• Tidak ada hasil yang ditemukan

Naïve Bayes Classifier adalah suatu teknik klasifikasi yang didasarkan pada teorema Bayes dengan menggunakan probabilitas dan statistik. Teknik ini memprediksi peluang suatu objek terdeteksi benar sesuai dengan data training yang telah diberikan [2]. Sebelumnya, perlu dihitung jumlah data training yang ada pada tiap kelas. Setelah itu, dicari nilai rata-rata tiap pixel dengan menggunakan nilai-nilai tiap pixel dari data training yang ada pada tiap kelas, dimana nilai rata-rata tiap pixel dari tiap kelas akan dibandingkan satu per satu dengan nilai tiap pixel dari data testing. Tingkat peluang tertinggi dari perbandingan tersebut yang menjadi acuan bahwa suatu objek terdeteksi benar dengan kelas tertentu. Tingkat peluang yang didapat bergantung pada posisi tiap pixel pada tiap data training dan data testing yang memiliki kesamaan warna.

Pada pengenalan tulisan, nilai yang dibandingkan berupa nilai intensitas rata-rata pada tiap pixel, dimana ukuran pixel data training dan data testing harus sama. Sebelumnya, kedua nilai tersebut perlu diolah menjadi nilai biner 0 dan 1 agar pendeteksiannya lebih akurat. Rumus perhitungan nilai intensitas rata-rata tiap kelas dari data training yang ada dan peluang terdeteksi benar suatu objek untuk tiap kelas dapat dilihat pada persamaan 2.7 dan 2.8 [10].

………. (2.7)

………...………….. (2.8) Dimana: PC = nilai peluang terdeteksi benar untuk kelas C

RC,i = nilai intensitas rata-rata untuk kelas C dan pixel ke i Si = nilai intensitas untuk pixel ke i dari data testing

XC,i,j = nilai intensitas untuk kelas C, pixel ke i, dan data training

ke j

M = jumlah data training tiap kelas N = jumlah pixel yang dibandingkan

C = pengelompokkan huruf a-z 2.5 Arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open source, yang dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Software yang digunakan untuk melakukan pemrograman pada Arduino adalah Arduino IDE. Perangkat Arduino yang akan digunakan adalah Arduino Nano, karena perangkat tersebut berukuran kecil dan harganya lebih murah dibandingkan dengan perangkat Arduino lainnya. Bentuk Arduino Nano dapat dilihat pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Arduino Nano 2.6 Bluetooth

Bluetooth adalah suatu media untuk jaringan tanpa kabel, dimana dapat digunakan untuk melakukan pertukaran informasi di antara beberapa perangkat apabila dihubungkan. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz dan menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara realtime dengan jarak terbatas.

Karena Arduino tidak memiliki built-in bluetooth, maka perlu digunakan modul untuk menghubungkan antara perangkat Arduino dengan smartphone, yaitu modul bluetooth HC-05. Tegangan maksimum yang dapat diterima modul tersebut adalah 3.3V dan jika lebih dari itu, modul tersebut akan terbakar dan rusak. Modul tersebut mudah digunakan karena dapat diintegrasikan dengan Arduino dan harganya terjangkau. Bentuk modul tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.11.

Gambar 2.11 Bluetooth HC-05 2.7 LED (Light Emitting Diode)

LED adalah salah satu komponen aktif yang terbuat dari bahan semi konduktor yang dapat mengeluarkan cahaya saat diberi arus listrik. LED memiliki dua kaki, dimana kaki yang panjang adalah anoda dan kaki yang pendek adalah katoda. LED akan menyala jika arus listrik mengalir dari sisi anoda ke katoda dan jika sebaliknya, maka LED tersebut tidak akan menyala. Simbol dan bentuk LED dapat dilihat pada Gambar 2.12.

Gambar 2.12 Simbol dan bentuk LED

Tiap warna LED memiliki tegangan jatuh masing-masing yang merupakan tegangan kerja untuk menghidupkan LED tersebut. Nilai tegangan jatuh perlu diketahui karena jika tegangan yang diberikan tidak mencapai ataupun berada di antara range tertentu, tegangan tersebut tidak akan kuat untuk menghidupkan LED tertentu. Nilai tegangan jatuh dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Tegangan jatuh tiap warna LED [11] diperbolehkan untuk mengalir adalah 10 – 20 mA dan jika lebih dari 20 mA, maka LED akan terbakar dan rusak. Untuk mencegah hal itu terjadi, maka diperlukan resistor dengan nilai tahanan tertentu untuk menghambat arus. Untuk menentukan nilai tahanan yang diperlukan, dapat digunakan rumus pada persamaan 2.9.

……….……….… (2.9)

Resistor adalah salah satu komponen pasif yang berfungsi untuk menghambat arus yang masuk. Resistor mempunyai nilai resistansi tertentu yang dapat menghasilkan tegangan listrik di antara kedua pin jika diberi arus listrik. Nilai resistansinya dapat digunakan untuk menentukan tegangan dan arus, yang dapat dilihat pada persamaan 2.10 dan 2.11.

………....…….. (2.10)

………...………...….…… (2.11)

Dimana: V = tegangan listrik (V) I = arus listrik (A)

R = nilai resistansi (Ω)

Untuk mengetahui nilai resistansi pada suatu resistor, dapat dilakukan dengan menggunakan Ohmmeter atau secara manual, yaitu dengan membaca gelang-gelang resistor. Gelang tersebut memiliki banyak jenis warna dengan nilai yang berbeda-beda. Simbol dan bentuk umum resistor beserta cara pembacaan nilai resistansi dapat dilihat pada Gambar 2.13 dan Gambar 2.14.

Gambar 2.13 Simbol dan bentuk resistor

Gambar 2.14 Cara pembacaan nilai resistansi pada suatu resistor [12]

2.9 Saklar

Saklar (atau disebut switch) adalah suatu perangkat yang berfungsi sebagai alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Saklar memiliki beberapa macam jenis dan saklar yang digunakan adalah saklar SPST (single pole, single throw) jenis toggle, dimana saklar tersebut hanya memiliki dua terminal, yaitu satu masukan dan satu keluaran, seperti yang terlihat pada Gambar 2.15.

Gambar 2.15 Simbol dan bentuk saklar SPST 2.10 Baterai

Baterai adalah suatu komponen yang terdiri dari dua atau lebih sel elektrokimia yang mengubah energi kimia yang tersimpan menjadi energi listrik.

Baterai memiliki dua jenis, yaitu baterai primer (sekali pakai) dan baterai sekunder (rechargeable / dapat diisi ulang). Baterai yang digunakan adalah baterai 9V jenis primer karena lebih murah dan aman, yang dapat dilihat pada Gambar 2.16.

Gambar 2.16 Simbol dan bentuk baterai 9V jenis primer 2.11 Android

Android merupakan sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti smartphone [13]. Antarmuka pengguna Android umumnya berupa manipulasi langsung, menggunakan gerakan sentuh yang serupa dengan tindakan nyata, seperti menggeser, mengetuk, dan mencubit untuk memanipulasi objek pada layar, serta papan ketik virtual untuk menulis teks. Software yang digunakan untuk membuat aplikasi Android adalah Android Studio, dengan tampilan yang dapat dilihat pada Gambar 2.17.

Gambar 2.17 Tampilan Android Studio

BAB III

METODE PENELITIAN

Dokumen terkait