• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mutasi horizontal (job rotation/transfer) artinya perubahan tempat atau jabatan karyawan tetapi masih pada ranking yang sama didalam

Dalam dokumen Manajemen Sumber Daya Manusia (Halaman 156-165)

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA A. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia

H. Proses Pengembangan Sumber Daya Manusia

1. Mutasi horizontal (job rotation/transfer) artinya perubahan tempat atau jabatan karyawan tetapi masih pada ranking yang sama didalam

organisasi itu. Mutasi horizontal mencakup ”mutasi tempat dan mutasi jabatan”

a. Mutasi tempat (tour of area) adalah perubahan tempat kerja, tetapi tanpa perubahan jabatan/posisi/golongannya.

b. Mutasi jabatan (tour of duty) adalah perubahan jabatan atau penempatan pada posisi semula.

2. Mutasi vertikal adalah perubahan posisi/jabatan/pekerjaan, promosi atau demosi, sehingga kewajiban dan kekuasaannya juga berubah.

3. Macam-Macam Mutasi

a. Mutasi Vertikal

Menurut Wursanto (1998 : 68) Istilah promosi (promotion) berartikemajuan, maju ke depan, pemberian status penghargaan yang lebih tinggi.

Menurut Moenir (1987 : 173) Promosi adalah perubahan kedudukan seorangpegawai dalam rangkaian susunan kepangkatan atau jabatan yang lebih tinggi darikeadaan semula ditinjau dari segi tanggung jawab, syarat-syarat kerja maupunpenghasilan.

149

Heldjrachman (1991:111), menyatakan Promosi adalah perpindahan darisuatu jabatan lain yang lebih mempunyai status dan tanggung jawab yang lebihtinggi, biasanya disertai dengan kenaikan upah, gaji dan hak-hak lainnya.

Arun Manoppa dan Mirzas Saiyadim dalam Manulang (1983:123) merumuskan promosi adalah kenaikan jabatan dengan menerima kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar dari sebelumnya, meskipun tidak selalu diikuti olehkenaikan gaji.

Sedangkan Promosi menurut Hasibuan (2000: 108) adalah perpindahanyang memperbesar authority dan responsibility pegawai ke jabatan yang lebihtinggi di dalam satu organisasi sehingga kewajiban, hak, status, danpenghasilannya semakin besar.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa promosi adalahperpindahan jabatan yang lebih tinggi dan kenaikan jabatan yang disertai denganperubahan status, kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar.

b. Manfaat Promosi

Promosi sangat penting dalam rangka pembinaan dan

pengembanganpegawai, karena promosi dapat memberikan manfaat dalam hal-hal sebagaiberikut:

a. Promosi merupakan motivasi bagi pegawai untuk lebih maju dan lebihmengembangkan bakat, prestasi dan kariernya.

b. Promosi merupakan usaha meningkatkan semangat dan gairah kerja pegawai.

150

c. Promosi merupakan usaha mengisi formasi jabatan dengan mempergunakan sumber tenaga kerja dari dalam.

d. Bagi pegawai, promosi lebih penting daripada kenaikan gaji meskipun padaumumnya promosi disertai dengan pemberian gaji yang lebih tinggi. e. Promosi dapat menjamin keyakinan para pegawai, bahwa setiap pegawaiselalu diberi kesempatan untuk maju dan mengembangkan karier dan prestasi.

f. Promosi merupakan salah satu usaha menciptakan persaingan yang sehatdiantara pegawai. (Wursanto, 1998: 69).

c. Tujuan Promosi

Menurut Manullang (1983:109) Tujuan pokok dari pelaksanaan program promosi, antara lain:

a. Mempertinggi semangat kerja

Promosi yang dikompensasikan pada pegawai yang menghasilkan prestasi kerja tinggi merupakan daya perangsang untuk mempertinggi semangat kerja.

b. Menjamin stabilitas pegawai

Apabila kebutuhan-kebutuhan pegawai termasuk promosi mendapat perhatiandari organisai/lembaga maka para pegawai akan merasa aman untuk terusmenjalankan hubungan kerja dengan organisasi sehingga stabilitas pegawai juga akan terjamin.

151

c. Realisasi untuk memajukan pegawai

Peran pegawai dapat dikembangkan dengan menugaskan Ia untuk menerima kekuasaan dan tanggung jawab yang lebih besar yaitu dengan promosi. 4. Dasar-Dasar Promosi

Menurut Moekijat (1991: 190) Promosi merupakan insentif terbesar dariinsentif pegawai. Promosi berarti perbaikan kedudukan dan atau pembayarantambahan. Promosi biasanya didasarkan atas:

a. Kemampuan (sering tidaknya dinilai secara layak).

b. Senioritas (biasanya dihitung masa kerja dalam organisasi/lembaga). c. Ujian (lebih banyak menguji pengetahuan daripada kemampuan). d. Wawancara perseorangan (menguji kepribadian dan sifat).

e. Rasa senang dan tidak senang perseorangan (dapat berarti penurunan prestasi kerja dan pengurangan efisiensi).

5. Syarat-Syarat Promosi

Syarat-syarat untuk promosi sudah barang tentu tidak sama untuk jabatanyang berlainan, Meskipun demikian ada beberapa syarat umum yang perludiketahui. Seorang pegawai dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yanglebih tinggi, apabila memenuhi persyaratan antara lain:

a. Ada formasi atau lowongan jabatan. Lowongan jabatan dapat terjadi karenaada pegawai yang mengundurkan diri, pindah pekerjaan, dipensiun ataumeninggal dunia.

b. Pegawai yang berasangkutan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam analisis jabatan.

152

c. Pegawai yang bersangkutan lulus dari seleksi. (Wursanto, 1989: 70). Syarat-syarat promosi pada umumnya meliputi hal-hal:

a. Kejujuran

Pegawai harus jujur terutama pada dirinya sendiri, bawahannya, perjanjianperjanjian dalam menjalankan atau mengolah jabatan tersebut, harus sesuai kata dengan perbuatannya.Dia tidak menyelewengkan jabatannya untuk kepentingan pribadinya.

b. Disiplin

Pegawai harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun kebahasaan.Disiplin pegawai sangat penting karena hanya dengan kedisiplinan memungkinkannya lembaga dapat mencapai hasil yang optimal.

c. Prestasi kerja

Pegawai itu mampu mencapai hasil kerja yang dapat dipertanggung jawabkankualitas maupun kuantitas dalam bekerja secara efektif dan efisien.Hal inimenunjukkan bahwa pegawai dapat memanfaatkan waktu danmempergunakan alat-alat dengan baik.

d. Kerjasama

Pegawai dapat bekerjasama secara harmonis dengan sesama pegawai baikhorisontal maupun vertikal dalam mencapai sasaran lembaga.

153

Dengandemikian akan tercipta suasana kerja yang baik diantara semua pegawai.

e. Kecakapan

Pegawai itu cakap, kreatif, dan inovatif dalam menyelesaikan pekerjaannyadengan baik tanpa mendapat bimbingan yang terus menerus dari atasannya.

f. Loyalitas

Pegawai harus loyal dalam membela lembaga atau korps dari tindakan yangmerugikan lembaga atau korpsnya.Ini menunjukkan bahwa Dia ikutberpartisipasi aktif terhadap lembaga atau korps.

g. Kepemimpinan

Dia harus mampu membina dan memotivasi bawahannya

untukbekerjasamadan bekerja secara efektif dalam mencapai sasaran lembaga.Dia harusmenjadi panutan dan memperoleh personality authority yang tinggi daribawahannya.

h. Komunikatif

Pegawai itu dapat berkomunikasi secara efektif dan mampu menerima ataumempersepsi informasi dari atasan maupun dari bawahannya dengan baik,sehingga tidak terjadi miskomunikasi.

154

i. Pendidikan

Pegawai harus telah memiliki ijasah dari pendidikan formal sesuai denganspesifikasi jabatan. (Hasibuan 2000: 110).

6. Jenis-Jenis promosi a. Promosi sementara

Seorang pegawai dinaikkan jabatannya untuk sementara karena adanya jabatan yang lowong yang harus diisi.

b. Promosi tetap

Seseorang pegawai dipromosikan dari suatu jabatan yang lebih tinggi karena pegawai tersebut telah memenuhi syarat untuk dipromosikan.

c. Promosi kecil

Menaikkan jabatan seseorang pegawai dari jabatan yang tidak sulitdipindahkan kejabatan yang sulit yang meminta keterampilan tertentu,tetapi tidak disertai dengan kenaikan/peningkatan wewenang, tanggungjawab dan gaji.

d. Promosi kering

Seorang pegawai dinaikkan jabatannya ke jabatan yang lebih tinggi disertaidengan peningkatan pangkat, wewenang dan tanggung jawab tetapi tidakdisertai dengan kenaikan gaji. (Hasibuan 2000: 114).

155

1. Demosi

Demosi merupakan suatu bentuk mutasi vertikal yang berupa penurunan pangkat/posisi/jabatan/pekerjaan ke tingkat yang lebih rendah.

2. Penangguhan Kenaikan Pangkat

Penangguhan kenaikan pangkat terjadi sebagai akibta dari ketidakmampuanseorang tenaga kerja melaksanakan tugas dalam jabatannya, karena pelanggaran disiplin, atau terkena hukuman pidana.

3. Pembebastugasan

Pembebastugasan atau lebih dikenal dengan skorsing merupakan bentuk mutasi vertikal yang dilakukan dengan membebastugaskan seorang tenaga kerja dari posisi/jabatan/pekerjaannya, tetapi masih mempearoleh pendapatan secara penuh.

4. Pemberhentian

Pemberhentian atau retiring merupakan bentuk mutasi vertikal yang paling akhir berupa pemberhentian seorang tenaga kerja dari posisi/jabatan/pekerjaan yang sekaligus diikuti dengan pemutusan hubungan kerja dan pemnberhentian pembayaran pendapatannya (upah/gaji)

g. Prinsip Mutasi Kerja

Menurut Hasibuan (2000 : 101), prinsip mutasi adalah memutasikan karyawankepada posisi yang tepat dan pekerjaan yang sesuai, agar semangat

156

danproduktivitasnya meningkat, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi danefektivitas dalam perusahaan.

Seorang pimpinan yang baik akan menempatkan pegawainya sesuai denganprosedur yang ada, prestasi pegawai, dan kemampuan pegawai dalam menempatisuatu pekerjaan.

h. Manfaat Mutasi Pegawai

Pemindahan pegawai atau mutasi sangat penting dan perludilakukan, baik dilihat dari kepentingan pegawai maupun kepentingan organisasi.

Mutasi bermanfaat untuk:

1. Memenuhi kebutuhan tenaga dibagian/unit yang kekurangan tenaga tanpa merekrut dari luar.

2. Memenuhi keinginan pegawai sesuai dengan minat dan bidang tugasnya masingmasing.

3. Menjamin keyakinan pegawai, bahwa mereka tidak akan diberhentikan karenakekurangmampuan atau kekurang cakapan mereka.

4. Memberikan motivasi kepada pegawai.

5. Mengatasi rasa bosan pegawai pada pekerjaan, jabatan dan tempat kerja yangsama. (Nitisemito, 1992: 132).

i. Tujuan Mutasi Pegawai

Menurut Hasibuan (2000: 101), tujuan dari Mutasi antara lain: 1. Untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai.

2. Untuk menciptakan keseimbangan antara pegawai dengan komposisi pekerjaan atau jabatan.

157

3. Untuk memperluas atau menambah pengetahuan pegawai.

4. Untuk menghilangkan rasa bosan atau jenuh terhadap pekerjaannya.

5. Untuk memberikan perangsangan agar pegawai mau berupaya meningkatkan kariernya yang lebih prestasinya yang lebih tinggi.

6. Untuk pelaksanaan hukuman atau sanksi atas pelanggaran yang dilakukannya.

7. Untuk memberikan pengakuan dan imbalan terhadap prestasinya.

8. Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan terbuka.

9. Untuk tindakan pengamanan yang lebih baik.

10. Untuk menyelesaikan pekarjaan dengan kondisi fisik pegawai. 11. Untuk mengatasi perselisihan antara sesama pegawai.

Mutasi promosi, yakni mutasi yang diikuti dengan kenaikan jabatan.Tugasdan tanggung jawab seorang pegawai yang mendapat mutasi seperti ini bertambahbesar. Mutasi ini dilakukan dengan tujuan:

a. Mengisi suatu formasi jabatan dengan mengambil sumber tenaga dari dalam; b. Membina karier pegawai;

c. Mengembangkan kemampuan pegawai.

I. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Pengembangan

Sumber Daya Manusia.

Adapun beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi salah satunya terkait masalah besarnya kompensasi, antara lain sebagai berikut.

Dalam dokumen Manajemen Sumber Daya Manusia (Halaman 156-165)