• Tidak ada hasil yang ditemukan

Multiple Choice ( Bobot 20 )

Dalam dokumen Kumpulan SOAL USKP PAJAK (Halaman 43-50)

SOAL ESSAY (Bobot 70)

I. Multiple Choice ( Bobot 20 )

“Pilihlah jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang X (

) jawaban a.,

b., c., atau d. pada naskah soal ini”.

1. Di bawah ini merupakan dokumen tertentu yang dipersamakan dengan Faktur Pajak,

kecuali…

a. Bukti tagihan (Trading Confirmation) atas penyerahan Jasa Kena Pajak oleh

perusahaan perantara efek;

b. Surat Perintah Penyerahan Barang (SPPB) yang dibuat/dikeluarkan oleh

BULOG/DOLOG untuk penyaluran gula;

c. Bukti tagihan atas penyerahan Jasa Kena Pajak oleh perbankan;

d. Bukti tagihan atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak oleh

Perusahaaan Air Minum.

2. PT Armada Pura, manufaktur ban migas yang berlokasi di Jakarta Selatan, pada 10 Mei 2011 lalu menjual salah satu mesin yang dimilikinya kepada PT Sentana Purna. Mesin tersebut diperoleh PT Armada Pura pada awal tahun 2008 secara impor dari Jepang dengan nilai impor Rp 127.500.000,00. Dan karena mesin digunakan secara langsung dalam menghasilkan ban yang merupakan BKP (Barang Kena Pajak), atas impor mesin tersebut dibebaskan dari pengenaan PPN Impor.

Atas pengalihan mesin pada 10 Mei 2011 tersebut…

a. PT Armada Pura tidak perlu menerbitkan Faktur Pajak untuk PT Sentana Purna, tetapi wajib membayar PPN Impor yang sebelumnya telah dibebaskan beserta sanksi bunga sebesar 2% sebulan.

b. PT Armada Pura wajib menerbitkan Faktur Pajak untuk PT Sentana Purna dan wajib membayar PPN Impor yang sebelumnya telah dibebaskan dalam jangka waktu paling lambat 1 (satu) bulan sejak mesin dialihkan beserta sanksi bunga sebesar 2% sebulan.

halaman 2 dari 11

c. PT Armada Pura wajib menerbitkan Faktur Pajak untuk PT Sentana Purna dan wajib membayar PPN Impor yang sebelumnya telah dibebaskan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan sejak mesin dialihkan beserta sanksi bunga sebesar 2% sebulan.

d. PT Armada Pura tidak perlu menerbitkan Faktur Pajak untuk PT Sentana Purna maupun membayar PPN Impor yang sebelumnya telah dibebaskan pada saat impor.

3. Pada 15 Mei 2011 lalu, PT Panca Swakarsa telah membeli sedan senilai Rp 174.750.000,00 dari PT Mizuhi Finance, perusahaan asuransi yang berlokasi di Jakarta Selatan. Sedan yang dibeli PT Panca Swakarsa tersebut sebelumnya telah diasuransikan sendiri oleh PT Panca Swakarsa pada akhir tahun 2010. Namun karena spesifikasi sedan ternyata tidak sesuai dengan PT Panca Swakarsa, PT Panca Swakarsa membatalkan asuransi kendaraan itu.

Atas pembelian yang dilakukan PT Panca Swakarsa pada 15 Mei 2011… a. Tidak terutang PPN karena jasa asuransi bukan JKP (Jasa Kena Pajak). b. Tidak terutang PPN karena tidak memenuhi kriteria Pasal 16D UU PPN. c. Terutang PPN karena memenuhi kriteria Pasal 16D UU PPN.

d. Terutang PPN sepanjang PT MIzuhe Finance telah dikukuhkan sebagai PKP.

4. Dalam pemeriksaan PPN Masa Desember 2010 diketahui bahwa PT Swakarsa Brothers, perusahaan manufaktur yang berlokasi di Jakarta Utara, telah mengikat perjanjian dengan PT Brunas Finance, perusahaan leasing yang telah mendapat izin dari Menteri Keuangan. Sesuai perjanjian dan lampiran-lampirannya, PT Swakarsa Brothers menjual mesin plant liquefier yang telah dibeli sejak tahun 2009 kepada PT Tunas Finance dengan harga Rp 1.275.270.000,00. Namun meski mesin telah dijual kepada PT Tunas Finance, mesin tersebut tetap dipergunakan dalam operasional usaha PT Swakarsa Brothers.

Berikut aspek PPN yang seharusnya menjadi ketetapan pemeriksa pajak atas transaksi yang telah dilakukan oleh PT Brunas Finance dan PT Swakarsa Brothers, kecuali… a. penyerahan mesin dari PT Swakarsa Brothers kepada PT Brunas Finance tidak

halaman 3 dari 11

b. penyerahan jasa dari PT Brunas Finance kepada PT Swakarsa Brothers tidak terutang PPN, jika perjanjian menyebutkan hak opsi.

c. penyerahan mesin dari PT Swakarsa Brothers kepada PT Brunas Finance terutang PPN, jika perjanjian menyebutkan hak opsi.

d. penyerahan jasa dari PT Brunas Finance kepada PT Swakarsa Brothers terutang PPN, jika perjanjian tidak menyebutkan hak opsi.

5. Di tanggal 4 Mei 2011, PT Morubeni (PKP Penjual) telah menjual seperangkat mesin pendukung usaha migas kepada PT Leghor Indonesia (PKP Pembeli) dengan harga jual sebesar Rp 2.765.775.000,00. Atas transaksi ini, PT Morubeni pun langsung menerbitkan Faktur Pajak tertanggal 4 Mei 2011 dengan Kode dan Nomor Seri 010.000-11.00000060 dengan DPP dan PPN yang sesuai dengan transaksi. Faktur Pajak tersebut kemudian dilaporkan PT Morubeni pada SPT Masa PPN Masa Pajak Mei 2011.

Pada tanggal 3 Juni 2011 diketahui bahwa harga jual sebenarnya seharusnya sebesar Rp 2.745.475.000,00. Atas kesalahan tersebut, maka pada tanggal 5 Juni 2011 PT Morubeni menerbitkan Faktur Pajak Pengganti dengan Kode dan Nomor Seri 011.000-11.00000162, dengan DPP dan PPN yang seharusnya.

Sebagai konsekuensi dari penerbitan Faktur Pajak Pengganti tersebut, PT Morubeni maupun PT Leghor Indonesia perlu melakukan hal-hal di bawah ini, kecuali…

a. PT Morubeni perlu membetulkan SPT PPN Masa Mei 2011 untuk melaporkan Faktur Pajak Pengganti dengan nilai PPN sebesar Rp 274.547.500,00 dan melaporkan Faktur Pajak Pengganti pada SPT Masa Juni 2011 dengan nilai PPN sebesar Rp 0.

b. PT Morubeni perlu membetulkan SPT PPN Masa Mei 2011 untuk melaporkan Faktur Pajak Pengganti dengan nilai PPN sebesar Rp 274.547.500,00 dan melaporkan Faktur Pajak Pengganti pada SPT Masa Juni 2011 dengan nilai PPN sebesar Rp 274.547.500,00.

c. PT Leghor Indonesia perlu membetulkan SPT PPN di mana Faktur Pajak yang diganti telah dilaporkan sebagai Pajak Masukan, dengan melaporkan Faktur Pajak Pengganti sebesar Rp 274.547.500,00.

d. PT Leghor Indonesia tidak perlu membetulkan SPT PPN dalam hal Faktur Pajak yang diganti belum dilaporkan sebagai Pajak Masukan.

halaman 4 dari 11

6.

Seperti yang dapat dilihat di atas, PT Morinde Indonesia mendapat Purchase Order dari Boster Ltd. yang berlokasi di Singapura. Namun barang yang dipesan oleh Boster Ltd. disepakati untuk dikirimkan langsung ke cabang Boster Ltd. yang berlokasi di Cilandak-Jakarta. Atas transaksi ini, PT Morinde…

a. Wajib memungut PPN sebesar 10% atas penyerahan barang di dalam negeri. b. Wajib memungut PPN sebesar 0% atas ekspor barang.

c. Wajib memungut PPN sebesar 0% atas ekspor jasa.

d. Tidak perlu memungut PPN karena tidak ada PPN yang terutang.

7. PT Sanxo Indonesia, manufaktur peralatan rumah tangga akan menghibahkan 2 (dua) buah kendaraan operasionalnya kepada PT Sanxo Distribution Indonesia, distributor dari PT Sanxo Indonesia, dimana keduanya berada pada penguasaan Sanxo Ltd. Disepakati oleh PT Sanxo Indonesia dan PT Sanxo Distribution Indonesia bahwa kendaraan operasional yang dihibahkan bernilai Rp 125 juta.

Kendaraan tersebut tergolong minibus dan dibeli di awal Maret 2008 senilai Rp 225.000 juta dan disusutkan sebesar 6,25% dengan metode straight line,

PT Morinde Indonesia PT Booster Indonesia Boster Ltd. Singapura Barang Purchase Order 1 2 3 Invoice Indonesia

halaman 5 dari 11

sedangkan harga pasar kendaraan itu Rp 240 juta. PPN yang terutang atas hibah ini sebesar…

a. Rp 24 juta; b. Rp 12,5 juta; c. Rp 13,5 juta;

d. Tidak ada jawaban yang benar.

8. PT Daya Tambang Raya, pemegang izin pengusahaan sumber daya panas bumi yang berlokasi di Balikpapan, berencana untuk membeli 2 (dua) unit mesin senilai Rp 615.340.000,00 (termasuk PPN) dari PT Bostar Indonesia pada 12 Mei 2011. Disepakati bahwa pembayaran uang muka sebesar 10% dari harga jual dilakukan dalam waktu seminggu sebelum tanggal 12 Mei 2011.

Penagihan atas sisa pembayaran akan dilakukan dalam waktu seminggu setelah mesin diserahkan. Namun sisa pembayaran disepakati untuk dilakukan di akhir bulan

berikutnya telah bulan terjadinya penyerahan.

Faktur Pajak sebagai bukti pemungutan PPN atas rencana transaksi di atas…

a. Harus diterbitkan 2 (dua) kali, yaitu pada tanggal 5 Mei 2011 (saat diterimanya uang muka) dan pada tanggal 12 Mei 2011 atas sisa pembayarannya.

b. Harus diterbitkan 2 (dua) kali, yaitu pada tanggal 5 Mei 2011 (saat diterimanya uang muka) dan pada tanggal 30 Juni 2011, yaitu saat pembayaran sisa pembayaran.

c. Harus diterbitkan 2 (dua) kali, yaitu pada tanggal 5 Mei 2011 (saat diterimanya uang muka) dan pada tanggal 19 Mei 2011, yaitu pada saat penagihan atas sisa pembayaran.

d. Hanya perlu diterbitkan 1 (satu) kali, yaitu pada tanggal 12 Mei 2011.

9. Kelebihan pembayaran pajak secara matematis dapat terjadi apabila Pengusaha Kena Pajak dalam suatu Masa Pajak melakukan kegiatan di bawah ini, kecuali …

a. PKP di bidang makanan ternak menyerahkan makanan ternak sapi kepada peternak sapi

b. PKP pedagang alat tulis kantor menyerahkan sejumlah alat tulis kantor kepada Instansi Pemerintah

halaman 6 dari 11

c. PKP pabrikan tekstil menyerahkan tekstil kepada PKP pabrikan garmen di kawasan Berikat untuk diolah

d. PKP jasa konstruksi sebagai kontraktor utama menyerahkan bangunan yang telah selesai kepada Pemerintah atas proyek yang dananya berasal dari hibah luar negeri

10. Bagi Pengusaha Kena Pajak, penghitungan kembali Pajak Masukan yang sudah dikreditkan pada Masa Pajak diperolehnya aktiva, harus dilakukan apabila aktiva tersebut selain digunakan untuk penyerahan yang terutang pajak juga digunakan untuk ….

a. Penyerahan BKP ke Pengusaha di Kawasan Berikat untuk diolah b. Ekspor Barang Kena Pajak

c. Penyerahan BKP Tertentu Yang Bersifat Strategis d. Penyerahan kepada Pemungut PPN

11. Pajak Masukan yang tercantum dalam Faktur Pajak yang lengkap, jelas, benar dan ditandatangani dapat dikreditkan apabila berhubungan langsung dengan penyerahan di bawah ini, kecuali ….

a. Pemakaian sendiri Barang Kena Pajak untuk tujuan non produktif, b. Penyerahan dari Kantor Pusat ke cabang yang ada ijin sentralisasi, c. Pemberian cuma-cuma Barang Kena Pajak produk PKP,

d. Penyerahan Barang Kena Pajak kepada pedagang perantara.

12. PT ABC, PKP pedagang besar garmen, pada tanggal 30 Maret 2011 menyerahkan secara konsinyasi sejumlah garmen dengan Harga Jual Rp 30 juta kepada PT XYZ selaku PKP pedagang eceran. Faktur Pajak diterbitkan oleh PT ABC pada tanggal 3 Mei 2011 ketika dilakukan pelunasan oleh PT XYZ. Atas Faktur Pajak yang diterbitkan ini …

a. PT ABC dikenai sanksi administrasi berupa denda dan oleh PT XYZ Faktur Pajak dapat dikreditkan pada Masa Maret 2011 sesuai dengan saat penyerahan

b. PT ABC dikenai sanksi administrasi berupa denda dan oleh PT XYZ Faktur Pajak dapat dikreditkan pada Masa Mei 2011 sesuai dengan tanggal penerbitan

halaman 7 dari 11

c. PT ABC tidak dikenai sanksi administrasi dan oleh PT XYZ Faktur Pajak dapat dikreditkan pada Masa Mei 2011 sesuai tanggal penerbitan

d. PT ABC dikenai sanksi administrasi berupa denda dan oleh PT XYZ Faktur Pajak tidak dapat dikreditkan karena dibuat terlambat

13. Atas pemanfaatan franchise dari XYZ Corp., perusahaan di Jepang, diakui sebagai utang tanggal 20 Mei 2010. PPN terutang atas pemanfaatan tersebut dibayar ke Kas Negara dengan Surat Setoran Pajak tanggal 10 Juni 2010. Apabila yang memanfaatkan franchise tersebut adalah Pengusaha Kena Pajak dan berhubungan langsung dengan penyerahan kena pajak maka PPN yang tercantum dalam SSP tersebut ....

a. Tidak dapat dikreditkan karena SSP bukan Faktur Pajak b. Tidak dapat dikreditkan karena Penjual di luar Daerah Pabean c. dikreditkan pada masa pajak yang sama yaitu Masa Mei 2010 d. dikreditkan pada masa pajak yang sama yaitu Masa Juni 2010

14. Dalam pembukuan PT ABC (PKP industri tekstil dikukuhkan sejak 1 Maret 2006) di bulan Mei 2010, ditemukan catatan penjualan aktiva tetap berupa mobil dengan rincian

sbb: Jenis Tahun perolehan Penggunaan Harga Jual

Truk 20 Februari 2006 Produksi Rp 40 juta

Sedan 22 Mei 2009 Pemasaran Rp 100 juta

Mobil box 9 Juni 2009 Distribusi Rp 50 juta

Atas penjualan ketiga jenis mobil tersebut .... a. terutang PPN sebesar Rp 19j uta. b. Terutang PPN sebesar Rp 15 juta c. terutang PPN sebesar Rp 9 juta. d. terutang PPN sebesar Rp 5 juta.

15. Dalam sewa guna usaha dengan hak opsi yang melibatkan tiga pihak yaitu lessee, lessor dan suplier Barang Kena Pajak, penyerahan yang dapat terutang PPN adalah ....

a. penyerahan jasa dari lessor kepada lessee

b. penyerahan hak atas barang dari suplier kepada lessor c. pengalihan barang dari suplier kepada lessee melalui lessor d. pengalihan barang dari lessor kepada lessee.

halaman 8 dari 11

II. Essay ( Bobot 10 )

Prosedur penerbitan Faktur Pajak bagi Toko Retail sedikit berbeda PKP lainnya, khususnya dalam hal bertransaksi dengan selain pemegang paspor luar negeri. Sebutkan perbedaan tersebut dan jelaskan implikasinya bagi Toko maupun pembelinya.

Dalam dokumen Kumpulan SOAL USKP PAJAK (Halaman 43-50)

Dokumen terkait