• Tidak ada hasil yang ditemukan

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

HELVETICA - 24

Munculnya Helvetica

Setelah perang dunia kedua

Setelah semua hal mengerikan pada Perang Dunia Kedua, orang-orang mulai menjadi idealistik. Bertentangan dengan perang dunia pertama, perang dunia kedua memiliki pengaruh besar terhadap para seniman. Setelah masa perang, banyak arsitek yang terpengaruh pada arsitek Swiss, yaitu L e C o r -b u s i e r, yang mendirikan sistem dari dimensi dan struktur untuk bangunan yang berdasarkan tubuh manusia dan proporsi klasik. Pelukis Amerika seperti J a c k s o n P o l l o c k atau M a r k R o t h k o diperkenalkan ke Eropa, dan lukisan Pollock yang besar dan berupa cipratan berlapis-lapis, serta panel-panel war na Rothko yang berbentuk persegi panjang menjadi sukses dengan mudah.

Semua pengaruh ini merupakan sesuatu yang segar bagi Ero-pa yang rusak setelah perang. Dalam dunia desain, Ero-pada awal 1950an, para desainer ingin membangun dan mengkonstruk-si ulang, membuat sesuatu yang baru, supaya lebih terbuka, demokratis, dan optimis. Para desainer merasa bertanggung jawab terhadap pengaruh sosial yang akan mereka buat. “Ini adalah masa dimana kita mendapatkan gaya tipografi Inter-nasional atau yang disebut S w i s s S t y l e .” (Poynor, Helvetica 2007). Itulah saat dimana Helvetica datang ke dunia.

Tipografi yang rasional, yang dapat diaplikasikan kepada semua jenis infor masi, dari papan infor masi kota dan sistem sains, sampai dengan identitas perusahaan.

Gambar 7 : Bauhaus poster, Joost Schmidt, 1923

Helvetica didesain di Switzerland pada tahun 1957.

Kebutuhan untuk typeface tersebut pada saat itu sangat jelas. Seluruh desain grafis dan identitas peru-sahaan sampai saat itu sangat ilustratif, penggunaan font saat itu juga tidak teratur, tercampur, gambaran tangan, sangat penuh, dan kekanakan. Seluruh gaya digunakan bersamaan dengan efek dan material, yang membuatnya terlihat hampir buatan tangan.

Desain iklan dan editorial dari majalah Life dari tahun 1950an menunjukan semua kebiasaan yang digu-nakan dalam tipografi dan desain grafis pada saat itu.

Di tahun 1960an, terdapat hasrat untuk lebih terlihat keterbacaan dan kejelasan dalam desain. Seluruh desain grafis yang diketahui saat itu akhir nya di-gantikan oleh fotografi yang terang dan font yang m o d e r n , b e r a n i , k u a t , s e r t a t e r a n g - t e r a n g a n , yang mengirimkan pesan dalam desain yang bersih dan segar, yang menarik perhatian. Font tersebut adalah Helvetica.

Kita dapat membandingkan dan membedakan leb-ih banyak iklan-iklan dari majalah Life, dan dapat melihat bagaimana bedanya mereka yang dari tahun 1950an. Helvetica mengubah desain grafis pada era tersebut.

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

25 - HELVETICA

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

HELVETICA - 26

Seiring situasi ekonomi yang hancur setelah perang, dan berkembang di tahun 1950an, banyak Type-foundr y yang berkompetisi satu sama lain dengan meluncurkan banyak typeface baru. Perkembangan per mintaan terhadap typeface membuat Haas Found-r y di SwitzeFound-rland ingin membuat typeface baFound-ru yang fresh. Di tengah tahun 1950an, direktor Edoard dan Alfred Hoffmann menerangkan kepada desainer grafis inhouse mereka, Max Miedinger untuk membuat versi moder n dari Akzidenz Grotesk, yang merupakan type-face sans serif tradisional Jer man pada abad 19.

Typeface yang Miedinger produksi dirilis sebagai Neue Haas Grotesk (Dodd, 2006). Nama original ini terlalu panjang dan tidak terdengar terlalu baik, teru-tama karena font ini akan dijual di Amerika, maka dari itu ketika mereka merilis typeface ini di Jer man pada tahun 1961, typeface ini diubah namanya menjadi Helvetica, nama latin untuk Switzerland. Itu sebuah pijakan nyata dari abad 19. Helvetica lebih netral dan teratur.

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

Gambar 8 : Iklan di majalah Life tahun 1950an

Desainer-desainer pada masa itu menyukai sesuatu yang netral dan percaya, bahwa typeface seharusnya tidak memiliki makna pada dirinya.

Sebuah makna seharusnya berada dalam isi text itu sendiri. S i -m o n L o x l e y (2006) mengatakan bahwa Helvetica populer dikarenakan dua faktor utama. Helvetica memiliki kesan bersih, yang merepresentasikan Swiss Style. Tetapi juga, pernah dikatakan bahwa Helvetica tidak menonjolkan ciri tertentu, sehingga tidak dapat meny-inggung perasaan didalamnya tentang apapun atau siapapun. Sehingga Helvetica memiliki kesan friendly.

Pada tahun tersebut juga dirilis font lain yang juga populer. Typeface tersebut bernama U n i v e r s, diproduksi oleh Typefoundry lain di Paris. Univers lebih kurang mekanis dibanding Helvetica, dan memi-liki garis yang lebih terbuka. Menurut R i c h a r h H o l l i s (2006), Univers secara internasional sukses, namun untuk para Mod-ernist, Univers tidak sebegitu netralnya, untuk poster besar dan judul pada buku, dan lagi-lagi pilihan jatuh pada Helvetica.

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

HELVETICA - 28

Style pada masa itu disebut dengan Swiss For-malism dan para desainer grafis menggunakan struktur grid berkarakteristik dalam kerja mereka.

Contohnya, poster milik Karl Gerstner dari tahun 1957 menunjukan suatu mekanisme dan l a y -e r i n g atau sistem berlapis. Wim Crouvel, salah satu desainer terbesar dari era modernist, sebenarnya dipanggil ‘ g r i d n i k ’ karena penggunaan gridnya yang terkenal. Ia menga-takan, “Ketika aku mulai mendesain, pertama-ta-ma aku akan menciptakan grid, lalu dalam grid tersebut aku memainkan permainanku,” (Helvetica, 2007). Pekerjaannya termasuk logo untuk kota Rotterdam, sebuah koleksi perangko, dan sebuah kalender terkenal, yang menggunakan type yang seperti dipotong.

Perangko-perangko miliknya adalah salah satu contoh penggunaannya terhadap Helvetica.

Perangko-perangko tersebut didesain di dalam gerakan D e S t i j l, yang merupakan gerakan seni Belanda. Crouvel menggunakan pekerjaan seorang artist, Theo van Doesburg, dan karena ilustrasi tersebut sudah berasal dari periode waktu tertentu, ia memutuskan untuk menggunakan typeface yang paling netral, yaitu Helvetica. Untuk semua desainer pada era tersebut, kenetralan sangat penting dan grid merupakan sebuah alat untuk membuat urutan, maka dari itu desain mereka bersih, jelas, dan terbaca. Semua hal harus memiliki alasannya dan rasional.

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

“ “

Gambar 10 : Wim Crouwel

Post Modernist

Pada tahun 1979, khususnya di Amerika, terdapat reaksi yang melawan Helvetica. “Desainer ingin k e l u a r dari desain yang terurut, bersih, dan halus. Kemulusan itu mengerikan, seperti yang mereka lihat,” kata Rick Poynor (Helvetica, 2007). Generasi yang lebih muda dari pada desainer grafis mempertanyakan persepsi dari Modernisme. Mod-ernisme dan seluruh hal yang datang dari idealisme itu sendiri mulai menjadi rutin dan desainer merasa itu perlu diubah.

Mereka menyadari bahwa type seharusnya menjadi perantara itu sendiri, yang dapat berbicara. Dalam periode post-modern, para desainer m e r u s a k hal-hal tersebut. Mereka meninggalkan kesan bersih, licin, dan lembut dari desain. Mereka ingin memproduksi sesuatu yang lebih hidup, sesuatu yang memiliki e n e r g i d a n v i t a l i -t a s. Para desainer ingin mengekspresikan subjektifitas dan perasaan pribadi mereka mengenai dunia. Mereka percaya bahwa bagaimana sesuatu dipresentasikan menentukan bagaimana reaksi orang-orang.

Mereka percaya bahwa bagaimana sesuatu dipresentasikan menentu-kan bagaimana reaksi orang-orang. Ketika sebuah desain sampul buku, poster, atau leaflet menggunakan tiga buah typeface berbeda, pesannya dapat dibaca b e r b e d a setiap waktu, karena setiap typeface memiliki style nya sendiri dan membuat orang merasa berbeda tentang bagaimana wujudnya.

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

Gambar 11 : Cover Majalah The Face

29 - HELVETICA

Adalah O d e r m a t t & T i s s i di Switzerland, rumah dari Style Internasional, yang merupakan salah satu yang pertama kali datang dengan gelombang baru. Desain-desain yang mereka produksi t i -d a k m e m p e -d u l i k a n segala hal ada hubungannya dengan kejelasan dan urutan yang ada dalam norma desain Swiss. Mere-ka menggunaMere-kan form huruf bold yang saling menimpa dalam tumpuMere-kan p e n u h w a r n a dan kolom-kolom yang bersudut dengan panel-panel berwarna. Di Britain, adalah Neville Brody, yang pertama kali memulai gerakan pemberontakan. Ketika punk rock mulai menye-babkan perbedaan dalam industri musik, Brody mulai mendesain banyak typeface, logotype, dan merekam lengan untuk Fetish Record dalam gaya Dada dan Futurist (Dodd,2006). Brody kemudian mulai bekerja untuk majalah The Face.

Desain untuk majalah tersebut sangat berbeda dari desain-desain yang pernah diketahui sebelumnya. Awalnya, itu hanya sebuah eksperimen besar, dan desainnya mengagetkan. Lalu, penggunaan Brody dalam tipografi dikenal lebih b e r m a i n d a n b e r p e t u a l -a n g , dan mulai menjadi sangat menarik dan dicari. Lalu ia mende-sain typeface nya sendiri, yang kemudian digunakan dalam majalah dan The Face menjadi sesuatu seperti kitab gaya atau style.

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

Gambar 12 : Paula Scher, cover of magazine AIGA Gambar 13 : Buku cover pekerjaan David Carson

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

HELVETICA - 30

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

31 - HELVETICA

Neville Brody dalam film Helvetica menjelaskan, mengapa pemilihan typeface sangat penting. Cara pesan ditampilkan itu sangat penting terutama dalam periklanan. Ia memberi sebuah contoh tentang iklan jeans. Jika ditulis dalam font grunge, itu akan mengatakan bahwa produk tersebut akan menjadi pakaian jalanan. Jika ditulis dalam Helvetica, produk tersebut akan menjadi terlihat bersih dan para pembeli akan merasa aman, dan mereka tidak akan mencolok.

Jika kita bandingkan dengan masa dimana gerakan seni Avant-Garde dan Post-Modernist, kita akan melihat banyak kesa-maan. Mereka semua menginginkan untuk menggunakan type dengan sangat ekspresif dan dalam cara yang tidak biasa.

Helvetica bagi mereka merupakan typeface netral tanpa adanya ekspresi apapun, dan maka dari situlah mengapa para artist post-modern membencinya dan tidak pernah menggunakannya. Bagi Stephan Seigmester, Helvetica dan seluruh modernisme sangat mengecewakan dan membosankan (Helvetica, 2007).

Helvetica merupakan suatu yang tabu untuk para post-modernist.

Seperti yang P a u l a S c h e r deskripsikan (Helvetica, 2007), Helvetica baginya adalah type untuk perusahaan besar, dan pada saat itu, Helvetica terlihat menarik baginya karena kerapiannya. Adalah Paula Scher, yang memulai mendesain diagram, map, chart, serta berbagai jenis informasi, yang biasanya ditemukan di ensiklopedia, dalam cara yang berbeda (Poynor, 2003). Desainnya untuk sampul tahunan AIGA adalah mengenai desain grafis Amerika. Jadi ia membuat sebuah ilustrasi mengenai United States dan mengisi ilustrasi dengan informasi mengenai berapa persen orang yang menggunakan Helvetica, yang didasarkan pada pemilihan untuk Reagan.

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

HELVETICA - 32

Desainer grafis lainnya yang sangat hebat, D a v i d C a r -s o n, menjelaskan bahwa jika kau ingin mengatakan suatu pesan penting dan kau menulisnya dalam typeface yang membosankan, pesannya mungkin akan hilang. Jika sesuatu dapat dibaca, tidak be-rarti bahwa itu terkomunikasi. Apa yang lebih penting adalah, bahwa hal tersebut t i d a k b e r a r t i itu mengkomunikasikan hal yang benar. Seluruh pekerjaannya ketika ia memulai untuk mende-sain merupakan sebuah eksperimen besar. Ia hanya membuat sesuai yang ia rasa seharusnya seperti itu. Ia tidak pernah dididik menjadi desainer secara formal, dan itulah mengapa mungkin pekerjaannya sangat inovatif dan impulsif. Ia nantinya banyak menyadari, bahwa ada beberapa aturan dalam penggunaan type.

33 - HELVETICA

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

h e l v e t i c a s a a t i n i

Helvetica pada saat ini sama populernya seperti pada saat ia baru diluncurkan. Sulit untuk dikatakan apa yang populer sekarang ini, dan trend apa yang sedang booming. Kita hidup di dunia yang bebas dan semua orang memiliki gaya dan opini yang berbeda mengenai apa yang terlihat bagus dan apa yang berada pada gaya atau style masa kini. Studio desain “ E x p e r i m e n t a l J e t s e t ” adalah kolektif desain grafis dari Belanda, dimana

penggunaan Helvetica ditemukan hampir di seluruh desain yang ada. D a n n y v a n d e n D u n g e n mengatakan bahwa mereka menggunakan itu seringkali dikarenakan dibutuhkan-nya badibutuhkan-nyak energi untuk mencari typeface baru setiap waktu. Ketika

mereka masih pelajar, mereka mencari font yang berbeda, lalu menyadari bahwa orang lain telah menggunakannya, dan akhirnya mereka harus mencari ulang. Lalu mereka menggunakan Helveti-ca, karena setiap orang menggunakannya dan font tersebut dapat

diadaptasikan kemanapun.

HELVETICA - 34

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

Mereka tidak menolak eksperimen yang telah dilakukan oleh penganut post-modern seperti David Carson. Apa yang mereka lakukan hanya ekstensi dari hal tersebut. Mereka bereksperimen dengan Helvetica. Karena Helvetica merupakan typeface tua yang memiliki alasan, dan terkadang juga digunakan dalam gaya retro. Beberapa desain Experimental Jetset seperti itu, namun be-berapa lainnya sangat modern. Jika kita lihat pada pekerjaan Michael C Place, kita dapat menemukan berbagai jenis perbedaan dalam penggunaan Helvetica.

Apa yang ia coba lakukan adalah untuk membuat Helvetica berbicara dalam cara yang berbeda, dan ia benar-benar salah satu dari desainer yang menikmati pemakaian font tersebut. Poster Symbolism miliknya adalah contoh sempurna untuk berbagai cara pemakaian Helvetica.

Gambar 13 : Helvetica dapat ditemukan dimana-mana, misalnya di papan petunjuk arah dan logo

d e s a i n

h e l v e t i c a

Mengapa Helvetica Disebut Sebagai Font yang Didesain dengan Baik?

Helvetica sudah berkali-kali digunakan dalam seni bebas sebanyak dipakai untuk identitas korporat. Orang-orang tidak menyadari

bah-wa logo-logo paling populer didesain dengan Helvetica. Misalnya, A m e r i c a n A i r l i n e s adalah salah satu identitas pertama yang didesain dengan Helvetica dan sejak itu ia tidak pernah berubah. Hal revolusioner mengenai logonya adalah bahwa namanya ditulis dalam satu kata dalam typeface Helvetica dan hanya dibedakan dengan dua warna berbeda. Merah dan biru, sangat mencerminkan Amerika. Logo terkenal lainnya adalah logo untuk instansi J e e p ,

T h e N o r t h F a c e a t a u B M W. Apa yang menarik adalah setiap logo menampilkan mood yang berbeda walaupun mereka menggunakan typeface yang sama.

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

Gambar 14 : Logo yang menggunakan Helvetica 35 - HELVETICA

L e s l i e S a v a n , p e n u l i s m e d i a ( H e l v e t i c a , 2 0 0 7 )

Helvetica pernah digunakan di IRS atau EPA.

M a s s i m o V i g n e l l i mendesain papan petunjuk New York City Transit, tetapi Helvetica telah digunakan di seluruh bandara di dunia, untuk papan penunjuk subway, dan seluruh papan peringatan dan informasi di jalan. Walaupun Helvetica seharusnya menjadi typeface yang natural, sangat menarik bahwa orang-orang, kebanyakan desainer, menyadari ketika Helvetica digunakan di suatu tempat. Jika itu netral, bukankah seharusnya ia dapat tidak terlihat, dan tidak dapat disadari?

Lalu haruskah kita berpikir bahwa Helvetica merupakan typeface yang sempurna? Jika kita lihat seluruh desain yang dibuat dari Helvetica, ia terlihat sempurna. Banyak poster dan identi-tas korporat didesain menggunakan Helvetica.

Typographer M a t t h e w C a r t e r (Helvetica, 2007) mengakui bahwa ia bersyukur karena tidak ada orang yang memintanya untuk mendesain ulang Helvetica, karena ia tidak akan tahu apa yang harus ia lakukan. Helvetica sudah benar. Pernah ada ‘penambahan’ untuk Helveti-ca, tetapi tidak ada dari mereka yang lebih baik dari Helvetica yang semula.

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

HELVETICA - 36

a n a t o m i h e l v e t i c a

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

37 - HELVETICA

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

X-Height

X-height yang tinggi, membuatnya lebih muda dibaca ketika ukurannya dikecilkan.

Two-storied a

Huruf a two-storied dimana memiliki mangkok kurva pada perutnya dan sebuah stem.

t & f

huruf t dan f yang sempit.

s

s yang terlihat persegi.

1

serif atas 1 yang memiliki bracket.

R

tail persegi yang membulat pada R.

HELVETICA - 38

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

39 - HELVETICA

Helvetica Regular vs Helvetica Oblique

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

HELVETICA - 40

Helvetica Regular vs Helvetica Bold

Helvetica Light vs Helvetica Regular

a

A P L I K A S I H E L V E T I C A

p e n e r a p a n , p e n g i m p l e m e n t a s i a n s u a t u h a l , d a t a , p e r m a s a l a h a n , p e k e r j a a n k e d a l a m s u a t u s a r a n a a t a u m e d i a y a n g d a p a t d i g u n a k a n .

/ / A P L I K A S I / /

1 .

P e n e r a p a n ,

2 .

P e n g g u n a k a n

3

/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /

43 - APLIKASI HELVETICA

Helvetica adalah salah satu dari beberapa jenis typeface yang

Dokumen terkait