara luas ke pengguna yang telahterdaftar, biasanya melalui e-mail, pesan ini biasanya bersifat informasi,tidak dimaksudkan bagi pelanggan untuk membalas. o One to Many, Responding User

Situs ini mengirim pesan kepada pelanggan yang telah terdaftar danmengundang mereka untuk memberikan komentar dan respon. o One to One, non Responding User

Situs ini mengirim pesan individu kepada pelanggan tertentu untukmengetahui ketertarikan dan kebutuhan pelanggan. Biasanya berupapesan pengingat.

o One to One, Responding User

Situs ini mengirim informasi individu seperti pengingat, tetapi pada kasusini pelanggan dapat merespon, baik dengan cara mengirim informasimelalui e-mailatau interaksi langsung. Tujuannya untuk menawarkan individu, suatu pengalaman berbelanja yang sama seperti berbelanja di pasar tradisional.

6. Connection

Klasifikasi koneksi terbagi menjadi tiga, yaitu: o Destination Site

Website yang isinya dibuat sendiri oleh pemilik website, dan link yang sedikit ke website lain.

o Hub Site

Kombinasi antara isi yang dapat dihasilkan sendiri dan link dengan website yang sejenis.

o Portal Site

Terdiri dari hampir semua informasi dari luar dan link ke website lain. 7. Commerce

Dalam e-commerce terdapat beberapa alat-alat fungsional,yaitu: a. Pendaftaran / Registration

b. Keranjang belanja / Shopping Cart c. Keamanan / Security

d. Persetujuan kartu kredit / Credit Card Approval e. One-click shopping

f. Pemesanan melalui penggabungan / Orders through affiliate g. Configuration technology

h. Pelacakan pesanan / Order Tracking i. Pilihan pengiriman / Delivery Option

Klasifikasi commerce dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Low

Website ini memiliki kemampuan untuk memproses transaksi, tetapi hanya memiliki sedikit fitur commerce.

b. Medium

Website ini tidak mempunyai semua fitur commerce, transaksi keuangan adalah fitur yang diperlukan, tetapi bukan tujuan utama mereka.

c. High

Website ini memiliki semua fitur commerce yang lengkap, biasanya dimiliki oleh perusahaan offline yang besar atau perusahaan online yang baru didirikan dengan penjualan yang banyak.

Dalam dokumen BAB 2 LANDASAN TEORI (Halaman 53-60)

Dokumen terkait