• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT MULTI STRUCTURE

Mahkamah Agung Republik Indonesiabangunan yang pada waktu menyerahkan bahan bangunan melakukan

9. PT MULTI STRUCTURE

• Bahwa ke 9 perusahaan itu diteliti satu per satu.

• Bahwa pemenangnya adalah PT NUGRAHA ADI TARUNA dan Direkturnya adalah IR. GUSTI YUDI RAHMAN.

• Bahwa yang menjadi dasar panitia untuk memenangkan PT NUGRAHA ADI TARUNA adalah diadakan evaluasi administrasi, teknis dan harga.

• Bahwa penawaran pemenangnya yaitu PT NUGRAHA ADI TARUNA adalah Rp. 32.313.704.000,- (tiga puluh dua milyar tiga ratus tiga belas juta tujuh ratus empat ribu rupiah).

• Bahwa pemenang cadangannya adalah PT PP DIRGANEKA dan harga penawarannya Rp. 32.950.000.000,- (tiga puluh dua milyar sembilan ratus lima puluh juta rupiah).

• Bahwa terdakwa Pardi Supriyadi sebagai kepala cabang / pimpinan cabang.

• Bahwa pada saat proses pelelangan tidak ada nama Pardi Supriyadi dan ketika saksi mengusulkan pemenang pada PPK yang diajukan adalah nama I Gusti Yudi Rahman.

• Bahwa saksi ikut melakukan klarifikasi dan verifikasi terhadap PT NAT.

• Bahwa tidak ada yang mengarahkan untuk memenangkan PT NAT (Nugraha Adi Taruna).

• Bahwa gedung Islamic Center sekarang belum bisa dipergunakan karena belum selesai.

• Bahwa saksi sebagai PPTK, gedung Islamic Center tidak selesai karena ada masalah keterlambatan pekerjaan, mobilitasi tanah, terlambat pengiriman tanah/pengiriman tanah terlambat karena factor cuaca, factor jalan, pemancangan tiang pancang terkendala dan pengecoran terkendala.

• Bahwa SPMK (surat perintah mulai kerja) tanggal 2 Juli 2010 dan mulai dikerjakan tanggal 3 Juli 2010.

70

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa yang dikerjakan keseluruhan realiisasi fisik pembangunan sebesar 70.0926%.

• Bahwa saksi tidak mengetahui adanya perubahan ruang lingkup pekerjaan seperti pada tahun 2009 yang rencananya akan dibangun proyek Islmaic Center di daerah Delta Mas yang tanahnya siap bangun untuk anggaran 2009 kegiatan 2010. Akan tetapi tahun 2010 ada perubahan dipindahkan ke daerah pesawahan yang masih perlu pengurugan sedangkan diketahui tidak ada ajuan anggaran untuk pengurugan tersebut.

• Bahwa saksi mendapatkan instruksi pelelangan di mana di dalamnya ada pengurugan tanah dari Kepala Dinas (Ir. Porkas).

• Bahwa dalam pelelangan memakai metode dua sampul, sampul satu berisi data administrasi dan teknis, sampul dua penawaran harga dan teknis bersamaan dan dasarnya Kepres 80 tahun 2003.

• Bahwa pada saat lelang yang mewakili PT NAT adalah : • Sewaktu pendaftaran Pak Ikhwan Fitriadi sebagai Direktur.

• Sewaktu penawaran harga I Gusti Yudi Rahman sebagai Direktur Utama. • Bahwa saksi tidak melakukan verifikasi terhadap tenaga ahli

dan alat yang digunakan oleh PT NAT namun saksi telah verifikasi hanya administrasi dokumen yang tersurat saja. • Bahwa di peraturan Kepres tidak mengatur untuk melakukan

verifikasi di lapangan.

• Bahwa dokumen lengkap yang menyatakan sudah ada pemenangnya diserahkan kepada PPK yaitu Drs Ida Nuryadi. • Bahwa pada saat saksi mengusulkan pemenang lelang pada

PPK sebelumnya ada rapat dengan panitia lainnya.

• Bahwa diadakan aanwiyzing pada tanggal 22-03-2010 untuk menjelaskan pekerjaan, lokasi.

• Bahwa yang sering saksi lihat di lapangan adalah Terdakwa Pardi.

Halaman 71 dari 226 Putusan Nomor 37/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Bdg.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa yang mewakili perusahaan apabila Pardi tidak ada adalah Romi, Budi, Dwi, Wawan dan Agus.

• Bahwa terdakwa Pardi, Budi, Dwi dan Romi tidak tercantum dalam daftar perusahaan PT NAT.

• Bahwa tidak diperbolehkan orang-orang yang tidak tercantum dalam pengurusahn PT NAT ikut melaksanakan proyek dan saksi sudah tanyakan agar mendatangkan tenaga ahli yang sudah tercantum dalam dokumen itu yang mewakili perusahaan PT NAT diwakili oleh Sdr Budi.

• Bahwa yang sudah dikerjakan oleh PT NAT adalah 70.09% diantaranya Site Development Gedung B, Gedung C1, Gedung C4.

• Bahwa pengerjaan Gedung B, Gedung C1, Gedung C4 kesemuanya itu tidak selesai.

• Bahwa untuk pembayarannya sesuai dengan hasil pekerjaan yang sudah dibayarkan 70.09%.

• Bahwa proses pencairannya adalah rekanan mengajukan permohonan, diperiksa oleh konsultan dan panitia datang ke kas setelah di cross check baru dibayarkan.

• Bahwa persyaratan PT NAT sebagai pemenang lelang sudah dipenuhi.

• Bahwa saksi telah melakukan verifikasi terhadap dokumen, berkas, dan pada waktu itu saksi yakin karena ada bukti kepemilikan tenaga ahli serta peralatan dan pernyataan kebenaran dokumen.

• Bahwa PT NAT mengajukan bukan atas nama pribadi (Pardi) melainkan atas nama PT NAT dan Direkturnya dalam arti jika yang menang PT NAT itu adalah badan hukum PT NAT. • Bahwa panitia telah memeriksa 9 item yang menjadi tanggung

jawab panitia pengadaan barang dan jasa dan panitia pun sudah memerinksa penandatanganan pakta integritas sebelum melaksanakan pengadaan barang dan jasa.

• Bahwa atas kemenangan PT NAT sudah diperiksa. 72

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa dalam pengerjaan proyek-proyek, kendala itu memang sering dialami juga oleh PT- PT yang lain juga.

• Bahwa PT NAT tetap berupaya untuk mencari solusinya terhadap kendala-kendala atau berupaya untuk menyelesaikan kendala-kendala tersebut.

• Bahwa dana dicairkan sesuai hasil dari fisik lapangan yaitu 70.09%.

• Bahwa pencairan termyn dilakukan setelah terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan lapangan;

• Bahwa bukti pemeriksaan lapangan ada berita acaranya dan ada hasil-hasil pemeriksaannya sesuai dengan berita acara pencapaian.

• Bahwa tidak ada yang ikut menentukan selain anggota panitia sendiri dalam menentukan tugas-tugas sebagai panitia pengadaan barang atau jasa kontruksi.

• Bahwa saksi tidak mengetahui siapa yang melanjutkan sisa pembangunannya, saksi hanya tahu sampai 70.09% saja karena saksi sudah dimutasi.

• Bahwa yang menentukan hasil pembangunan 70.09% bukan panitia lelang, melainkan yang menentukannya dari rekanan diseleksi oleh konsultan dan pengawas.

• Bahwa yang telah diterima oleh PT NAT dari pembangunan fisik 70.09% adalah Rp. 22.649.516.902,- (dua puluh dua milyar enam ratus empat puluh sembilan juta lima ratus enam belas ribu sembilan ratus dua rupiah).

• Bahwa total anggaran yang harus diselesaikan semua sebesar Rp. 32.313.706.300,- (tiga puluh dua milyar tiga ratus tiga belas juta tujuh ratus enam ribu tiga ratus rupiah).

• Bahwa untuk pelaksanaan pekerjaan ada jaminan pelaksanaannya.

• Bahwa PT NATmendapatkan denda 5% karena tidak selesai dalam proyek ini.

Halaman 73 dari 226 Putusan Nomor 37/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Bdg.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa saksi sudah beberapa kali berpengalaman menjadi Ketua Panitia Lelang.

• Bahwa dokumen-dokumen PT NAT dicek kebenarannya atau keasliannya.

• Bahwa saksi sebagai Ketua Panitia Lelang dan saksi juga sebagai PPTK berdasarkan SK Kepala Dinas.

• Bahwa saksi menjadi PPTK selesai sampai tahun anggaran 2010.

• Bahwa panitia lelang mempunyai sertifikat pengadaan barang dan jasa.

• Bahwa pembangunan Islamic Centre dananya dari APBD Kabupaten Bekasi.

• Bahwa saksi tidak tahu ada kerugian Negara.

• Bahwa untuk penilaian di lapangan dari pihak Dinas memakai metode volume berdasarkan laporan konsultan saja.

• Bahwa dalam menentukan volume yang menentukan adalah konsultan manajemen yang ditunjuk oleh Dinas.

• Bahwa dalam proses pencairan syaratnya sudah terpenuhi. Atas keterangan saksi tersebut para Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

1. ERWIN HERWINDO.SH, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan

sebagai berikut :

• Bahwa di berita acara verifikasi tidak semua perusahaan yang diverifikasi dan yang diverifikasi adalah PT NUGRAHA ADI TARUNA diperiksa dan di klarifikasi oleh panitia terhadap Direktur Utama yaitu I Gusti Yudi Rahman.

• Bahwa perusahaan yang mendaftar ada 9 dan yang lolos ada 2 yaitu PT NUGRAHA ADI TARUNA dan PT PP DIRGANEKA. • Bahwa tidak semua perusahaan yang mendaftarkan dilakukan

verifikasi dan verifikasi tersebut dilakukan hanya kepada pemenang saja.

74

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa sebelum diambil yang dua sebagai pemenang tidak dilakukan verifikasi terhadap ke 9 perusahaan tersebut, akan tetapi dilakukan evaluasi selama satu bulan.

• Bahwa evaluasi yang dilakukan seperti memeriksa persyaratan yang diajukan.

• Bahwa yang melakukan KD (Kemampuan Dasar) perusahaan PT NUGRAHA ADI TARUNA (PT NAT) adalah Pak Ir Gelora Tarigan.

• Bahwa diperbolehkan melakukan perhitungan KD (Kemampuan Dasar) kerja sama dengan perusahaan lain dalam arti secara modal merupakan penggabungan dengan perusahaan lain.

• Bahwa saksi ikut dalam melakukan klarifikasi dan verifikasi terhadap PT NAT.

• Bahwa saksi melakukan survey ketika penyusunan HPS dilaksanakan adalah survey ke bahan bangunan semen dan pasir.

• Bahwa atas kemenangan PT NAT sudah diperiksa.

• Bahwa dana dicairkan sesuai dengan hasil dari fisik lapangan yaitu 70.09%.

• Bahwa pemeriksaan lapangan dulu baru dana dicairkan. • Bahwa pembangunan Islamic Center dananya dari APBD

Kabupaten Bekasi.

• Bahwa saksi tidak tahu ada kerugian Negara.

Atas keterangan saksi tersebut para Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

1. PAISOL PANANI,SH,MH, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan

sebagai berikut :

• Bahwa yang memegang secara aktif administrasi untuk keperluan lelang adalah semua panitia lelang.

• Bahwa tidak ada yang mengarahkan untuk memenangkan PT NAT.

Halaman 75 dari 226 Putusan Nomor 37/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Bdg.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa saksi melakukan survey ketika penyusunan HPS dilaksanakan adalah survey ke batu bata.

• Bahwa atas kemenangan PT NAT sudah diperiksa.

• Bahwa dana dicairkan sesuai dengan hasil dari fisik lapangan yaitu 70.09%.

• Bahwa pembangunan Islamic Center dananya dari APBD Kabupaten Bekasi.

• Bahwa saksi tidak tahu ada kerugian Negara.

Atas keterangan saksi tersebut para Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

1. Ir AEP FITRIADI MT bin DUDUNG KURDIAT, di bawah sumpah pada

pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi tidak ikut melakukan klarifikasi dan verifikasi terhadap PT NAT dan PT PP DIRGANEKA.

• Bahwa tidak ada yang mengarahkan untuk memenangkan PT NAT.

• Bahwa atas kemenangan PT NAT sudah diperiksa.

• Bahwa dana dicairkan sesuai dengan hasil dari fisik lapangan yaitu 70.09%.

• Bahwa pembangunan Islamic Center dananya dari APBD Kabupaten Bekasi.

• Bahwa saksi tidak tahu ada kerugian Negara.

Atas keterangan saksi tersebut para Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

1. VICTORINAS EKO CAHYO SUPRIHONO BIN MUDJI ROHADI, di bawah

sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi sebagai pengawas pembangunan Islamic Center tahap I tugasnya membantu pengawasan dan melaporkan hasil pengawasan kepada kepala Dinas melalui kasi Wasdal. • Bahwa pelaksanaan pembangunan Islamic Center tahap I

tahun 2010 dilaksanakan oleh PT NUGRAHA ADI TARUNA.

76

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa untuk melaksanakan tugas saksi memakai metode laporan dan penjelasan dari MK/Konsultan pengawas.

• Bahwa surat perintah mulai kerja tanggal 2 Juli 2010. • Bahwa mulai dikerjakan tanggal 3 Juli 2010.

• Bahwa dilapangan ditugaskan 3 (tiga) orang, jadi melaksanakan tugas lapangan bergiliran. Masing-masing 2 kali dalam satu minggu.

• Bahwa da keterlambatan mulai pekerjaan karena ada kendala persiapan.

• Bahwa latar belakang pendidikan saksi adalahTeknik Sipil bidang kontruksi.

• Bahwa yang telah dibangun dalam pembangunan Islamic Center tahap I adalah:

• Adanya pengurugan tanah yang asalnya sawah. • Pembangunan gedung C1 (Asrama Putra). • Pembangunan gedung C4 (Asrama Putri). • Pembangunan gedung B (Aula)

• Bahwa bangunan gedung-gedung belum selesai dengan progress setelah dihitung-hitung dengan tim sekitar 70.09% jadi gedung belum bisa dipakai.

• Bahwa waktu pembangunan gedung sudah habis kontrak sampai Desember 2010.

• Bahwa hambatan-hambantan sehingga bangunan tidak selesai diantaranya adalah:

• Pengurugan tanah kurang peralatannya. • Tenaga ahli dan tenaga kerjanya kurang.

• Pemasangan tiang pancang dilakukan setelah pekerjaan tanah selesai yang seharusnya dilakukan jauh-jauh hari.

• Bahwa dengan keterlambatan ini yang bertanggung jawab adalah kontraktor.

• Bahwa seharusnya bangunan seperti gedung C1, gedung C4 dan gedung B (Aula) harus sudah selesai dan dapat digunakan

Halaman 77 dari 226 Putusan Nomor 37/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Bdg.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

akan tetapi kenyataannya belum selesai dan tidak dapat digunakan.

• Bahwa menghitung progress 70.09% itu yang sudah terpasang.

• Bahwa pada saat dilapangan saksi tidak berhubungan dengan para Terdakwa akan tetapi saksi sebelum persiapan lapangan proyek saksi dikenalkan oleh kepala Dinas Pak Porkas bahwa untuk dilapangan ada koordinator kerjaan tanah adalah Budi dan untuk kerjaan kontruksi namanya Romi. Sehingga saya dilapangan berhubungannya dengan Budi dan Romi.

• Bahwa untuk pekerjaan yang belum selesai ada teguran dari pengawas berupa

1. teguran lisan 2. teguran tertulis

• tanggal 20 September 2010 tentang pelaksanaan pemacangan urugan tanah dan jumlah tenaga umaterial dan peralatan.

• Tanggal 6 Desember 2010 tentang kontrasi beton pengeboran tanah, umaterial dan tenaga kerja.

Teguran tertulis dilakukan setelah teguran lisan dilakukan berkali kali tetapi Teguran tertulis dilakukan setelah teguran lisan dilakukan berkali kali tetapi tidak dilaksanakan dimana teguran tersebut secara tertulis disampaikan PT NUGRAHA dan secara lisan disampaikan kepada sdr Budi dan Romi.

• Bahwa addendum perubahan ke precast tidak dibuat, yang seharusnya dibuat karena ada perubahan analisa harga satuan.

• Bahwa pada rapat bulan September 2010 di kantor Direksi / kantor proyek yang dihadiri oleh Kepala Dinas (porkas), PPK (Ida), PPTK (Tarigan). Pengawas Dinas, Konsultan MK (Parlin dan Dedi), Kontraktor (Budi dan Romi) diintruksikan oleh kepala dinas tarkim untuk mengkonversi beton konversional ke precast.

78

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa tidak ada pekerjaan yang dikerjakan tapi tidak termasuk ruang lingkup dalam kontrak di lapangan.

• Bahwa jalan dilaksanakan akan tetapi tidak ada surat perintah, pembangunan jalan dilaksakan oleh kontraktor.

• Bahwa jalan tidak dimasukan karena tidak ada persetujuan dari PPK untuk melaksanakan.

• Bahwa keterlambatan disebabkan pemesanan tiang pancang dilaksanakan setelah pekerjaan tanah selesai, seharusnya pemesanan dilakukan jauh hari sebelumnya pekerjaan tanah selesai. Karena tiang pancang harus berumur 28 hari betonnya untuk dipancang, sehingga terjadi keterlambatan untuk pekerjaan selanjutnya.

• Bahwa isi teguran tertulis terhadap PT NATadalah :

• Tanggal 20 September 2010 tentang pelaksanaan pemancangan urugan tanah dan jumlah tenaga material dan tenaga kerja.

• Tanggal 6 Desember 2010 tentang kontruksi beton pengeboran tanah material dan tenaga kerja.

• Bahwa pada rapat Septermber 2010 dilapangan untuk mempercepat pekerjaan menurut intruksi kepala dinas untuk dirubah mengkonversi beton konvensional ke beton precast. • Bahwa pada waktu perubahan melibatkan PT NAT yaitu Romi

dan Budi.

• Bahwa Romi dan Budi tidak ikut menandatangani kontrak. • Bahwa Precast dikerjakan ada kendala adalah precast

ternyata dilaksanakan dilapangan dan pemasangan tidak sesuai.

• Bahwa out put dari pekerjaan saksi sebagai pengawas adalah laporan secara pesual kita hitung progresnya kita laporkan secara lisan ke Kasi Wasdal dan dari Kasi Wasdal secara tertulis laporkan ke Kepala Dinas

• Bahwa laporan tertulis sudah dibuat oleh konsultan manajemen produksi.

Halaman 79 dari 226 Putusan Nomor 37/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Bdg.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dokumen terkait