• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1.6 Media Pembelajaran

2.1.6.2 Multimedia

Menurut Asyhar (2012:185) berbagai program aplikasi telah tersedia untuk mendukung pembuatan bahan ajar multimedia terutama bahan ajar multimedia interaktif seperti Microsoft Powerpoint, Macromedia Flash, Camtasia Recorder, Ulead, Pinnacle, Goldwave, dan lain-lain. Peneliti menggunakan multimedia berupa Powerpoint sebagai media pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran ini diharapkan aktivitas siswa, keterampilan guru, dan hasil belajar siswa meningkat.

Menurut Sanjaya (2014:224) multimedia dapat dibagi dua, yakni multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah multimedia yang bersifat sekuensial atau berurutan, setiap siswa atau pemakai multimedia ini

menggunakannya sesuai dengan urutan setahap demi tahap sesuai pengemasan materi yang ditentukan. Multimedia interaktif adalah multimedia yang tidak bersifat linier, namun siswa memiliki pilihan sesuai dengan menu yang ditawarkan.

Menurut Daryanto (2012:53) multimedia terbagi menjadi dua kategori yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan berurutan, contohnya: tv dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif dan aplikasi game.

Salah satu aspek media yang diunggulkan mampu meningkatkan hasil belajar adalah bersifat multimedia, yaitu gabungan dari berbagai unsur media, seperti teks, gambar, animasi, video, dan lain-lain. Media yang bersifat multimedia disini salah satunya adalah multimedia presentasi. Menurut Munadi (2013:150), multimedia presentasi adalah media yang digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoretis dan digunakan dalam pembelajaran klasikal, baik untuk kelompok kecil maupun besar. Pemanfaatan multimedia dalam presentasi biasanya menggunakan perangkat lunak Powerpoint

yang dikembangkan oleh Microsoft Inc.

Menurut Daryanto (2012:157) Microsoft Powerpoint merupakan sebuah

merupakan salah satu program berbasis multimedia. Di dalam komputer, biasanya progam ini sudah dikelompokkan dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.

Menurut Asyhar (2012:186) program Powerpoint salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan dan penggunaan, dan relatif murah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan data.

Menurut Munadi (2013:150) pemanfaaatan multimedia dalam presentasi ini biasanya menggunakan perangkat lunak yang paling tersohor, yakni

Powerpoint yang dikembangkan oleh Microsoft Inc. Pemanfaatan Powerpoint

atau perangkat lain lainnya dalam presentasi menyebabkan kegiatan presentasi menjadi sangat mudah, dinamis dan sangat menarik. Dengan berbagai perkembangan pada perangkat lunak dan sejumlah perangkat keras penunjangnya telah menyebabkan terjadinya perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini.

Menurut Wina Sanjaya (2014:188-191) langkah-langkah pelaksanaan presentasi adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

Langkah persiapan adalah langkah sebelum pelaksanaan presentasi. Keberhasilan seseorang dalam melaksanaan presentasi akan ditentukan oleh langkah persiapan. Oleh karena itu langkah persiapan ini perlu dilakukan

dengan sungguh-sungguh. Beberapa hal yang harus dilakukan presenter pada langkah ini adalah :

a. Kenali medan atau tempat presentasi berlangsung.

Agar pelaksanaan presentasi berlangsung sukses dan lancar, presenter perlu mengenal terlebih dahulu suasana tempat presentasi, misalnya kelengkapan alat presentasi yang akan digunakan, berfungsi atau tidaknya alat tersebut, posisi penempatan alat, dan lain sebagainya.

b. Kumpulkan informasi tentang audiens (peserta presentasi).

Mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang audiens perlu dilakukan oleh presenter. Misalnya tentang rata-rata usia audiens, kebiasaan/adat-istiadat serta latar belakang sosial ekonomi. Hal ini perlu dilakukan sebab pemahaman tentang audiens akan memudahkan presenter melakukan strategi presentasi, misalnya dalam memilih kata-kata atau kalimat, memilih bahan-bahan ilustrasi, menyelipkan humor termasuk menentukan bagaimana seharusnya bertindak dan bersikap.

2. Penyajian

Beberapa petunjuk praktis agar penyajian atau presentasi menarik dan berhasil dengan baik di antaranya adalah :

a. Pastikan semua yang hadir mengetahui tujuan yang hendak dicapai. Oleh sebab itu, sebelum presentasi dimulai hendaknya presenter mengemukakan tujuan hendak yang dicapai

b. Usahakan ruangan tetap terang sekalipun menggunakan alat presentasi yang diproyeksikan seperti LCD atau OHP. Salah satu kelebihan OHP dan LCD

seperti yang telah dikemukakan di muka adalah dapat digunakan dalam ruangan yang terang tanpa mengurangi kualitas gambar.

c. Ketika presentasi berlangsung, jaga kontak pandang dengan audiens, agar dapat mengontrol perilaku audiens. Presenter tidak perlu membelakangi audiens dengan melihat layar, ketika sedang melakukan presentasi. Presenter cukup melihat transparansi yang ada di atas stage, atau melihat layar komputer. Apabila menggunakan papan tulis, tulislah dahulu pada papan tulis, baru setelah selesai presenter bicara.

d. Apabila presenter menggunakan OHP sebagai alat presentasi, maka untuk menjaga, mengontrol, dan mengarahkan perhatian audiens terhadap materi/pesan yang dipresentasikan, maka sebaiknya OHP tidak terus menerus dihidupkan, sebab selain dapat mengganggu konsentrasi siswa, juga untuk menjaga agar lampu OHP tidak cepat putus. Selain itu digunakan teknik masking dan petunjuk untuk memusatkan perhatian audiens pada hal-hal yang memerlukan penekanan.

e. Setiap selesai menyajikan satu pokok permasalahan, pastikan audiens memahaminya dengan benar. Oleh sebab itu lakukanlah tanya jawab.

f. Selipkan humor-humor yang ringan yang sesuai dengan latar belakang audiens. Jangan paksakan menyelipkan humor tidak sesuai dengan latar belakang audiens.

Penutup adalah langkah mengakhiri presentasi dengan maksud agar materi presentasi tidak mudah dilupakan. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam mengakhiri presentasi, yaitu :

a. Pastikan audiens memahami materi yang kita presentasikan. Oleh sebab itu bisa dilakukan post test.

b. Buatlah pokok-pokok materi yang telah kita sajikan misalnya dengan membuat peta konsep.

Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreativitas penggunaanya. Pada prinsipnya, program ini terdiri dari beberapa unsur rupa dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud terdiri atas slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik dan tenaga pendidik maka kontrol operasinya menggunakan cara manual.

Dokumen terkait